Keesokan paginya, Xiao Mishuang dilayani oleh banyak pelayan wanita untuk mandi dan berganti pakaian. Hanfu berwarna putih--biru terlihat elegan di tubuhnya, rambut panjang Xiao Mishuang pun disanggul setengah, menyisakan helai rambut untuk selalu tergerai. Tusuk rambut kupu-kupu berwarna biru serta beberapa jepit rambut yang manis, menghiasi kepala Xiao Mishuang dengan indah.
Saat hendak keluar, Tiba-tiba Huangtaihou muncul, membuat seluruh pelayan yang berada di belakang Xiao Mishuang membungkuk. Xiao Mishuang juga demikian, namun sebelum dia membungkuk, Huangtaihou sudah menahannya. "Aiya, tidak perlu membungkuk seperti itu saat ini kepada Aija."
Xiao Mishuang tersenyum tipis. "Terima kasih banyak, bibi." Huangtaihou yang mendengar ini tertegun, kemudian raut wajahnya berubah menjadi sangat senang. "Apakah ingatan Shuang'er sudah kembali?" tanya Huangtaihou, matanya melirik Juxie. Juxie yang mendengar ini merasa ragu untuk menjawab, namun untungnya Xiao Mishuang sudah langsung berkata,"Benar, bibi. Ingatan Shuang'er sudah kembali, walaupun masih sedikit buruk." Huangtaihou yang mendengar ucapan Xiao Mishuang menghela napas lega. "Aija merasa lega."
Xiao Mishuang mengangguk pelan, bibirnya masih tersenyum.
"Shuang'er, sekarang juga ikut Aija ke Aula Kekaisaran. Bibi akan berbicara kepada Kaisar untuk merubah hasil akhirnya, bibi tidak bisa melihat keponakannya menderita seperti ini," ujar Huangtaihou, tangannya mengusap lembut pipi Xiao Mishuang. Xiao Mishuang mengangguk, dia tidak berkomentar apa pun. Dia akan mengatakannya sendiri nanti jika sudah bertemu Kaisar, untuk apa menjadi Huanghou? Tidak ada untungnya, dia nantinya hanya akan disibukkan oleh urusan Harem jika menjadi Huanghou.
Xiao Mishuang dan Huangtaihou segera pergi bersama menuju Aula Kekaisaran menggunakan tandu, mereka terlihat sangat akrab. Xiao Mishuang bahkan tidak terlihat seperti seorang keponakan, tetapi putri kandung Huangtaihou.
Setelah sampai, Huangtaihou dan Xiao Mishuang segera turun dari tandu. Mereka berdua segera berjalan berdampingan untuk menaiki tangga, Xiao Mishuang menggandeng tangan Huangtaihou, menjaga jalan wanita agung tersebut. Ketika sudah dekat dengan pintu masuk, seorang kasim yang berjalan di belakang mereka berdua segera berseru,"Huangtaihou niangniang dan Xiao Junzhu memasuki ruangan!"
Seluruh orang segera menoleh ke arah pintu, Xiao Mishuang yang melihat berbagai macam tatapan hanya diam sambil memasang wajah datar. Lagi pula, siapa yang berani menyentilnya sekarang? Dia memiliki Huangtaihou di samping. Orang gila yang secara terang-terangan mencibirnya, kecuali Kaisar.
Semua orang langsung membungkuk ke arah Huangtaihou, kecuali Kaisar. Xiao Mishuang melepaskan pegangannya dari Huangtaihou, kemudian dengan formal membungkuk dan menyapa Kaisar. "Xiao Mishuang, menyapa yang mulia Kaisar."
Kaisar yang melihat Xiao Mishuang hanya diam dan memasang raut wajah kesal, sepertinya Xiao Mishuang telah mendapatkan reputasi buruk di mata pria itu. Xiao Mishuang tidak peduli, dia segera menegakkan badannya kembali sebelum Kaisar membalas salamnya. Xiao Mishuang tersenyum, menatap Kaisar. Xiao Mishuang diam-diam menilai penampilan Kaisar tersebut, ternyata... Pria itu cukup tampan. Wajar jika Xiao Mishuang tergila-gila padanya, namun sepertinya 'tergila-gila' Xiao Mishuang sudah kelewatan gila.
"Kaisar, tentu anda sudah tahu apa maksud kedatangan Aija," ucap Huangtaihou, matanya menatap tajam Kaisar. Kaisar yang mendengar ini menghela napas gusar. "Muhou, tentu anda-" belum sempat Kaisar berbicara lengkap, Huangtaihou sudah menyelak,"Kaisar, aija membesarkan anda dengan kasih sayang. Apakah-" dan kini, giliran ucapan Huangtaihou yang belum lengkap diselak, namun oleh Xiao Mishuang. "Maafkan Shuang'er yang sudah mengganggu pembicaraan bibi dengan yang mulia, namun Shuang'er ingin mengatakan sesuatu."
Huangtaihou yang mendengar ini segera menatap Xiao Mishuang. "Katakan apa yang ingin kau katakan, Shuang'er."
Xiao Mishuang mengangguk mengerti, kemudian menatap wajah Kaisar dingin. Kedua tatapan mata mereka bertemu, Kaisar menatap jijik ke arah Xiao Mishuang. Xiao Mishuang tersenyum tipis, lalu berkata,"Jika memang keputusan Kaisar demikian, maka sebaiknya Shuang'er tidak perlu memaksa. Dan lagi, bukankah yang mulia Kaisar sendiri yang berkata, jika Junzhu ini ingin menjadi menantu Kekaisaran, sebaiknya menikah saja dengan pangeran ketiga, Qin Wangye?"
Huangtaihou yang mendengar ini membelalakkan matanya, seorang pria paruh baya pun maju dan menepuk pundak Xiao Mishuang pelan. "Shuang'er, apakah kamu bersungguh-sungguh?" tanya pria itu. Xiao Mishuang segera menoleh, matanya menatap pria paruh baya tersebut. Sepertinya dia adalah ayah kandung dari Xiao Mishuang. Xiao Mishuang tersenyum tipis dan mengangguk, kemudian tangannya menggenggam hangat tangan pria paruh baya tersebut. "Benar, bagaimana mungkin Shuang'er berani bercanda di situasi saat ini?"
"Tetapi... Mengapa harus Qin Wangye?" bisik Xiao Rugo, ayah Xiao Mishuang. Xiao Mishuang terkekeh. "Mengapa tidak? Lagi pula, ini tidak sungguhan, hanya mengulang ucapan Kaisar yang kemarin."
Seluruh orang yang ada di Aula Kekaisaran tertegun, mereka tidak menyangka bahwa gadis yang sebelumnya terlihat hampir gila karena kecewa tidak mendapatkan gelar Huanghou, kini merelakannya dengan senyum manis. Seolah gelar itu hanya sebuah gelar biasa.
"Shuang'er, kau tidak perlu membohongi bibi seperti ini. Bibi tahu-" ketika Huangtaihou kembali berbicara, Xiao Mishuang kembali memotong,"Dengan hormat, Huangtaihou niangniang dan yang mulia Kaisar, Shuang'er sudah tidak merasa keberatan. Sebaiknya masalah ini cukup sampai di sini, Shuang'er tidak enak hati karena membuat ayah serta Huangtaihou berseteru kepada yang mulia Kaisar." Setelah mengucapkan itu, Xiao Mishuang berlutut di lantai menghadap Huangtaihou dan Kaisar. Huangtaihou yang melihat ini tertegun, kemudian dengan cepat meminta Xiao Rugo untuk membawa Xiao Mishuang kembali bangkit.
Huangtaihou berjalan mendekati Xiao Mishuang kembali, lalu berkata,"Shuang'er, kau tidak perlu takut, Aija ada di belakangmu! Bagaimana mungkin-"
"Bibi, Shuang'er sudah merasa cukup menjadi keponakan kesayangan anda. Pengumuman pemilihan Huanghou sudah disebar luaskan, kita tidak mungkin menariknya kembali dan mempermalukan wajah keluarga Wu," selak Xiao Mishuang. Huangtaihou yang mendengar ini menghela napas, kemudian menatap Kaisar tajam serta kecewa. Kaisar hanya diam, matanya menatap dingin ke arah Xiao Mishuang. Diam-diam Kaisar merasa curiga, bagaimana mungkin Xiao Mishuang yang tergila-gila padanya merelakan posisi Huanghou begitu saja?
"Lalu, apakah setelah ini anda akan meminta gelar 'Huang Guifei'?" tanya Kaisar, nada bicaranya terkesan merendahkan. Wajah Xiao Rugo pun berubah suram ketika mendengar pertanyaan Kaisar, dia tidak terima putrinya diperlakukan seperti ini.
Xiao Mishuang menaikkan alis kirinya, kemudian terkekeh pelan dan berkata,"Yang mulia, seberapa besar kepercayaan diri anda? Untuk apa seorang Junzhu seperti saya harus berakhir menjadi selir? Walaupun gelar tersebut juga sangat mulia, namun saya menolak keras. Ada banyak pria lain yang bersedia menjadikan saya istri utama mereka."
Kaisar yang mendengar ini tersenyum miring. "Anda yakin dengan ucapan anda barusan? Tidak bersedia menjadi 'Huang Guifei' Zhen?"
Xiao Mishuang mengangguk dan menjawab lembut. "Benar."
Kaisar terdiam, matanya masih menatap dingin dan penuh curiga ke arah Xiao Mishuang. Xiao Mishuang tidak peduli, dia ingin segera pergi dari tempat ini. Xiao Rugo yang mengerti perasaan anaknya yang terlihat sudah tidak nyaman berlama-lama segera membungkuk ke arah Kaisar dan berkata,"Yang mulia, sepertinya masalah ini cukup sampai di sini. Maafkan saya karena berbicara pahit kepada anda sebelumnya, saya yakin anda mengerti tentang perasaan ayah yang khawatir terhadap putrinya. Karena masalahnya sudah selesai, izinkan saya dan putri saya pamit undur diri."
Huangtaihou yang mendengar ini langsung menahan lengan baju Xiao Rugo. "Gege, saya masih...."
Xiao Rugo tersenyum ke arah adiknya, Huangtaihou. "Niangniang, shuang'er sudah berkata demikian. Saya sangat berterima kasih karena anda memperlakukan Shuang'er dengan sangat penuh kasih sayang."
Huangtaihou menghela napas lagi, lalu mengangguk mengerti, kemudian dia mengusap lembut kepala Xiao Mishuang. "Setelah ini istirahatlah yang baik, Shuang'er. Ketika tubuhmu sudah merasa lebih baik, datanglah ke Istana lagi untuk mengunjungi bibimu."
Xiao Mishuang mengangguk. "Tentu, bibi."
"Perdana menteri Xiao, apakah setelah ini berarti status anakmu tidak terikat oleh pria manapun?" Tiba-tiba suara laki-laki asing terdengar, seluruh orang langsung menoleh dan melihat pria dengan rambut berwarna hitam dan bola mata berwarna biru. Penampilannya sangat sopan dan berkelas, menunjukkan dia bangsawan kelas elite. Qin Jiangchen, pangeran kelima Kekaisaran Timur. Qin Jiangchen memiliki senyum yang sangat manis, namun sangat berbisa. Dia adalah pria rubah, kesan rubahnya selalu bertambah setiap kali dia tersenyum, pria itu kebetulan suka sekali tersenyum. Setiap marah, senang, sedih, dia selalu tersenyum, membuat orang sulit menebak isi kepalanya.
Pertama kali melihat, Xiao Mishuang sudah merasakan sesuatu yang tidak nyaman di hatinya. Seolah ada peringatan yang memerintahkan dirinya agar tidak terlalu dekat-dekat dengannya. Qin Jiangchen tersenyum, matanya menatap Xiao Mishuang. Ugh... Xiao Mishuang benar-benar merasa tidak nyaman, segera dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Benar, Wangye," jawab Xiao Rugo, dia terkejut karena tiba-tiba Qin Jiangchen bertanya demikian.
Qin Jiangchen mengangguk mengerti, lalu tersenyum semakin dalam menatap Xiao Mishuang. "Mungkin setelah mengunjungi Huangtaihou nanti ketika Anda selesai beristirahat, anda bisa mengunjungi Wangfu saya? Sepertinya Xiao Junzhu adalah orang yang asik diajak berteman."
Xiao Rugo yang mendengar ini tertegun, ada apa ini? Apakah Qin Jiangchen mencoba mendekati Xiao Mishuang setelah ditolak Kaisar? Di Kekaisaran ini, sudah menjadi rahasia umum, bahwa ada tiga kubu besar.
Pertama, kubu Kaisar. Kedua, kubu Qin Wangye (pangeran ketiga) yang saat ini tengah berada di kamp militer daerah perbatasan. Ketiga, kubu Jian Wangye (pangeran kelima). Dan yang berhasil menang menduduki takhta adalah Pangeran pertama, Qin Feijing, Kaisar saat ini. Tentu saja berkat bantuan Huangtaihou.
"Sebuah kehormatan untuk Shuang'er, Wangye." Saat Xiao Rugo masih berpikir untuk menjawab apa, Xiao Mishuang sudah langsung mengambil alih. Mungkin Huangtaihou yang mendengar ini merasa tidak senang, tetapi tidak ada alasan untuk Xiao Mishuang menolak undangan Qin Jiangchen.
********
"Wangye, anda sudah mendengar berita yang baru saja terjadi di Kekaisaran?" tanya pria berpakaian militer lengkap kepada pria yang juga memakai outfit baju yang sama.
"Sudah," jawab pria itu singkat. Wajah pria tersebut sangat tampan! Alisnya yang indah sempurna seperti pedang, hidung yang mancung sempurna, serta kulit yang tetap putih walaupun terbakar sinar matahari. Bola matanya segelap malam, serta aura yang dikeluarkannya selalu misterius. Dia adalah Qin Wangye, Qin Longxian. Putra ketiga dari Kaisar sebelumnya.
"Wangye, bukankah ini bagus? Sepertinya Huangtaihou dan Kaisar sedang tidak baik," ujar pria yang tadi memulai percakapan, dia adalah pengawal pribadi Qin Longxian, Jingchi.
Qin Longxian tersenyum sarkas. "Tidak ada gunanya menyalip di antara mereka berdua saat ini, Jingchi." Jingchi yang mendengar ini pun mengerutkan keningnya. "Lalu apa yang akan anda lakukan? Tidakkah ini kesempatan yang bagus?"
Qin Longxian menaruh pedangnya setelah tadi selesai melatih para tentara, kini mereka berada di dalam tenda.
"Benwang ingin menikahi Xiao Junzhu. Bukankah Kaisar bodoh itu tidak membutuhkannya?" ucap Qin Longxian, membuat Jingchi terbelalak.
"Wangye, namun-!"
"Ini satu-satunya cara untuk meraih kunci, Jingchi. Jiangchen juga pasti telah melakukan cara yang licik untuk menggunakan wanita itu. Xiao Junzhu, adalah harta karun sesungguhnya, dulu dia tidak berguna di pertarungan ini karena tergila-gila dengan Kaisar. Namun sekarang, wanita itu melepas Kaisar, dan bodohnya Kaisar malah membiarkannya. Kau mungkin tidak mengerti apa alasannya, tetapi nanti kau akan mengerti," selak Qin Longxian.
"Siapkan kuda untuk besok, tepat fajar, kita akan kembali ke ibu kota," sambung Qin Longxian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Onyah Nie
cpat dtg sblm pngeran k 5 merebut
2023-04-10
0
Onyah Nie
pangeran k 3 aj jendral perang
2023-04-10
0
Sulati Cus
mending jd rebutan drpd hrs berebut 😂di buang kaisar msh banyak wangye yg mengantri
2022-11-17
0