DKW 4 - Surat Wasiat Papa

Setelah memastikan Nisa tertidur, Vena keluar dari kamar menantunya itu. Dia segera menemui putranya yang sedang berada di kamar tamu untuk meminta penjelasan. 

"Bima, sekarang jelaskan pada Mama kenapa kamu sampai menikahi wanita itu?" tanya Vena dengan geram. Dia tidak bisa menerima kalau menantu kesayangannya diperlakukan semena-semena, meskipun itu oleh putranya sendiri.

"Kita bicara di ruang kerjaku saja, Ma!" ajak Bima.

"Kenapa? Kamu takut istri barumu ini akan marah?"

"Bukan itu alasannya. Aku hanya ingin bisa berbicara dengan mama dengan tenang."

Vena menghela napasnya. "Ya sudah. Ayo!"

"Yu, kamu bisa istirahat disini terlebih dulu. Kalau butuh apa-apa kamu bisa meminta bantuan Bik Asih!" seru Bima kepada istri barunya.

"Iya, Mas," jawab Ayu.

Bima dan Vena keluar dari kamar tamu, keduanya langsung menuju ke ruang kerja Bima yang ada di lantai dua.

"Sekarang jelaskan kepada Mama, kenapa kamu tega melakukan itu sama Nisa?"

Bima berjalan ke meja kerjanya untuk mengambil sesuatu dari dalam laci. Setelah mendapatkan barang yang dimaksud dia kembali berdiri di hadapan mamanya.

"Apa ini?" tanya Vena saat Bima menyerahkan amplop putih di tangannya.

"Surat wasiat dari almarhum papa," jawab Bima.

Mendengar hal itu, Vena segera membuka isi surat wasiat tersebut dan membacanya.

"Jadi kamu menikahi anak Pak Rustam karena surat wasiat ini?" 

Bima mengangguk. 

"Kenapa kamu baru menunjukan surat ini sekarang? Kenapa tidak kamu tunjukkan sebelum kamu menikah dengan Nisa?"

"Aku baru menemukan surat itu sebulan yang lalu. Surat itu terselip di antara dokumen lama papa yang ada di brankas," jelas Bima.

Vena mengesah kasar. 

"Setelah menemukan surat itu aku segera menyuruh orang untuk mencari keberadaan keluarga Pak Rustam. Awalnya aku hanya berniat untuk meminta maaf kepada Pak Rustam dan keluarganya karena aku tidak bisa memenuhi surat wasiat dari Papa. Tapi…. " 

Bima menjeda ceritanya. Dia menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan.

"Tapi, apa? Lanjutkan saja! Siapa tahu setelah mendengar ceritamu, mama bisa mengerti dan membantumu untuk membujuk Nisa!"

Bima menatap wajah mamanya sebentar. Dia kembali menarik napas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. 

"Waktu aku menemukan mereka ternyata Pak Rustam sudah meninggal dunia setahun yang lalu, sementara istrinya sedang dirawat di rumah sakit karena kanker payu dara. Dan seminggu yang lalu istri Pak Rustam juga meninggal dunia. Sebelum meninggal, beliau berpesan agar aku menjaga putri semata wayangnya, Ayu. Beliau juga bercerita kalau beliau sudah mengetahui soal surat wasiat tersebut dari almarhum suaminya. Sebenarnya beliau sudah pernah datang ke Jakarta untuk membicarakan soal surat wasiat dari papa itu kepada kita. Namun, karena tahu aku sudah menikah, beliau mengurungkan niatnya," cerita Bima kepada mamanya.

"Sekarang menurut Mama, apa keputusanku untuk menikahi Ayu itu salah?" Bima meminta pendapat kepada mamanya usai bercerita.

"Kamu memang tidak salah dalam mengambil keputusan, Nak. Kamu hanya berniat memenuhi janji ayahmu kepada keluarga Pak Rustam. Tetapi, reaksi Nisa atas pernikahan keduamu ini juga tidak salah. Wanita mana pun tidak akan mau untuk dimadu, apalagi secara tiba-tiba seperti ini. Seharusnya sebelum kamu menikahi anak Pak Rustam, kamu minta izin dulu kepada Nisa. Bukan dengan cara tiba-tiba seperti ini."

"Lalu aku harus bagaimana, Ma? Aku sangat mencintai Nisa, aku tidak mau berpisah dengannya. Tetapi, akan sangat tidak adil jika aku menceraikan Ayu begitu saja. Aku juga harus bertanggung jawab kepadanya." Bima tampak frustasi. 

"Setelah Nisa tenang, cobalah ajak dia berbicara lagi. Kamu ceritakan semuanya dari awal, siapa tahu dia bisa menerima keputusanmu dan dia juga bisa menerima Ayu sebagai madunya." Vena hanya bisa memberikan nasehat tersebut kepada anaknya. Dia sendiri pun bingung harus memihak kepada siapa. 

Terpopuler

Comments

Berlian Bakkarang

Berlian Bakkarang

hrsnya bima terbuka soal wasiat itu ke mama n istrinya katanya cinta kok mau poligami n membagi cinta itu sulit krn blm tentu bisa adil

2023-07-16

0

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

huuffftttt berat mah.... mencintai Nisa tapi juga menjaga wasiat papa

2022-11-15

1

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

betul banget mama

2022-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 DKW 1 - Siapa dia, Mas?
2 DKW 2 - Dia istri keduaku
3 DKW 3 - Berharap semua akan membaik
4 DKW 4 - Surat Wasiat Papa
5 DKW 5 - Makan malam yang tidak menyenangkan
6 DKW 6 - Berharap semua ini hanyalah mimpi
7 DKW 7 - Kenapa rasanya begitu berat mengikhlaskan?
8 DKW 8 - Ceraikan aku
9 DKW 9 - Berusaha menerima takdir ini dengan ikhlas
10 DKW 10 - Hidup Berdampingan
11 DKW 11 - Kartu debit
12 DKW 12 - Sulitnya ikhlas
13 DKW 13 - Istri ke dua
14 DKW 14 - Saran
15 DKW 15 - Mengantar makan siang.
16 DKW 16 - Semena-mena
17 DKW 17 - Posisi Yang Sama
18 DKW 18 - Hasutan Tante Meta
19 DKW 19 - Melegalkan Pernikahan
20 DKW 20 - Ancaman
21 DKW 21 - Bingung
22 DKW 22 - Kamu berubah, Mas.
23 DKW 23-Modus
24 DKW 24 - Paket Makanan
25 DKW 25 - Kekecewaan Bima
26 DKW 26 - Menghancurkan Rekaman Cctv
27 DKW 27 - Tekad
28 DKW 28 - Tes Wawancara
29 DKW 29 - Menjawab
30 DKW 30 - Kabar Baik
31 DKW 31 - Astaghfirullahal adzim
32 DKW 32 - Tamparan
33 DKW 33 - Harus Kuat
34 DKW 34 - Tidak Mencium Tangan
35 DKW 35 - Penasaran
36 DKW 36 - Mengikuti
37 DKW 37 - Pesta Resepsi
38 DKW 38 - Ikut Merasakan
39 DKW 39 - Ikut Merasakan 2
40 DKW 40 - Jangan Ikut Campur Urusan Nisa!
41 DKW 41 - Sakit sekali
42 DKW 42 - Cemas
43 DKW 43 - Berpisahlah dari Bima!
44 DKW 44 - Masa lalu, Malam panjang, Panik
45 DKW 45 - Menggugat Cerai
46 DKW 46 - Mencari alasan
47 DKW 47 - Tuduhan
48 DKW 48 - Nisa sudah berubah, Ma!
49 DKW 49 - Apa?! Bercerai?
50 DKW 50 - Pikirkan sekali lagi.
51 DKW 51 - Jangan-jangan bosmu menyukaimu, Nis.
52 DKW 52 - Introspeksi dirilah!
53 DKW 53 - Reputasi
54 DKW 54 - Mencari tahu
55 DKW 55 - Masakan Pertama
56 DKW 56 - Membuat Story Whatsapp
57 DKW 57 - Ke Rumah Sakit
58 DKW 58 - Deg-degan
59 DKW 59 - Story whatsapp milik Ayu
60 DKW 60 - Terbongkarnya Ratu Drama
61 DKW 61 - Bimbang
62 DKW 62 - Suami Sempurna
63 DKW 63 - Tolong Cabut Gugatan Ceraimu itu, Nis!
64 DKW 64 - Rencana
65 DKW 65
66 DKW 66
67 DKW 67
68 DKW 68
69 DKW 69
70 DKW 70
71 DKW 71
72 DKW 72
73 DKW 73
74 DKW 74
75 DKW 75
76 DKW 76
77 DKW 77
78 DKW 78
79 DKW 79
80 DKW 80
81 DKW 81
82 DKW 82
83 DKW 83
84 DKW 84
85 DKW 85
86 DKW 86
87 DKW 87
88 DKW 88
89 DKW 89
90 DKW 90
91 DKW 91
92 DKW 92
93 DKW 93
94 DKW 94
95 DKW 95
96 DKW 96
97 DKW 97
98 DKW 98
99 DKW 99
100 DKW 100
101 DKW 101 - TAMAT
Episodes

Updated 101 Episodes

1
DKW 1 - Siapa dia, Mas?
2
DKW 2 - Dia istri keduaku
3
DKW 3 - Berharap semua akan membaik
4
DKW 4 - Surat Wasiat Papa
5
DKW 5 - Makan malam yang tidak menyenangkan
6
DKW 6 - Berharap semua ini hanyalah mimpi
7
DKW 7 - Kenapa rasanya begitu berat mengikhlaskan?
8
DKW 8 - Ceraikan aku
9
DKW 9 - Berusaha menerima takdir ini dengan ikhlas
10
DKW 10 - Hidup Berdampingan
11
DKW 11 - Kartu debit
12
DKW 12 - Sulitnya ikhlas
13
DKW 13 - Istri ke dua
14
DKW 14 - Saran
15
DKW 15 - Mengantar makan siang.
16
DKW 16 - Semena-mena
17
DKW 17 - Posisi Yang Sama
18
DKW 18 - Hasutan Tante Meta
19
DKW 19 - Melegalkan Pernikahan
20
DKW 20 - Ancaman
21
DKW 21 - Bingung
22
DKW 22 - Kamu berubah, Mas.
23
DKW 23-Modus
24
DKW 24 - Paket Makanan
25
DKW 25 - Kekecewaan Bima
26
DKW 26 - Menghancurkan Rekaman Cctv
27
DKW 27 - Tekad
28
DKW 28 - Tes Wawancara
29
DKW 29 - Menjawab
30
DKW 30 - Kabar Baik
31
DKW 31 - Astaghfirullahal adzim
32
DKW 32 - Tamparan
33
DKW 33 - Harus Kuat
34
DKW 34 - Tidak Mencium Tangan
35
DKW 35 - Penasaran
36
DKW 36 - Mengikuti
37
DKW 37 - Pesta Resepsi
38
DKW 38 - Ikut Merasakan
39
DKW 39 - Ikut Merasakan 2
40
DKW 40 - Jangan Ikut Campur Urusan Nisa!
41
DKW 41 - Sakit sekali
42
DKW 42 - Cemas
43
DKW 43 - Berpisahlah dari Bima!
44
DKW 44 - Masa lalu, Malam panjang, Panik
45
DKW 45 - Menggugat Cerai
46
DKW 46 - Mencari alasan
47
DKW 47 - Tuduhan
48
DKW 48 - Nisa sudah berubah, Ma!
49
DKW 49 - Apa?! Bercerai?
50
DKW 50 - Pikirkan sekali lagi.
51
DKW 51 - Jangan-jangan bosmu menyukaimu, Nis.
52
DKW 52 - Introspeksi dirilah!
53
DKW 53 - Reputasi
54
DKW 54 - Mencari tahu
55
DKW 55 - Masakan Pertama
56
DKW 56 - Membuat Story Whatsapp
57
DKW 57 - Ke Rumah Sakit
58
DKW 58 - Deg-degan
59
DKW 59 - Story whatsapp milik Ayu
60
DKW 60 - Terbongkarnya Ratu Drama
61
DKW 61 - Bimbang
62
DKW 62 - Suami Sempurna
63
DKW 63 - Tolong Cabut Gugatan Ceraimu itu, Nis!
64
DKW 64 - Rencana
65
DKW 65
66
DKW 66
67
DKW 67
68
DKW 68
69
DKW 69
70
DKW 70
71
DKW 71
72
DKW 72
73
DKW 73
74
DKW 74
75
DKW 75
76
DKW 76
77
DKW 77
78
DKW 78
79
DKW 79
80
DKW 80
81
DKW 81
82
DKW 82
83
DKW 83
84
DKW 84
85
DKW 85
86
DKW 86
87
DKW 87
88
DKW 88
89
DKW 89
90
DKW 90
91
DKW 91
92
DKW 92
93
DKW 93
94
DKW 94
95
DKW 95
96
DKW 96
97
DKW 97
98
DKW 98
99
DKW 99
100
DKW 100
101
DKW 101 - TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!