"Nis, kok diam? Itu beneran Bima kan yang pulang?" tanya Vena ketika melihat menantunya hanya diam di dekat pintu. Dia segera berjalan menghampiri menantunya tersebut.
"Ada apa sayang?" tanya Vena sekali lagi. Dia ikut melihat ke luar pintu.
"Bima?!" Pekik Vena yang juga terkejut atas apa yang ia lihat. "Siapa dia? Kenapa kamu membawa wanita asing pulang ke rumah?" tanya Vena.
"Nis, Mama, izinkan kami masuk dulu. Aku akan memberitahu siapa dia dan kenapa aku membawanya pulang bersamaku." Bima menjawab pertanyaan mama dan istrinya itu dengan lembut.
Nisa membuka pintu di depannya lebar-lebar. Dia kembali memperhatikan suami dan wanita itu bergantian. Sambil menggandeng tangan wanita itu, Bima melewati istri dan mamanya. Dia mempersilakan wanita itu duduk terlebih dulu sebelum kemudian mengajak istri dan mamanya ikut duduk bersamanya. Namun, sayangnya Nisa memilih untuk tetap berdiri demikian juga Vena.
"Sekarang tolong beritahu aku siapa dia, Mas!" pinta Nisa yang sudah tidak sabar menunggu jawaban dari suaminya tersebut.
Bima menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Dia menatap istri dan mamanya bergantian. "Namanya Ayu, dia anaknya Pak Rustam." Dengan berhati-hati Bima mulai memperkenalkan wanita yang datang bersamanya.
"Rustam?" Vena merasa tidak asing dengan nama yang baru saja disebutkan oleh putranya tersebut.
"Iya, Ma. Pak Rustam, dia mantan sopir pribadi kita yang sudah menyelamatkan almarhum papa dari begal dulu."
"Iya mama ingat dan mama nggak akan ngelupain jasa Pak Rustam itu," sahut Vena sambil kembali mengingat kejadian yang sudah terjadi beberapa tahun silam.
Pak Rustam adalah orang yang bekerja sebagai sopir pribadi almarhum ayah dari Bima dan sopir itu pernah menyelamatkan ayahnya Bima dari begal. Sebuah hutang budi yang tidak mungkin keluarga itu lupakan begitu saja.
"Lalu apa hubungannya dengan kamu membawa Ayu ke sini?" tanya Vena lagi. Dia tidak mengerti ada kaitan apa antar Ayu dengan mantan sopirnya yang bernama Rustam tersebut.
Bima terlihat ingin mengungkapkan sesuatu, namun enggan untuk membuka mulut.
"Mas, jawab pertanyaan Mama barusan! Kenapa kamu membawa dia ke sini?" Nisa yang tidak sabar menunggu jawaban dari suaminya itu pun kembali berbicara. Entah kenapa perasaan Nisa mengatakan kalau ada sesuatu diantara mereka. "Mas!"
"Duduklah dulu!" suruh Bima sambil menepuk-nepuk tempat duduk yang kosong di sebelah kirinya.
"Aku nggak akan duduk sebelum kamu memberitahu aku siapa dia!" jawab Nisa dengan tegas.
Bima yang baru saja duduk itu pun kembali berdiri. Dia menarik kedua tangan istrinya kemudian menggenggamnya dengan erat.
"Sayang, namanya Ayu, dia…. " Bima menggantung kalimatnya. Bima menarik napas kemudian menghembuskannya secara perlahan dan hal itu semakin membuat perasaan Nisa tak karuan.
"Dia siapa, Mas? Mas, kamu tidak sedang mengkhianatiku kan?" tebak Nisa dengan mata yang mulai berkabut.
"Aku…. "
"Mas!"
"Maafkan aku Nis, sebelum pulang aku sudah menikahi Ayu."
Tubuh Nisa langsung terhuyung ke belakang mendengar jawaban dari sang suami, dia tidak pernah menyangka suami yang ia kira sangat mencintai dirinya tega mengkhianati cintanya. Untungnya dengan cekatan Bima menopang tubuh istrinya yang hampir jatuh tersebut.
"Mas, ini cuma prank-kan? Kamu cuma sedang mengujiku kan? Semua ini bohong kan, Mas?"
"Maafkan aku, Nis. Tapi, ini semua benar. Ayu adalah istri keduaku," jawab Bima.
"Tidak! Itu tidak benar kan, Mas? Itu tidak benar kan?!" Nisa mencengkeram dengan kuat kemeja yang dipakai oleh suaminya.
"Maaf." Satu kata itu membuat Nisa tak bertenaga. Dia langsung terkulai lemas dan jatuh pinsan.
"Nisa!" Tidak hanya Bima yang terkejut melihat Nisa tiba-tiba pingsan, Vena dan wanita yang diketahui bernama Ayu itu pun terkejut.
Bima dan Vena segera membawa Nisa ke kamarnya. Mereka segera memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Nisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Rokhmi Nur Hidayati
balas budi tidak hrs menikah ga' pa" sih kalau blm menikah la dirmh ISTR menunggu suami pl kalau suami cinta sayang istri semestinya izin/meting dulu perempuan punya perasaan
2025-02-13
0
Lina Maulina18
udah tinggalin aja suamimu besarin ankmu Andrian klo dirimu g PGN d madu
2023-06-08
1
Arsuni Gustaf
bru mau mulai baca....sudah menyakitkan....gk jadi baca..
2023-04-14
0