3. Kaget

Sandra akhirnya menerima tawaran teman kamarnya, Imelda. Ia memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Aku terima tawaran kamu Imel. Tapi, aku harus membuat perjanjian denganmu dan juga Tuanmu itu. Anggap saja kamu tidak pernah mengetahui tawaran ini. Jika suatu saat nanti kamu buka mulut pada siapapun, kau akan berurusan dengan pengadilan karena ini menyangkut masa depanku." Ancam Sandra.

"Baiklah Sandra, aku dan asistennya bosku, yang akan menjamin kerahasiaan dirimu. Asalkan kamu bisa membantunya agar tidak dipecat oleh CEO kejam itu." Ucap Imelda.

"Kita deal?" Tanya Sandra.

"Deal."

Keduanya saling bersalaman dan Sandra dan Imelda keluar dari kamar mereka menemui asisten Teddy yang sedang duduk gelisah menanti jawaban dari seorang Sandra.

"Teddy, kenalkan!" Ini Sandra." Ucap Imel memperkenalkan keduanya.

"Sandra, ini Teddy, kalian berdua yang akan melakukan transaksi berdua dalam kerjasamanya." Ucap Imel kepada keduanya.

Jantungnya Teddy seakan berhenti seketika, saat melihat kecantikan Sandra yang telah membuatnya terpesona.

Keduanya bersalaman sambil menyebutkan nama mereka masing-masing. Sandra memberi senyum terbaiknya pada Teddy. Keduanya berbasa-basi sesaat lalu membuat janji temu untuk selanjutnya.

"Andai saja tuan Richard bisa melihat gadis ini, mungkin dia tidak akan menjadikan dirimu sebagai wanita simpanannya, dia akan menikahimu secepatnya Sandra," gumam Teddy membatin.

"Teddy!" Kenapa jadi bengong?" Naksir ya sama Sandra?" Seloroh Imel membuat wajah Sandra bersemu merah.

Imel meninggalkan keduanya untuk melakukan transaksi. Teddy mengajak Sandra untuk makan di luar sambil membicarakan hal penting itu, yang berkaitan dengan keinginan gila tuan Richard.

"Sandra, boleh kita ngobrol di tempat yang nyaman, seperti restoran karena aku harus memberikan arahan kepadamu sebelum kamu bertemu dengan bosku." Pinta Teddy.

Sandra mengangguk lalu meminta ijin pada Teddy untuk mengambil tas miliknya. Keduanya menuju restoran dan duduk di salah satu sudut ruangan yang agak menjauh dari meja para pengunjung lainnya. Keduanya memesan makanan mereka sebelum memulai obrolan penting.

"Nona Sandra, aku harus memberitahu kepadamu tentang kepribadian tuanku.

Tuan Richard mengalami kebutaan baru-baru ini, jika nanti bertemu denganmu dengan jiwanya yang labil, aku mohon kamu tetap bertahan karena pada dasarnya dia seorang pria yang baik hati, perhatian dan tanggung jawab." Ucap Teddy.

"Aneh tuan kamu itu, dia tidak bisa melihat, bagaimana dia bisa membedakan aku yang masih gadis perawan dan tidak." Ucap Sandra heran.

"Entahlah, tolong hadapi saja dia nanti, aku serahkan nasibku kepadamu, jika tidak berhasil, maka pekerjaan aku menjadi taruhannya." Ucap Teddy terlihat murung.

"Tidak masalah, yang penting kamu harus membayar dulu uang kuliahku sekarang, setelah itu aku baru mau menemui Tuanmu yang gila itu." Ucap Sandra.

"Sebutkan saja nomor rekeningnya, aku akan langsung mentransfer pembayarannya sekarang," Ucap Teddy.

Sandra memberi tahukan nomor rekening bank yang direkomendasikan kampusnya. Dalam sekejap pembayaran uang kuliahnya sudah lunas. Teddy memperlihatkan bukti transfer kepada Sandra. Gadis ini akhirnya tersenyum lega, sekarang giliran dirinya yang memenuhi kewajibannya untuk melayani tuan Richard di atas ranjang.

"Terimakasih tuan Teddy!"

"Kapan aku bisa bertemu dengan Tuanmu itu?" Tanya Sandra sambil menyedot milk shake miliknya.

"Kalau bisa malam ini, nona Sandra." Ujar Teddy.

"Uhuk...uhuk!" Sandra begitu terperanjat mendengar permintaan asisten tuan Richard ini.

"Aku belum mempersiapkan apapun tuan Teddy, bagaimana mungkin aku bertemu dengannya seperti ini." Ujar Sandra sambil mengelus dadanya yang terasa sakit.

"Kamu cukup mengikuti aku ke salon kecantikan. Mereka akan mengubah dirimu menjadi Cinderella dalam satu malam." Ucap Teddy.

Sandra mendenguskan nafasnya kasar. Semuanya serba mendadak baginya. Ia pun menyanggupinya dan keduanya berangkat ke salon untuk mendapatkan perawatan maksimal dengan menggunakan gaun indah yang sudah di rekomendasikan oleh Teddy dari desainer ternama yang ada di kota tersebut.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Sandra keluar dari salon itu dengan menjelma seperti putri raja. Wajahnya yang sudah cantik, kini lebih bersinar dari awal Teddy bertemu dengannya setelah di make over oleh MUA profesional.

Jantung Teddy makin bergetar melihat kecantikan Sandra yang makin membuat orang terpukau menatapnya.

"Tuan Teddy!" Kita berangkat sekarang?" Tanya Sandra menyadarkan Teddy yang sedang terpana menatapnya.

"Oh iya, nona Sandra. Teddy membuka pintu mobil untuk Sandra di bagian jok mobil belakang.

Mobil itu langsung bergerak menuju perkebunan tempat peristirahatan keluarga tuan besar Miller.

"Sandra, andai saja kamu bukan target untuk tuanku, aku lah yang akan menikahimu saat ini." Gumam Teddy membatin.

"Tuan Teddy, bukankah ini arah perkebunan di luar kota?" Tanya Sandra yang tidak tahu tujuan dirinya yang akan di bawa ke tempat tuan Richard Miller.

"Maaf nona Sandra, aku lupa mengatakan kepadamu bahwa Tuan Richard sedang beristirahat di perkebunan karena keadaannya yang buta yang belum di ketahui oleh banyak orang.

Tuan Richard ingin kembali ke kota, jika ia sudah mendapatkan donor mata." Ucap Teddy.

"Ya Tuhan, beberapa bulan lalu, aku menabrak seorang pria di daerah sini, sekarang aku harus melewati daerah yang sama. Semoga lelaki itu baik-baik saja saat ini." Gumam Sandra lalu berusaha melupakan peristiwa menakutkan itu, ketika mobil mewah itu melintasi di tempat kejadian tabrakan dua bulan yang lalu.

Tidak terasa mobil mereka sudah memasuki gerbang utama perkebunan. Sandra membelalakkan matanya karena, perkebunan milik tuan Miller adalah tempat neneknya mengabdi pada keluarga itu, walaupun ia belum pernah di ajak neneknya menginjak istana ini, namun ia tahu sekali keluarga hebat itu.

"Tuan Teddy, mengapa anda tidak menyebutkan kalau aku akan bertemu dengan keluarga tuan Miller?" Tanya Sandra kesal.

"Maaf nona Sandra, yang akan kamu temui nantinya adalah putranya tuan Miller yaitu tuan Richard. Aku tahu kalau nenekmu bekerja di sini, makanya aku tidak mau kamu membatalkan perjanjian kita, jika aku memberi tahu siapa yang akan menjadi klien kamu malam ini." Ujar tuan Teddy sambil tersenyum getir.

"Aku memang tidak pernah mendengar nama putranya tuan Miller. Aku hanya tahu kedua orangtuanya saja." Ucap Sandra kuatir akan bertemu dengan neneknya.

"Aku mohon maaf nona Sandra, ini sangat mendesak, jadi aku mohon anda bisa mengerti keadaanku yang membutuhkan pekerjaan di keluarga ini." Ucap Teddy.

"Kalau begitu aku harap CCTV di semua sudut istana itu tidak boleh diaktifkan selama aku bertemu dengan Tuanmu itu. Aku tidak ingin nenekku melihat aku berada di sana." Ucap Sandra ketakutan.

"Baik nona Sandra, aku akan berkoordinasi dengan pihak keamanan perkebunan agar wajahmu tidak terekspos oleh rekaman CCTV."

"Baguslah kalau anda mengerti tuan Teddy!" Ucap Sandra lega.

Teddy menahan nafasnya yang terasa sangat sesak karena takut Sandra akan menggagalkan rencananya.

Setibanya di istana, Sandra turun dari mobil itu lalu mengikuti langkah tuan Teddy menemui tuan Richard Miller.

Teddy mengetuk pintu kamar tuan Richard.

"Silahkan masuk Teddy!" Titah seorang lelaki tampan dengan suara bariton dari dalam kamarnya.

"Kamu tunggu di sini sebentar, kalau aku panggil, kamu boleh masuk ke kamar Tuan Richard." Ucap Teddy.

Sandra mengangguk dengan cepat lalu mengatur detak jantungnya yang tiba-tiba bergemuruh.

"Ya Tuhan, tamat sudah masa depanku di atas ranjang seorang lelaki buta yang membeli tubuhku. Oh kemiskinan!" Mengapa engkau sangat rentan membuat harga diri kami yang harus ditukar dengan setumpuk uang." Keluh Sandra terlihat pasrah.

Teddy menemui Tuan Richard dengan menyapa pria tampan itu yang makin tampan dengan stelan jas yang sangat rapi dengan rambut klimis yang disisir rapi.

"Selamat malam Tuan Richard!" Sapa Teddy dengan lembut.

"Apakah kamu sudah membawa seorang gadis perawan untukku?" Tanya tuan Richard.

"Dia sudah ada di sini Tuan Richard dan dia sangat cantik seperti seorang ratu, anda sangat beruntung mendapatkannya." Ucap Teddy menggambarkan bagaimana sosok gadis yang akan dijadikan Tuan Richard sebagai simpanannya.

"Kalau begitu bawa dia kepadaku." Titah tuan Richard sudah tidak sabar dengan mengulum senyumnya.

"Silahkan masuk nona Sandra!" Pinta tuan Teddy.

Sandra melangkah masuk ke kamar mewah milik tuan Richard dengan kepala tertunduk.

"Perkenalkan dirimu terlebih dahulu, nona!" Titah tuan Richard.

Sandra mengangkat wajahnya ingin melihat siapa sosok lelaki yang telah membeli keperawanannya.

Tubuh Sandra terhuyung ke belakang hingga dompet miliknya jatuh dari genggamannya. Tubuhnya bergetar hebat dengan kedua tangannya membekap mulutnya dengan mata terbelalak.

"Astaga!" Kamu?" Ini tidak mungkin!"

Dia...., dia adalah lelaki yang telah aku tabrak satu bulan yang lalu dan saat ini dia menjadi cacat karena aku." Gumam Sandra ketakutan.

Teddy melihat kegugupan Sandra lalu menanyakan keadaan Sandra.

Terpopuler

Comments

Rierudi Laras

Rierudi Laras

Macam best shja jln ceritanya nie...thor

2022-08-22

2

Reni Ardiana

Reni Ardiana

akhirnya,,eng ing eng💪💪smoga tuan muda tdk tau klu yg menabraknya sandra🤗

2022-08-15

1

Isti Qomah

Isti Qomah

sandra akhirnya ketemu dg yg km cemaskan san

2022-08-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!