Sandra menggelengkan kepalanya, seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Ia tidak sanggup harus melayani lelaki yang pernah ia tabrak, dan sekarang mengalami kebutaan. Sandra menggenggam gaun indah miliknya dengan kuat. rasanya semua tulangnya mau remuk saat ini.
"Mendekat lah kepadaku nona dan sebutkan nama dan asalmu!" Titah tuan Richard sambil tersenyum ramah pada Sandra.
Wajah Sandra yang terlihat pucat tidak mampu menjawab lagi apalagi untuk melangkah. Lidahnya terasa kelu dan tubuhnya gemetar hebat.
Asisten Teddy mengernyitkan dahinya merasa heran dengan tingkah Sandra yang terlihat seperti orang yang sedang berhadapan dengan hantu.
"Nona Sandra, apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Teddy.
"Ada apa dengan gadis ini, Teddy?" Tanya tuan Richard sambil berjalan dengan tongkatnya menghampiri Sandra.
"Gadis ini ketakutan Tuan Richard." Ucap Teddy terus terang.
Tuan Richard mengira Sandra merupakan gadis perawan yang tidak ingin dijamah dengan cara yang kasar. Iapun tersenyum senang karena Sandra belum berani berhadapan dengan lelaki dewasa seperti dirinya.
"Nona Sandra, aku tidak akan menyakitimu. Aku akan melakukan dengan perlahan." Ucap tuan Richard berusaha memegang lengan Sandra yang makin gemetar.
Sandra menangis terisak. Rasa takut dan bersalah menyelimuti perasaannya saat ini.
"Teddy, tolong tinggalkan kami!" Kamu bisa kembali ke tempatmu!" Titah tuan Richard lagi.
"Baik Tuan Richard. Dia adalah gadis yang sangat cantik, tolong perlakukan dia dengan baik." Ucap asisten Teddy.
"Hhmm!" Ujar tuan Richard singkat.
Asisten Teddy meninggalkan kamar Tuannya. Ia masih penasaran dengan ketakutan Sandra.
"Mengapa Sandra sangat gugup melihat tuan Richard?" Apakah mereka sudah pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Teddy lalu membuka pintu mobilnya.
Sepeninggalnya Teddy, Tuan Richard makin leluasa berkenalan dengan Sandra dan ia terlihat sangat ramah agar Sandra tidak begitu takut padanya.
"Sebutkan nama lengkapmu, cantik!" Titah tuan Richard sambil menuntun Sandra ke tempat tidurnya.
Sandra memejamkan matanya dan mengendalikan rasa takutnya saat ini.
"Cassandra Thalia." Jawab Sandra dengan bibir bergetar.
"Apakah kamu belum pernah bersama dengan lelaki sebelumnya?" Tanya Tuan Richard sambil memegang wajah Sandra untuk mengenali bentuk wajah cantik Sandra.
"Belum pernah Tuan!" Itulah sebabnya aku berani menerima tantangan ini." Ucap Sandra masih terlihat gugup.
"Kalau begitu aku orang yang beruntung mendapatkanmu Sandra." Senyum Tuan Richard mengembang sempurna.
Sandra tetap terlihat kaku dan rasanya ia ingin pingsan karena sudah berada dalam dekapan pria tampan yang pernah ia tabrak.
Tapi langkahnya sudah sampai di kamar ini. Berlari pun rasanya sudah tidak sanggup untuk menyelamatkan diri karena kontrak perjanjian sudah di buat oleh dirinya dan asisten Teddy. Dia juga sudah menerima pembayaran di muka sebagai tanda kesepakatan untuk menerima tantangan ini.
"Aku sudah terlanjur di sini. Aku pasrah pada keadaan ini, entah bagaimana dengan nasibku nanti kalau dia tahu aku yang menyebabkan matanya buta." Gumam Sandra dengan berderai air mata.
"Sayang, kalau kamu tidak siap tidak apa. Kita tidak perlu melakukannya sekarang." Ucap tuan Richard yang tidak tega melihat Sandra yang tidak siap bercinta dengannya malam ini.
"Ada baju tidur di ruang ganti untuk kamu yang sudah aku siapkan, pakailah baju tidur yang sesuai dengan selera kamu." Ucap Tuan Richard.
"Ba..baik Tuan!" Terimakasih." Ucap Sandra gugup.
Tuan Richard mengantar wanitanya memasuki ruang ganti tersebut.
Setibanya di kamar ganti, Sandra menangis sejadi-jadinya. Hatinya makin pilu melihat keadaan Richard yang begitu memprihatinkan.
"Ya Tuhan, gara-gara aku, kini dia harus menderita dan mengasingkan dirinya di perkebunan ini.
"Aku harus memberikan milikku yang berharga untuknya karena aku pun sudah mengambil kehidupannya saat ini." Ujar Sandra lirih.
"Sayang, apakah kamu sudah selesai menggantikan bajumu?" Tanya Tuan Richard.
"Sebentar lagi Tuan!" Ujar Sandra dari dalam walk in closet.
Sandra keluar dari ruang ganti lalu menghampiri Tuan Richard yang sedang menunggunya.
Ia sudah bertekad untuk mengabdikan hidupnya untuk lelaki tampan ini, hingga tuan Richard bisa melihat lagi.
🌷🌷🌷🌷🌷
Malam itu, Tuan Richard hanya mengajak Sandra tidur melewati malam panjang mereka dalam satu selimut.
Harum tubuh Sandra membuatnya sangat tenang dan dekapan Sandra memberikan kenyamanan tersendiri baginya.
"Aku belum pernah merasakan setenang ini bersama dengan wanita lain. Sandra, sihir apa yang kamu gunakan sayang. Aku sangat bahagia saat ini." Tuan Richard makin mengeratkan pelukannya pada tubuh Sandra tapi tangannya ingin meremas belahan dada Sandra, namun diurungkan niatnya karena ia sudah berjanji pada Sandra.
Keesokan harinya, Sandra bangun lebih dulu daripada Tuan Richard. Melihat Tuan Richard Richard yang masih pulas, Sandra menatap wajah tampan Tuan Richard yang sangat dikaguminya saat ini.
Iapun memberanikan diri untuk mencium kening lelakinya.
"Maafkan aku sayang!" Ucap Sandra lirih.
Tuan Richard yang sudah bangun pura-pura tetap tidur terlelap. Ia sangat senang mendengar suara merdu Sandra yang memanggilnya kata sayang.
"Mengapa dia meminta maaf padaku?" Apakah karena dia ketakutan karena tidak ingin dijamah olehku?" Tanya Tuan Richard sambil tersenyum di dalam hatinya.
Sandra turun dari tempat tidurnya dan menghampiri jendela kamar untuk membuka tirai agar cahaya matahari masuk ke kamar mereka.
Tuan Richard tidak terganggu sama sekali dengan sinar itu karena matanya yang buta tidak merespon sinar matahari yang masuk melalui jendela kamarnya.
"Dari pada berlama-lama dengan berpura-pura tidur, lebih baik aku secepatnya bangun," gumam Tuan Richard membatin.
"Sandra!" Panggil Tuan Richard.
"Iya Tuan!"
"Apakah kamu sudah mandi?"
"Tentu saja belum Tuan!"
"Maukah kamu mandi bersamaku?"
"Baik Tuan!" Sandra membantu Tuan Richard menuju kamar mandi.
"Aku tidak mau lagi memakai tongkat karena sudah ada kamu yang membantu diriku. Maafkan aku Sandra karena sudah menyusahkanmu." Ucap Tuan Richard membuat hati Sandra meringis kesakitan.
"Tuan Richard tidak perlu merasa bersalah kepadaku. Aku sangat senang membantumu Tuan." Ucap Sandra yang kembali menangis karena tidak kuat menahan kesedihannya.
Sandra menahan tangisnya agar Tuan Richard tidak mendengarnya terisak.
Air hangat yang turun dari pancuran shower menyiram tubuh keduanya yang sudah tidak berpakaian lagi.
"Bolehkah aku memandikan Tuan?" Pinta Sandra dengan suara yang terdengar manja nan menggoda.
"Dengan senang hati, sayang!" Ucap Tuan Richard terlihat kegirangan.
Sandra mulai menyabuni tubuhnya Tuan Richard mulai dari bagian dada, punggung, kedua tangan dan kedua kakinya.
Kini giliran benda pusaka milik Tuan Richard yang sudah mulai membengkak. Sandra menyentuh benda itu perlahan dengan membalurinya dengan banyak busa.
Walaupun Sandra belum pernah memegang tempat sensitif milik pria dewasa, namun ia tidak munafik sering menyaksikan film dewasa.
Tuan Richard menunggu aksi Sandra selanjutnya tanpa meminta gadis itu bereksplorasi pada benda padat nan panjang itu.
Sentuhan tangan Sandra dari maju mundur pada miliknya dengan sabun lembut dan membilasnya dengan air hangat.
Sandra memberanikan diri untuk memanjakan milik Tuan Richard, dengan keahliannya. Iapun memberanikan dirinya memuaskan kekasihnya walaupun hanya sebatas permainan ringan namun mampu menggetarkan rasa kenikmatan yang tidak terlukiskan sampai saat ini.
"Auhhhggt.. sayang!" Ternyata kamu pintar melakukannya." Puji Tuan Richard menikmati permainan Sandra.
Tubuh Tuan Richard makin bergetar hebat. Tuan Richard merasakan kepuasan setelah permainan ringan yang diberikan Sandra kepadanya. Tubuhnya seakan kembali merasa bugar saat ia sudah melepaskan hasrat birahinya yang membelenggu jiwanya.
"Akhhhhkkk, Sandra sayang!" Des**h Tuan Richard merasakan kepuasan dari permainan ringan oleh gadis cantik yang ada dihadapannya ini. Ia kemudian menarik tubuh Sandra dan melu**t bibir sensual Sandra dengan rakusnya.
Lidah panjang Tuan Richard mendesak masuk ke dalam rongga mulut Sandra. Kedua lidah mereka saling membelit dan mengecap satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Reni Ardiana
ehm,,baru pertama kali tp sdh lihai💪💪sandra smoga km bs meluluhkn hatinya😍
2022-08-15
1
Isti Qomah
duh aduh mau balas jasa si babang tp nnti klw d tau g mana y reaksi si babang
2022-08-13
1