Cinta (Tak) Berpemilik

Cinta (Tak) Berpemilik

Ketidakpastian

Semakin hari semakin sadar ternyata perasaan ini jatuh hati padanya, ahh aku ini masih terlalu belia untuk urusan percintaan.[SMP]

Pendam terus perasaanmu, pendam saja selagi mampu membawanya kemanapun kau pergi. Itulah aku yang terlalu kuat untuk membawa rasa hatiku ini tanpa memikirkan konsekuensinya.

Saat 3 SMA

Di chat,

Dia : aku mau tanya satu hal, boleh ?

Aku : boleh, apa itu.

Dia : selama ini dari kita SMP bareng dan sampai sekarang kita di SMA yang berbedapun aku suka sama kamu, mungkin ini terlalu cepat tapi kalau aku gak gerak duluan takutnya kamu di ambil orang.

Aku : Lalu ???

Dia : Apa kamu mau jadi pacar ku ??

Demii apa ternyata selama ini dia juga punya rasa yang sama besti.

Aku : Kita masih skolah dan beberapa bulan lagi kita mau ujian akhir. Boleh gak aku minta kamu tunggu aku sampai kita selesai ujian ?

Dia : Baiklah, aku harap jawaban kamu gak buat aku sakit, karena selama ini uda sakit liat kamu di deketin beberapa cowok, kamu tau selama ini aku tu uda nunggu momen ini.

Aku : iya kupastikan gak akan ngecewain kamu

Selama waktu menunggu sampai kabar di telinga ku kalo Dia dekat dengan wanita lain, aku paham betul bagaimana dia, dan itu gak mungkin, sampai akhirnya ku putuskan untuk menanyakan langsung padanya.

Aku : Haii, apa kabar kamu ?

Dia : Aku baik, kamu gimana ? Tumben banget chat aku.

Aku : Aku boleh tanyak gak ?

Dia : tanyak aja

Aku : Kamu lagi deket ya ama cewek lain ?

Dia : Kata siapa ?

Aku : Kamu jawab aja dulu.

Dia : enggak ada

Aku : Entah kenapa perasaanku kayak menolak jawaban kamu, kayak ada yang salah aja.

Dia : kamu ini ngomong apa si

Kamu dah kelar tugasnya ?

Aku : Kamu jangan alihkan pembicaraan gini dong, jawab dulu yang jujur.

(Untuk beberapa saat hanya di read doang, dan belum ada balasan lagi sampai esok )

Aku sempat berfikir ketika dia ungkapin perasaannya itu adalah cara Allah nunjukin ke aku kalo dia juga punya rasa yang sama, tapi sekali saja orang berkata tentangnya aku jadi kayak ragu padahal aku tau betul gimana dia selama ini.

Aku sempet mikir gak boleh ni kayak gini, jangan hanya karena ucapan orang kamu jadi gak percaya sama dia. Stop dengerin omongan orang. Tapi gimana mau gak mikirin sementara di grup itu memang lagi heboh banget dia dekat dengan cewek lain. Secara dia cowok tertampan di sekolah waktu dulu d SMP bahkan ku dengar di SMA dia sekarang dia jadi idola, katanya si kayak oppa korea.

Sampai detik ini tak ada kabar sampai ujian akhir pun selesai

Aku : Haii kamu,, Sombong bangett

Dia : kamu mah gitu, aku biasa aja, takut ganggu kamu. Gimana ujiannya ?

Aku : Lumayan nguras fikiran juga, kamu gimana

Dia : Aku mah laki-laki STM pulak, jadi biasa aja si.

______

sejak saat itu akupun menarik diri untuk semua rasa dan harapan yang uda membumbung tinggi.

ya, semenjak memasuki universitas aku memilih untuk kuliah di luar kota untuk mengistirahatkan hatiku sebab jika berada di kota ini bisa saja aku gak fokus belajar malah mungkin semakin terpuruk. Selama Kuliah aku sudah menyibukkan diriku untuk tak terlalu memikirkan masalah hatiku ini. selain kuliah aku bekerja di salah satu sekolah taman kanak kanak di dekat indekost ku yang mana itu adalah cita-cita ku sejak kecil. selain itu aku juga mencoba untuk berjualan online baik itu pakaian maupun cemilan.

waktu berlalu begitu saja setelah 4 tahun tanpa memberiku jeda untuk sejenak menilik ke belakang sampai suatu hari aku bertemu lagi dengan manusia yang pernah ku harapkan hatinya.

brugh...

malik : maaf aku gak sengaja (sambil mengutip beberapa barang belanjaan yang jatuh)

shofie : oke gak papa (sambil ku pandangi punggung orang yang mengutipi barangku yang berserakan di lantai supermarket)

sesaat saat kedua mata ini bertemu. betapa terkejutnya aku saat melihat sosok ini.

malik : maa..aff.  shofie ??

shofie : gak masalah( kuraih belanjaanku dari tangannya) aku permisi dulu ya

malik : tunggu.

degh banget hatiku.

ada apa ini kenapa hatiku tiba² berdesir gini, wahh gawatt

aku diam tanpa berbalik sampai dia berjalan dan berhenti tepat di depanku

malik : aku boleh bicara sebentar ?

ada yang ingin ku sampaikan, sebentar saja ?

shofie : mau menyampaikan apa ?

tak bisakah disini saja ?

malik : tidak, aku mau menanyakan sesuatu hal padamu.

shofie : baiklah jika hanya sebentar, tunggu aku di coffee shop depan.

jujur saja aku bingung kenapa harus  ku iyakan permintaan laki-laki ini. sudah jelas bahwa selama ini aku berusaha sekuat hatiku untuk melupakan bahkan segala bentuk sosial media kami saling terputus.

aku ingat betul kapan terakhir kali kami bertemu, ya saat itu setelah tamat sma kami sedang mengadakan reuni smp di salah satu rumah kerabat kami. dan disitulah semua fakta-fakta mulai terkuak dari terakhir kami komunikasi di centang hijau itu.

malik, laki-laki yang meminta jawaban atas pernyataan cintanya yang ku tangguhkan sampai akhir masa ujian namun karena rasa tak sabar dia perlahan mulai menjauh dan mendekati wanita lain dan secepat itu juga dia menyatakan perasaannya pada wanita tersebut dengan dalih aku terlalu memberi ketidakpastian.

rasaku sudah jelas ucapanku waktu itu jika jawabanku kelak tidak akan mengecewakan. ku fikir dia akan paham maksudku.

di sisi lain, aku diam-diam mencuri pandang padanya hingga tertangkap basah oleh temanku.

"hayoo ngapain lihat-lihat sana terus  gak sakit apa leher mu itu, apa gak sebaiknya kalian bicara empat mata saja biar semuanya jelas jadi gak ada tu aksi duga menduga". celoteh jihan dan hanya ku anggukin saja.

sebenarnya hubungan antara aku dan malik sudah diketahui oleh teman-teman sekelas bahkan beberapa orang guru sudah tahu jalan cerita kami waktu smp dulu, hanya saja saat itu kami terlalu malu untuk mengakui.

ku fikir-fikir ada benernya juga kata jihan, gak ada salahnya juga.

perlahan tapi pasti aku coba mendekatinya dengan sedikit gugup.

aku hanya ingin memastikan semua yang uda aku dengar dari mulutnya langsung.

"malik" panggilku pelan takut-takut kedengaran sama yang lain.

malik : iya kenapa

shofie : boleh aku tanya ? sambil ku remas ujung jilbabku yang polos ini.

malik : tanya aja gak bayar kok.

ku hembuskan nafas kasar dan dengan mantap ku tatap wajahnya yang tampan itu dengan pasti

"sebelumnya aku mau bilang makasih uda mau menunggu dan mungkin aku ngomongin ini di waktu yang enggak pas, tapi aku harap kamu ngerti. apa kamu gak mau tau jawaban untuk perasaan kamu waktu itu ?? tanyaku yang hanya di jawab anggukan olehnya.

"aku uda mutusin untuk terima perasaan kamu dan aku mau jadi pacar kamu"

ku pandangi wajahnya yang sedikit mengernyitkan dahinya.

"shofie, terima kasih uda mau jawab perasaan aku tapi aku juga mau minta maaf sama kamu kalo aku gak bisa jalani hubungan ini, aku sudah mutusin juga untuk deket sama wanita lain karena aku ngerasa kalo kamu terlalu lama ngasi aku jawaban"

aku diam sesaat sambil ku ingat-ingat  berapa lama aku buat dia menunggu. ya ternyata hampir 4 bulan lamanya, dan selama itu juga kami jarang komunikasi meskipun hanya bertukar kabar.

ku fikir bukan wanita saja yang butuh cepat akan kepastian, ternyata aku salah, laki-laki pun demikian.

"baiklah aku paham"

______

sejak saat itulah kami benar-benar  sudah tidak ada komunikasi sama sekali, bahkan dia sendiri yang memblokir semua sosial media yang berhubungan denganku.

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

huft dsar malik😠😠😠😠...mmpir thor😆😆😆😆

2022-12-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!