"Siapa yang membunuh adik mu?" tanya kakek Firanda setelah dia mengingat kembali sesuatu yang paling penting dalam hidup nya.
"Rossa." jawab Ayah Firanda membuat Ayah nya tertawa berbahak bahak karena jawaban Ayah nya Firanda.
"Ada apa? Kenapa Ayah malah tertawa?" tanya Ayah Firanda dengan bingung dengan reaksi sang Ayah.
"Apa cinta mu pada Diana membuat kamu buta Doni? Adik mu itu di bunuh oleh kakak nya Diana yang bernama Dina. Mereka bertiga adalah anak dari Almarhum Kenzo, dan keluarga besar Kenzo memang menyembunyikan Dina kakak dari Rossa dan Diana agar semua orang menganggap kalau keluarga Kenzo hanya memiliki putri dua yaitu Diana dan Rossa." ucap kakek Firanda panjang lebar.
"Apa maksud mu Ayah? Berarti yang membunuh adik ku bukan Rossa?" tanya Ayah Firanda dengan bingung.
"Ya, yang membunuh adik mu adalah kakak dari Rossa dan Diana yaitu Dina. Oleh karena itu aku menjodohkan mu dengan Rossa agar kau bisa balas dendam atas kematian adik mu. Tapi karena kau terlalu bodoh dan malah mencintai Diana, rencana yang ku buat hancur berantakan." ucap Kakek nya Firanda.
"Kalau saja kau tidak menghamili Rossa, balas dendam ini pasti akan terus berjalan dan kita tidak akan kehilangan Mama tercinta kita." lanjut nya lagi dengan menatap tajam pada anak nya.
"Aku sama sekali tidak tau akan hal ini Ayah, dan jangan salah kan aku. Karena dari awal aku memang tidak tau apa tujuan Ayah menjodohkan ku dengan Rossa." ucap Ayah Firanda yang tak ingin di salah kan oleh Ayah nya.
"Lalu sekarang di mana keberadaan Dina Ayah?" tanya Ayah Firanda saat mengingat kembali kakak Diana dan Rossa.
"Dina saat ini tinggal di Amerika Serikat, saat ini dia adalah model dunia yang terkenal. Apa kau tidak tau?" ucap Kakek Firanda sekaligus bertanya pada anak nya itu.
"Aku hanya kenal dengan Dina Sebastian, bukan Dina kakak nya Diana atau pun Rossa." balas Ayah Firanda membuat Kakek Firanda tersenyum sinis.
"Dina yang kenal itu adalah Dina yang telah membunuh adik mu bodoh, bahkan kau sangat bodoh dan tidak mengenali sama sekali wajah dia yang begitu mirip dengan adik adik nya" ucap Kakek Firanda.
Sedangkan Ayah Firanda hanya diam dan mengingat ingat kembali wajah seorang Dina Sebastian, saat dia sudah mengingat dia hanya bisa mengusap wajah nya dengan kasar. Sudah lama dia bekerja sama dengan Dina dan tidak sedikit pun dia menyadari kalau Dina ternyata kakak dari istri pertama dan kedua nya.
"Kau sudah mengingat nya?" tanya Kakek Firanda dengan sinis melihat wajah frustasi anak nya.
"Ya aku sudah mengingat nya Ayah." balas Ayah Firanda dengan lesu.
"Mengapa Firanda lahir? Apa kau sering menyetubuhi nya tanpa menggunakan pengamanan?" tanya kakek Firanda.
"Firanda lahir karena suatu insiden antara aku dan Rossa Ayah." jawab Ayah Firanda.
"Kau mabuk dan tanpa sengaja kau meniduri Rossa? Hingga jadi lah Firanda?" tanya Kakek Firanda dengan tersenyum kecut melihat anggukan anak nya.
"Iya, waktu itu aku pergi ke bar untuk menjernihkan fikiran ku Ayah. Tapi entah berapa banyak alkohol yang sudah aku minum hingga membuat ku tak sadarkan diri setelah menyetubuhi Rossa." ucap Ayah Firanda menceritakan insiden yang di alami nya beberapa tahun yang lalu.
"Lalu kau menyetubuhi kembali Rossa setelah kejadian malam itu?" tanya kakek Firanda.
"Iyh, aku selalu menyetubuhi nya setelah kejadian itu. Dan entah karena terlalu nikmat, aku sampai lupa kalau aku tidak pernah memakai pengaman saat bercinta dengan nya." ucap Ayah Firanda dengan jujur.
"Hahaha kau baru tahu rasa nya bercinta dengan perawan." ejek kakek Firanda pada anak nya.
"Apa Diana masih perawan seperti Rossa?" tanya nya lagi.
"Tidak. Saat aku menyetubuhi Diana, aku baru tahu kalau dia ternyata tidak perawan lagi." jawab Ayah Firanda membuat Ayah nya kembali tertawa.
"Kami sudah memilih kan mu wanita yang tepat, tapi kau malah sia sia kan dia. Jadi sekarang tanggung resiko nya sendiri tanpa harus melibat libat kan lagi aku di masalah itu." ucap Kakek Firanda.
"Ya aku sangat menyesal karena telah menyia-nyiakan wanita baik seperti Rossa." ucap Ayah Firanda dengan penuh sesal di hati nya.
"Ayah." Firanda tiba tiba datang membuat kedua laki laki berbeda generasi itu terkejut. Mereka pun saling pandang mengisyaratkan apa Firanda mendengar percakapan mereka tadi? Atau tidak.
"Hai nak, sejak kapan kamu berdiri di sana?" tanya Kakek Firanda pada Firanda yang masih mematung di anak tangga.
"Aku baru saja diam di sini, maaf jika mengganggu kalian." ucap Firanda sambil melangkah maju menuju Ayah nya dan Kakek nya duduk.
"Ah kamu sama sekali tidak mengganggu kami kok, benar kan Doni?" tanya Kakek Firanda meminta persetujuan dari anak nya.
"Ya, kamu tidak mengganggu kami kok." balas Ayah Firanda.
"Seperti nya kalian sedang bicara serius, sebaik nya aku akan kembali lagi ke kamar." ucap Firanda yang merasa tidak enak karena telah memotong pembicaraan mereka.
"Tidak perlu nak, kami bisa melanjutkan nya nanti. Kalau kau ingin bergabung, bergabung lah kami sama sekali tidak merasa terganggu dengan ada nya kamu." ucap Ayah nya Firanda mencegah anak nya agar tidak kembali ke kamar nya. Karena dia tahu kalau Firanda sedang membutuh kan teman mengobrol saat ini.
"Apa kau punya rencana untuk bekerja nak?" tanya Kakek nya pada Firanda.
"Ya, aku ingin bekerja di sini Opah. Apa ada pekerjaan yang bagus untuk ku?" balas Firanda sekaligus bertanya kembali pada Kakek nya.
"Nanti biar Ayah mu yang mencarikan pekerjaan yang bagus untuk mu." ucap Kakek nya menyerah kan semua nya pada anak nya.
"Tapi aku tidak mau tinggal di sini Opah." ucap Firanda tiba tiba membuat Kakek dan Ayah nya terkejut dan langsung menoleh ke arah Firanda.
"Kenapa?" tanya Ayah Firanda dan Kakek nya dengan bersamaan.
"Aku ingin mandiri Ayah, Opah." jawab Firanda.
"Lalu kau akan tinggal di mana nak?" tanya kakek nya.
"Aku akan tinggal di apartemen." jawab Firanda.
"Tapi nak, kau masih cukup kecil untuk tinggal di apartemen. Apalagi hanya seorang diri, kami hanya mengkhawatirkan mu, kami takut terjadi apa apa nanti jika kau tinggal hanya sendiri di apartemen." ucap Ayah nya yang keberatan dengan rencana yang anak nya buat.
"Kalian kan bisa menyewa pembantu untuk menemaniku di sana." ucap Firanda membuat kakek dan Ayah nya diam memikirkan apa yang di ucapkan oleh Firanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Cahyaning Fitri
lanjut....
2022-07-03
1