"A-apa?" Valerie melotot, dia menatap lekat wajah Hansel, melihat apakah Hansel benar-benar serius atau tidak. Namun, wajah datar Hansel membuat Valerie merasa takut.
"Kak, aku, a-aku ti–" Valerie tergagap. Baru kali ini dia bisa sedekat itu dengan Hansel. Hatinya belum siap, sehingga jantungnya berdetak lebih kencang tidak karuan.
"Tidak mau?" Hansel bangkit dari tubuh Valerie. "Vale, kuharap ini menjadi yang terakhir!" kecam Hansel, kemudian pria itu melenggang pergi dari sana. Meninggalkan Valerie yang masih berbaring di ranjangnya dengan wajah tegang dan jantung yang berdegup kencang.
"A-aku masih tidak percaya, kami hampir berciuman tadi," gumamnya, memegang bibirnya yang sampai sekarang belum kehilangan momen first kissnya.
Dentuman pintu saat Hansel keluar menyadarkan Valerie. Wanita itu bangkit, menatap pintu dengan tatapan nanar. Otaknya berputar cepat, hatinya jadi meragu.
'Apakah aku harus menuruti permintaannya? Menyerahkan kesucianku yang selama ini aku jaga. Aku menjaganya juga untuk dirinya. Tapi, aku tidak menduga dia akan memintanya secepat ini. Bahkan, kami belum terikat dengan hubungan apapun. Jika sudah
mendapatkan apa yang dia mau, setelah itu dia pergi meninggalkanku, apa yang harus aku perbuat? Tidak ada yang bisa menjamin, dia akan bersungguh-sungguh mencintaiku setelah itu. Tapi, disisi lain, aku percaya kalau dia adalah pria yang jujur, dia pasti menepati janjinya.' batin Valerie.
Namun, hatinya menjadi sakit. Bukan ini akhir yang dia inginkan. Kenyataan yang saat ini menimpanya begitu menyakitkan hati.
"Apakah aku harus benar-benar menyerahkan kesucianku padanya?" Valerie menengadahkan kepalanya, melihat langit-langit kamar berwarna putih, warna kesukaan Hansel.
Valerie membuka pintu menuju balkonnya. Berdiri di tepi balkon sembari menatap awan yang berwarna jingga. Angin senja menerpa wajahnya, dinginnya terasa sampai ke tulang. Namun, dia masih memilih menetap, merasakan semilir angin yang membuat raganya tenang.
Valerie membenarkan kacamatanya, pandangannya terasa buram kala air mata mulai menganak di tepi kelopak matanya.
"Tuhan, aku benar-benar bingung sekarang. Aku … tidak mau melakukan dosa yang sama seperti Ibuku!" gumam Valerie yang benar-benar dilanda kebingungan. Dia benar-benar mencintai Hansel, tapi dia tidak mau mengikuti jejak sang Ibu yang melakukan kesalahan dengan melakukan hubungan suami istri sebelum menikah. Sungguh, dia benar-benar tidak mau.
Amanda Valerie, sering dipanggil Vale oleh orang-orang terdekatnya. Namanya sangat indah, namun nasib percintaannya sungguh tidak seindah itu.
Ibunya meninggal saat melahirkannya. Sedangkan sang Ayah? Dia tidak tahu di mana keberadaan Ayahnya itu. Bahkan, rupanya pun dia tidak tahu. Benar, dia anak yang lahir karena kesalahan kedua orang tuanya, dan Ayahnya tidak mau bertanggung jawab.
Dia diangkat oleh orang baik, yaitu Rena dan Rey. Selama ini, dia diperlakukan sangat baik oleh semua anggota keluarganya, kecuali Hansel. Pria yang telah mencuri hatinya namun tidak pernah berniat mengembalikannya.
Valerie termasuk orang yang introvert, dia memilih menutup kecantikannya dengan kacamata tebalnya dan rambut yang dikepang dua, baju-bajunya juga jauh dari kata fashionable.
Saudara-saudarinya sering mengajari dia berdandan, namun dia sudah terlampau nyaman dengan penampilannya saat ini. Dia tidak pernah mengolesi wajahnya dengan make-up apapun. Jika menatapnya dengan intens, kecantikannya benar-benar sangat terlihat.
Dia memiliki seorang Bibi dan Nenek kandung. Namun,dia lebih memilih tinggal bersama Rena dan Rey, yang sudah dianggap sebagai orang tua kandungnya.
Valerie menatap wajahnya, dia menyapu air matanya yang mengaburkan penglihatannya.
"Aku tidak mau memiliki anak di luar nikah karena kesalahanku. Aku tidak ingin anakku kelak akan bernasib sama sepertiku," gumam Valerie. Dia menangkup wajahnya yang sudah bersimbah dengan air mata.
"Apakah aku harus melepaskan laki-laki yang menjadi cinta keduaku itu? Padahal, dia sangat kejam padaku, tapi entah kenapa aku bisa mencintainya sampai segila ini!" gumam Valerie. "Besok aku akan mencoba untuk menemuinya. Mungkin, ada cara lain yang bisa membuatku memilikinya namun tidak menyerahkan kesucianku sebelum kami menikah!" ucap Valerie sambil memeluk dirinya sendiri.
*****
Keesokan harinya, Valerie menemui Hansel di kantornya. Karena dia dikenal sebagai adik Hansel, untuk masuk ke dalam ruangan pria itu bukanlah hal yang sulit.
"Pak, Nona Valerie ingin bertemu Anda," ucap sang sekretaris melaporkan.
"Hah!" Hansel menarik nafas panjang, dia kira semuanya telah usai. Tapi, kenapa Valerie malah datang menemuinya lagi.
"Tolak saja. Katakan padanya aku sedang sibuk atau sedang tidak berada di kantor!" ucap Hansel, kembali fokus pada dokumen-dokumen di depannya.
"Baik, Pak!" sekretaris Hansel menundukkan kepalanya sebelum keluar.
Saat sekretaris Hansel membuka pintu, Valerie langsung menerobos masuk ke dalam tanpa permisi.
"No-nona, Anda tidak diizinkan masuk!" pekik sang sekretaris.
Hansel langsung menoleh ke arah keributan, sekali lagi dia menghela nafas ketika melihat Valerie menerobos masuk ke ruangannya.
"Ada apa?" tanya Hansel tanpa menoleh pada Valerie.
Valerie melihat ke arah sekretaris Hansel yang masih berdiri memperhatikannya di sana. Valerie terdiam cukup lama, Hansel mengerti kenapa Valerie terdiam.
"Keluar!" usir Hansel.
"Baik, Pak!."
"Ada apa, Vale?" tanya Hansel lagi.
"Kak, a-aku mau bertanya. Apakah tidak ada persyaratan lain agar aku bisa menjadi pacarmu?" tanya Valerie sambil menggigit bibir bawahnya.
"Ada. Menikah denganku!" celetuk Hansel.
-BERSAMBUNG-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Istrinya Jungkook🌻
aihhh bagusan langsung jadi istri Val😁
2022-08-14
0
Istrinya Jungkook🌻
baru hampir udah jedag jedug ya Val🤭🤭
2022-08-14
0
Senajudifa
salken dr kutukan cinta dan mr.playboy thor mampirlh jika berkenan. sdh kumasukan dlm favoritku y
2022-07-07
1