Part 3

Di sebuah kamar bernuansa biru laut, tampak seorang wanita sedang memindahkan pakaian nya dari lemari ke dalam koper nya. Di sisi wanita itu juga ada wanita paruh baya yang sedang membantu bersiap siap.

"Apa semua nya sudah selesai Firanda?" tanya laki laki paruh baya yang baru saja masuk ke dalam kamar.

Ya, setelah satu minggu saat Ayah nya mengusulkan nya untuk pergi dari Indonesia. Firanda akhir nya memutus kan untuk menuruti apa yang di usul kan oleh Ayah nya, di tambah lagi asisten rumah tangga nya yang sudah dia anggap sebagai ibu nya sendiri pun mengusulkan agar diri nya pergi dari Indonesia dan menetap di Kanada tempat di mana Ayah nya dulu lahir.

"Belum, ini tinggal sedikit lagi Ayah." balas Firanda tanpa menoleh ke arah Ayah nya karena diri nya sedang sibuk merapih kan pakaian nya.

Setelah kejadian malam itu, hubungan Firanda dan Ayah nya berangsur-angsur membaik. Jika dulu Ayah Firanda selalu berbicara dengan dingin, tapi kali ini tidak. Ayah Firanda sekarang selalu berbicara dengan lembut, bahkan tak jarang dalam satu minggu yang sudah di lalui itu Firanda menghabiskan waktu nya bersama Ayah nya. Mereka menghabiskan waktu mereka dengan berjalan jalan atau pun makan malam dan makan siang di luar berdua.

"Baiklah Ayah tunggu kamu di bawah." ucap Ayah nya sebelum kembali pergi dari kamar putri semata wayang nya.

"Iya."

Firanda dan asisten rumah tangga nya itu pun kembali melanjutkan pekerjaan nya hingga akhir nya selesai. Setelah di pastikan semua nya selesai, Firanda maupun asisten rumah tangga nya itu pun turun ke lantai bawah. Dan untuk barang barang Firanda, itu semua sudah di serahkan kepada sopir rumah nya untuk membawa nya ke dalam mobil.

"Sudah selesai semua?" tanya Ayah Firanda saat melihat anak nya turun menuruni satu persatu anak tangga.

"Sudah."

"Baiklah ayo kita berangkat."

Firanda dan Ayah nya pun berjalan menuju mobil yang sudah di siap kan sebelum nya, mereka pun masuk dan perlahan mulai meninggal kan rumah mewah penuh dengan kenangan itu. Di dalam perjalanan Firanda hanya diam saja sambil menatap keluar jendela mobil. Dan itu semua tidak luput dari pandangan Ayah nya yang memang sejak tadi menatap anak nya yang sedang melamun itu.

"Kenapa?" tanya Ayah Firanda sambil mengelus rambut Firanda dengan lembut.

Firanda menoleh ke arah Ayah nya dan menggeleng sambil tersenyum kecil saja.

"Aku tidak apa apa Ayah." jawab nya.

"Tapi Ayah lihat seperti nya kamu sedang tidak baik baik saja. Apa kamu masih ragu dengan keputusan yang sudah kamu ambil?" tanya Ayah nya dengan lembut.

Firanda langsung menggeleng cepat.

"Aku sama sekali tidak ragu dengan apa yang sudah aku putuskan." ucap Firanda dengan tegas menyangkal ucapan Ayah nya.

"Lalu mengapa kau tampak seperti belum ikhlas meninggal kan Indonesia?" tanya Ayah nya lagi.

"Aku hanya sedang memikirkan bagaimana nanti nasib ku di negara asing." lirih Firanda.

"Kau pasti akan baik baik saja, percaya lah." ucap Ayah nya menenangkan Firanda yang tengah gundah.

Sedangkan Firanda hanya mampu mengangguk saja mendengar ucapan Ayah nya.

"Mending sekarang kamu tidur dulu agar fikiran mu sedikit berkurang." lanjut nya lagi.

"Ya seperti nya itu lebih baik."

Firanda pun mulai memejamkan mata nya dan pergi menuju alam mimpi.

Sedangkan Ayah Firanda hanya diam sambil menatap lekat putri nya yang dua puluh tahun dia acuh kan itu. Di dalam hati nya dia sangat menyesal karena sudah mengacuhkan benih nya sendiri, hanya karena tidak mencintai ibu dari putri nya itu.

"Maafkan Ayah mu yang bodoh ini sayang." gumam Ayah Firanda sambil mengecup kening putri nya dengan penuh kasih sayang yang belum pernah dia curahkan sebelum nya pada Firanda.

Setelah puas memandangi wajah sang anak, Ayah Firanda pun memutuskan untuk menyusul anak nya ke alam mimpi.

Di sisi lain, di sebuah apartemen mewah ada sepasang manusia yang berbeda jenis sedang bertengkar hebat. Tampak di sana sang wanita sedang memarahi laki laki itu, sedangkan laki laki itu hanya membuang pandangan nya seakan engan menatap wanita yang kini ada di hadapan nya.

"Jika kau mencintai Firanda, mengapa kau malah tidur dengan ku?" tanya wanita itu.

"Aku memang mencitai Firanda, kau hanya pelampiasan ku saja jika aku sedang kesepian." balas laki laki itu dengan nada sarkas.

"Apa maksud mu Dika? Kau bilang kau tidak mencintai Firanda. Tapi mengapa kau sekarang berkata kalau kau mencintai Firanda?" tanya Diana pada Dika yang kini status nya adalah mantan Firanda.

Setelah kejadian satu minggu yang lalu, Dika sempat menghilang entah kemana. Sampai akhir nya Dika datang kembali dengan mengatakan kalau diri nya ingin memutuskan hubungan nya dengan Diana, Mama tiri Firanda.

"Aku sudah lama mencintai Firanda, Diana. Bahkan sebelum kau mengenal ku, aku bertemu Firanda saat kami duduk di bangku SMA." ucap Dika dengan tegas.

"Lalu mengapa kau mengatakan kalau kau mencintai tiga tahun yang lalu?" tanya Diana tak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh Dika.

"Kau wanita paling bodoh di dunia ini, hanya karena aku bisa memuaskan mu di atas ranjang, kau menganggap kalau aku mencintaimu." ucap Dika dengan di akhiri kekehan di ujung kalimat nya.

Sedangkan Diana hanya menggeleng kan kepala nya tak mengerti apa yang di ucapkan oleh Dika.

"Mulai hari ini dan seterusnya aku memutuskan hubungan kita sampai di sini, dan kau jangan lagi mencari ku atau pun menelpon ku. Karena hubungan kita berakhir sampai di sini." ucap Dika sebelum pergi meninggalkan Diana.

"Kau tidak bisa memutuskan hubungan ini Dika." balas Diana saat melihat Dika yang akan keluar dari apartemen nya.

"Kenapa aku tidak bisa memutuskan mu? Aku juga mempunyai hak untuk memutuskan hubungan ini." ucap Dika dengan sinis.

"Kau lupa dengan perjanjian kita dulu? Hubungan ini tidak bisa di akhiri oleh mu, tadi hanya bisa di akhiri oleh ku saja." ucap Diana dengan tersenyum puas melihat Dika yang tampak terdiam mengingat perjanjian mereka dulu sebelum mereka berhubungan.

"Dan kau juga jangan lupa kalau surat perjanjian yang sudah ku tanda tangani itu sudah kau bakar dua tahun yang lalu saat aniversary yang ke dua tahun kita." balas Dika tersenyum puas saat melihat wajah memerah Diana.

Setelah mengatakan itu Dika pun keluar meninggal kan Diana yang saat ini sedang memanggil manggil nama nya.

"Kau keterlaluan Dika!"

Terpopuler

Comments

Cahyaning Fitri

Cahyaning Fitri

kejem banget...😭😭

2022-07-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!