Pengakuan

Ku edarkan mataku saat memasuki cafe ini dan ku lihat dia berdiri di sebelah meja saat melihat kedatanganku.

"Terima kasih" ucapnya.

Entah sejak kapan dia mulai bersikap seperti ini karena setahuku dulu dia terkenal cuek dan dingin. Bahkan dia tidak pernah mau jika duduk berdua dengan lawan jenis. Ahh entahlah itu sudah lalu toh sekarang dia juga sudah punya pasangan atau bahkan dia sudah menikah, jadi duduk berdua begini mungkin sudah menjadi hal biasa baginya sekarang. (Batinku)

"kamu mau pesan apa" tanya ya sambil menatapku.

"enggak, terima kasih"

Untuk persekian detik kami hanya diam menunggu siapa dulu yang akan bicara.

"Mau bicara apa" Tanyaku yang tak sabar

sejenak ku pandangi raut wajah gelisahnya yang ku taksir dia bingung mau memulai dari mana.

"Makasih uda mau nyempetin waktu kesini, jujur saja aku bingung mau mulai darimana, yang jelas tujuan aku cuma mau minta maaf. Aku tau sejak terakhir kita ketemu di reuni itu kamu pasti kecewa dengan pernyataan ku apalagi aku memblokir nomor kamu dan semua sosial media."

Ya Tuhan kelihatan sekali dia gugup nya.

"Ya saat itu semua yang ku ucapkan benar adanya, aku dekat dengan wanita lain dan semua itu karena kamu terlalu lama ngasi jawaban ke aku, aku takut kecewa aku takut menunggumu adalah sia-sia. Dari itu aku mulai berkenalan dengan orang lain dan aku mulai akrab. Dari situlah aku putuskan untuk lebih dekat dengannya. Maaf Sekali shof, Aku terlalu terburu-buru waktu itu"

"Lalu" kunaikan sebelah alisku sambil menatapnya " untuk apa menyesali keputusan yang uda kita ambil, gak ada gunanya toh sekarang hidup kamu ku lihat senang-senang aja dengan wanita pilihanmu, aku bahagia kalo kamu bahagia "

"Kamu inget apa yang ku bilang terakhir waktu itu untuk jawaban kamu, aku pasti tidak akan membuatmu kecewa, rasaku sudah jelas kalimat itu untukmu"

"andai saja aku sabar nunggu kamu aku pasti jauh lebih bahagia" ucapnya lirih

Kamu harus hargai wanitamu, jangan sampai kamu menyadarinya ketika dia udah gak ada lagi di sisimu. Lupain masa lalu hiduplah di masa sekarang.(ucapku sambil berlalu pergi)

Di atas motor yang ku bawa entah kenapa sesak sekali rasanya, apa sebenarnya yang ada di hatinya itu kenapa tiba-tiba dia berandai-andai ngomongnya, apa dia menyesal apa dia gak bahagia dengan pernikahannya atau dia cuma ngerasa bersalah. Ku hentikan motorku di tepi jalan sambil sesekali ku raup udara banyak-banyak.

____

Selesai packing barang yang mau dikirim besok ke customer ku seret kakiku ke tempat tidur karena rasa badanku yang entah gimana lelahnya.

Sedari tadi cuma balik badan ke kanan dan ke kiri entah kenapa gelisah banget mau tidur.

Tiba-tiba saja melintas begitu saja di kepalaku ucapannya yang terakhir "andai saja aku sabar nunggu kamu aku pasti jauh lebih bahagia" ahhhh sakit banget kepalaku rasanya. ayoo dong shofie come on lupain dia, dia uda milik orang lain.

Sejak bertahun-tahun aku coba melupakan malik, sejenak usahaku sirna dengan pertemuan yang tak di sengaja sore tadi.

Aku tak ingin dengan bertemunya kami lagi menjadi satu kesalahan buatku karena menggoyahkan keyakinannya apalagi pernyataan yang dia ucapkan seperti penyesalan yang mengharuskan dirinya menghukum diri sendiri.

Ku langkahkan kakiku ke kamar mandi untuk berwudhu dan mengerjakan sholat malam, ku raih sajadah dan lanjut membaca Alquran sampai terasa berat mataku dan akhirnya aku pun bisa tertidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!