Wanita Simpanan CEO Buta
Siang itu begitu panas terik, hingga menyilaukan mata Sandra yang sedang membawa mobilnya, menuju kampus. Saat ini Sandra memang sedang berada di luar kota karena ada kepentingan mendadak.
Sandra memang tinggal di kota besar walaupun harus hidup di sebuah apartemen murah bersama teman-temannya.
Sandra terlihat buru-buru karena satu jam lagi, ia harus mengikuti ujian semester awal di salah satu universitas bergengsi di Amerika.
Karena jalanan begitu lengang siang itu, ia menambahkan kecepatan mobilnya agar bisa tiba lebih cepat ke kampus tersebut.
Naas bagi Sandra yang tidak mengetahui ada mobil yang datang berlawanan arah dengan kecepatan tinggi.
"Astaga!" Apakah orang itu sedang mabuk?" Sandra membanting stir mobilnya untuk menghindari tabrakan dengan mobil yang ada di depannya.
Dari jarak dekat seorang lelaki yang menyadari ada mobil yang hendak menabrak dirinya berusaha mengelak, namun sayang tanpa di duga Sandra menabrak seorang lelaki yang sedang menerima telepon di pinggir jalan.
"Aaaaakkkkk!" Pekik lelaki itu sebelum mobil itu melaju kencang ke arahnya.
Demikian juga Sandra yang nampak panik tidak bisa menghentikan mobilnya.
"Brakkk....
"Astaga!" Apakah aku sedang menabrak seseorang?" Teriaknya panik.
Sandra turun dari mobilnya dan melihat kondisi pria itu dengan posisi telungkup.
"Tuan!" Panggil Sandra sambil menyentuh tubuh lelaki itu dengan tangannya yang sudah gemetar.
Apakah anda baik-baik saja?" Sandra membalikkan tubuh lelaki itu dan melihat wajah pria itu berlumuran darah.
"Apakah dia mati?" Sandra menyentuh nadi pria itu ternyata masih hidup.
"Syukurlah, anda masih hidup Tuan. Aku akan menghubungi rumah sakit dengan ponsel anda."
Sandra mengambil ponsel lelaki itu yang ikut terlempar tidak jauh dari lelaki itu jatuh.
"Selamat siang!"
"Selamat siang!"
"Maaf tuan, tolong segera kirimkan ambulans karena ada kecelakaan tabrakan, satu orang korban terluka." Sandra menyebutkan lokasi kejadian perkara tanpa menyebutkan identitasnya.
"Maaf dengan siapa kami bicara?" Tanya petugas ambulans dari seberang telepon.
Sandra mematikan ponsel milik lelaki itu dan mengirim lokasi kejadian ke petugas ambulans itu.
Sandra meletakkan kembali kepala pria itu yang sempat ia pangku secara perlahan." Maafkan saya Tuan!" Saya tidak bermaksud jahat padamu, tapi saat ini saya sedang mengejar impianku." Ujar Sandra sambil menangis ketakutan.
Sandra kembali ke mobilnya lalu melanjutkan lagi perjalanannya menuju kampus.
"Sial!"
Kenapa aku sampai bisa menabrak orang?"
Untungnya dia tidak tewas, kalau tidak aku bisa masuk penjara gara-gara menghindari pemabuk gila yang membawa mobilnya ugal ugalan seperti tadi." Gumamnya lirih berusaha menenangkan rasa syok-nya.
Sandra menghela nafas panjang sambil menambah kecepatan agar bisa tiba tepat waktu di kampus ternama itu.
Setibanya di kampus yang sudah mulai nampak sepi, namun Sandra masih bisa di ijinkan masuk karena alasannya yang cukup tepat. Ia melihat kursi yang masih kosong yang memang tersedia khusus untuk dirinya berdasarkan nomor urut peserta ujian.
Semua temannya tidak begitu peduli dengan kedatangan Sandra dengan nafas tersengal dan tubuh gemetar. Mereka sibuk berpikir mengingat lagi setiap apa yang mereka pelajari sesuai dengan soal yang tertera di layar komputer.
Tanpa banyak berpikir ia langsung menyelesaikan soal yang tertera di layar komputernya. Beruntunglah ia mampu menyelesaikannya dengan mudah karena ia sudah banyak belajar.
"Semoga nilai aku bagus semua ya Tuhan!" Harapnya sambil menengadahkan wajahnya ke langit.
Sekitar Empat jam berkutat dengan ujian hari pertamanya, Sandra nampak lega setelah menyelesaikannya dengan mudah.
Tanpa menyapa teman-temannya, Sandra berinisiatif untuk pulang ke apartemennya. Ia mengambil langkah seribu tanpa berpikir hal lainnnya karena ia kembali memikirkan peristiwa mengerikan tadi pagi yang harus ia alami.
Sandra kembali ke mobilnya dan ia bisa bernafas lega, namun hatinya kembali tergelitik kala mengingat seorang lelaki tampan yang ia tabrak empat jam yang lalu.
"Ya Tuhan, aku lupa melihat identitas lelaki itu." Ucapnya seraya memukul jidatnya dengan perasaan menyesal.
"Ya Tuhan, semoga dia baik-baik saja, aku yakin Engkau maha baik Tuhan." Sandra menjalankan lagi mobilnya dan sekarang menuju ke apartemennya.
Sandra bekerja di salah satu restoran siap saji. Ia sengaja mengambil cuti satu Minggu hanya untuk mengikuti ujian semester awal.
"Lebih baik aku tidur supaya bisa bangun pagi dan berangkat kerja lebih awal." Ucapnya lalu menutupi tubuhnya dengan selimut karena saat ini di Amerika sedang memasuki musim dingin.
🌷🌷🌷🌷🌷
Sekitar jam sepuluh pagi, restorannya sudah mulai ramai dengan banyaknya pengunjung yang ingin menikmati sarapan pagi.
Sandra yang hanya melayani para pengunjung, dengan telaten mengulangi pesanan mereka agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan menu untuk pengunjung restoran.
"Satu burger, dua ayam dan tiga porsi kentang goreng." Ulang Sandra kepada salah satu tamu yang sedang mengantri makanannya.
Sandra mengambil uang dari tangan pelanggan lalu mengembalikan uang setelah menghitung harga pesanan pelanggan itu.
"Terimakasih!" Keduanya saling berucap satu sama lain. Dan Sandra melakukannya hingga para pengunjung mendapatkan bagian makanan mereka masing-masing.
*
*
Ketika sudah berganti shift, Sandra melepaskan celemek miliknya.
"Bye semuanya, aku pulang ya!" Ucapnya lalu masuk ke dalam mobilnya.
Setibanya di kamar apartemen, Sandra menghempaskan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya. Ia lalu tertidur pulas hingga terbawa mimpi.
"Tuan apakah anda mengalami kebutaan karena kecelakaan itu?" Tanya Sandra kepada pria tampan yang telah ia tabrak.
"Dasar gadis kurang ajar!"
Lihat!" Apa yang sudah kamu lakukan kepadaku. Gara-gara kecerobohanmu, mataku sampai buta." Bentak pria tampan itu lalu mencekik Sandra hingga ia kehilangan nafasnya.
"Tuan...tuan!" Maafkan aku, aku memang tidak sengaja membuat anda buta.
Pria tampan itu melepaskan tangannya dari leher Sandra, lalu menyiramkan air di wajah Sandra.
"Tuan..ampun Tuan.... Maafkan saya!"
Sandra mengatupkan kedua tangannya sambil meminta maaf kepada pria tampan itu!"
"Sandra bangun!"
Sandra membuka matanya dan melihat temannya menyiram wajahnya dengan air.
"Anna, apa yang kau lakukan?" Mengapa tubuhku di siram air?" Tanya Sandra kesal.
"Dibangunin susah, mending aku siram. Lagian tuan siapa yang kamu buat matanya buta?"
"Lupakan saja, aku hanya mimpi, Anna." Sandra bangkit dari tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
"Ternyata sudah pagi saja." Ucap Sandra buru-buru berdandan cantik untuk kembali beraktifitas seperti biasanya.
Mobil milik Sandra sudah bersaing sama mobil lainnya untuk lebih cepat tiba di tempat kerja mereka masing-masing. Tapi, pagi ini jalanan ibukota cukup macet membuat Sandra sedikit gelisah.
"Semalam aku bermimpi seorang pria buta, apakah lelaki yang aku tabrak itu benar-benar buta atau dia sudah meninggal sebelum mobil ambulans datang?" Bayangan kematian pria tampan itu makin memenuhi pikiran Sandra.
Ting...Ting...
Bunyi klakson mobil di belakang mobil terus berbunyi membuat Sandra terperanjat.
"Iya sabar kenapa sih orang itu!" Omel Sandra pada mobil di belakangnya.
Sementara di tempat yang berbeda, seorang pria tampan yang bernama Richard Miller menghancurkan semua barang-barang yang ada di ruang inap VVIP yang ditempatinya saat ini. Pasalnya ketika dokter Albert membuka perban pada kedua bola matanya, Richard tidak bisa melihat apapun yang ada di hadapannya.
"Dokter, mengapa ruangan ini sangat gelap dokter?" Tolong nyalakan lampunya!" Tanya tuan Richard panik.
Dokter Albert melakukan pemeriksaan ulang pada mata Tuan Richard dan ternyata pria tampan ini buta.
"Maaf Tuan Richard!" Saat ini anda mengalami kebutaan pada kornea mata anda. Jika anda ingin melihat lagi, hanya ada satu cara yaitu anda harus bisa mendapatkan donor mata dari korban kecelakaan." Ucap dokter Albert.
"Apa...saya buta?" Tidak dokter!" Saya tidak mau buta. Mommy, Daddy, tolong saya tidak mau jadi orang buta.
"Tidakkkkk!"
Prankkkk....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Isti Qomah
aduh jangan jangan mimpi sandra jd kenyataan thor jd penasaran sm ceritax
2022-08-13
1