The Wangfei

The Wangfei

Bab 1. Mihuang -- Xiao Mishuang

Mihuang membuka matanya pelan, keningnya mengerut karena merasa terusik dengan suara ribut-ribut. Mengapa berisik sekali? Bukankah dia tertidur di kamar apartemen-nya?

Mihuang bangkit, mengambil posisi duduk. Saat dia telah membuka matanya dengan jelas, Mihuang terkejut bukan main. Ruangan ini ... Di mana dia? Ini bukan kamar Apartemen-nya!

"Xiaojie!" seru wanita yang tidak Mihuang kenali. Mihuang segera menoleh, lalu dia semakin bingung sekaligus terkejut. Siapa mereka? Mihuang melihat mereka memakai pakaian zaman Dinasti China kuno, Hanfu.

Mihuang mengerutkan keningnya semakin dalam ketika merasakan pening mendadak di kepalanya. Wanita yang tadi memanggil 'Xiaojie' ke Mihuang segera berseru panik. "Tabib! Tabib! Cepat!"

Segera dua pria berpakaian putih khas tabib kerajaan china kuno berlari kecil menghampiri Mihuang, mereka dengan sopan serta hati-hati memeriksa Mihuang. Mihuang hanya diam, memperhatikan mereka semua sambil menahan rasa pening di kepalanya.

"Huangtaihou niangniang datang!" suara lantang seorang pria terdengar, segera seluruh orang menoleh ke arah pintu dan berlutut di lantai. Mihuang semakin bingung, dia hanya diam dan duduk di atas kasur. Matanya menatap penasaran ke arah pintu, lalu tak lama, muncul wanita tua dengan hanfu berjubah emas. Lambang Phoenix terjahit jelas di jubahnya, rambut putih wanita itu disanggul rapih, ada hiasan seperti tusuk rambut dan mahkota Phoenix di kepalanya. Penampilannya sangat mewah, menunjukkan bahwa dia bukan wanita dari keluarga main-main.

"Shuang'er!" ujar wanita tua tersebut dengan nada bicara khawatir. Kedua sudut alisnya menyatu, matanya menatap sendu ke arah Mihuang. Mihuang yang dipanggil seperti itu tentu saja langsung merasa aneh, siapa itu Shuang'er?

"Sungguh diberkati Tuhan! Keponakanku selamat!" ucap Huangtaihou. Mihuang yang mendengar ini hanya diam dan menatap Huangtaihou datar, dia tidak tahu harus berbuat apa karena tidak mengenali mereka semua. Huangtaihou yang melihat keponakannya hanya diam pun segera melirik tabib kerajaan tajam. "Apa yang terjadi kepada Junzhu? Mengapa dia tidak menjawab Aija? Apakah kalian telah melakukan sesuatu di dalam pengobatan keponakan Aija?!" Para tabib yang mendengar ucapan marah Huangtaihou pun segera kembali berlutut lebih dalam. "Menjawab niangniang! Xiao Junzhu sepertinya mengalami lupa ingatan, mengingat sang Junzhu membenturkan kepalanya ke pilar!"

Huangtaihou yang mendengar ini pun segera kembali menatap Mihuang, kali ini tatapan matanya lebih sendu. Huangtaihou menarik Mihuang ke dalam pelukannya, mengusap punggung Mihuang penuh sayang. "Shuang'er keponakanku, kau sungguh malang. Bibi berjanji akan membujuk Kaisar untuk menjadikanmu salah satu permaisurinya. Bibi akan membujuk Kaisar agar memberikanmu gelar 'Huang Guifei', bibi berjanji."

Mihuang yang mendengar ini tertegun. Kaisar? Huangtaihou? Huang Guifei? Itu adalah gelar-gelar tersohor di Kekaisaran China kuno! Walaupun 'Huang Guifei' masih masuk ke dalam kategori selir, namun gelar tersebut hanya berbeda satu tingkat dengan istri utama Kaisar, 'Huanghou'.

"Niangniang, anda harus beristirahat, kini sudah larut malam. Xiao Junzhu juga pasti membutuhkan istirahat," ucap seorang pelayan wanita. Dilihat dari pakaiannya yang terlihat spesial di antara pelayan biasa lainnya, sudah pasti dia adalah pelayan pribadi sang Huangtaihou. Huangtaihou yang mendengar ini pun mengangguk. "Ay, benar. Xiao Mishuang, kamu harus beristirahat. Ingat, jangan melakukan hal-hal bodoh lagi! Kamu adalah mutiara di telapak tangan! Aija sangat menyayangimu!" ujar Huangtaihou, matanya menatap Mihuang.

Mihuang hanya mendengarkan, tidak mengangguk atau pun menjawab. Tak lama kemudian, Huangtaihou berdiri dan berjalan keluar, namun sebelum melewati ambang pintu, wanita dengan gelar terhormat itu berhenti dan menoleh ke arah Mihuang sambil berkata,"Ayahmu akan datang besok pagi, dia terlambat karena ada hal mendesak. Ingat, jangan melakukan hal bodoh." Kemudian dia segera melanjutkan langkah kakinya, keluar dari kamar.

Para tabib pun demikian, tak lama setelah Huangtaihou pergi, mereka segera membungkuk ke arah Mihuang dan pamit undur diri. Kini hanya tersisa Mihuang dan wanita yang memanggilnya 'Xiaojie'.

"Xiaojie, anda tidak tidur? Sudah larut malam," tanya wanita itu, wajahnya memelas khawatir. Mihuang yang mendengar ini menghela napas pelan, kemudian untuk pertama kali semenjak hadir di situasi aneh ini, dia mengeluarkan suara untuk bertanya. "Siapa kamu?"

Wanita tersebut terkejut, kemudian dia segera duduk di samping Mihuang dengan mata berkaca-kaca. "Xiaojie, anda sungguh melupakan Nubi?"

Mihuang menggelengkan kepalanya pelan. "Bukan melupakan, memang tepatnya aku tidak mengenalimu." Saat wanita itu hendak menjawab, Mihuang segera kembali berbicara,"Bahkan bukan hanya dirimu, tetapi semua orang yang barusan keluar pun aku tidak mengenalinya."

Mihuang mulai merasa curiga, apa jangan-jangan dia diculik? Apa ada kamera yang terpasang di sekitar sini?

Tidak mungkin, sih... Tetapi... Bagaimana bisa dia ada di sini? Hal gila apa lagi yang baru saja menimpanya? Terakhir kali dia tersadar, dia memergoki pacarnya dan teman kantornya berkencan. Ughh... Rasanya ingin muntah setiap kali Mihuang mengingat ini, tetapi muntah pun tidak ada gunanya.

"Xiaojie, sepertinya lupa ingatan anda benar-benar parah. Ck, ini karena Kaisar menjengkelkan itu! Bagaimana mungkin dia mengabaikan anda dan malah mengangkat Wu Yunyen sebagai Huanghou? Kaisar sudah sangat melukai harga diri anda! Dia tidak memandang Huangtaihou yang mendukung anda sedikit pun!" ucap wanita itu dengan raut wajah kesal serta suram, sepertinya 'Kaisar' ini sudah membuat kesalahan besar kepada wanita yang bernama 'Xiao Mishuang'.

"Memangnya apa yang terjadi?" tanya Mihuang penasaran, saat wanita itu hendak menjawab, Mihuang segera menahannya dengan cepat dan bertanya,"Namun sebelum itu, siapa namamu?"

Raut wajah wanita itu yang tadi kesal, kini berubah cepat menjadi sendu kembali. "Juxie. Nona sendiri yang memberikan nama itu untuk Nubi," jawab Juxie. Mihuang yang mendengar ini mangangguk, kemudian dia kembali terdiam dan menunggu Juxie menceritakan apa yang tadi dia tanya. Juxie menghapus raut wajah sedihnya, lalu mulai menceritakan semuanya.

"Anda adalah anak dari perdana menteri sayap kiri Kaisar sebelumnya, begitu juga dengan sekarang. Ayah anda adalah kakak dari Huangtaihou, dan Kaisar yang saat ini bukanlah anak kandung sang Huangtaihou, dia adalah anak dari selir yang tidak beruntung ketika dalam proses melahirkan. Karena Kaisar sebelumnya merasa kasihan kepada anak laki-laki pertamanya, Kaisar menugaskan Huangtaihou untuk merawat pangeran tersebut. Kebetulan ibu kandung pangeran tersebut adalah selir bergelar Guifei dari keluarga Zhang, menteri pengadilan Kekaisaran."

Mihuang menganggukkan kepalanya mengerti, lalu bertanya,"Mengapa Huangtaihou menjadikan anak yang bukan darah dagingnya penerus takhta?" saat pertanyaan itu terlontar dari mulut Mihuang, Juxie segera menutup mulut Mihuang cepat menggunakan telapak tangannya. Wanita itu dengan hati-hati menoleh ke kanan dan ke kiri, memperhatikan keadaan sekitar. "Xiaojie, anda harus berhati-hati saat berbicara ini. Huangtaihou dinyatakan tidak dapat melahirkan keturunan oleh tabib, sudah lama sekali beliau menikah dengan Kaisar sebelumnya, Huangtaihou tak kunjung hamil. Dan alasan lain karena pangeran dari anak mendiang Zhang Guifei naik ke atas takhta adalah, dia anak laki-laki pertama Kaisar sebelumnya. Didukung dengan Huangtaihou menjadi ibu sambungnya, hal ini membuat pangeran tersebut memiliki kekuatan luar biasa untuk meraih kursi takhta."

Mihuang mengangguk mengerti. Ah... Ternyata begitu, kemudian dia mengerutkan keningnya lagi. "Lalu apa hubungannya diriku dengan Kaisar saat ini?"

Juxie yang mendengar pertanyaan Mihuang segera menghela napas, lalu menjawab,"Baru-baru ini ada pemilihan kursi Huanghou khusus di kalangan wanita bangsawan kelas atas, atas izin istimewa Huangtaihou, anda berhak mengikuti seleksi tersebut. Jangankan menggunakan seleksi, tanpa seleksi pun anda pantas menduduki kursi tersebut, namun bodohnya Kaisar tidak memilih anda. Dia mempermalukan wajah anda di depan umum, mengatakan bahwa anda tidak pantas menjadi Huanghou karena memiliki sifat yang buruk dan jahat. Huangtaihou yang mendengar ini marah, tetapi dia juga tidak bisa berbuat apa pun. Anda yang mendengar ini kecewa berat dan marah, lalu anda berlari ke pilar Istana dan menabrakkan kepala di sana. Seluruh orang panik, bahkan Laoye marah besar. Alasan mengapa beliau tidak langsung menemui anda, itu karena dia ingin membuat perhitungan dengan Kaisar."

Ketika Mihuang mendengar ini, samar-samar di ingatannya muncul ingatan asing.

"Bagaimana mungkin Kekaisaran makmur ini memiliki Huanghou buruk sepertimu? Sifat anda terlalu buruk, Xiao Junzhu. Jika anda ingin menjadi menantu Kekaisaran, maka menikahlah dengan adik ketigaku!"

Suara yang tidak Mihuang kenali terdengar, sepertinya barusan adalah potongan ingatan dari Xiao Mishuang. Mihuang segera beranjak turun dari kasur, kemudian mencari cermin dan menatap wajahnya di sana. Mihuang tertegun, wajahnya dengan wajah Xiao Mishuang terlihat sangat mirip! Bagaimana bisa ada kebetulan seperti ini? Apakah dia tidak sengaja melakukan transmigrasi saat sedang menangis kecewa di atas kasur karena sahabat serta pacarnya berselingkuh? Itu konyol.

"Xiaojie, ada apa?" tanya Juxie bingung karena tiba-tiba Mihuang berlari cepat ke arah cermin. Mihuang menggelengkan kepalanya cepat, tidak mungkin dia menjelaskan situasi aneh yang dimilikinya kepada Juxie.

Tak lama kemudian, pening di kepala Mihuang kembali muncul. Rentetan kejadian peristiwa macam-macam yang bukan miliknya, muncul di otaknya. Juxie yang melihat Mihuang kesakitan ingin segera berlari keluar untuk mencari tabib, namun Mihuang menahannya.

"Tidak. Jangan... Jangan panggil tabib, aku baik-baik saja."

Mihuang melihat, sepertinya Xiao Mishuang adalah wanita bangsawan berperilaku buruk yang memanfaatkan kekuatan keluarganya untuk mempermalukan yang lemah serta naik ke kursi tinggi secara instan. Mengingat bibinya adalah Huangtaihou, ibu sambung dari Kaisar saat ini, serta ayahnya yang seorang perdana menteri sayap kiri. Apa lagi yang kurang di hidup Xiao Mishuang? Tidak ada, wanita ini sempurna dari segi manapun.

"Juxie, aku ingin tidur. Padamkan lilin, kau bisa istirahat juga," ucap Mihuang, tatapan matanya berubah dingin. Kejadian memalukan yang dialami Xiao Mishuang, tentu saja akan berpengaruh kepada dirinya yang saat ini memasuki tubuh Xiao Mishuang. Saat ini Mihuang tidak mempunyai cara untuk mengembalikan wajah Xiao Mishuang, satu-satunya cara yang dapat dia lakukan saat ini adalah... Tidak menambah hal bodoh, seperti yang dilakukan Xiao Mishuang. Untuk apa dia mengemis menyedihkan ke Kaisar? Sedangkan di belakangnya sudah ada seorang Huangtaihou dan Perdana menteri? Xiao Mishuang yang bodoh....

Baiklah... Mulai saat ini, Mihuang akan menjadi Xiao Mishuang.

Terpopuler

Comments

Arix Zhufa

Arix Zhufa

sy pernah baca cerita dg judul istri kesayangan xiao wangye...nama pemeran utama nya huang mixiang. Semoga ceritanya tidak sama

2023-08-17

0

MD tri

MD tri

mampir☺🙏

2023-04-20

0

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣 jejak 💪💪💪😘😘😘

2023-03-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!