“Berapa umurmu?” tanya Xiao Mishuang kepada Xiao Suyi.
“empat belas tahun, namun bulan depan saya sudah berumur lima belas tahun,” jawab Xiao Suyi.
Xiao Mishuang mengangguk mengerti, ternyata umur Xiao Suyi dan Xiao Mishuang hanya berbeda dua tahun. Saat ini Xiao Mishuang berumur tujuh belas tahun, sedangkan Xiao Suyi bulan depan berumur lima belas tahun.
Sesuai tradisi Kekaisaran, anak perempuan yang menginjak umur lima belas tahun akan melakukan acara ‘jepit rambut’. Acara ini diadakan untuk memberi tanda bahwa sang perempuan sudah beranjak dewasa dan siap untuk menikah, orang-orang zaman dulu memang menganggap umur belasan sudah bisa untuk dinikahkan.
“Jadi upacara jepit rambutmu akan diadakan bulan depan?” tanya Xiao Mishuang.
Xiao Suyi mengangguk. “Benar, ibuku juga sudah menyiapkannya sesuai dengan apa yang anda perintahkan, Da Xiaojie.”
Xiao Mishuang menaikkan alis kirinya diam-diam, bukankah Xiao Mishuang membenci adik dan selir ayahnya? Mengapa wanita itu ikut campur tangan di acara Xiao Suyi?
Xiao Mishuang tidak bertanya lagi soal upacara jepit rambut Xiao Suyi, mereka tak lama sampai di kediaman Xiao Mishuang dan segera memasuki kamar. Xiao Mishuang memberikan salep khusus yang ditempatkan di sebuah gelas kaca porselen yang memiliki tutup, lalu gelas kaca itu dimasukkan ke dalam kotak berwarna merah.
Xiao Suyi menatap lekat ke obat salep Xiao Mishuang yang terlihat mewah, dengan ragu dia menerimanya dan bertanya,”Da Xiaojie, anda sungguhan memberi saya salep istimewa ini? Bukankah salep ini adalah salep berharga yang diberikan oleh Huangtaihou?”
Xiao Mishuang mengangguk singkat. “Iya, ambil saja. Gunakan ini secara rutin, maka bekas lukamu akan hilang kurang dari seminggu. Jika begini, maka kamu bisa tampil sempurna di upacara jepit rambut.”
Xiao Suyi tetegun lagi, sepertinya wanita itu banyak terkejut belakangan ini setiap kali berinteraksi dengan Xiao Mishuang.
Xiao Mishuang tersenyum tipis, lalu berkata,”Mengapa sedari tadi kau terus menyapa Jiejie-mu dengan sangat formal? ‘Da Xiaojie’? Jangan panggil aku seformal itu di masa depan, aku adalah Jiejie-mu.”
Xiao Suyi menatap cepat ke arah Xiao Mishuang, matanya yang bulat terlihat lucu dan sangat cantik. “Su – sungguh?” tanya Xiao Suyi.
Xiao Mishuang mengerutkan keningnya. “Bukankah seharusnya seperti itu? Mengapa kamu terlihat sangat terkejut?”
Xiao Suyi kembali menunduk, lalu menggelengkan kepalanya kencang, kemudian dia kembali menatap Xiao Mishuang dengan senyum dan mata yang berkaca-kaca. “Baik, Jiejie.”
Tak lama Xiao Suyi pamit pergi setelah Xiao Mishuang izinkan, kini Xiao Mishuang kembali sendiri di kamar karena Juxie telah kembali ke kamarnya.
Xiao Mishuang beranjak naik ke tempat tidur, lalu mulai memejamkan matanya. Xiao Mishuang diam-diam berpikir, apakah jika dia terlelap dan kehilangan kesadaran, jiwanya akan kembali ke tubuh aslinya? Xiao Mishuang memikirkan itu sampai kemudian dia terlelap.
Keesokan harinya, dia kembali membuka matanya pelan. Xiao Mishuang memperhatikan ruangan kamarnya, ah … ternyata jiwanya masih tetap berada di tubuh ‘Xiao Mishuang’. Mungkin ini takdirnya dan dia tidak akan pernah kembali ke tubuh aslinya, jika iya … Xiao Mishuang tidak mempedulikan apa pun selain tubuh aslinya. Bagaimana kondisi tubuh aslinya saat ini? Mati? Koma? Atau justru jiwa dia dan Xiao Mishuang saling bertukar tubuh? Memikirkannya membuat pagi Xiao Mishuang sedikit malas.
Xiao Mishuang duduk di pinggiran kasurnya, lalu tak lama pintunya terbuka dan menampilkan Juxie yang masuk sambil membawa bak kecil dan kain bersih yang lembut.
“Xiaojie, ini air cuci muka anda,” ucap Juxie begitu masuk dan melihat Xiao Mishuang telah bangun.
Xiao Mishuang segera membasuh mukanya, setelah itu berjalan ke depan meja rias dan disusul oleh Juxie dari belakang. Juxie mulai menyisir rambut Xiao Mishuang dengan lembut.
“Laoye sepertinya benar-benar akan menemani anda untuk berbelanja nanti sore,” ucap Juxie.
“Aku ingin berbelanja sekarang,” jawab Xiao Mishuang.
Juxie yang mendengar ini mengerutkan keningnya. “Namun, Xiaojie, saat ini Laoye tengah mengadakan rapat khusus dengan beberapa pejabat tinggi serta Kaisar. Haruskah nubi mengirim utusan untuk mengabari Laoye agar—“
“Tidak perlu, bagaimana mungkin seorang Xiaojie berani mengacaukan rapat penting dengan seorang Kaisar?” potong Xiao Mishuang.
Juxie menggelengkan kepalanya. “Bukankah hal ini sudah biasa, Xiaojie? Laoye juga pasti akan langsung mengikuti kemauan anda.”
“Tidak perlu, Juxie. Lagi pula aku memang ingin berjalan-jalan sendiri,” jawab Xiao Mishuang.
Juxie menghela napas, kemudian mengangguk pelan. “Baik, nubi mengerti.”
Xiao Mishuang bersiap sekitar setengah jam, setelah itu dia sudah rapih dengan hanfu serta hiasan rambut yang manis. Kesan yang ditampilkan Xiao Mishuang adalah dewasa dan elegan, dia memakai hanfu berwarna merah dan hitam, rambutnya disanggul setengah seperti biasa, menyisakan helai rambut untuk tetap tergerai.
Begitu Xiao Mishuang keluar, dia terkejut melihat Xiao Suyi berdiri di depan pintu kamarnya.
“Jiejie,” sapa Xiao Suyi sambil sedikit membungkuk.
Xiao Mishuang mengangguk tipis. “Ada apa, Suyi?”
Xiao Suyi tersenyum menatap Xiao Mishuang, kemudian memberikan sapu tangan berwarna putih yang dirajut bunga teratai berwarna merah. Di bawahnya ada nama Xiao Mishuang dan panggilan ‘Jiejie’.
“Saya membuat sapu tangan ini tadi malam khusus untuk Jiejie sebagai tanda terima kasih, saya minta maaf jika hasil jahitannya tidak terlalu rapih, karena kemampuan saya tidak sebaik yang dimiliki Jiejie,” ucap Xiao Suyi, di akhir kalimat dia tersenyum tidak enak.
Xiao Mishuang menatap sulaman Xiao Suyi, kemudian tersenyum. “Tidak terlalu rapih apanya? Sulaman dan jahitan kamu sangat cantik, mengapa kamu merendah? Seharusnya kamu dengan bangga memamerkan hasil kerjamu yang luar biasa ini.”
Xiao Suyi tersenyum malu, dia merasa sangat senang sekali menadapat pujian dari Xiao Mishuang. “Terima kasih banyak atas pujian anda, Jiejie.”
Xiao Mishuang mengangguk, kemudian berkata,”Aku pagi ini ingin pergi ke pasar, apa kamu mau ikut bersamaku?”
Xiao Suyi membelalakkan matanya. “Pergi ke pasar bersama Jiejie?”
Xiao Mishuang mengangguk. “Tentu.”
Tanpa berpikir dua kali, Xiao Suyi segera mengangguk. “Ya, saya mau!”
Xiao Mishuang dan Xiao Suyi berjalan bersama menuju kereta kuda, mereka sebenarnya belum sarapan, jadi Xiao Mishuang berniat mengajak Xiao Suyi ke sebuah restoran yang ada di pasar untuk sarapan. Mungkin Li Yiniang akan bingung karena mereka berdua tiba-tiba pergi tanpa meninggalkan kabar apa pun, apa lagi anaknya ikut bersama Xiao Mishuang.
Begitu kereta kuda Xiao Mishuang berhenti di depan restoran, mereka berdua segera turun dan langsung disambut oleh sang pemilik restoran.
“Salam, Xiao Junzu, selamat datang.”
Xiao Mishuang tersenyum singkat, lalu segera dibawa menuju lantai tiga restoran, tempat para bangsawan kelas satu dan keluarga kerajaan yang mampir bertamu. Xiao Mishuang dikawal oleh lima orang penjaga dari keluarga Xiao, membuat semua orang yang ada di restoran menoleh dan memperhatikannya.
Xiao Mishuang memperhatikan raut wajah mereka, ada yang takut, kesal, dan terpesona oleh kecantikannya yang tajam.
Xiao Mishuang hanya diam, menampilkan sikap acuh tak acuh, sementara Xiao Suyi, perempuan itu terlihat gugup, dia berjalan di belakang Xiao Mishuang dengan raut wajah gugup.
“Pesan makanan yang sekiranya cocok dimakan di pagi hari bersama adikku,” ucap Xiao Mishuang saat mereka sudah ada di salah satu ruangan pribadi lantai tiga.
Sang pemilik restoran terkejut mendengar kata ‘adik’ dari mulut Xiao Mishuang, dia segera melirik Xiao Suyi dan menatap penampilan Xiao Suyi dari ujung kaki hingga kepala.
Ada banyak pertanyaan di kepalanya, namun sang pemiliki restoran tidak ingin terlibat masalah dengan seorang Junzu, keponakan kesayangan Huangtaihou. Jadi setelah Xiao Mishuang berkata demikian, dia segera mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan Xiao Mishuang untuk menginfokan kepada orang-orang dapurnya.
Xiao Mishuang yang sadar bahwa sebelumnya sang pemilik restoran menatap Xiao Suyi dengan heran dan intens pun kini juga ikut memperhatikan Xiao Suyi. Apa yang salah sehingga pemilik restoran sampai menatap heran ke adiknya?
Tak lama, Xiao Mishuang menyadari bahwa hanfu Xiao Suyi terlihat sedikit kusam dan tidak senyala hanfu seorang nona bangsawan pada umumnya. Model serta pola hanfu yang digunakan oleh Xiao Suyi juga sudah ketinggalan zaman.
“Apa tidak ada hanfu lain yang kau miliki?” tanya Xiao Mishuang.
Xiao Suyi menatap Xiao Mishuang, lalu berpikir sejenak dan menjawab,”Ada, Jiejie memberikan banyak sekali hanfu Jiejie bulan lalu. Terima kasih banyak lagi, Jiejie.”
Xiao Mishuang yang mendengar ini terdiam, berarti hanfu yang dipakai oleh Xiao Suyi sehari-hari adalah hanfu bekasnya? Ini adalah hal yang sangat memalukan untuk seorang nona bangsawan, seharusnya Xiao Suyi marah kepadanya, tetapi justru malah berterima kasih?
“Buang semua hanfu yang ada di lemarimu,” ucap Xiao Mishuang, membuat Xiao Suyi dan pelayan pribadinya terkejut.
“Ke – kenapa, Jiejie?” tanya Xiao Suyi, raut wajahnya berubah cemas lagi, seperti yang Xiao Mishuang lihat kemarin malam.
“Hanfu itu adalah hanfu bekas yang sudah lusuh, tidak cocok seorang Er Xiao Xiaojie memkainya. Setelah sarapan, kita akan mampir ke toko pakaian terkenal dan mengukur ukuran hanfu yang pas untukmu, setelah itu kita akan pesan beberapa lusin hanfu dan perhiasan untukmu,” jawab Xiao Mishuang.
Xiao Suyi membelalakkan matanya, kemudian bertanya,”Bu – bukankah itu akan sangat mahal, Jiejie?”
Xiao Mishuang tersenyum tipis. “Aku yang akan membayarnya untukmu, tidak ada barang yang terlalu mahal di tanah Kekaisaran ini jika kau berdarah Xiao, Suyi.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments