Istri Rahasia Presdir

Istri Rahasia Presdir

Kemarahan Hansel

"Valerie!" Hansel berteriak memanggil nama wanita itu. Matanya menajam, melihat ke segala penjuru, berusaha untuk menemukan gadis yang dicarinya.

"Valerie!" panggilnya lagi.

"Ada apa, Hans? Kenapa kau berteriak-teriak seperti itu? Kau sangat tidak sopan!" tukas Arga.

"Di mana Kakakmu itu?" tanya Hansel, dia menatap Arga dengan tatapan yang susah diartikan.

"Dia di kamarnya," jawab Arga.

Tanpa memperdulikan Arga, Hansel berjalan mendahului pria itu. Langsung menuju kamar Valerie yang berada di lantai atas.

Tanpa permisi, Hansel membuka pintu kamar Valerie. Terlihat wanita itu sedang duduk di meja belajarnya dengan tatapan kosong.

Valerie terkejut ketika tangannya ditarik paksa oleh seorang pria. Dia semakin terkejut karena pria itu adalah Hansel.

"Kak, ada apa? Kenapa kau sekasar ini?" tanya Valerie gusar.

"Ada apa?" Hansel menyeringai, "Sudah berapa kali kukatakan, jangan pernah mencampuri urusan pribadiku? Kenapa kau tidak pernah mendengar apa yang kukatakan, ha?" pekik Hansel tepat di telinga Valerie.

Valerie menolak tubuh Hansel, "Kenapa? Kau masih berani bertanya kenapa aku melakukan ini semua?" Valerie ikut menaikkan oktaf suaranya.

"Karena aku mencintaimu, Kak!"

"Mencintaiku?" Hansel tersenyum meremehkan.

Hansel melepaskan tangan Valerie, berbalik dan hendak pergi. Namun, Valerie langsung menghadang jalan pria itu.

"Kak, aku benar-benar mencintaimu. Kenapa setiap kali aku menyatakan cinta, kau tidak pernah mengatakan apapun?!" sentak Valerie, menatap lekat manik hazel pria di hadapannya saat ini.

"Valerie, pengakuan cintamu itu tidak pernah bisa menggerakkan hatiku. Sesuatu yang serius selalu memerlukan bukti. Jadi, jika kau benar-benar mencintaiku, maka buktikanlah dengan ketulusanmu. Jika hanya mengobral pernyataan cinta, semua orang juga bisa melakukannya!" cetus Hansel.

"Bukti? Aku tidak tau, bukti apa yang harus aku tunjukkan agar kamu percaya dengan pernyataan cintaku," ucap Valerie bingung.

"Kau tidak tau?" Hansel tersenyum meledek, begitulah dia,entah sudah berapa ribu kali Valerie menyatakan cinta padanya, tapi selalu ditanggapi dengan senyuman olehnya. Seolah-olah, pernyataan cinta yang dilakukan Valerie hanyalah sebuah guyonan belaka.

"Berikan kesucianmu padaku, maka aku akan menganggap serius pernyataan cintamu itu," pungkas Hansel, seringaian tipis tercetak jelas di wajahnya.

"Ke-kesucianku?" mata Valerie terbelalak. Memang benar, cinta membutuhkan sebuah pengorbanan. Tapi, dia tidak menyangka, pengorbanan yang diinginkan Hansel, adalah hal yang paling ia jaga selama ini.

"Kenapa? Kau tidak bersedia?" tanya Hansel, raut wajah Valerie sudah cukup memberikannya jawaban. "Kalau begitu, jangan pernah katakan cintamu padaku lagi. Kau belum cukup tulus, Val," imbuhnya, Hansel mengambil langkah, namun lagi-lagi langkahnya terhenti.

"Kak, bisakah kau mengganti permintaanmu?" pinta Valerie memohon, menatap punggung Hansel dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa aku harus menggantinya? Kau tidak bersedia memberikannya padaku, atau kau sudah memberikannya pada pria lain?" tuding Hansel dengan seringaian samar. Dia tidak benar-benar menginginkan kesucian wanita menyebalkan yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri. Tujuannya hanya satu, dia ingin membuat Valerie menyerah dengan pernyataan cinta konyolnya itu. Tidak lagi mengusik pacar-pacar Hansel. Setiap Hansel memiliki seorang kekasih, pasti berujung dengan perpisahan karena gangguan Valerie.

Valerie terbelalak, dia menggelengkan kepalanya, tentu saja Valerie sangat terkejut dengan kata-kata Hansel yang berhasil menikam hatinya.

"Bu-bukan seperti itu, Kak. Hanya saja, aku memang tidak bisa untuk…." Valerie terdiam, ucapannya terasa tertahan di tenggorokan.

"Apa?" Hansel masih berdiri membelakanginya, dengan sabar menunggu kata-kata yang akan diucapkan Valerie padanya.

Valerie terdiam, hanya merangkai kata untuk sebuah penolakan saja dia bingung. Bagaimana bisa dia membuat Hansel percaya dengan pernyataan cintanya.

"Aku sibuk. Kalau kau tidak bersedia, maka mulai sekarang jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku lagi. Carilah kebahagiaanmu sendiri, Vale. Karena aku memang tidak akan mungkin bisa menerima cinta palsumu itu!" ucap Hansel. "Jangan pernah mendatangi pacar-pacarku dan membuat mereka memutuskan hubungannya denganku. Bagaimanapun caranya, seumur hidupku, aku tidak akan pernah memilihmu!" ucap Hansel, kata-kata tajamnya sangat menusuk.

"Aku sudah mencintaimu selama bertahun-tahun. Mana mungkin aku bisa membuang semua perasaan ini begitu saja. Aku tidak akan pernah melakukan itu!" kekeuh Valerie.

Rahang Hansel mengetat, dia benar-benar kesal. Apakah harus mengancamnya baru bisa membuatnya menyerah? Kalau begitu, hanya bisa mencoba baru tahu jawabannya.

Hansel berbalik, dia berjalan ke arah Valerie. Kemudian,mendorong Valerie ke atas ranjang, menghimpit tubuh wanita itu.

"Itu artinya, kau bersedia menyerahkan kesucianmu itu padaku, kan?" tantang Hansel, "Kebetulan, Om Rey dan Tante Rena sedang tidak berada di rumah. Berarti, kita bisa melakukannya sekarang!"

-Bersambung-

Terpopuler

Comments

Syavininaz

Syavininaz

hem.....kelihatanya seru ceritanya!!...

2022-12-09

0

Istrinya Jungkook🌻

Istrinya Jungkook🌻

nah lho, udah berani gitu

2022-08-14

1

Istrinya Jungkook🌻

Istrinya Jungkook🌻

aisshh Hansel, masa itu🙄

2022-08-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!