Bab. 3 Pria Recehan

Untuk sejenak Deya terpana pada senyuman hangat yang datang dari pria itu. Matanya terlihat terang dengan lautan ketenangan di dalamnya. Wajahnya walau terlihat sudah matang atau berumur namun masih terlihat tampan.

"Ehm … Namun, kau tetap harus bertanggung jawab!" balas Deya tidak mau kalah.

"Bilang saja kau ingin uangku, baiklah anggap saja ini sedekah di pagi hari untukmu," ucap Edward mengambil uang dalam dompetnya. Lalu menyerahkannya pada Deya.

Deya merasa terhina dengan kata 'sedekah'. Dia mengambil uang itu dengan seulas senyum iblis yang nyaris tidak terlihat.

Deya menghitung lembar demi lembar uang dalam genggamannya.

"Mba banyak tuh," ucap orang-orang yang melihat pertengkaran mereka.

Deya lalu memperlihatkan banyak uang itu pada orang-orang.

"Lima ratus ribu untuk lecetnya tubuhku," seru Deya keras.

"Orang miskin sama saja mereka hanya memikirkan keuntungan belaka dengan cara menjebak orang-orang kaya," batin Edward dengan seulas senyum tipis sinis yang nyaris tidak terlihat.

Edward lalu masuk kembali ke dalam mobilnya dan memakai kacamata hitamnya. Kaca mobil mulai di tutup.

Pyak!

Salah satu lampu depan mobilnya pecah setelah ditendang keras oleh Deya dengan sepatu ketsnya.

Edward kembali keluar dengan wajah memerah dan mata yang garang.

"Kau gila! Apa yang kau lakukan!" Edward menyugar rambutnya ke belakang dengan kasar.

Pria itu mengepalkan tangannya ingin memukul Deya namun ditahan. Dia gadis muda yang terlalu berani untuk berbuat macam-macam padanya. Malamnya sudah buruk ditambah dengan kejadian ini suasana hatinya menjadi semakin kacau.

Deya menutup wajahnya ketika tahu akan dipukul namun setelah menunggu hingga hitungan ketiga dia membuka matanya dan memandang wajah pria itu telah berubah.

Kehangatan yang tadi dilihatnya beralih menjadi garang. Dia bagai harimau yang siap menerkam lawannya dan dia hanyalah kelinci kecil yang siap menjadi santapannya.

"Sorry sir, mobilmu jadi lecet eh maaf rusak. Tapi itu hanya kerusakan sedikit. Jika mobilmu rusak bisa kau ganti dengan mudah dan kau tidak merasakan sakitnya. Jika manusia yang terluka akan sakit bahkan lumpuh atau tidak normal bila mendapat kecelakaan, bahkan bisa mati. Beruntung kali ini aku hanya lecet saja. Jika kakiku sampai kenapa-kenapa, apa kau bisa menjamin hidupku akan sempurna setelahnya?" Deya menatap Edward berani. Edward merasa tertampar oleh perkataan Deya dan teringat akan nasib anaknya yang duduk di kursi roda hingga saat ini karena mengalami kecelakaan mobil.

"Mobilmu hanya lecet sedikit, aku tidak terlalu kaya untuk membayar semuanya tapi aku akan menggantinya dengan uang yang ku miliki dan sayangnya aku hanya punya uang ini.'' Deya menyerahkan uang lima ratus ribu itu pada Edward dan mengambil segenggam uang recehan dalam tasnya sebagai tambahan.

Setelah itu, Deya pergi menyeberangi jalan raya dan menyetop angkutan kota yang baru saja lewat. Sorak-sorai orang-orang mengiringi kepergiannya. Mereka menyukai cara Deya membalas perlakuan pria itu.

Edward yang merasa kesal ditinggal sendiri dan dipermalukan membuang uang itu ke jalan raya. Uang itu seketika menjadi rebutan orang-orang di sekitarnya.

''Jika kita bertemu lagi aku akan membalas penghinaan itu gadis kecil," gumam Edward meninggalkan tempat itu.

***

Deya datang ke unit apartemen milik Lia. Dia memencet bel. Tidak lama kemudian Lia keluar dengan memakai pakaian yang sudah rapi.

Lia langsung menarik tangan Deya masuk ke dalam. Mereka kini duduk di sofa mewah yang nyaman berwarna coklat.

"Suamiku memberikan sebuah penawaran padamu," ucap Lia dengan wajah berseri-seri. Deya tertarik dengan nikah kontrak yang akan dia lakukan untuk mendapatkan uang banyak.

"Apa itu?" tanya Deya dengan jantung berdegup kencang.

"Kau sedang butuh uang banyak 'kan?" tanya Lia. Deya menganggukkan kepalanya.

"Kau masih virgin?" Deya menganggukkan lagi dengan wajah yang terlihat gugup.

"Aku akan mencarikan pria yang mapan dan kaya raya. Kau akan menjalani kontrak nikah siri dengannya selama dia menginginkanmu." Xena menggigit bawah bibirnya dengan cemas menunggu jawaban Deya.

"Bagaimana jika dia pria berumur atau pria botak dengan perut yang buncit. Oh, Lia aku takut untuk membayangkannya," ujar Deya jujur. Deya itu anak baik dan dia bahkan tidak pernah berpacaran sama sekali.

"Aku akan menemui kenangan buruk jika pria itu adalah pria yang ... akh…  kau tahu maksudku," imbuh Deya.

"Kita akan lihat pria itu dulu, kau bisa menolaknya jika tidak sesuai keinginanmu, tetapi sepertinya suami kontrakku akan memilihkanmu pria mapan dan tampan sepertinya." Lia menaikkan kedua alisnya ke atas.  Dia adalah istri simpanan dari pria matang beristri.

"Apakah kau yakin akan melakukan ini?" tanya Lia lagi. Deya menganggukkan kepalanya pelan. Nafasnya mulai tersengal mengingat kejadian tempo hari.

"Ibuku di tagih utang sebesar 115 juta semalam oleh para rentenir sialan itu," ucap Deya dengan mata yang menyiratkan kesedihan,  keputusasaan dan kemarahan yang terpendam.

"Poor Deya, kita akan melalui ini bersama-sama." Lia memeluk Deya dan mengusap punggungnya dengan lembut  untuk memberi kekuatan padanya.

Terpopuler

Comments

NetizeN MahaBapeR

NetizeN MahaBapeR

Edward suami kontraknya,iyakan???

2022-09-09

1

Nila Nila

Nila Nila

semangat Deya ..pasti ada jalan keluar

2022-07-30

2

Azizka Amelia Putri

Azizka Amelia Putri

𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒅𝒆𝒚𝒂 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒖 𝒅𝒊 𝒊𝒏𝒋𝒂𝒌 𝒊𝒏𝒋𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒎𝒖 𝒋𝒂𝒅𝒊𝒍𝒂𝒉 𝒈𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉

2022-07-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Selingkuh
2 Bab. 2 Perpisahan
3 Bab. 3 Pria Recehan
4 Bab. 4 Tidak Beruntung
5 Bab. 5 Apa Yang Kau Punya?
6 Bab.6 Instan
7 Bab. 7 Bayar Lunas
8 Bab. 8 Jantungan
9 Bab.9 Masih Adakah Tawarannya?
10 Bab. 10 Membuat Masalah
11 Bab. 11 Murka Deya
12 Bab.12 Hanya Untuk Bersenang-senang
13 Biang Masalah
14 Bab. 14 Bayaran Pelayanan
15 Bab.15 Bila Bosan Melanda
16 Bab. 16 Meminta Ijin
17 Bab.17 Saling Mencintai?
18 Bab.18 Pria Sejati
19 Bab. 19 Belum Dewasa
20 Bab. 20 Pemberitahuan Langsung
21 Bab. 21 Seperti Sekuntum Bunga
22 Bab.22 Kepergok
23 Bab. 23 Marah
24 Bab.24 Milik Siapa?
25 Bab. 25 Lelah dan Capai
26 Bab. 26
27 Bab. 27 Komitmen
28 Bab.28 Maaf
29 Bab. 29
30 Bab. 30 Rival
31 Bab. 30 Kulit Merah
32 Bab. 32 Membujuk Suami
33 Bab. 33 Pilihan Salah
34 Bab. 34
35 Bab. 35 Tragedi Mencekam
36 Bab. 36 Lebih Baik
37 Bab. 37 Langkah Pertama
38 Bab. 38 Orang ketiga
39 Bab. 39
40 Bab.40 Istri Sah
41 Bab. 41 Kembali Lagi
42 Bab. 42 Tidak Nyaman
43 Bab. 43 Penolakan
44 Bab. 44 Bujukan Halus
45 Bab. 45 Taruhan Harga Diri
46 Bab. 46 Galau
47 Bab. 47 Manis
48 Bab. 48
49 Bab. 49 Cemburu
50 Bab. 50 Rindu Menggelora
51 Bab. 51 Rasa Cinta
52 Bab.52
53 Bab. 53 Sebuah Alasan
54 Bab. 54 Menggoda Suami
55 Bab. 55 Luapan Emosi
56 Bab. 56 Statusnya
57 Bergabung
58 Bab 58 Kesehatan Mental
59 Bab. 59.Gangguan Jiwa
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Gundah
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65 Pinta Aya
66 Bab. 66 Hal Terbaik
67 Bab. 67 Belum Mencinta
68 Bab. 68 Belajar Menghadapi Masalah
69 Bab 69. Dukungan istri sah
70 Bab. 70 Makan Malam Menegangkan
71 Bab. 71
72 Bab. 72 Kecewa
73 Bab. 73 Introgasi
74 Bab. 74 Melawan
75 Bab. 75 Nasihat
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78 Mantan
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81 Pilihan Berat
82 Bab. 82 Kabar Baik atau Buruk?
83 Bab. 83 Pinta Yang Sulit
84 Bab. 84 Pamit
85 Bab. 85
86 Bab. 86 Kau Hamil?
87 Bab. 87 Tak Ingin Usai
88 Bab. 88 Status Gantung
89 Bab. 89
90 Bab 90 Rindu
91 Bab. 91 Kecewa
92 Bab. 92 Kenangan Ini.
93 Bab. 93 Pulang ke Rumah
94 Bab.94 Keras Kepala
95 Bab. 95 Kembali
96 Bab. 96 Ingin Cerai
97 Bab. 97 Penyesalan Terdalam
98 Bab. 98 Sakit
99 Bab. 99 Belahan Jiwa
100 Bab. 100 Jujurlah!
101 Bab. 101
102 Bab. 102 Meyakinkannya Hati
103 Bab. 103 Restu
104 Bab. 104 Anak Sendiri
105 Bab. 105 Akur
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Rumah Impian
109 Bab. 109 Surprise yang Tidak Surprise
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113 Bidadari Surga
114 Bab. 114 Pembuktian
115 Bab. 115
116 Bab. 116 Sidang Penentuan
117 Bab. 116 Tuduhan Pedas
118 Bab. 118 Mencintai adalah hal terindah bagiku?
119 Bab. 119. Menyesal
120 Bab. 120 Liburan
121 Bab.121 Momen Indah
122 Bab. 122 Mertua Sakit
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132 Takut Kehilangan
133 Bab. 133 Jangan pergi Bunda.
134 Bab. 134
135 Tamat
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab.1 Selingkuh
2
Bab. 2 Perpisahan
3
Bab. 3 Pria Recehan
4
Bab. 4 Tidak Beruntung
5
Bab. 5 Apa Yang Kau Punya?
6
Bab.6 Instan
7
Bab. 7 Bayar Lunas
8
Bab. 8 Jantungan
9
Bab.9 Masih Adakah Tawarannya?
10
Bab. 10 Membuat Masalah
11
Bab. 11 Murka Deya
12
Bab.12 Hanya Untuk Bersenang-senang
13
Biang Masalah
14
Bab. 14 Bayaran Pelayanan
15
Bab.15 Bila Bosan Melanda
16
Bab. 16 Meminta Ijin
17
Bab.17 Saling Mencintai?
18
Bab.18 Pria Sejati
19
Bab. 19 Belum Dewasa
20
Bab. 20 Pemberitahuan Langsung
21
Bab. 21 Seperti Sekuntum Bunga
22
Bab.22 Kepergok
23
Bab. 23 Marah
24
Bab.24 Milik Siapa?
25
Bab. 25 Lelah dan Capai
26
Bab. 26
27
Bab. 27 Komitmen
28
Bab.28 Maaf
29
Bab. 29
30
Bab. 30 Rival
31
Bab. 30 Kulit Merah
32
Bab. 32 Membujuk Suami
33
Bab. 33 Pilihan Salah
34
Bab. 34
35
Bab. 35 Tragedi Mencekam
36
Bab. 36 Lebih Baik
37
Bab. 37 Langkah Pertama
38
Bab. 38 Orang ketiga
39
Bab. 39
40
Bab.40 Istri Sah
41
Bab. 41 Kembali Lagi
42
Bab. 42 Tidak Nyaman
43
Bab. 43 Penolakan
44
Bab. 44 Bujukan Halus
45
Bab. 45 Taruhan Harga Diri
46
Bab. 46 Galau
47
Bab. 47 Manis
48
Bab. 48
49
Bab. 49 Cemburu
50
Bab. 50 Rindu Menggelora
51
Bab. 51 Rasa Cinta
52
Bab.52
53
Bab. 53 Sebuah Alasan
54
Bab. 54 Menggoda Suami
55
Bab. 55 Luapan Emosi
56
Bab. 56 Statusnya
57
Bergabung
58
Bab 58 Kesehatan Mental
59
Bab. 59.Gangguan Jiwa
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Gundah
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65 Pinta Aya
66
Bab. 66 Hal Terbaik
67
Bab. 67 Belum Mencinta
68
Bab. 68 Belajar Menghadapi Masalah
69
Bab 69. Dukungan istri sah
70
Bab. 70 Makan Malam Menegangkan
71
Bab. 71
72
Bab. 72 Kecewa
73
Bab. 73 Introgasi
74
Bab. 74 Melawan
75
Bab. 75 Nasihat
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78 Mantan
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81 Pilihan Berat
82
Bab. 82 Kabar Baik atau Buruk?
83
Bab. 83 Pinta Yang Sulit
84
Bab. 84 Pamit
85
Bab. 85
86
Bab. 86 Kau Hamil?
87
Bab. 87 Tak Ingin Usai
88
Bab. 88 Status Gantung
89
Bab. 89
90
Bab 90 Rindu
91
Bab. 91 Kecewa
92
Bab. 92 Kenangan Ini.
93
Bab. 93 Pulang ke Rumah
94
Bab.94 Keras Kepala
95
Bab. 95 Kembali
96
Bab. 96 Ingin Cerai
97
Bab. 97 Penyesalan Terdalam
98
Bab. 98 Sakit
99
Bab. 99 Belahan Jiwa
100
Bab. 100 Jujurlah!
101
Bab. 101
102
Bab. 102 Meyakinkannya Hati
103
Bab. 103 Restu
104
Bab. 104 Anak Sendiri
105
Bab. 105 Akur
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Rumah Impian
109
Bab. 109 Surprise yang Tidak Surprise
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113 Bidadari Surga
114
Bab. 114 Pembuktian
115
Bab. 115
116
Bab. 116 Sidang Penentuan
117
Bab. 116 Tuduhan Pedas
118
Bab. 118 Mencintai adalah hal terindah bagiku?
119
Bab. 119. Menyesal
120
Bab. 120 Liburan
121
Bab.121 Momen Indah
122
Bab. 122 Mertua Sakit
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132 Takut Kehilangan
133
Bab. 133 Jangan pergi Bunda.
134
Bab. 134
135
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!