"Kak, a-aku mau bertanya. Apakah tidak ada persyaratan lain agar aku bisa menjadi pacarmu?" tanya Valerie sambil menggigit bibir bawahnya.
"Ada. Menikah denganku!" celetuk Hansel, membuat Valerie terkejut sekaligus senang secara bersamaan.
"A-apa? Menikah denganmu?" tanya Valerie yang masih speechless.
"Ya, menikah denganku. Bagaimana, kamu mau?" tanya Hansel, berjalan mendekati Valerie yang berdiri mematung sambil terus berpikir, kira-kira apakah yang dikatakan Hansel itu benar atau hanya candaan saja.
"Kak, kamu sedang bercanda, ya?" tanya Valerie yang terlihat kesal. "Aku sedang berbicara serius, tapi kenapa kamu malah bercanda seperti ini?!" sentak Valerie.
"Memangnya, raut wajahku sedang menunjukkan candaan?" Hansel menunjuk wajahnya sendiri.
"Memang tidak. Tetapi, a-aku mengira kamu memang sedang bercanda denganku," ucap Valerie kemudian menundukkan kepalanya.
"Vale, aku sedang serius! Kamu mau tidak?" tanya Hansel sekali lagi untuk memastikan.
Valerie tersenyum senang, dia tidak menyangka kalau akhirnya Hansel lah yang mengajaknya menikah. Penolakan-penolakan yang dilakukan pria itu, malah berujung dengan ajakan menikah. Hati siapa yang tidak terharu dengan perihal seperti ini?
"Tentu saja, aku pasti mau!" Valerie tersenyum senang. Dia melihat Hansel yang sudah memeluknya dari belakang, Valerie bertambah senang.
"Tapi, aku memiliki satu syarat yang harus kau setujui kalau mau menikah denganku. Kalau kau tidak setuju dengan persyaratanku, berarti pernikahan kita gagal!" celetuk Hansel sambil memainkan rambut kepang Valerie.
"Syarat? Syarat apalagi, Kak? Memangnya, kalau mau menikah itu harus punya syarat, kah?" tanya Valerie dengan polosnya.
"Mau dengar tidak?" tanya Hansel.
"Ma-mau, Kak. Apa syarat yang harus aku penuhi?" tanya Valerie. Senyuman belum menghilang dari wajahnya.
"Syaratnya adalah ... pernikahan ini harus dirahasiakan dari siapapun. Tidak ada yang boleh mengetahui tentang pernikahan kita ini. Hanya kita berdua saja yang tau tentang ini, bagaimana?" ucap Hansel mengajukan syaratnya .
Aku yakin, setelah ini kamu pasti akan mundur. Tidak mungkin kamu mau menikah secara rahasia seperti ini. Yang kamu impikan, pernikahan sempurna dan bahagia. Jawablah, Valerie, aku sudah tidak sabar mendengar kalau dirimu akan mundur dan menyerah!
Hansel menyunggingkan senyuman puas saat melihat wajah terkejut Valerie. Valerie memang benar-benar sangat terkejut dengan syarat yang Hansel ajukan. Dia mematunh sejenak di tempatnya, tidak bisa mengucapkan apa-apa. Apalagi, menjawab syarat yang diajukan oleh Hansel.
"Kenapa malah termenung? Bagaimana? Sekarang jawablah, apakah kamu bisa menyanggupi persyaratan yang kau ajukan barusan?" ucap Hansel membuat Valerie teesadar dari lamunannya.
"Ke-kenapa kamu mengajukan syarat ini, Kak? Kenapa mereka tidak boleh tahu tentang pernikahan ini?" tanya Valerie, air mata sudah menganak di pelupuk matanya.
"Aku memiliki alasanku sendiri, Vale. Kamu tidak perlu tahu. Kalau memang kamu keberatan dengan persyaratan ini, tidak masalah. Tidak perlu menerima pernikahan ini. Dan mulai sekarang, hapuskan perasaan cinta yang ada di hatimu ini!" Hansel menunjuk dada Valerie, wanita itu semakin gamang.
Ingin melepaskan, namun perasaannya sudah terlalu dalam. Namun, apakah dia benar-benar bisa menyembunyikan hal sebesar ini dari orang-orang terdekatnya, termasuk Papa dan Mamanya?
"Ka-kamu akan membahagiakan aku, kan, Kak? Tapi, kenapa kamu tiba-tiba mengajakku menikah? Kemarin, kamu baru saja menolakku mentah-mentah, Kak!" desak Valerie, dia benar-benar membutuhkan penjelasan yang bisa membuatnya tenang untuk menerima pernikahan yang akan dirahasiakannya pada semua orang.
Kenapa? Tentu saja untuk membuatmu menyerah dengan semua ini, Vale! Aku sudah menganggapmu sebagai adikku. Jadi, untuk membuatmu menyerah dengan perasaanmu itu, aku tidak tega menyakitimu terlalu jauh, Vale. Kumohon, mengertilah dan menyerahlah!
"Menurutmu, apakah aku akan membahagiakanmu atau tidak?" tanya Hansel, suaranya begitu datar, sedatar wajahnya saat ini.
"Kamu lah yang mengajakku menikah. Walaupun aku tidak tahu kenapa kamu meminta aku merahasiakan pernikahan ini. Tetapi, aku tetap percaya padamu, Kak. Aku yakin, kamu benar-benar mencintaiku dan bisa membahagiakan aku seperti yang aku harapkan selama ini," tutur Valerie, binar-binar kebahagiaan tercetak jelas di wajahnya.
Mendengar penuturan Valerie, wajah Hansel langsung berubah masam. Dia merasa tidak mengerti dengan ucapan wanita itu. Wajahnya mendadak muram tapi tidak terlalu dia perlihatkan.
"Lalu? jawabanmu?" tanyanya sekali lagi.
Valerie *******-***** jemarinya dengan gugup, menggigit bibir bawahnya guna menetralkan kegugupan yang menderanya.
"Aku ... mau menikah denganmu, Kak!" jawab Valerie sambil tersenyum bahagia.
"A-apa?" Hansel begitu terkejut, dia tidak menduga Valerie akan menerima pernikahan konyol ini. Apa karena dia terlalu mencintainya? "Kamu serius?" tanya Hansel lagi memastikan.
Valerie menganggukkan kepalanya, meyakinkan diri sesaat kemudian tersenyum. "Ya, aku yakin. Memangnya, kenapa?" tanya Valerie.
"Vale, seharusnya kamu memikirkannya terlebih dahulu, kemudian menolakku. Pernikahan rahasia ini begitu konyol, bukan? Kenapa kamu malah menerimanya tanpa pikir panjang?" ketus Hansel. Dia begitu kesal dengan Valerie yang menerima tawaran pernikahan itu. Padahal, tujuan Hansel hanya untuk membuat wanita yang sudah dianggap adik olehnya itu melupakan semua perasaannya untuk Hansel.
Namun, kejadian yang tidak diduga malah terjadi. Membuat Hansel pusing tujuh keliling.
"Memikirkan apa lagi? Menikah denganmu saja sudah merupakan kebahagiaan terbesar bagiku. Sekarang, aku cukup bungkam, merahasiakan pernikahan kita dari siapapun, kan? Aku pasti akan melakukannya sesuai dengan apa yang kamu katakan kok. Itu hal yang mudah bagiku," tutur Valerie.
"Lalu, di mana letak kesalahannya, Kak? Aku menerima ajakan menikah darimu karena aku benar-benar mencintaimu. Aku yakin, kamu mampu membahagiakan aku, Kak. Kelak, hubungan kita pasti akan terekspos dan kita akan bersama di depan umum. Tentunya, itu harus membutuhkan izin darimu terlebih dahulu. Aku hanya perlu bersabar sebentar. Yang penting, aku bisa bersamamu, itu sudah sangat cukup untukku, Kak!" imbuhnya sambil menampilkan sederet giginya.
Kau terlalu polos Vale!
Hansel semakin mendekatkan wajahnya pada Valerie. Membuka kacamata wanita itu.
"Karena kamu sudah menjawab begitu. Maka, jangan pernah menyesalinya!" ucap Hansel berbisik.
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Dewi Tika Sari
tak kasih vote Thor
di lanjut ya Thor ceritanya nungguin nih
2022-07-18
0
Nur Adam
lnjut smht
2022-07-16
0
Dewi Tika Sari
semangat ya Thor karya mu ini bagus2 loh jadi jangan sampe stop di tengah jalan ya kasian para pembaca yg sudah terlanjur suka
2022-07-14
0