Menikahlah Denganku Maka Aku Akan Menjadikan Mu Janda
Dhiv tampak begitu antusias menemui calon tunangannya Clarissa. Ia sengaja tidak memberitahukan kedatangannya karena ingin memberikan surprise di hari jadi mereka yang ke lima tahun. Lelaki itu sengaja mempersiapkan sebuah lamaran kecil, sebagai hadiah untuk sang pujaan hati.
Ia berjalan mengendap-endap menuju ruang kerja Carissa. Pemuda itu sengaja menyuruh para asistennya untuk bersembunyi dan keluar setelah ia berhasil menyampaikan lamarannya.
Dhiv seketika menghentikan langkahnya dan mengurungkan niatnya untuk masuk saat mendengar suara kekasihnya sedang berbincang dengan seorang pria.
"Sedikit lagi rencana ku untuk menjadi Nyonya Dhivo Caffaso akan menjadi kenyataan. Aku harap semuanya akan berjalan lancar sesuai yang kita rencanakan,"
"Apa yang kamu lakukan Rel," gadis itu sedikit terkejut saat kekasihnya mencium bibirnya
"Aku hanya tidak ingin bule bodoh itu mendahuluiku." Lelaki itu mendorong tubuh Clarissa ke meja kerjanya.
Dhiv terkesiap saat melihat kekasihnya sedang memadu kasih di ruang kerjanya bersama pria lain. Rahangnya mengeras dan darahnya mendidih saat mendengar suara ******* keduanya. Ia kemudian menjatuhkan bucket mawar merah di depan pintu dan bergegas pergi meninggalkan tempat itu dengan kekecewaan.
"Arrrrrghhh!!!" Lelaki itu meluapkan kekesalannya di villa keluarganya. Ia melemparkan gelas dan semua botol-botol minuman keras ke dinding kamarnya.
Ia terus mengumpat dan mengeluarkan sumpah serapahnya terhadap kekasihnya.
Malam itu ia sengaja tidak pulang dan memilih menghabiskan malamnya dengan mabuk-mabukan.
"Kenapa kau melakukan semua ini padaku Cla, teganya kau mengkhianati aku ketika aku selalu memperlakukan dirimu seperti seorang Ratu."
Dhiv begitu terpukul dan benar-benar depresi dengan apa yang dialaminya. Lelaki itu seperti orang gila yang terus menangis dan tertawa sendirian sepanjang malam.
Pagi Menjelang, seorang lelaki muda memasuki villa dan membangunkan Dhiv.
"Apa yang terjadi hingga kau menjadi kacau seperti ini?" lelaki itu memapah Dhiv dan memindahnya ke atas ranjangnya.
"Dia mengkhianati ku," ucapnya lirih
Ia kemudian bangun dan segera menuju toilet.
"Hueekkk!!" terdengar suara pemuda itu muntah-muntah
Lelaki itu segera menghampirinya dan membantunya mengeluarkan semua isi perutnya.
"Sebaiknya kau cepat berkemas, ayahmu sudah menghubungiku berkali-kali. Kau ingatkan kalau hari ini adalah hari pertunangan mu dengan Clarissa,"
"Tentu saja aku tidak pernah lupa Sam, aku bahkan selalu menantikan hari ini. Baiklah aku akan segera bersiap-siap, dan menunjukkan kepada Cla siapa diriku yang sebenarnya. Aku sudah tidak sabar melihat wajahnya yang sok lugu itu,"
Dhiv mendorong tubuh asisten pribadinya keluar dan segera menyiram tubuhnya dengan air hangat.
*Hotel Panghegar Bandung
Tak, tak, tak!!
Semua mata tertuju pada sosok lelaki berwajah tampan perpaduan Italia dan Jawa, mata hazelnya seketika membius kaum hawa yang langsung berdebar-debar memandangnya.
Siang itu Dhiv terlihat begitu elegan dengan setelan jas hitam yang membalut tubuh atletisnya.
Clarissa yang memakai gaun off shoulder tak berkedip menatap calon suaminya.
Dhiv tersenyum tipis dan menghampiri gadis itu. Ia begitu tenang dan tidak menunjukkan reaksi frontal seperti sebelumnya.
Acara pertunangan segera dimulai begitu dia datang, semua rencana berjalan lancar hingga acara inti tiba.
Assisten pribadi Dhiv menyerahkan sebuah kotak perhiasan berisi cincin berlian kepadanya. Clarissa begitu berbinar-binar saat melihat Dhiv mengambil cincin itu dan memegang jari manisnya.
"Hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidup ku, dimana aku berharap seorang wanita cantik yang selalu membuat hidupku penuh warna menerima ku sebagai calon suaminya. Dia adalah alasanku tersenyum. Dia juga yang menjadi semangatku dalam mencapai kesuksesan. Segala yang kulakukan adalah untuknya. Sehingga aku tidak tahu bagaimana rasanya jika ia menolak ku apalagi berpaling dariku. Aku yakin itu bisa membuatku hancur, depresi dan mungkin juga mati."
Seketika ruangan menjadi hening saat Dhiv menghentikan ucapannya dan menghapus air matanya yang sudah menumpuk di sudut matanya.
"Dan semua itu sudah menjadi kenyataan sekarang. Aku benar-benar hancur dan tidak bisa berpikir jernih setelah melihat perselingkuhannya," ucap Dhiv menatap lekat wajah Clarissa
Semua tamu undangan terlihat begitu tercengang mendengar ucapan pemuda itu.
"Dia berhasil membuatku terguncang dan benar-benar depresi hingga aku tidak percaya lagi dengan cinta sejati. So, Maafkan aku jika tidak bisa melanjutkan pertunangan ini," imbuhnya kemudian membuang cincin pertunangannya dan segera pergi meninggalkan ballroom hotel.
Clarissa yang begitu terkejut dan malu langsung jatuh pingsan mendengar ucapan calon suaminya.
Lima tahun kemudian,
*Rumah sakit Medika Bandung,
"Sampai kapan kau akan terus melajang, apa kau benar-benar tidak bisa melupakan Cla hingga memutuskan menjomblo seumur hidupmu. Ayolah sayang, ibu sudah semakin tua, ibu hanya ingin melihat mu menikah sebelum meninggal dunia," bujuk Halimah
"Kenapa ibu begitu putus asa, apa kasih sayang yang aku berikan belum cukup membuatmu bahagia hingga kau selalu mendesak ku untuk menikah?" jawab Dhiv
Wanita itu terus membujuk dan memberikan pengertian kepadanya agar mau membuka hatinya kembali, namun semuanya sia-sia. Dhiv sudah benar-benar tidak mempercayai cinta dan menolak menikah meskipun ibunya terus mendesaknya. Halimah sadar jika putranya begitu trauma dengan percintaannya di masa lalu hingga membuatnya menjadi seorang yang dingin terhadap wanita.
"Sayang, apa kamu tidak mau tinggal bersama ayahmu lagi??"
Halimah mencoba bangun dari ranjangnya den menggenggam tangan putranya.
"Aku tidak mau, untuk apa tinggal di rumah mewah itu jika harus berpisah darimu," jawab Dhiv menatapnya lekat
Wanita itu begitu terkejut mendengar ucapan putra tunggalnya itu.
"Bagaimanapun juga semua yang kita miliki sekarang adalah milik ayahmu, aku tidak tahu kapan dia akan mengambilnya kembali dariku setelah menceraikan aku. Jadi aku mohon sebaiknya kau tinggalah bersamanya dan hiduplah bahagia dengan ayahmu." Halimah kemudian memberikan sepucuk surat dan memberikannya kepada Dhiv
Dhiv tersenyum kecut saat membaca isi surat itu.
"Jadi ini alasan Ibu memaksaku untuk segera menikah??" tanyanya getir
Halimah langsung mengangguk dan menghela nafas panjang.
"Kenapa dia melakukan semua ini kepada kita?. Apa tidak cukup ia sudah mencampakkan kita dan sekarang ingin mengambil semua milik kita. Perusahaan itu memang miliknya, tapi selama ini aku yang sudah membesarkannya hingga menjadi perusahaan garment terbesar di Bandung. Bagaimana seorang ayah bisa tega melakukan semua ini kepada darah dagingnya sendiri, haaaa!" seru Dhiv kemudian melepaskan pukulannya ke dinding tembok.
Halimah menghampiri pemuda itu dan memeluknya.
"Untuk itulah kau harus tinggal bersamanya dan tunjukkan kepadanya siapa dirimu. Karena balas dendam yang indah adalah dengan menunjukan kesuksesan kita kepada musuh kita," ucap wanita itu menepuk-nepuk punggung putranya
Malam Itu Dhiv begitu terkejut saat mendapati bangsal perawatan Halimah kosong.
Ia kemudian bertanya kepada perawat dimana ibunya berada. Ia benar-benar tidak menyangka saat melihat sosok ibunya terbaring di ruang kelas tiga rumah sakit.
"Sial, dia benar-benar membuatku kesal!" pekik Dhiv saat melihat ibunya tidak nyaman berada di ruangan itu
Ia segera menyuruh perawat untuk memindahkannya kembali ke ruang VIP, namun saat ia akan membayar tagihan rumah sakit tiba-tiba semua kartu kreditnya di blokir.
Dhiv yang begitu marah akhirnya membawa Halimah pulang malam itu dan memilih merawatnya di rumah. Setibanya di rumah ia juga harus kecewa saat melihat rumahnya sudah di segel. Ia kemudian membawa ibunya ke sebuah hotel. Ia sengaja menjual barang-barang pribadinya untuk membayar hotel.
"Apa yang harus aku lakukan Sam?" tanya Dhiv begitu frustasi
"Sebaiknya kau turuti saja kemauan ayahmu demi ibumu. Apa kau tidak kasihan melihatnya tersiksa karena keegoisan mu?" jawab Sam
"Tapi aku bukan seorang Arjuna yang bisa menaklukkan hati wanita dalam semalam,"
"Kalau begitu jangan mencari calon istri, tapi carilah wanita yang mau berpura-pura menjadi istrimu," jawab Sam
"Jangan gila Sam, dimana aku bisa mendapatkan wanita seperti itu," jawabnya pesimis
*Buuggghhh!!!
Tiba-tiba keduanya dikejutkan oleh suara gaduh para pengunjung hotel saat melihat seorang wanita mengamuk dan menganiaya salah seorang karyawan hotel.
"Dasar brengsek, kau benar-benar iblis, bagaimana kau bisa menipu pasanganmu dan membawa kabur uangku!"
"Sepertinya dia akan menjadi pasangan yang cocok untukmu," ucap Sam menunjuk kearah wanita itu
"Dia!!" Dhiv mengernyitkan keningnya saat Sam menyarankan padanya untuk mendekati wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Rin Arina
baru nemu tapi udah tamat, mau baca tapi shock sama judulnya😁 mau tanya seru ga thor?
2022-09-09
0
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀
Pasti kalau jadi Dhiv akan sangat kecewa, melihat perselingkuhan sang kekasih didepan matanya.
2022-08-23
1
🎯™вєуzα😎 ♡⃝ 𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂ
yang sabar y Dhiv🤓
2022-08-23
0