Bab Dua

Setelah acara malam perjamuan itu Wiryo tidak bisa tidur semalaman. Kontruksi memang sudah digadang gadang selama satu bulan. Tetapi ini secara sukarela diberikan kepadanya tanpa melalui persaingan.

Hati Wiryo berkecamuk, meskipun begitu ia tidak mungkin menumbalkan putri mereka yang masih berumur 17 tahun. Wiryo duduk termenung di meja kerjanya.

"Sayang." Dewi membawakan kopi kesukaan sang suami dan meletakkannya di atas meja di depan sang suami.

"Kenapa kamu begitu sibuk akhir akhir ini." Dewi kemudian melingkarkan lengannya dileher suaminya setelah meletakkan nampan di sebelahnya.

"Hem, sayang. Pekerjaan ini memang menguras tenaga, Aku minta maaf sayang jika terlalu sibuk tidak memperhatikanmu." Wiryo mengecup pipi Dewi singkat.

"Tidak sayang, kamu tidak perlu minta maaf. Lihatlah kamu selalu mengerutkan kening dan kamu sangat jelek sekali. Istirahatlah." Ucap Dewi.

"Yach, memang ada sesuatu yang perlu aku bicarakan padamu." Ucap Wiryo serius.

Dewi menatap wajah suaminya yang terlihat cemas dan serius. Melihat wajah sang istri yang begitu serius, tiba tiba Wiryo ingin tertawa. Wajah ayu-nya bisa mengobati rasa sedihnya. "Ehem." Wiryo berdehem untuk tidak membuat marah sang istri.

"Kali ini aku bisa mendapatkan konstruksi di Bena." Wiryo memberitaukan atas kemenangannya dalam proyek.

"Wah bagus dong sayang, bukankah itu yang kamu inginkan selama satu bulan ini." Ucap Dewi senang. "Tapi kenapa kamu tidak begitu senang saat mendapatkan pekerjaan ini?" Wiryo tertunduk resah. lalu menghela nafas berat.

"Yach benar. memang itu yang aku inginkan. tapi ada syaratnya." Dewi merasa ini adalah berita buruk. Wajahnya berubah dengan kecemasan yang mendalam. Wiryo menambahkan.

"Syaratnya adalah menikahkan putri kita dengan cucu lelakinya." Bagai di sambar geledek di siang bolong. Dewi tidak bisa membayangkan. putrinya baru berusia 17 tahun. mana mungkin menikahkannya dengan cucu dari pemilik Adiyaksa Group yang sangat terhormat itu.

"Dan mereka memberikan satu kesempatan saja. jika tidak, maka perusahaan yang kita kembangkan ini akan mengalami penurunan drastis."ucap Wiryo sedih.

Dewi melihat sorot keresahan yang dirasakan suaminya. Dewi mengelus pundak suaminya dengan lembut, memberikan kekuatan kepada sang suami.

"Mereka memberiku waktu dua minggu. Jika kita menyetujuinya maka perusahaan kita akan berada di puncak emas dan harta kita akan berlimpah setiap tahun bahkan tak akan habis selama tujuh turunan sekalipun." terang Wiryo. "Tetapi--"

"Iya--Aku mengerti. Kita tidak mungkin menikahkan putri kita. Bisakah hal ini ditukar dengan yang lainnya?" Tanya Dewi.

Wiryo menggeleng. "Entahlah. Haruskah aku pergi ke sana? Lalu berdiskusi tentang hal ini?" Wiryo tiba tiba tersenyum. "Agar pernikahan tidak terjadi. dan jika mereka mau bertukar dengan yang lain aku akan memberikannya asalkan mereka tetap memberikanku kerjaan itu."

"Ya, aku setuju."

"Baiklah"

Wiryo bersama supirnya, melajukan mobilnya menuju kediaman Adiyaksa. Perlu satu jam untuk sampai kesana. Villa dengan dekorasi Eropa itu terlihat begitu megah dan luas. Banyak penjagaan disetiap sudut rumah tersebut.

Sebelum memasuki pekarangan, seorang penjaga menghentikan mobil mereka.

"Apakah pak Adiyaksa ada?" Wiryo mengatakan hal ini.

"Beliau ada di dalam, apakah anda sudah ada janji temu. jika tidak. maaf anda harus melakukan janji temu dahulu." Ucap penjaga itu sesuai yang diinstruksikan oleh kepala penjaga.

"Belum. Tapi bisakah kau mengatakan bahwa saya dari keluarga Wirawan."

"Baik, tunggulah." Penjaga itu bergegas ke dalam pos penjagaan. Setelah beberapa menit ia kembali.

"Silahkan masuk, anda sudah ditunggu tuan besar di dalam." ucap penjaga.

"Terima kasih" Wiryo tersenyum. Mobil yang dikendari Wiryo bergegas masuk setelah gerbang terbuka lebar.

Halaman kediaman Adiyaksa begitu luas. Selama perjalanan menuju pintu utama terdapat pohon cemara disepanjang jalan. Kemudian terdapat air mancur di tengah tengah. Mobil Wiryo berhenti tepat di depan pintu utama. Penjaga segera membukakan pintu. Wiryo segera turun dari dalam mobil.

Penjaga itu segera melapor, tak lama setelahnya Herman Adiyaksa berjalan keluar memakai tongkat di tangannya diiringi beberapa pengawal di belakangnya.

"Oh, Pak Wirawan. Apa kabar?" Herman tersenyum.

"Baik Pak." Balas Wiryo.

"Silahkan duduk!" Herman memerintahkan setelah dirinya duduk di sofa. Wiryo duduk di salah satu sofa yang bersebrangan.

"Begini pak Adiyaksa. Bisakah saya menukar bisnis ini bukan dengan sebuah pernikahan." Ucap Wiryo to the point.

"Hahaha..." Herman tertawa keras. Merasa ditertawakan Wiryo hanya bisa menunduk malu.

"Lihatlah Wirawan. Kau sudah tau keadaanku sekarang ini. Aku hanya ingin melihat cucu laki lakiku menikah. Apapun yang ingin kau tukar aku bisa mendapatkannya dengan mudah." Wajah Herman berubah tegas dan datar.

"Maaf pak, saya salah."

"Bagus! Bagaimana dengan perjodohan yang aku ajukan?"

Wiryo kembali mendongak. "Saya belum mengatakan apapun kepada putri saya. Jadi saya tidak bisa memberi jawaban kepada anda." Ucap Wiryo.

"Hm, masih ada 10 hari. Jadi tidak perlu terburu buru kan. Dan proyek itu masih berada digenggamanku. Aku tau kau sangat menginginkannya. Dan jika kau masih mau hanya itu yang aku minta." Ucap Herman.

Wiryo tidak bisa mengatakan apapun selain terdiam. "Sudahlah, kau pikirkan tawaranku baik baik sebelum kehilangannya." Herman kembali berdiri yang di papah oleh asistennya. kemudian satu persatu pengala itu mengikuti.

Sampai di Villa Wirawan, Wiryo tidak bisa mengatakan apapun. Ia menceritakan hal ini kepada Dewi atas jawaban Herman adiyaksa. Dan kini keduanya hanya bisa memberitaukan kepada putrinya secara pelan pelan.

Saat di pagi hari, Anna menuruni tangga dengan pakaian seragam. Tas sekolahnya ia jinjing di bahu kirinya. Ia terlihat santai padahal jam sudah menunjukkan pukul 7.

"Pagi papa, pagi mama." Sapa Anna tersenyum riang.

"Pagi." Jawab sang mama begitupun Wiryo yang kemudian melipat koran paginya dan memulai sarapan pagi.

"Anna, Papa ingin mengatakan sesuatu." ucap Wiryo ragu.

"Ya, katakan saja papa." Balas Anna begitu tenang seraya memakan roti selainya ke dalam mulutnya.

"Papa memenangkan tender di kawasan Bena." Ucap Wiryo memberikan kabar baik.

"Wah selamat papa!" Balas Anna antusias.

"Tapi..." Wiryo menghentikan ucapannya ragu untuk mengatakannya bahkan tak sampai hati harus mengatakannya.

"Ya, tapi apa pa?" Tanya Anna begitu penasaran.

"Kamu harus menikah dengan cucu lelaki Adiyaksa."

Bagai disiram bensin ke dalam api, Anna terkejud dengan kabar ini. Anna tersedak setelah sekian detik terdiam mendengar berita ini.

uhuk uhuk uhuk

"Minumlah sayang." Dewi memberikan segelas air dan mengelus punggung Anna lembut.

duk

Anna meletakkan gelas kosong di depannya. "Papa! Apakah aku salah dengar?" Anna meyakinkan perkataan papa-nya. tetapi sayangnya Wiryo mengangguk pasti dan itu membuat harapan Anna runtuh seketika.

"Bagaimana mungkin?" Anna tidak percaya.

"Dengarkan papa nak." Wiryo mencoba membujuk putri satu satunya.

"Tidak pa, Anna tidak mau. Anna ingin sekolah dan tidak mau menikah.." Anna bergegas pergi meninggalkan kediamannya.

Wiryo hanya mampu menatap punggung putrinya menjauh dengan perasaan marah. Sementara dirinya di hantui rasa bersalah. Dewi beranjak dan mendekati sang suami. mengelus punggungnya yang lebar.

"Bagaimana aku mengatakannya sayang?" Tanya Wiryo dengan hambar.

"Pelan-pelan sayang. Anna pasti akan mengerti." Bujuk Dewi.

Terpopuler

Comments

Naurah Prilly

Naurah Prilly

masih nyimak

2024-05-13

1

disa

disa

saya mampir ya thor

2023-04-04

0

🌷Mita Sari 🌷

🌷Mita Sari 🌷

aku mampir thor, kyknya seru nih..... coba mengikuti..

2023-02-22

2

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Depalan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Bab Tujuh Puluh Empat
75 Bab Tujuh Puluh Lima
76 Bab Tujuh Puluh Enam
77 Bab Tujuh Puluh Tujuh
78 Bab Tujuh Puluh Delapan
79 Bab Tujuh Puluh Sembilan
80 Bab Delapan Puluh
81 Bab delapan puluh satu
82 Bab Delapan Puluh Dua
83 Bab Delapan Puluh Tiga
84 Part 1 season 2 di Belanda
85 Part 2
86 Part 3
87 Part 4
88 Part 5
89 Part 6 kotak berbingkai emas
90 Part 7
91 Part 8
92 Part 9
93 Part 10
94 Part 11
95 Part 12
96 Part 13
97 Part 14
98 Part 15
99 Part 16
100 Part 17
101 Part 18
102 Part 19
103 Part 20
104 Part 21
105 Part 22
106 Part 23
107 Part 24
108 Part 25
109 Part 26
110 Part 27
111 Part 28
112 Part 29
113 Part 30
114 Part 31
115 Part 32
116 Part 33
117 Part 34
118 Part 35
119 Part 36
120 Part 37
121 Part 38
122 Part 39 Aku Hamil
123 Part 40
124 Part 41
125 Part 42
126 Part 43
127 Part 44
128 Part 45
129 Part 46
130 Part 47
131 Part 48 penyekapan
132 Part 49
133 Part 50 perseteruan dewan direksi
134 Part 51 misi pencarian
135 Part 52
136 Part 53
137 Part 54
138 Part 55
139 Part 56
140 Part 57
141 Part 58
142 Part 59
143 Part 60
144 Part 61
145 Part 62
146 Part 63
147 Part 64
148 Part 65 Aku kembali
149 Bab 66
150 Bab 67
151 Bab 68
152 Bab 69
153 Bab 70
154 bab 71
155 Bab 72 pemilihan ceo
156 Bab 73
157 bab 74
158 Bab 75
159 Bab 76
160 Bab 77
161 Bab 78
162 Bab 79
163 Bab 80
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Depalan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Bab Tujuh Puluh Empat
75
Bab Tujuh Puluh Lima
76
Bab Tujuh Puluh Enam
77
Bab Tujuh Puluh Tujuh
78
Bab Tujuh Puluh Delapan
79
Bab Tujuh Puluh Sembilan
80
Bab Delapan Puluh
81
Bab delapan puluh satu
82
Bab Delapan Puluh Dua
83
Bab Delapan Puluh Tiga
84
Part 1 season 2 di Belanda
85
Part 2
86
Part 3
87
Part 4
88
Part 5
89
Part 6 kotak berbingkai emas
90
Part 7
91
Part 8
92
Part 9
93
Part 10
94
Part 11
95
Part 12
96
Part 13
97
Part 14
98
Part 15
99
Part 16
100
Part 17
101
Part 18
102
Part 19
103
Part 20
104
Part 21
105
Part 22
106
Part 23
107
Part 24
108
Part 25
109
Part 26
110
Part 27
111
Part 28
112
Part 29
113
Part 30
114
Part 31
115
Part 32
116
Part 33
117
Part 34
118
Part 35
119
Part 36
120
Part 37
121
Part 38
122
Part 39 Aku Hamil
123
Part 40
124
Part 41
125
Part 42
126
Part 43
127
Part 44
128
Part 45
129
Part 46
130
Part 47
131
Part 48 penyekapan
132
Part 49
133
Part 50 perseteruan dewan direksi
134
Part 51 misi pencarian
135
Part 52
136
Part 53
137
Part 54
138
Part 55
139
Part 56
140
Part 57
141
Part 58
142
Part 59
143
Part 60
144
Part 61
145
Part 62
146
Part 63
147
Part 64
148
Part 65 Aku kembali
149
Bab 66
150
Bab 67
151
Bab 68
152
Bab 69
153
Bab 70
154
bab 71
155
Bab 72 pemilihan ceo
156
Bab 73
157
bab 74
158
Bab 75
159
Bab 76
160
Bab 77
161
Bab 78
162
Bab 79
163
Bab 80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!