Bab Empat

Dua minggu telah berlalu dengan cepat. Tepat di hari ini, Wiryo sudah kehabisan waktu untuk berpikir. Herman kembali mengingatkan, jika tidak menyetujui persyaratan yang diajukannya maka tanah konstruksi itu akan diberikan kepada yang lain.

"Anna, Soal yang papa bicarakan tempo hari apakah kamu masih ingat tentang pernikahan itu?" Wiryo membuka pembicaraannya di dalam ruang meja makan.

"Pa, Anna sudah seperti ini. Masih bertanya tentang pernikahan?" Bukannya menjawab pertanyaan justru melayangkan pertanyaan balik.

"Bagaimana tidak? Perusahaan papa sudah tidak bisa berkembang jika tidak mengambil keuntungan ini. Apa kamu sanggup hidup tanpa uang, tanpa mobil dan tinggal di rumah kontrakan kecil? jika kamu tidak menyetujuinya maka siap siaplah hidup dijalanan." Ucap Wiryo tegas.

Anna membayangkan jika dirinya tanpa uang, tanpa mobil bahkan hidup di tempat kecil pasti akan menyedihkan. Apalagi saat ini kakinya masih perlu banyak perawatan dan belum bisa berjalan sempurna.

"Tapi pa..."

"Sudahlah Anna, Kamu tidak punya pilihan, lagian kamu sudah seperti ini. Bahkan diluaran sana siapa yang mau menerima kamu dalam keadaan seperti ini. Mau tidak mau kau harus menyetujuinya." Ucap Wiryo di ujung kemarahannya.

Wiryo menyesap kopinya hingga tandas kemudian pergi. Anna menatap punggung lebar papa-nya hingga menghilang di tembok pembatas. Matanya berkaca kaca mendengar penuturan papa-nya yang begitu memaksanya. Tidakkah dia adalah anak kandungnya sendiri. bahkan tega menukarnya demi sebuah bisnis.

Anna terdiam di kursi rodanya, meratapi dirinya yang memang tidak bisa berjalan seperti biasanya. Tiba tiba ia teringat akan kecelakaan waktu itu.

Andai saja waktu itu ia tidak terbawa emosi mungkin hal ini tidak akan terjadi. Dan bahkan mungkin ia bisa menghentikan pernikahan ini tetapi sayangnya ia tak bisa.

Dewi mengelus punggungnya dengan halus. Anna menoleh kepada sang mama yang berdiri di sampingnya, Ia memeluk pinggangnya dengan erat kemudian menyalurkan rasa sesaknya yang telah ia tahan.

Pada malam harinya, Di Villa kediaman Wirawan. Herman datang bersama para pengawalnya yang mengikuti dari belakang. Villa yang biasanya terlihat tenang kini menjadi riuh saat kehadiran Keluarga Adiyaksa.

Herman tanpa basa basi langsung mengatakan atas lamarannya. Wiryo pun menyanggupi.

Di sebuah hotel ternama, Anna mengenakan gaun pengantin. Terdengar beberapa helaan keluar dari bibirnya. Rasa takut, marah dan sedih bercampur menjadi satu. Hingga sebuah ketukan dipintu menyadarkan dirinya.

Dewi yang berbalut gaun berwarna biru mendekati anak perempuannya. "Sayang! kamu begitu cantik."

Anna menolehkan dan tersenyum tatkala ibunya tersayang datang menyambanginya. "Mama!" Lirihnya dengan suara rendah. Dewi tersenyum dan mengelus pundaknya.

"Kamu persis seperti mama muda dulu. begitu cantik dan manis." Dewi mengelus pipi Anna dengan lembut. Anna tersipu malu dan tersenyum.

"Ayo kita keluar." Dewi mendorong kursi roda Anna. Sebelum keluar Dewi memakaikan kerudung hingga menutupi wajah Anna sepenuhnya kemudian mendorongnya keluar hingga menuju Aula.

Anna menautkan tangannya di pangkuannya, rasa gugup dan takut bercamour menjadi satu. Apalagi ini pertama kalinya ia sebagai pengantin membuat telapak tangannya terasa dingin.

*

Di aula hotel terdapat 200 undangan saja yang hadir. itupun hanya kolega dan rekan bisnis saja termasuk sanak saudara terdekat.

Arsya duduk di hadapan penghulu lalu membalas jabatan tangan penghulu.

"Saya terima nikah dan kawinnya Anna Anggita sari binti Wiryo Adi Wirawan dengan mas kawin uang sebesar satu juta rupiah dan satu set perhiasan dibayar tunai." ucap Arsya begitu lantang dan tegas dalam satu tarikan nafas.

"Sah"

"Sah"

Semua yang berada di ruangan itu tersenyum bahagia kemudian Kursi roda Anna di sandingkan dengan kursi Arsya. Terlihat Arsya tidak begitu senang dengan pernikahan ini. Wajahnya begitu datar dan dingin.

"Kalian bisa bertukar cincin." Ujar penghulu memberitau.

Arsya dan Anna saling bertukar cincin di akhiri dengan Arsya mencium di kening Anna sementara Anna mencium tangan Arsya. Mereka berdua telah sah menjadi pasangan suami istri.

Acara di lanjutkan dengan sungkeman. Arsya mendorong kursi Anna hingga ke hadapan kedua orang tuanya.

"Mama, Papa, Anna minta maaf jika selama ini Aku belum bisa jadi anak yang baik buat papa dan mama."

"Tidak sayang, kamilah yang bukan orang tua yang baik. Papa minta maaf. karena papa kamu jadi seperti ini. Tapi papa yakin. Arsya adalah suami yang baik. dia pasti akan memberikanmu yang lebih baik dari papa."

"Anna, ingatlah. kamu sekarang sudah bukan tanggungan kami lagi. kamu sudah tanggung jawab suamimu. Apapun yang di minta suami kamu harus mematuhinya." kini Sang mama yang memberi nasehat.

"Baik ma, akan Anna ingat." Anna mengangguk patuh. Dewi pun mengelus puncak kepala Anna lalu menciumnya.

Kini giliran Arsya yang berada di hadapan Wiryo dan Dewi. Arsya menghela nafas sebelum mengucapkan sebuah kata. "Pa ,Ma..." Kepala Arsya tertunduk.

"Nak jagalah anak kami selayaknya kami menjaganya, Bahagiakan dia, sayangilah dia. Dia adalah putri kami satu satunya. jika kamu tidak bisa membahagiakannya maka kembalikanlah dia pada kami secara baik baik seperti kami memberikannya dengan cara yang baik baik." ucap Wiryo memberi wejangan. Arsya mengangguk.

"Iya nak Arsya, Anna adalah gadis yang periang dan ceria, kami berharap kamu bisa membahagiakannya lebih dari kami." lanjut Dewi.

"Akan saya usahakan." Jawab Arsya.

Dan Acara itu berakhir dengan saling memeluk satu sama lain. Acara selanjutnya adalah sebuah resepsi yang sangat mewah. kedua pasangan itu berada di atas pelaminan.

"Ehem, saya sebagai suami kamu, bukankah sebaiknya kamu membuka kerudung kamu." Sebelum mengucapkan kata itu ada rasa grogi di dalamnya. Apalagi ini adalah pertama kalinya ia bersanding dengan wanita begitu dekat.

"Maaf." Hanya terdengar satu kata yang terucap dari bibir mungil milik Anna yang menunduk dalam. Arsya berusaha acuh tak acuh. Tiba tiba saja, tangan Anna mengulur dan memegang lengan Arsya lembut.

"Bisa bantu saya membukanya." Arsya terkejut saat menatap lengannya yang digenggam Anna kemudian mendongak menatap Anna yang berada di sampingnya.

Arsya duduk menyamping sehingga keduanya terlihat seperti berhadapan. kedua tangan Arsya terulur dan menaikkan kerudung Anna hingga bisa dilihat perlahan wajah Anna sepenuhnya.

Wajah Anna yang halus dan putih terekpos begitu nyata, satu kata yang terukir di lidah Arsya yaitu cantik. Ditambah senyumnya yang begitu manis. Arsya berdehem sebentar untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Ehem, sudah selesai." Arsya menurunkan tangannya dan menarik pandangannya hingga lurus kedepan.

"Terima kasih." sahut Anna.

Kini satu persatu tamu undangan mulai berebut untuk mengucapkan ucapan selamat. Setelah empat jam berada di atas pelamunan para tamu pun satu persatu mulai pulang.

"Kamu kembalilah ke kamar, masih ada hal yang harus saya urus." Ucap Arsya sembari memerintah. Kemudian mengkode dengan dagunya ke arah Danni asistennya. Danni mengangguk paham.

"Mari Nona, saya antar ke atas." Dani memberi hormat terlebih dahulu kemudian mendorong kursi roda Anna setelah Anna mengangguk mengiyakan. Danni mendorong kursi roda Anna hingga ke depan Lift.

"Emm, siapa nama kamu?" Tanya Anna.

"Danni, panggil saja Danni seperti Pak Arsya memanggil saya." Jawab Danni sopan.

"Oke."

Tak lama pintu lift pun terbuka. Danni mendorong kursi roda Anna masuk ke dalam lift. Danni memencet tombol yang berada di samping pintu lift setelahnya ia berdiri di belakang tubuh Anna.

"Maaf merepotkanmu." Ucap Anna memecah keheningan.

"Tidak apa apa Nona, sudah seharusnya saya melayani anda." Jawab Dani.

Tak lama setelahnya lift terhenti di lantai paling atas. Danni mendorong kursi roda Anna keluar lalu mengantarnya hingga ke sebuah kamar.

"Jika butuh apa apa, nona bisa memanggilku." Ucap Dani sebelum pergi.

"Ya." Anna mengangguk.

Danni pun keluar dari kamar presiden suit yang telah disiapkan Arsya sebelumnya.

Anna memencet tombol di kursi rodanya, kamar itu telah di dekorasi sedemikian rupa selayaknya kamar pasangan pengantin baru. Bunga mawar bertaburan di atas ranjang dengan gambar 'love' di tengahnya.

Kemudian ia meraih koper yang tadi sudah di bawakan pelayan sebelumnya. membukanya dan mengambil pakaian piyama bergambar kartun kemudian ia menuju kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

lanjut kak

2022-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Depalan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab delapan puluh satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Part 1 season 2 di Belanda
85 Part 2
86 Part 3
87 Part 4
88 Part 5
89 Part 6 kotak berbingkai emas
90 Part 7
91 Part 8
92 Part 9
93 Part 10
94 Part 11
95 Part 12
96 Part 13
97 Part 14
98 Part 15
99 Part 16
100 Part 17
101 Part 18
102 Part 19
103 Part 20
104 Part 21
105 Part 22
106 Part 23
107 Part 24
108 Part 25
109 Part 26
110 Part 27
111 Part 28
112 Part 29
113 Part 30
114 Part 31
115 Part 32
116 Part 33
117 Part 34
118 Part 35
119 Part 36
120 Part 37
121 Part 38
122 Part 39 Aku Hamil
123 Part 40
124 Part 41
125 Part 42
126 Part 43
127 Part 44
128 Part 45
129 Part 46
130 Part 47
131 Part 48 penyekapan
132 Part 49
133 Part 50 perseteruan dewan direksi
134 Part 51 misi pencarian
135 Part 52
136 Part 53
137 Part 54
138 Part 55
139 Part 56
140 Part 57
141 Part 58
142 Part 59
143 Part 60
144 Part 61
145 Part 62
146 Part 63
147 Part 64
148 Part 65 Aku kembali
149 Bab 66
150 Bab 67
151 Bab 68
152 Bab 69
153 Bab 70
154 bab 71
155 Bab 72 pemilihan ceo
156 Bab 73
157 bab 74
158 Bab 75
159 Bab 76
160 Bab 77
161 Bab 78
162 Bab 79
163 Bab 80
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Depalan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab delapan puluh satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Part 1 season 2 di Belanda
85
Part 2
86
Part 3
87
Part 4
88
Part 5
89
Part 6 kotak berbingkai emas
90
Part 7
91
Part 8
92
Part 9
93
Part 10
94
Part 11
95
Part 12
96
Part 13
97
Part 14
98
Part 15
99
Part 16
100
Part 17
101
Part 18
102
Part 19
103
Part 20
104
Part 21
105
Part 22
106
Part 23
107
Part 24
108
Part 25
109
Part 26
110
Part 27
111
Part 28
112
Part 29
113
Part 30
114
Part 31
115
Part 32
116
Part 33
117
Part 34
118
Part 35
119
Part 36
120
Part 37
121
Part 38
122
Part 39 Aku Hamil
123
Part 40
124
Part 41
125
Part 42
126
Part 43
127
Part 44
128
Part 45
129
Part 46
130
Part 47
131
Part 48 penyekapan
132
Part 49
133
Part 50 perseteruan dewan direksi
134
Part 51 misi pencarian
135
Part 52
136
Part 53
137
Part 54
138
Part 55
139
Part 56
140
Part 57
141
Part 58
142
Part 59
143
Part 60
144
Part 61
145
Part 62
146
Part 63
147
Part 64
148
Part 65 Aku kembali
149
Bab 66
150
Bab 67
151
Bab 68
152
Bab 69
153
Bab 70
154
bab 71
155
Bab 72 pemilihan ceo
156
Bab 73
157
bab 74
158
Bab 75
159
Bab 76
160
Bab 77
161
Bab 78
162
Bab 79
163
Bab 80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!