Bagai telur diujung Tanduk

"Aku sudah menemukan kandidat yang tepat untuk dirimu, temui dia di terminal bus Leuwi Panjang,"

"Ok Sam, sebaiknya kau segera kirimkan fotonya agar aku tidak salah orang," jawab Dhiv

"Baik,"

Setelah berpamitan dengan ibunya Dhiv kemudian segera bergegas menuju terminal bus Leuwi Panjang.

Jalanan kota Bandung begitu padat merayap malam itu. Sebuah kecelakaan maut di jalan asia Afrika membuat laju kendaraan sedikit tersendat. Dhiv terpaksa memutar balik mobilnya dan mencari jalan alternatif lain untuk menghindari kemacetan.

Setibanya di terminal ia segera memarkirkan mobilnya dan menunggu wanita itu keluar dari dalam terminal.

Dhiv sesekali mengecek ponselnya berharap ada pesan dari Sam, "Kenapa Sam belum mengirimkan fotonya juga, kalau begini darimana aku bisa mengenali wanita itu,"

"Sepertinya aku terlambat," Dhiv kembali melajukan mobilnya meninggalkan area terminal bus Leuwi Panjang.

Dhiv tiba-tiba menghentikan mobilnya saat melihat Lala berlari kearahnya.

*Ciit!!

"Itu dia!" seru anak buah Sadam segera mengejar Lala

Gadis itu berlari secepat mungkin agar tak tertangkap.

Saat melihat sebuah mobil berhenti didepannya ia segera membuka pintu mobil itu, dan sepertinya dewi fortuna sedang memihaknya. Pintu mobil tak terkunci sehingga Lala bisa segera membuka pintunya dan naik kedalamnya.

"Siapa kamu??" Dhiv menatap lekat wanita yang duduk dibelakangnya.

"Sebaiknya cepat jalankan mobilnya aku akan menjelaskannya nanti," jawab Lala

"Tunggu, bukankah kau gadis bar-bar yang ada di restoran. Pantas saja ia tidak mengirimkan fotonya, ternyata gadis itu yang ia pilihkan untukku!"

Tanpa berpikir panjang Dhiv langsung melajukan kendaraannya.

"Syukurlah, akhirnya aku bisa bebas juga," ucap Lala

Gadis itu begitu lega saat berhasil kabur dari kejaran Sadam dan anak buahnya.

"Kenapa penampilan mu acak-acakan sekali, apa Sam tidak menyuruhmu untuk berdandan??" tanya Dhiv

"Dandan??" tanya Lala membulatkan matanya

"Tentu saja, mana mungkin ayahku akan merestui pernikahan kita jika melihat calon menantunya kumal dan kusam seperti gelandangan!" cibir Dhiv membuat Lala terbelalak

"Calon menantu???" ucap Lala kebingungan

"Jangan berlagak bodoh, sebaiknya kau diam saja dan ikuti perintah ku!" celetuk Dhiv

"Baik,"

Dhiv kemudian menghentikan mobilnya disebuah klinik kecantikan. Ia kemudian membawa Lala masuk kedalamnya.

"Selamat malam Mr. ganteng, Ada yang bisa dibantu?" tanya seorang lelaki gemulai menyapa Dhiv

"Tolong rubah dia menjadi Cinderella," sahut Dhiv

"Baik Mr. Ganteng," Lelaki itu segera mengandeng Lala dan mengajaknya duduk di meja rias.

Sementara Dhiv menunggu Lala yang sedang di make over, terdengar suara beberapa orang preman membuat keributan di depan klinik.

"Aku yakin ini mobilnya!" seru seorang preman mengamati mobil Dhiv dengan teliti.

"Kalau begitu hancurkan saja mobilnya, aku yakin dengan begitu mereka akan segera menampakkan batang hidungnya," jawab Sadam dengan wajah bengisnya

Saat para preman itu hendak merusak mobil Dhiv dengan batu, seorang petugas keamanan dan juru parkir mencoba menghalaunya, sehingga terjadi perkelahian antara mereka.

Karena kalah jumlah juru parkir dan petugas keamanan harus babak belur setelah dianiaya oleh preman-preman itu.

Mereka kemudian mendobrak pintu masuk klinik dan mencari keberadaan Lala.

Semua pengunjung klinik berteriak histeris saat melihat preman-preman itu memasuki klinik. Mereka berlarian keluar untuk menyelamatkan diri.

Sadam menyeringai saat melihat Lala terperanjat melihatnya, "Ternyata kau bersembunyi disini rupanya?"

Lelaki itu berjalan menghampiri Lala, "Kau benar-benar cantik Lala, tidak salah aku memilihmu sebagai istri keempat ku!" ucap Sadam mengusap wajah gadis itu

Lala segera menggigit tangan lelaki itu dan mendorongnya.

"Aarrghh, dasar gadis sialan, kejar dia!" seru Sadam memegangi tangannya

Lala berusaha melawan saat preman-preman itu hendak menangkapnya.

"Awww!!" gadis itu jatuh tersungkur saat sebuah pukulan keras mengenali ulu hatinya.

Dhiv segera beranjak dari duduknya dan memelintir lengan seorang preman saat akan menyentuh gadis itu.

"Wah ada pahlawan kesiangan rupanya, sebaiknya kita apakan dia!" ejek salah seorang dari mereka

"Bantai aja gengs!" teriak Sadam

Mereka segera mengeroyok Dhiv begitu Sadam memberikan perintah.

Dhiv berusaha menghajar satu persatu preman-preman itu. Jumlah yang tak sepadan membuat Dhiv kewalahan menghadapi mereka. Sebuah tendangan keras berhasil membuat Dhiv tumbang dan terkulai lemas di lantai.

Melihat lawannya tumbang Sadam segera mengambil kursi dan berjalan mendekatinya.

"Sekarang kau akan merasakan hukuman yang akan aku berikan karena berusaha membawa lari calon istriku!" tandas Sadam

Saat lelaki itu mengayunkan kursi kearah Dhiv, Lala segera mengambil sebuah spray pewarna rambut dan menyemprotkannya ke wajah Sadam.

Melihat Sadam lengah, Lala segera menarik Dhiv dan membawanya keluar dari klinik kecantikan.

"Mau kemana kalian!" seru anak buah Sadam menghadang keduanya

Lala terlihat begitu ketakutan saat melihat anak buah Sadam mengepungnya.

Kenapa nasibku begitu sial??

*Buuggghhh!!

Sebuah tendangan keras melesat saat anak buah Sadam hendak melukai Dhiv.

Tiba-tiba seorang lelaki datang menyelamatkan mereka dan melumpuhkan satu persatu anak buah Sadam.

"Maaf aku sedikit terlambat," ucap Sam memberikan sapu tangannya kepada Dhiv

"Sebaiknya kau urus gadis itu," ucap Dhiv kemudian masuk kedalam mobilnya.

Sammy mengangguk dan segera menghampiri Lala, " Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya lirih

Gadis itu mengangguk pelan.

Bukankah dia???

Sam mendongakkan dagu gadis itu dan menatap lekat wajahnya.

"Bagaimana kau bisa bersama Dhiv??" tanya Sam

"Ceritanya panjang," jawab gadis itu menyingkirkan tangan Sam dari wajahnya.

Sam kemudian mengajak gadis itu masuk kedalam mobilnya. Dhiv hanya menghela nafas saat melihat Sam begitu memperhatikan Lala.

Ia menghampiri sahabat sekaligus assisten pribadinya itu dan mengajaknya bicara,

"Sepertinya aku tidak bisa melakukan pernikahan kontrak dengan gadis itu. Dia memiliki masalah yang rumit. Sebaiknya kau selidiki dulu latar belakang gadis itu sebelum memutuskan untuk menjadikan dia sebagai calon istri kontrak ku. Meskipun hanya istri kontrak, aku rasa kita perlu mencari seseorang yang memiliki latar belakang yang bagus, agar tidak mendatangkan masalah di kemudian hari, bukan begitu Sam?" terang Dhiv

"Kau benar Dhiv. Sebelumnya aku minta maaf atas kesalahpahaman ini," jawab Sam

"Salah paham, apa maksudmu??" tanya Dhiv mengernyitkan keningnya

"Sebenarnya aku sudah menyiapkan calon istri untukmu, namun ia langsung mengundurkan diri saat tahu kau adalah putra Dario Caffaso,"

"Ah sial, jadi itu alasanmu tak mengirimkan fotonya padaku??"

"Benar,"

"Lalu kenapa kau tidak memberitahuku!" hardik Dhiv dengan nanda tinggi

"Maafkan aku, Ayahmu tiba-tiba menemui ku dan menyuruhku membawamu ke Jakarta malam ini juga," jawab Sam

"Kenapa, kenapa ia tiba-tiba ingin menemui ku?" tanya Dhiv begitu penasaran

"Maaf aku tidak tahu soal itu,"

Dhiv tersenyum kecut saat melihat ekspresi wajah Sam. Ia tahu jika sahabatnya itu menyembunyikan sesuatu darinya. Sebagai sahabatnya ia tahu betul jika Sammy adalah orang yang tak pandai berbohong selama ini.

Mengetahui jika Sam tidak akan memberitahu dirinya, membuat Dhiv berinisiatif untuk menghubungi ayahnya dan menanyakan sendiri, apa tujuan lelaki itu mengundangnya.

Sementara itu, melihat Lala termenung seorang diri, membuat Sam menghampiri gadis itu.

"Hari sudah malam, sebaiknya kau segera pulang," ucap Sam kemudian memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu untuk ongkos pulang.

"Apa tawaran mu waktu itu masih berlaku?" tanya Lala

Sam tersenyum simpul menatapnya, "Kami sudah menemukan calon istri yang tepat untuk bos kami, jadi maaf tawaran itu sudah tak berlaku lagi,"

Lala tertunduk sedih mendengar jawaban Sam. Ia kemudian mengembalikan uang pemberian Sam, "Maaf aku tidak bisa menerima uang ini," ucap gadis itu

"Sepertinya kau sangat membutuhkan uang ini jadi pakai saja. Lagipula kau juga terluka karena mencoba menyelamatkan Dhiv jadi anggap saja itu sebagai uang kompensasi dari kami untuk mengobati lukamu,"

"Tidak perlu, lagipula bukan dia yang membuat ku seperti ini. Justru aku yang seharusnya meminta maaf karena sudah membuatnya berada dalam bahaya," jawab Lala

Sammy menatap lekat lembaran uang yang di atas tangannya,

Sementara itu melihat Lala beranjak pergi membuat Dhiv langsung menyusulnya.

"Siapa bilang kau boleh pergi setelah membuatku seperti ini, kau harus bertanggung jawab setelah apa yang terjadi padaku?" ucap Dhiv menarik lengan gadis itu

"Jika kau meminta ganti rugi padaku maka aku akan memberikannya, tapi tidak sekarang karena aku belum punya uang," ucap gadis itu getir

"Apa kau menghinaku?" tanya Dhiv menyeringai

"Apa aku terlihat seperti orang tak mampu hingga aku harus meminta ganti rugi padamu, cih menyedihkan sekali!" cibir Dhiv

"Lalu apa yang kau inginkan dariku?" tanya Lala menatapnya nyalang

"Menikahlah denganku maka aku akan menolong mu," ucap Dhiv membuat Lala terpana mendengarnya.

Terpopuler

Comments

Yuningsih Nining

Yuningsih Nining

Terima saja lala ajakan dhiv ,daripada kamu di kejar² bandot tua jg akan di jadikan yng ke 4

2025-02-22

0

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀

Lala sangat membutuhkan uang itu. Makanya terima saja tawaran dari Dhiv.
Nanti juga bisa saling menguntungkan.
Syukur-syukur jadi pernikahan betulan dan bukan pernikahan kontrak😚

2022-08-23

2

🎯™вєуzα😎 ♡⃝ 𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂ

🎯™вєуzα😎 ♡⃝ 𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂ

Udeh deh La, Terima sj

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!