Bab Lima

"Kau sudah kembali?" Ucap Anna bersamaan dengan berjalan keluar dari dalam kamar mandi.

Arsya memandang ke arah sumber suara. Di atas kursi roda itu, Anna tersenyum sembari menekan tombol kursinya untuk sampai ke ranjang. Perasaan Arsya begitu campur aduk. Bagaimana bisa kakeknya menjodohkan dirinya dengan wanita seperti ini.

Padahal diluaran sana masih banyak wanita cantik dan seksy. tapi malah dipaksa menikah dengan wanita ini. Raut wajahnya begitu kesal. Ia pun acuh tak acuh, meskipun wanita ini cantik dan menawan. tapi ia tetap jengkel.

"Kau kelamaan." Bukannya menjawab pertanyaan Anna tetapi ia malah memarahinya. Arsya segera bangkit setelah menunggu begitu lama. Sebelum menarik handle pintu ia menoleh sedikit.

"Sebelum saya selesai mandi, jangan tidur duluan." Ucapan Arsya mengandung perintah yang tegas.

"Ya." jawab Anna begitu singkat.

Arsya mendorong pintu kamar mandi dan masuk lalu menguncinya dari dalam. Tak lama suara air shower menyala. Anna menghela nafas panjang. Pria ini tempramennya sangat buruk.

Anna berjuang untuk naik ke atas ranjang lalu menyelimuti kakinya hingga ke perut. Duduk bersandar pada sandaran. Tak lama setelahnya, pintu berderit menandakan pintu telah terbuka. Arsya dengan handuk yang melilit tubuhnya dari perut ke bawah keluar dari dalam kamar mandi bersamaan dengan air yang menetes ke lantai. Tangan kanannya mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil.

Anna yang melihat pemandangan itu langsung terkesima. Ini pertama kalinya ia melihat pria dengan keadaan telanjang dada. Sungguh terlihat sempurna dengan bagian perut yang rata dan sixpack

Arsya tau, jika dirinya saat ini dipandangi oleh Anna dengan pandangan kagum. Ia tersenyum menyeringai, meskipun hatinya kesal dan jengkel tetapi melihat sikap polos Anna. Arsya tak bisa menyembunyikan sikap jailnya. Ia pun segera mendekati dan berdiri dihadapan Anna.

"Hai-hello.!" Arsya melambaikan tangan di depan wajah Anna. Anna segera tersadar akan tatapannya yang ketahuan.

"Eh, ehem." Anna berdehem untuk menyembunyikan rasa malunya, ia segera mengalihkan atensinya ke arah lain.

"Sudah puas?" Arsya tersenyum tipis. Anna menjawab dengan gelengan kepala. Tetapi Arsya selalu berseru dengan emosi yang stabil. Ia mengulurkan tangannya dan menarik dagu Anna dengan jarinya yang panjang sehingga gadis itu mendongak.

"Kau seperti ini mengingatkanku pada seseorang. Tapi lupakanlah!" Anna melirik tubuh Anna yang tertutup selimut dan tertawa mencibir. "Meskipun aku adalah pria yang kejam dan dingin. Tapi kau adalah gadis polos yang tidak tau apa apa. Selain itu, aku mengijinkanmu untuk melihatku seperti ini setiap hari."

"Hah. Eh. tapi itu tidak perlu." Mata Anna melotot sempurna. Ia pun merutuki dirinya sendiri. Ia merasa sangat malu karena ketahuan memandangi tubuh Arsya yang begitu menakjubkan.

"Ckckckck....Kita adalah pasangan suami istri. kau tak perlu malu untuk mengakuinya." Arsya berdecak dan mendekatkan wajahnya ke wajah Anna yang hanya berjarak sepuluh senti. Jantung Anna berdegup kencang karena grogi. Ia takut jika saja Arsya akan menciumnya bahkan ia sampai memejamkan matanya.

Arsya tertawa dan jarinya yang panjang ia tarik ke bawah. Kemudian ia menuju lemari dan memilih satu stel pakaian tidur. Anna tersadar akan pikirannya. Saat membuka mata ia tertegun karena Arsya tanpa malu mengganti pakaiannya dihadapannya.

Tanpa sadar Anna malah menatapnya, ia bahkan sampai menelan air liurnya dengan susah payah.

Setelah berganti pakaian, Arsya sudah menyiapkan beberapa dokumen sebelum pernikahan ini diadakan. Jadi ia mengambil dokumen itu dari dalam laci meja nakas di samping tempat tidur. Lalu memberikannya kepada Anna.

"Ini....Kau bisa membacanya terlebih dahulu." Arsya menyodorkan dokumen itu ke hadapan Anna.

Anna memandang berkas itu dengan tatapan linglung, tapi ia tetap menerimanya dan membukanya.

"Itu adalah surat perjanjian pra nikah." Lanjut Arsya memberi penjelasan.

"Selama kau menjadi istriku, di sana tertulis bahwa kau tidak boleh bertemu, berteman atau berkencan dengan pria manapun."

"Kedua, selama saya membutuhkanmu. kau harus selalu ada dan bersedia. menghadiri pesta, makan malam atau sebagainya sebagai formalitas."

"Ketiga, kau tidak boleh mencampuri urusanku baik di kantor ataupun di luar kantor."

"Ke empat, kemanapun kau pergi harus menggunakan sopir. Tidak boleh pergi tanpa se ijinku." Kemudian Arsya menelisik tubuh Anna dari bawah ke atas.

"Kenapa memandangku seperti itu!" Anna sadar dan segera menutup dadanya dengan kedua lengannya.

"Ckckckck....Kau tau, seluruh tubuhmu itu adalah milikku." Arsya berdecak. Anna sangat kesal dan memelototinya.

"Kembali ke pokok utama." Anna berusaha bersabar lalu membaca dokumen kembali.

"Saya akan memberikan separuh aset yang saya miliki untukmu, Dan pernikahan ini akan selesai sampai kau lulus pendidikan."

"Apa maksudmu?" Anna menatap Arsya dengan tak percaya. Dia begitu mudah mengucapkannya.

"Ckckck...Sudah jelas di sana. Saya menyetujui pernikahan ini semata hanya kakek saja. Dan pada saat itu tiba saya akan bicara sama kakek jika saya tidak cocok dengan kau."

"Tidak, apakah aku akan menjanda di usia dini." gumam Anna hampir berkaca kaca.

"Kecuali....." Anna mendongakkan wajahnya menatap wajah Arsya serius.

"Kau bisa membuatku jatuh cinta, maka hal itu tak kan terjadi."

"Hah,, cinta?" batin Anna.

"Apa ada yang ingin kau tanyakan....(Arsya memandang kaki Anna sekilas)...Kenapa dengan kakimu? Emm kau juga bisa mengobati kakimu hingga pulih keluar negeri sekalipun." Tambah Arsya.

"Tidak perlu. Aku tau kondisiku. Hanya orang yang tak tau malu saja yang tidak bertanggung jawab,, bahkan kata maaf saja tidak terucap." Anna tersenyum pahit.

Mendengar hal ini, Arsya terkejut tapi wajahnya tetap menampilkan wajah datar. "Oke, saya anggap kau setuju!" Arsya memberikan pulpen ke hadapan Anna. Anna menerimanya lalu membubuhkan tanda tangan di atas materai.

Setelah saling memberikan tanda tangan, Arsya menyimpan berkas itu di dalam laci nakas di samping tempat tidurnya. "Selamat malam." Ucap Anna lalu membaringkan tubuhnya yang lelah kemudian menarik selimutnya hingga ke dada. perlahan ia memejamkan mata.

Arsya menatap sekilas penampilan Anna yang menyedihkan, diam diam ia menanyakan kondisi Anna kepada dokter yang telah merawatnya.

Keesokan paginya, Anna meraba samping tempat tidurnya. Namun hanya ada kekosongan bersamaan itu ia menolehkan kepala. Kemudian ia mendudukkan dirinya.

Anna sadar, jika dirinya memang tak terlihat sempurna. Mungkin suaminya tak ingin melihatnya. Ia pun bergegas ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan diri.

Tak berselang lama, pintu kamar diketuk dari luar. Masih dengan handuk hotel Anna menekan tombol kursi rodanya hingga ke depan pintu.

"Danni!" Danni menunduk hormat. Anna kemudian masuk yang disusul Danni dibelakangnya.

"Nona, Pak Arsya telah memerintahkan saya untuk menjemput anda pulang ke rumah."

"Oke, tunggulah. Aku berganti pakaian dahulu." Danni menggangguk.

Anna mengambil pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi. Setelah sepuluh menit ia keluar. Danni dengan sigap mendorong kursi roda Anna keluar dari kamar hotel sedangkan barang barang Anna di bawakan oleh pelayan hotel.

"Nona, Pak Arsya berpesan untuk membawa anda ke restoran melakukan sarapan pagi." Ucap Danni saat berada di dalam lift.

"Tidak perlu, aku akan sarapan di rumah saja."

"Baiklah."

Danni mendorong kursi roda Anna dan membantunya masuk ke dalam mobil. Mobil melesat meninggalkan lobi hotel. Sepanjang perjalanan Anna memandangi ke samping luar jendela.

"Eheem, Nona!" Anna memindahkan tatapannya dari samping jendela ke arah depan menatap Danni yang sedang fokus mengemudi.

"Pak Arsya sore nanti akan berangkat ke jerman selama satu minggu ke depan." Ucap Arsya memberitaukan.

"Oh.." Danni menatap majikannya itu melalui tampilan kaca spion. Dan herannya Nona barunya ini tidak menampilkan raut wajah apapun. masih terdiam dan memasang wajah datar. Lalu kembali menatap jalanan sekitar.

Jika semestinya sebagai pasangan baru seharusnya Anna merasa tertekan dengan keadaan ini, tetapi dia malah santai menghadapinya.

Mungkin jika itu selain Anna pasti akan meraung menangis dan memohon mohon seperti dua bulan yang lalu~Bella. Danni ingat. Bella adalah seorang model papan atas yang tenar karena bantuan Arsya. Ia menginformasikan ke para wartawan bahwa ia sedang berhubungan dengan seorang pengusaha muda. yaitu Arsya.

Saat itu Arsya mengatur kepergiannya bertemu klien yang berada di Yunani. Ia memerintahkan Danni menjemput sang aktris di sebuah gedung tempat pertemuan. Bella merasa kecewa padahal dia sudah berjanji yang akan menjemputnya sendiri dan akan membawanya ikut bersamanya ke yunani tapi nyatanya ia malah memerintahkan asistennya untuk menjemputnya.

Bella menangis dan memohon mohon saat mendapatkan telepon dari Arsya. tapi Arsya si iblis kejam itu tidak menghiraukannya. Dan sekarang Bella tidak lagi seperti yang dulu setelah Arsya memblokir job-nya. Danni pun merasa bersyukur.

"Danni, Apakah ada pesan yang lain dari tuan Arsya?" Anna bertanya setelah sekian lama hening.

"Tidak." Jawab Danni cepat.

"Besok adalah hari senin, masih ada beberapa keperluan yang harus saya ambil di tempat papa. bisakah kau antar saya ke sana."

"Baiklah."

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

apa mereka bisa saling mencintai kak lanjut

2022-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Depalan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab delapan puluh satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Part 1 season 2 di Belanda
85 Part 2
86 Part 3
87 Part 4
88 Part 5
89 Part 6 kotak berbingkai emas
90 Part 7
91 Part 8
92 Part 9
93 Part 10
94 Part 11
95 Part 12
96 Part 13
97 Part 14
98 Part 15
99 Part 16
100 Part 17
101 Part 18
102 Part 19
103 Part 20
104 Part 21
105 Part 22
106 Part 23
107 Part 24
108 Part 25
109 Part 26
110 Part 27
111 Part 28
112 Part 29
113 Part 30
114 Part 31
115 Part 32
116 Part 33
117 Part 34
118 Part 35
119 Part 36
120 Part 37
121 Part 38
122 Part 39 Aku Hamil
123 Part 40
124 Part 41
125 Part 42
126 Part 43
127 Part 44
128 Part 45
129 Part 46
130 Part 47
131 Part 48 penyekapan
132 Part 49
133 Part 50 perseteruan dewan direksi
134 Part 51 misi pencarian
135 Part 52
136 Part 53
137 Part 54
138 Part 55
139 Part 56
140 Part 57
141 Part 58
142 Part 59
143 Part 60
144 Part 61
145 Part 62
146 Part 63
147 Part 64
148 Part 65 Aku kembali
149 Bab 66
150 Bab 67
151 Bab 68
152 Bab 69
153 Bab 70
154 bab 71
155 Bab 72 pemilihan ceo
156 Bab 73
157 bab 74
158 Bab 75
159 Bab 76
160 Bab 77
161 Bab 78
162 Bab 79
163 Bab 80
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Depalan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab delapan puluh satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Part 1 season 2 di Belanda
85
Part 2
86
Part 3
87
Part 4
88
Part 5
89
Part 6 kotak berbingkai emas
90
Part 7
91
Part 8
92
Part 9
93
Part 10
94
Part 11
95
Part 12
96
Part 13
97
Part 14
98
Part 15
99
Part 16
100
Part 17
101
Part 18
102
Part 19
103
Part 20
104
Part 21
105
Part 22
106
Part 23
107
Part 24
108
Part 25
109
Part 26
110
Part 27
111
Part 28
112
Part 29
113
Part 30
114
Part 31
115
Part 32
116
Part 33
117
Part 34
118
Part 35
119
Part 36
120
Part 37
121
Part 38
122
Part 39 Aku Hamil
123
Part 40
124
Part 41
125
Part 42
126
Part 43
127
Part 44
128
Part 45
129
Part 46
130
Part 47
131
Part 48 penyekapan
132
Part 49
133
Part 50 perseteruan dewan direksi
134
Part 51 misi pencarian
135
Part 52
136
Part 53
137
Part 54
138
Part 55
139
Part 56
140
Part 57
141
Part 58
142
Part 59
143
Part 60
144
Part 61
145
Part 62
146
Part 63
147
Part 64
148
Part 65 Aku kembali
149
Bab 66
150
Bab 67
151
Bab 68
152
Bab 69
153
Bab 70
154
bab 71
155
Bab 72 pemilihan ceo
156
Bab 73
157
bab 74
158
Bab 75
159
Bab 76
160
Bab 77
161
Bab 78
162
Bab 79
163
Bab 80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!