Matahari tampak sudah muncul di ufuk timur, cahaya nya yang kemasan masuk ke dalam sela sela jendela kamar seorang wanita cantik yang kini masih berada di alam mimpi nya. Perlahan mata indah milik wanita itu mulai mengerjap dan akhir nya membuka dengan sempurna. Wanita itu mendudukan diri nya di dingding ranjang nya dan memejamkan kembali mata dengan posisi yang berbeda saat ini.
Wanita itu tampak sedang memikirkan apa yang sudah terjadi pada malam itu.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam wanita itu bertanya pada diri nya sendiri.
"Firanda, kamu sudah bangun nak?" suara wanita paruh baya mampu membuat Firanda tersadar.
"Sudah bi." balas Firanda dengan berteriak.
"Yasudah sekarang pergi mandi dan kalau sudah selesai jangan lupa turun ke bawah, tuan besar sedang menunggu mu Firanda." ucap wanita paruh baya yang berada di balik pintu kamar Firanda.
"Iya bi, aku akan turun dua puluh menit lagi." ucap Firanda di dalam kamar.
Setelah tidak mendengar lagi suara wanita paruh baya itu, Firanda pun beranjak dari kasur nya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya. Setelah selesai dengan semua nya Firanda pun keluar kamar nya dan pergi menuju ruang kerja milik Ayah nya yang berada di dekat kamar nya.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk." ujar Ayah Firanda dari dalam ruangan nya.
Firanda pun masuk dan menghampiri Ayah nya yang sedang duduk di kursi kerja nya.
"Ada apa?" tanya Firanda langsung pada inti nya tanpa basa basi menanyakan hal lain.
"Sebaik nya kau tinggal kan Indonesia, dan pergi menempuh hidup mu lagi di negara lain." ucap Ayah Firanda tanpa basa basi juga.
"Apa maksud Ayah? Kenapa aku harus pergi dari Indonesia?" tanya Firanda dengan bingung.
"Memang nya kau ingin terus mengingat kejadian semalam? Ayah hanya menyarankan mu untuk pergi dari negara ini, itu pun untuk kebaikan mu sendiri." jelas Ayah Firanda.
"Nanti aku akan fikirkan kembali." setelah mengatakan itu Firanda pun pergi meninggalkan Ayah nya di ruang kerja seorang diri.
Seperti yang kalian tahu hubungan antara Mama kandung Firanda dan Ayah Firanda tidak lah baik, dan itu juga terjadi pada hubungan antara Firanda dan juga Ayah nya. Firanda tidak pernah akrab dengan Ayah nya walaupun dia satu atap dengan nya, begitu pun dengan Ayah Firanda yang memilih tidak peduli dengan hubungan nya mereka yang renggang itu.
Firanda mendudukan diri nya di kursi taman belakang yang ada di rumah nya, pandangan nya menerawang ke depan. Dia masih memikir kan apa yang tadi di ucapkan oleh Ayah nya, dan ada baik nya juga apa yang di katakan tadi oleh Ayah nya. Jika dia pergi meninggalkan Indonesia, dia bisa dengan mudah melupakan kejadian semalam. Tapi dia juga memikirkan bagaimana nanti karir nya yang kini masih melambung tinggi harus dia hentikan.
Di tengah lamunan nya, Firanda tidak menyadari bahwa ada wanita paruh baya yang sedang berjalan mendekat ke arah nya.
"Apa yang sedang menggangu fikiran mu?" tanya wanita paruh baya.
Firanda tersentak kaget saat wanita paruh baya itu sudah duduk di samping nya.
"Bibi, kau mengejutkan ku." ucap Firanda dengan mengelus dada nya.
Sedangkan wanita paruh baya itu hanya tersenyum kecil saja melihat keterkejutan Firanda.
"Apa yang sedang kau fikirkan Firanda?" tanya wanita paruh baya itu kembali mengulang pertanyaan yang belum di jawab oleh Firanda.
"Ayah menyuruh ku untuk meninggal kan Indonesia bi, tapi aku masih bingung." ucap Firanda dengan menyenderkan kepala nya pada bahu wanita paruh baya itu.
"Apa yang membuat mu bingung?" tanya nya lagi sambil mengsap lembut surai indah milik Firanda.
"Aku bingung antara harus menyetujui ucapan Ayah atau tidak. Jika aku meninggal kan Indonesia, bagaimana nanti dengan karir ku yang saat ini sedang naik? Jika aku tidak pergi meninggalkan Indonesia, aku akan terus terbayang bayang dengan kejadian semalam itu." ucap Firanda dengan mencurahkan isi hati nya yang tengah gundah pada wanita paruh baya itu.
"Kau hanya perlu mendinginkan dulu kepala mu, baru kau akan tahu jawaban nya." ucap wanita paruh baya itu.
"Ya kau benar bibi, aku perlu waktu untuk memilih keputusan yang cukup sulit ini." gumam Firanda.
"Lalu bagaimana dengan hubungan mu dan Dika?" tanya wanita paruh baya itu.
"Aku sudah memutuskan kan hubungan kami bi, dan semoga saja aku akan mendapatkan yang lebih baik lagi dari Dika suatu saat nanti." ucap Firanda dan di amin kan oleh wanita paruh baya itu.
"Semoga kau mendapatkan yang jauh lebih baik dari Dika." ucap wanita paruh baya itu dengan mengecup kening Firanda dengan penuh kasih sayang.
Wanita paruh baya itu adalah salah satu asisten rumah tangga, dia bekerja di keluarga Mahendra sudah cukup lama. Dia juga sudah di anggap sebagai keluarga nya sendiri oleh keluarga besar Mahendra. Dan semua urusan pun di serahkan pada nya semua termasuk merawat Firanda dari kecil hingga dewasa kini.
Tanpa Firanda dan wanita paruh baya sadari kalau Ayah Firanda menguping semua pembicara mereka di balik dingding vilar taman belakang itu.
"Maafkan Ayah karena harus memberi mu keputusan yang sulit ini. Tapi Ayah juga tidak ingin kau mengingat kembali kejadian malam itu." gumam Ayah Firanda dengan terus menatap kedua wanita berbeda generasi itu.
Sebagai seorang Ayah, Ayah Firanda juga sangat sedih dengan apa yang sudah terjadi pada malam itu. Dan lebih membuat nya sedih lagi, karena melihat anak semata wayang nya harus juga ikut bersedih bersama nya. Karena itu lah dia menyuruh Firanda untuk pergi keluar negri dan menetap di sana agar Firanda tidak lagi mengingat kejadian semalam.
Setelah puas menguping pembicaraan antara anak nya dan juga asisten rumah tangga nya, Ayah Firanda pun pergi meninggal kan taman belakang itu.
Sedangkan Firanda dan asisten rumah tangga nya itu masih asik dengan pembicaraan mereka.
"Bagaimana kalau kita membuat kue?" usul asisten nya itu pada Firanda.
Firanda pun terdiam dan berfikir pada yang di usulkan oleh asisten rumah tangga nya itu.
"Seperti nya itu menarik." balas Firanda saat sudah memikirkan apa yang di usulkan oleh wanita paruh baya itu. Ada baik nya juga dia belajar membuat kue, dan juga bisa mengalihkan sejenak fikiran nya dari kejadian semalam.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara Vote, Like, Komen dan jangan lupa juga Gift nya agar author tambah semangat lagi nulis kelanjutan cerita mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Cahyaning Fitri
Aku kirim bunga sebagai salam perkenalan....😘😘
2022-07-03
2