Layyana Dewi Assifa seorang mahasiswi jurusan Tata Rias Universitas Pendidikan Indonesia terpaksa harus drop out dari kampusnya setelah gagal mengikuti ujian akhir karena tidak bisa membayar ujian.
Tentu saja bukan karena ia tidak mampu membayar uang ujian, tapi karena uangnya ia pinjamkan kepada kekasihnya yang juga seorang mahasiswa kedokteran di universitas Padjajaran Bandung.
Gadis itu begitu cinta mati terhadap kekasihnya Andra hingga mau memberikan apapun yang diminta kekasihnya selagi ia bisa. Mengetahui kelemahan kekasihnya Andra memanfaatkan kepolosan kekasihnya untuk mengambil keuntungan darinya.
Siang itu Andra terlihat murung di kosannya. Melihat wajah gusar kekasihnya membuat Lala mengkhawatirkannya.
"Kenapa kamu terlihat gusar??" tanya Lala
"Ponselku kecopetan, kamu tahu kan tanpa gawai itu aku tak bisa berbuat apa-apa. Hidupku hampa," jawabnya dengan nada sedih
"Wah pasti kamu sedih banget ya Ndra," jawab Lala mencoba menghiburnya
"Hmm, Sebenarnya aku ingin membeli ponsel baru, tapi uangku tidak cukup, apa kamu mau meminjami aku uang?" tanya Andra menatap lekat Kekasihnya
"Aku tidak punya,"
"Tapi bukankah kau bilang ibumu mengirim uang kemarin??"
"Iya tapi itu untuk bayar Ujian dan membeli keperluan praktik, jadi aku tak berani meminjamkannya padamu," jawab Lala
"Memangnya kapan ujiannya?"
"Bulan depan,"
"Kalau begitu aku pinjam dulu uangnya, aku janji akan menggantinya sebelum kamu ujian," ujar Andra
"Tapi...."
"Kamu percaya kan sama aku?" tanya Andra menatap lekat wajah Layyana
"Hmm, baiklah tapi janji kamu harus melunasinya seminggu sebelum ujian,"
"Ok," jawab Andra mengerlingkan matanya
Seminggu menjelang Ujian Semester.
Layyana menunggu dengan cemas kedatangan Andra di depan pintu gerbang kampusnya.
Hari sudah menjelang petang, namun lelaki itu belum terlihat batang hidungnya. Lala mencoba menghubungi ponselnya namun selalu tidak aktif. Ia menanyakan keberadaannya kepada teman-teman dekatnya dan tidak seorangpun yang melihatnya.
Karena hari mulai gelap Lala pun akhirnya menyerah dan pulang. Gadis itu mendatangi kosan Andra untuk mencarinya di sana, namun lelaki itu sudah mengemasi barang-barangnya dan pindah dari indekosnya.
Lala begitu frustasi saat Andra benar-benar menghilang dan tak ada kabar. Ia semakin putus asa saat pihak kampus tidak memberinya waktu untuk mengikuti ujian susulan jika ia belum membayar uang ujian.
Mau tidak mau Lala harus mengulang di semester berikutnya yang tentu saja akan menambah lagi pengeluarannya.
Saat liburan semester gadis itu mencoba menemui ibunya untuk memberitahukan tentang kejadian yang dialaminya.
Namun setibanya di rumah ia mengurungkan niatnya ketika melihat kondisi ibunya yang sedang sakit keras. Bagaimanapun juga Lala tidak mau memperparah kondisi ibunya dengan memberitahukan kabar buruk kepadanya.
Kesedihannya semakin bertambah saat melihat ibunya tetap memaksakan diri untuk bekerja meskipun sakit demi membayar uang pinjaman yang diberikan padanya.
Karena tidak tega melihat ibunya menderita Lala kemudian memutuskan untuk keluar dari kampus dan memilih mencari pekerjaan untuk membantunya melunasi hutang-hutang ibunya.
Malam itu Lala melihat Andra mantan kekasihnya sedang menikmati dinner bersama seorang wanita cantik di restoran tempatnya bekerja.
Ia mengeratkan tangannya dan mendatangi lelaki itu.
"Dasar bajingan beraninya kau bersenang-senang di atas penderitaan ku!" seru Lala menarik kerah bajunya
Ia kemudian melepaskan pukulannya hingga membuat para pengunjung restoran berteriak histeris.
"Cepat kembalikan uangku atau aku akan menghabisi mu di sini!"
Ia kembali menghampiri Andra dan melepaskan pukulan kerasnya. Andra berusaha melawan namun semakin ia melawan semakin membuat Lala bersemangat untuk menghabisinya.
Andra jatuh tersungkur setelah terkena tendangan keras dari gadis itu.
*Buuggghhh!!
"Owwwhhh!!"
Dhiv dan Sammy terkejut saat mendengar suara gaduh para pengunjung hotel. Karena penasaran keduanya segera bergegas melihat apa yang terjadi. Sam tersenyum simpul saat
melihat seorang wanita mengamuk dan menganiaya seorang pelanggan restoran.
"Dasar brengsek, kau benar-benar iblis, bagaimana kau bisa menipu pasanganmu dan bersenang-senang bersama selingkuhan mu setelah membawa kabur uangku!" seru wanita itu kembali melepaskan menarik kerah lelaki itu dan memukulinya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Dhiv saat melihat Sam menatapnya intens
"Sepertinya dia akan menjadi pasangan yang cocok untukmu," ucap Sam menunjuk kearah wanita itu
"Dia!!" Dhiv mengernyitkan keningnya saat Sam menyarankan padanya untuk mendekati wanita itu.
"Yang benar saja, meskipun aku hanya menjadikan dia sebagai seorang istri pura-pura tapi aku juga memiliki standar sendiri, bukan asal comot!" kilah Dhiv
"Apa ada wanita sempurna yang mau dijadikan istri pura-pura, ingat Dhiv kita membutuhkan orang seperti dia agar misi mu berhasil," jawab Sam
"Kalau kau ingin seorang istri yang cantik, tenang saja aku akan menyulapnya menjadi seorang Cinderella," jawab Sam
Ia kemudian segera mengikuti sekuriti yang membawa Lala pergi.
Lala di bawa menemui manajer restoran untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Maaf kami terpaksa memecat mu tanpa memberi pesangon apalagi gaji, karena sudah merusak nama baik restoran. Meskipun kau adalah karyawan kami tetap saja kau harus mengganti rugi atas kerusakan inventaris restoran," ucap sang manager melemparkan secarik kertas padanya.
"Maaf pak tapi saya belum punya uang untuk membayar ganti rugi ini,"
"Tidak apa kau bisa datang kembali setelah mempunyai uangnya, jangan lupa kau juga harus menanggung biaya berobat lelaki itu. Sekarang kau boleh pergi," jawab Manager restoran
Lala berjalan gontai meninggalkan ruangan manager.
Entah kenapa ia begitu senang meskipun harus kehilangan pekerjaan dan membayar ganti rugi.
"Rasanya puas sekali bisa menghajar bajing*n itu,"
Tiba-tiba wajahnya langsung berubah muram saat melihat nota ganti rugi yang harus dibayarnya.
"Darimana aku mendapatkan uang untuk ganti rugi, sedangkan aku tidak punya pekerjaan sekarang. Tidak mudah mendapatkan pekerjaan di kota ini," keluh Lala
Ia kemudian duduk termenung di sebuah halte bus.
"Aku bisa membantumu jika kau mau," ucap Sam kemudian duduk disebelahnya
"Memangnya kamu bisa bantu apa?" jawab Lala balik bertanya
Sam menunjuk kearah kuitansi yang dipegang oleh Lala.
"Sebenarnya kau ini siapa, apa kau Dewa penolong yang dikirimkan Tuhan untuk membatu ku atau??" Lala memperhatikan Sam dengan seksama dari ujung rambut hingga ujung kaki
"Jangan bilang kau adalah seorang mucikari yang sengaja mencari gadis lemah sepertiku dan menolongnya kemudian menjual ku, ahhh lupakan saja aku tidak butuh uangmu," jawab Lala
"Jangan berprasangka buruk terhadap ku. Kebetulan aku tadi ada di restoran tempatmu bekerja dan melihat semuanya."
"Terus???"
"Kebetulan aku juga sedang memerlukan seorang gadis untuk memainkan sebuah peran dalam sebuah reality show," jawab Sam
"Apa kau seorang Sutradara??"
"Bukan,"
Sam kemudian menjelaskan semuanya kepada Lala.
"Bagaimana apa kau bersedia menjadi istri kontrak bos ku??" tanya Sam memastikan
"Memang saat ini aku sedang membutuhkan uang, tapi aku juga belum terpikirkan untuk menikah muda karena aku masih ingin menikmati masa mudaku, lagipula orang tuaku pasti akan terkejut jika aku menikah tiba-tiba bukan??. Maaf sepertinya aku tidak bisa menerimanya," jawab Lala
"Pikirkanlah sekali lagi, lagipula ini hanya nikah kontrak jadi kau masih bisa menikmati masa muda mu karena suamimu tidak akan menuntut apapun darimu, kau hanya berpura-pura menjadi istrinya didepan kedua orang tuanya saja dan bersikap manis kepada mereka," terang Sam
"Tetap saja aku tidak bisa," tolak Lala
Sam tak patah arang, ia kemudian memberikan kartu namanya kepada Lala.
"Hubungi aku jika kau berubah pikiran,"
Lala mengangguk pelan dan kemudian segera menghentikan sebuah angkot dan meninggalkan Sam.
Sam segera mencarikan calon pasangan untuk Dhiv saat Lala tak kunjung menghubunginya.
Sudah beberapa wanita itu kenalkan kepada Dhiv, namun lelaki itu selalu menolaknya dengan berbagai alasan hingga membuatnya frustasi.
"Sebenarnya kamu mencari wanita seperti apa sih Dhiv??"
"Entahlah Sam, yang jelas aku kurang nyaman saja sama mereka," jawab Dhiv kemudian merebahkan tubuhnya ke sofa
"Bagaimana keadaan ibumu?" tanya Sam
"Belum membaik,"
"Sebaiknya kau cepat menikah agar ibumu bisa perawatan terbaik. Setidaknya kau harus membahagiakannya sebelum dia meninggal bukan?"
"Apa kau pikir aku tidak membahagiakannya selama ini?" tanya Dhiv menarik dasi Sam
"Ayolah Dhiv, kau hanya akan memperpendek usianya jika terus menunda pernikahan itu. Ibumu perlu perawatan intensif agar bisa bertahan hidup, apa kau bisa membayar biaya pengobatannya jika kau hanya seorang pengangguran yang tidak memiliki apa-apa?. Berpikirlah dewasa dan jangan mengandalkan orang lain lagi," jawab Sam
"Baiklah, aku akan menemui ayahku malam ini, aku harap kau sudah menemukan kandidat yang tepat sebelum aku pergi menemuinya," jawab Dhiv kemudian meninggalkan Sam
*Tok, tok, tok!!
Lala segera membuka pintu kamarnya dan melihat siapa yang datang.
"Ibu???" gadis itu benar-benar tercengang saat melihat kedatangan ibunya.
Ia kemudian mempersilakan wanita itu masuk kedalam kamarnya.
"Maaf sudah mengejutkan dirimu karena ibu tidak mengabari mu sebelumnya,"
"Tidak apa ibu, memangnya ada hal penting apa sampai ibu malam-malam datang ke kosanku," jawab Lala
Wanita itu tersenyum getir dan kemudian memeluk erat putrinya.
"Maafkan Ibu nak, maafkan ibu karena tidak bisa membahagiakan dirimu dan hanya membuat mu susah," ucap wanita itu terisak
"Aku bahagia kok bu, kata siapa aku hidup susah. Ibu kenapa sedih, ayo cerita sama Lala?" tanya gadis itu mengusap air mata ibunya
"Sebenarnya uang yang ibu berikan padamu untuk membayar ujian kemarin adalah uang pinjaman dari juragan Sadam rentenir di kampung kita. Dan sekarang ia meminta ibu melunasi pinjaman itu atau dia akan menjadikan mu sebagai istri ke empat jika ibu tak bisa membayarnya. Maafkan ibu nak, ibu benar-benar tidak tahu jika juragan Sadam sudah mengincar mu hingga ia begitu baik dan memberikan pinjaman tanpa cuma-cuma kepada ibu," jawab wanita itu kembali terisak
"Aku tahu bu," jawab Lala kembali memeluk erat ibunya
"Apa kau mau menikah dengannya??"
"Tentu saja tidak ibu, mana mungkin aku mau menjadi istri keempat bandot tua itu,"
"Untuk itulah ibu datang kemari nak, aku harap kau segera pergi dari kota ini agar ia menemukan dirimu,"
"Tapi bagaimana dengan Ibu??"
"Ibu sudah tua, jadi jangan khawatir diriku. Aku bisa menghandle semuanya, percayalah nak ibu akan baik-baik saja. Sekarang cepat kemasi barang-barang mu dan pergilah ke Jakarta," ucap wanita itu kemudian memberikan sejumlah uang kepada Lala
"Uang itu memang tidak banyak, tapi setidaknya bisa untuk biaya hidupmu selama satu bulan di sana,"
Lala mengangguk dan segera mengemasi barang-barangnya dibantu oleh ibunya.
Keduanya kemudian menuju ke terminal bus Leuwi Panjang.
Lala terlebih dulu mengantar ibunya masuk kedalam bus.
"Hati-hati ya bu, aku janji akan mengabari Ibu jika sudah tiba di Jakarta," ucap gadis itu mencium punggung tangan ibunya
Ia kemudian segera mencari bus kearah Jakarta setelah memastikan ibunya pulang dengan selamat.
Saat hendak mencari tiket bus, tiba-tiba Lala melihat juragan Sadam dan anak buahnya.
"Sial, mereka pasti sedang mencari ku," gadis itu segera menutupi wajahnya dan berlari meninggalkan terminal bus.
"Itu dia!" seru anak buah Sadam segera mengejar Lala
Gadis itu berlari secepat mungkin agar tak tertangkap.
Saat melihat sebuah mobil berhenti didepannya ia segera membuka pintu mobil itu naik kedalamnya.
"Siapa kamu??"
"Sebaiknya cepat jalankan mobilnya aku akan menjelaskannya nanti," jawab Lala
Tanpa berpikir panjang Dhiv langsung melajukan kendaraannya.
"Syukurlah," ucap Lala
Gadis itu begitu lega saat berhasil kabur dari kejaran Sadam dan anak buahnya.
"Kenapa penampilan mu acak-acakan sekali, apa Sam tidak menyuruhmu untuk berdandan??" tanya Dhiv
"Dandan??" tanya Lala membulatkan matanya
"Tentu saja, mana mungkin ayahku akan merestui pernikahan kita jika melihat calon menantunya kumal dan kusam seperti gelandangan!" cibir Dhiv membuat Lala terbelalak
"Calon menantu???" ucap Lala kebingungan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sri Darmayanti
restoran yg ada di dalam hotel
ada
2023-11-15
0
Maya Sari Niken
hotel apa restoran,kerja d restoran tpi pengunjung hotel?🤔
2022-09-10
0
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀
Kasihan Lala terjebak keadaan.
Ditipu sama orang terdekat, ibunya sakit. Dan dia harus membayar hutang ke rentenir itu.
Mending terima saja tawaran nikah kontrak Dhiv dari pada menikahi Sam yang istrinya sudah banyak itu.
2022-08-23
3