Chapter 2. Pertolongan

Pesawat yang ditumpanginya semakin menukik tajam. Martin semakin mengeraskan suara tawanya. Dia menginjak tangannya Sultan hingga berdarah.

"Sakit yah? Pasti Saya melihat jelas hal itu dari wajah dan matamu."

Sultan menahan perih dan sakitnya injakan tersebut. Martin kemudian jongkok di hadapan Sultan. Tubuh mereka sudah bergoyang mengikuti gerakan pesawat yang sudah tidak stabil. Pesawat terbang miring ke kiri. Hingga posisi mereka di atas kapal oleng ke kiri juga

"Makanya jadi orang jangan terlalu gampang percaya dengan orang lain."

Sultan hanya menatap tajam ke arah Martin tanpa ada perlawanan apa pun.

"Tatap tajam saja sebelum Kamu tidak bisa menatap saya lagi."

Martin kemudian memeriksa parasutnya dengan baik, dan sebelum melompat dia menoleh sepintas ke arah Sultan dengan seringai liciknya.

"Selamat tinggal Sultan."

Martin kemudian melompat ke atas speed boat yang sudah standby sedari tadi.

"Ayok cepat jalan sebelum pesawat itu jatuh," teriaknya kepada juri mudinya.

Sedangkan Sultan dengan sisa tenaganya merangkak perlahan ke arah depan pesawat pribadinya. Dia berusaha mencari parasut Pilotnya.

"Bismillahirrahmanirrahim, semoga parasutnya masih ada, tidak dibuang oleh Martin."

Pesawatnya sudah terbang dengan tidak teratur. Dengan susah payah dan pengorbanan yang tidak sia-sia, Dia mendapatkan parasut tersebut.

Segera memakainya dengan mengunakan tangan kirinya. Setelah berhasil dia kembali merangkak hingga ke pintu keluar.

Dan mendorong tubuhnya sekuat tenaga hingga terjatuh ke permukaan air laut.

Parasutnya mengembang dengan sempurna hingga tubuhnya sedikit terdorong hingga ke pinggir lautan yang tidak terlalu dalam. Berkat bantuan angin yang cukup kuat di sore hari itu.

Buuummmmm… Buuuuumm…

Suara ledakan yang besar yang bersumber dari pesawatnya yang sudah jatuh menabrak batu karang yang menjulang tinggi itu.

Sultan segera menyelam ke dalam laut untuk melindungi dirinya dari serpihan pesawat yang meledak itu.

Dia pun sudah pasrah dengan apa yang nantinya akan terjadi pada nasibnya. Karena tubuhnya sedari tadi kaku dan sulit untuk digerakkan.

Dengan susah payah terombang ambing di tengah lautan. Angin yang mendorong gelombang membawanya mengikuti alur arus laut.

Dia sudah pasrah, jika pun masih hidup itu sebuah mukjizat yang paling besar dalam hidupnya.

Mencoba untuk berenang apa lah daya kakinya tak bisa digerakkan sedikit pun, mungkin karena pengaruh obat yang diberikan oleh Martin.

Matahari sudah condong ke barat, tetapi belum ada tanda-tanda akan ada seseorang yang melihat dan menyelamatkannya.

Tubuhnya semakin dingin, air yang masuk ke dalam tubuhnya juga bertambah. Matanya perlahan terpejam kemudian hilanglah kesadarannya. Tubuhnya terapung mengikuti arus ombak di tengah laut.

Di tempat lain, yang tidak terlalu jauh dari kejadian ledakan pesawat tersebut. Sore harinya mereka mendengar suara dentuman keras sebanyak dua kali. Tetapi, para nelayan yang sedang mencari ikan di laut saat itu hanya menganggap itu adalah sekedar petir di siang bolong, yang sudah biasa terjadi walaupun sedang tidak hujan.

Azalina Adelia Lukman adalah gadis periang, sedikit tomboi, supel, baik hati. Dia adalah putri tunggal dari pasangan Lukman dan Marina. Sejak usianya yang ke 19 tahun ke dua orang tuanya sudah meninggal dunia. Hingga dia harus berjuang sekuat tenaga dan pantang menyerah demi kelangsungan hidupnya.

Setiap hari, Dia bekerja membantu nelayan untuk mengantar hasil tangkapan mereka ke Pasar induk pelelangan ikan. Hanya pekerjaan itu yang mampu dia kerjakan dengan status pendidikan yang hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama saja.

Setiap selesai shalat subuh, dia sudah berangkat ke tempat pelelangan ikan. Wajahnya selalu berseri-seri. Dia bekerja pantang menyerah. Karena jika dia tidak bekerja, siapa yang akan membantu menghidupinya.

Walaupun masih ada saudara dari Bapak dan ibunya, tapi dia tidak ingin memberikan beban kepada mereka. Baginya selama bisa berusaha dan bekerja kenapa harus hidup dari belas kasihan orang lain.

Dia mengayuh sepedanya sambil mendendangkan shalawat secara bergantian dengan Asmaul Husna.

"Ya Allah ya Rohman, ya Rohim ya Malik ya Kudus ya Salam, ya mukmin…."

Hingga nyanyiannya berhenti di saat ke dua telinganya samar-samar mendengar suara seseorang yang minta tolong.

Dia segera menghentikan kayuhan sepedanya dan segera merem agar sepedanya berhenti.

"Sepertinya tadi ada yang meminta tolong? Tapi di mana, tidak mungkin! Mungkin hanya sekedar suara yang terbawa angin saja," dia kembali menaiki sepedanya.

Baru beberapa detik mengayuh sepedanya, telinganya kembali mendengar suara teriakan seseorang dan kali ini lebih keras dan jelas dari sebelumnya.

"Kok tiba-tiba bulu kudukku meremang, apa jangan-jangan itu bukan suara orang yah?" Tanyanya yang sudah mulai ketakutan.

Padahal biasanya dia itu paling berani di antara semua anak gadis yang tinggal di pesisir Pantai.

"Tolooooooonnnggg saya."

Dia kembali mendengar suara untuk ketiga kalinya. Dia menajamkan pendengarannya, kemudian menyimpan sepedanya di pinggir jalan.

Dia lalu berjalan ke sekitar area sumber suara tadi. Langkahnya semakin dipercepat saat melihat ada benda yang bergerak seperti tenda yang tertiup angin.

Dia berlari kecil hingga ke tempat benda itu berada. Dia mengangkat parasut itu hingga ujung matanya melihat ada seseorang di bawah parasut itu.

" Astaugfirullahaladzim," teriaknya.

Dia memeriksa keadaan orang itu yang sudah tidak sadarkan diri dalam kondisi yang tidak memakai pakaian apa pun.

"Aaaaaaaaahhhhhhh!!!"

Teriaknya saat tanpa sengaja melihat milik pria itu. Tubuhnya terdorong ke belakang saking terkejutnya. Dia memang biasa melihat yang gituan hampir setiap hari malah, tapi dengan ukuran yang berbeda. Anak kecil yang selalu mandi dan berenang di jembatan setiap sore hari.

"Ya Allah kenapa juga Aku harus melihat benda seperti itu," ucapnya dengan menutup ke dua matanya.

Dia mengesampingkan benda itu, lalu segera memeriksa nadinya, bagian leher kemudian dia menempelkan wajahnya di sekitar dada pria itu.

"Alhamdulillah dia masih hidup, sebaiknya aku segera memberikan nafas buatan agar bisa bernafas normal."

Tanpa pikir panjang,dia memberikan nafas buatan tapi, percobaan pertama gagal hingga berulang kali dia lakukan.

Dan percobaan yang terakhir akhirnya membuahkan hasil yang maksimal. Pria itu terbatuk-batuk dan mengeluarkan banyak air dari dalam mulutnya.

"Uuhuukkkk."

"Alhamdulillah berhasil juga," wajahnya bahagia lalu tersenyum ke arah Pria itu.

Azalina segera memangku kepala pria itu bersamaan dengan kedatangan beberapa orang nelayan yang melihat mereka.

"Sepertinya ada suara dari balik pohon bakau itu pak," terangnya.

"Ayok kita periksa, jangan-jangan itu maling yang mau mencuri rumput laut warga yang sedang di jemur itu," timpalnya.

Mereka bertiga segera berjalan perlahan ke arah tujuannya. Hingga mata mereka membelalak melebar sempurna dan mulutnya membulat saking tidak percayanya melihat seorang pria yang tidak memakai pakaian dipangku oleh seseorang perempuan.

"Hey siapa di sana?"

"Woi apa yang kalian lakukan?"

Mereka bertiga berteriak ke arah Azalina. Sedangkan Azalina hanya terdiam dan terpaku melihat kedatangan beberapa orang.

Azalina juga ikut terkejut melihat kedatangan beberapa warga masyarakat.

Terpopuler

Comments

Dirmayanti Maryam

Dirmayanti Maryam

wah pasti dikira mrk berbuat macam²

2023-03-19

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2023-01-13

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Bermaksud menolong kenapa jd buah simalakama buat azalina .

2022-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Insiden
2 Chapter 2. Pertolongan
3 Chapter 3. Salah Paham
4 Chapter 4. Semakin Kacau
5 Chapter. 5 Keputusan Pak Desa
6 Chapter 6. Sebuah Ingatan
7 Chapter. 7. Sedih
8 Chapter 8. Perlawanan Azalina
9 Chapter. 9. Kedatangan Azalina ke RS
10 Chapter. 10. Keputusan Azalina
11 Chapter. 11. Kedatangan Paman
12 Chapter 12. Persiapan Pernikahan
13 Chapter. 13. Memilih Gaun
14 Chapter. 14. Cincin Peninggalan
15 Chapter. 15. Sah
16 Chapter. 16. Terpesona
17 Chapter. 17. Sedikit Cemburu
18 Chapter. 18. Dokter Anggara
19 Chapter. 19. Kesedihan Azalina
20 Chapter. 20. Kegundahan Azalina
21 Chapter 21. Bibit Pelakor
22 Chapter. 22. Angan-angan Pelakor
23 Chapter. 23. Gagal Memulai
24 Chapter. 24. Bibit Pelakor Hempas
25 Chapter. 25. Gelisah dan Keraguan
26 Chapter. 26. Tidak Mungkin
27 Chapter. 27. Berubah
28 Chapter. 28. Selamat Jalan Suamiku
29 Chapter. 29. Rencana Penjebakan Musuh
30 Chapter. 30. Kerinduan Yang Terpendam
31 Chapter. 31. Mengingat Kejadian Itu
32 Chapter. 32. Tamu Tidak Diundang
33 Chapter. 33. Godaan Sang Mantan
34 Chapter. 34. Sesal Azalina
35 Chapter. 35. Musuh Diantara Musuh
36 Chapter 36. Mereka Ditemukan
37 Chapter 37. Kerinduan Dua Kekasih
38 Chapter 38. Dendam Sultan
39 Chapter. 39. Kepulangan Bunda Sultan
40 Chapter. 40. Kondisi Kesehatan Bu Hamidah
41 Chapter. 41. Kegundahan Hati Sherly
42 Chapter. 42. Kejujuran Dokter Anggara
43 Chapter. 43. Dilema Melanda Anggara
44 Chapter. 44. Harus Jujur
45 Chapter. 45. Lampu Hijau Restu Orang Tua
46 Chapter. 46. Menyusun Rencana
47 Chapter 47. Kemajuan Usaha Azalina
48 Chapter 48. Tamu Tak Diundang
49 Chapter. 49. Anjas Kalap
50 Chapter. 50. Keadaan Yang Berbahaya
51 Chapter. 51. Kegagalan Rencana
52 Chapter. 52. Kemarahan Pak Ardi
53 Chapter. 53. Kesedihan dan Kecewa Ibu Melati
54 Chapter 54. Trauma
55 Chapter. 55. Kecemasan
56 Chapter. 56. Kesehatan Psikis Azalina
57 Chapter 57. Keberangkatan ke Jakarta
58 Chapter 58. Sampai Juga di Ibu Kota Indonesia
59 Chapter 59. Azalina Menghilang
60 Chapter. 60. Pencarian Yang Sia-Sia
61 Chapter. 61. Rencana Sultan
62 Chapter. 62. Kemiripan Yang Sama
63 Chapter. 63. Azzahrah
64 Chapter. 64. Martin Kabur
65 Chapter. 65. Keinginan Ibu Hamidah
66 Chapter. 66. Harapan Bu Hamidah
67 Chapter. 67. Kedatangan Sultan
68 Chapter. 68. Kecemasan
69 Chapter. 69. Aksi Dua Benalu
70 Chapter. 70. Hasutan Dari Ulat Bulu
71 Chapter. 71. Bantuan Raja
72 Chapter 72. Ketahuan Pelaku Utama
73 Chapter. 73. Kebijaksanaan Sultan
74 Chapter. 74. Apa Yang Terjadi Dengan Zahrah
75 Chapter. 75. Kondisi Kesehatan Aza
76 Chapter 76. Amnesia Disosiatif
77 Chapter. 77. Kebahagiaan Bu Fauziah
78 Chapter. 78. Pertemuan
79 Chapter. 79. Azahrah, Siapa??
80 Chapter. 80. Perang Dingin
81 Chapter. 81. Kisah Mie Instan
82 Chapter. 82. Menikmati Dua Mangkok Mie
83 Chapter. 83. Ancaman Arlan
84 Chapter. 84. Rasa Rindu
85 Chapter. 85. Undangan Makan Siang
86 Chapter. 86. Dokter Bayu
87 Chapter. 87. Bayu Terpesona
88 Chapter. 88. Suara Itu Milik Siapa?
89 Chapter. 89. Cincin
90 Chapter. 90. Kejujuran
91 Chapter. 91. Tulisan di Dalam Cincin
92 Chapter. 92. Rencana Bu Fauziah
93 Chapter. 93. Bayangan Masa Lalu
94 Chapter. 94. Suami??
95 Chapter. 95. Dengkuran
96 Chapter 95. Dia?
97 Chapter. 96. Menantu?
98 Chapter 97. Situasi Yang Gawat
99 Chapter. 98. Bahagia dan End
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1. Insiden
2
Chapter 2. Pertolongan
3
Chapter 3. Salah Paham
4
Chapter 4. Semakin Kacau
5
Chapter. 5 Keputusan Pak Desa
6
Chapter 6. Sebuah Ingatan
7
Chapter. 7. Sedih
8
Chapter 8. Perlawanan Azalina
9
Chapter. 9. Kedatangan Azalina ke RS
10
Chapter. 10. Keputusan Azalina
11
Chapter. 11. Kedatangan Paman
12
Chapter 12. Persiapan Pernikahan
13
Chapter. 13. Memilih Gaun
14
Chapter. 14. Cincin Peninggalan
15
Chapter. 15. Sah
16
Chapter. 16. Terpesona
17
Chapter. 17. Sedikit Cemburu
18
Chapter. 18. Dokter Anggara
19
Chapter. 19. Kesedihan Azalina
20
Chapter. 20. Kegundahan Azalina
21
Chapter 21. Bibit Pelakor
22
Chapter. 22. Angan-angan Pelakor
23
Chapter. 23. Gagal Memulai
24
Chapter. 24. Bibit Pelakor Hempas
25
Chapter. 25. Gelisah dan Keraguan
26
Chapter. 26. Tidak Mungkin
27
Chapter. 27. Berubah
28
Chapter. 28. Selamat Jalan Suamiku
29
Chapter. 29. Rencana Penjebakan Musuh
30
Chapter. 30. Kerinduan Yang Terpendam
31
Chapter. 31. Mengingat Kejadian Itu
32
Chapter. 32. Tamu Tidak Diundang
33
Chapter. 33. Godaan Sang Mantan
34
Chapter. 34. Sesal Azalina
35
Chapter. 35. Musuh Diantara Musuh
36
Chapter 36. Mereka Ditemukan
37
Chapter 37. Kerinduan Dua Kekasih
38
Chapter 38. Dendam Sultan
39
Chapter. 39. Kepulangan Bunda Sultan
40
Chapter. 40. Kondisi Kesehatan Bu Hamidah
41
Chapter. 41. Kegundahan Hati Sherly
42
Chapter. 42. Kejujuran Dokter Anggara
43
Chapter. 43. Dilema Melanda Anggara
44
Chapter. 44. Harus Jujur
45
Chapter. 45. Lampu Hijau Restu Orang Tua
46
Chapter. 46. Menyusun Rencana
47
Chapter 47. Kemajuan Usaha Azalina
48
Chapter 48. Tamu Tak Diundang
49
Chapter. 49. Anjas Kalap
50
Chapter. 50. Keadaan Yang Berbahaya
51
Chapter. 51. Kegagalan Rencana
52
Chapter. 52. Kemarahan Pak Ardi
53
Chapter. 53. Kesedihan dan Kecewa Ibu Melati
54
Chapter 54. Trauma
55
Chapter. 55. Kecemasan
56
Chapter. 56. Kesehatan Psikis Azalina
57
Chapter 57. Keberangkatan ke Jakarta
58
Chapter 58. Sampai Juga di Ibu Kota Indonesia
59
Chapter 59. Azalina Menghilang
60
Chapter. 60. Pencarian Yang Sia-Sia
61
Chapter. 61. Rencana Sultan
62
Chapter. 62. Kemiripan Yang Sama
63
Chapter. 63. Azzahrah
64
Chapter. 64. Martin Kabur
65
Chapter. 65. Keinginan Ibu Hamidah
66
Chapter. 66. Harapan Bu Hamidah
67
Chapter. 67. Kedatangan Sultan
68
Chapter. 68. Kecemasan
69
Chapter. 69. Aksi Dua Benalu
70
Chapter. 70. Hasutan Dari Ulat Bulu
71
Chapter. 71. Bantuan Raja
72
Chapter 72. Ketahuan Pelaku Utama
73
Chapter. 73. Kebijaksanaan Sultan
74
Chapter. 74. Apa Yang Terjadi Dengan Zahrah
75
Chapter. 75. Kondisi Kesehatan Aza
76
Chapter 76. Amnesia Disosiatif
77
Chapter. 77. Kebahagiaan Bu Fauziah
78
Chapter. 78. Pertemuan
79
Chapter. 79. Azahrah, Siapa??
80
Chapter. 80. Perang Dingin
81
Chapter. 81. Kisah Mie Instan
82
Chapter. 82. Menikmati Dua Mangkok Mie
83
Chapter. 83. Ancaman Arlan
84
Chapter. 84. Rasa Rindu
85
Chapter. 85. Undangan Makan Siang
86
Chapter. 86. Dokter Bayu
87
Chapter. 87. Bayu Terpesona
88
Chapter. 88. Suara Itu Milik Siapa?
89
Chapter. 89. Cincin
90
Chapter. 90. Kejujuran
91
Chapter. 91. Tulisan di Dalam Cincin
92
Chapter. 92. Rencana Bu Fauziah
93
Chapter. 93. Bayangan Masa Lalu
94
Chapter. 94. Suami??
95
Chapter. 95. Dengkuran
96
Chapter 95. Dia?
97
Chapter. 96. Menantu?
98
Chapter 97. Situasi Yang Gawat
99
Chapter. 98. Bahagia dan End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!