Episode 3

Proses tes DNA sudah dilakukan, kini Kaina dan keluarga serta Candra harus menunggu hasilnya dalam hitungan hari. 

“Kamu gak perlu khawatir. Aku juga akan menemui laki-laki itu untuk memintanya melakukan tes DNA,” ujar Kaina.

“Tidak usah. Tunggu saja hasil tes DNA ku keluar, kalau aku memang bukan ayah mereka baru kamu cari dia,” larang Candra.

Kaina pun menatap sang Ibu.

“Benar apa kata Candra, Kai, sebaiknya kita tunggu hasil itu keluar. Jika Candra memang ayah kandung dari mereka, kamu tidak perlu melakukan tes DNA lagi dan kita tidak akan menanggung malu,” ucap Dina.

Akhirnya, Kaina pun setuju. Benar apa yang dikatakan sang ibu, jika dia membawa dua laki-laki untuk melakukan tes DNA ke Rumah Sakit, pasti orang-orang akan menganggapnya wanita murahan. 

“Boleh aku bertemu dengan mereka?” tanya Candra.

“Sebelum hasil tes DNA nya keluar, kamu belum bisa bertemu dengan mereka,” jawab Kaina.

“Kenapa?”

“Aku berhak memutuskan.” Kaina pergi dari sana menuju ruang inap anak-anaknya. Sedangkan Candra hanya bisa menatap punggung wanita itu dengan rasa kecewa.

...🐞🐞🐞🐞...

 

Hari ini hasil tes DNA antara Candra dan si kembar pun keluar. Kaina dan ibunya menanti dengan harap-harap cemas karena dokter akan membacakan hasilnya ketika Candra sudah tiba. Di bangku tunggu, pandangan mereka tak lepas dari pintu Rumah Sakit. Menantikan kedatangan laki-laki yang sebentar lagi akan jelas statusnya. Apakah dia ayah dari si kembar atau bukan.

“Itu dia," seru Kaina saat melihat Candra.

“Maaf aku terlambat. Di kantor tadi ada sedikit masalah,” pinta Candra.

“Ayo, kita masuk! Dokter sudah menunggu,” ajak Kaina.

Mereka segera masuk dan duduk di hadapan dokter laki-laki yang akan membacakan hasil dari tes DNA.

“Ibu, Bapak, bisa dilihat kalau hasilnya masih di segel. Artinya dari bagian labor berkas ini sangat dirahasiakan,” kata Dokter.

Kaina dan Candra pun mengangguk.

“Silahkan Bapak dan Ibu buka dan saya akan membacakan hasilnya.”

Dengan tergesa-gesa Kaina merobek ujung amplop coklat itu lalu menarik isinya dari dalam. Ingin hati membukanya segera, tapi sesuai dengan prosedur, dokter yang akan menjelaskan maka diserahkan kertas putih di tangan pada dokter.

“Langsung saja pada intinya,” ucap Candra.

Suasana ruangan itu seketika berubah menjadi tegang. Baik Candra dan Kaina menanti dengan perasaan yang tak karuan.

“Dari sampel yang diberikan, Pak Candra dinyatakan ayah biologis dari Kalila Jasmin,” ungkap Dokter.

Kaina awalnya sempat menghembuskan nafas lega, tapi kemudian ia mengerutkan dahi. “Tunggu! Maksudnya Candra bukan ayah biologis dari kedua anak saya?”

“Maaf, Bu Kaina. Dari kedua anak Anda, hanya Kalila yang 99% memiliki DNA sama dengan Pak Candra, sedangkan Kama hanya memiliki 38% kecocokan. Artinya Kama bukan anak kandung dari Pak Candra.”

Kaina merasa tak paham. Ia menggelengkan kepala merasa bingung dengan penjelasan dokter tersebut. Begitu pula dengan Candra.

“Bagaimana mungkin? Mereka kembar lalu bagaimana bisa keduanya bukan anak kandung saya?” tanya Candra.

“Dalam medis, kasus anak kembar beda ayah bisa terjadi. Disebut juga dengan superfekundasi, yaitu, sel telur dalam siklus menstruasi dibuahi oleh dua ****** yang berbeda. Anak kembar yang lahir dengan kondisi superfekundasi akan dinamai dengan kembar bipaternal atau heteropaternal. Salah satu cara terjadinya superfekundasi heteropaternal adalah ketika seorang wanita berhubungan seksual dan dibuahi oleh dua pria dalam waktu berdekatan. Biasanya, kurang dari satu minggu,” terang Dokter.

Penjelasan itu membuat Kaina menutup wajahnya dengan kedua tangan lalu ia pun menangis. Candra yang juga kaget dengan keterangan Dokter hanya bisa terpaku dalam posisi.

“Sebaiknya Ibu Kaina mencari pria lain yang dirasa mungkin merupakan Ayah kandung dari Kama,” saran Dokter.

Wanita itu berusaha menyusut air mata lalu ia pun mengangguk. “Terimakasih, Dok. Kalau begitu saya permisi.”

“Silahkan,” balas Dokter.

Tiba di luar, Kaina langsung menghambur ke dalam pelukan sang ibu. Ia menangis sejadi-jadinya menumpahkan penyesalan atas perbuatan di masa lalu yang sampai sekarang masih saja terus membayangi.

“Ada apa?" Dina merasa bingung melihat sang putri yang tiba-tiba seperti itu.

“Aku tau aku salah, Buk, tapi kenapa Tuhan masih terus menghukum aku?” raung Kaina.

Dina yang merasa risih dilihat oleh orang-orang di sana, segera membawa sang anak menuju taman di Rumah Sakit. Tiba di sana mereka berdua duduk di bangku yang jauh dari keramaian pengunjung.

“Ada apa? Cerita sama Ibuk, apa Candra bukan ayah dari anak-anak kamu?” Dina bertanya sambil menghapus air mata anaknya.

Kaina tampak sesegukan lalu ia mencoba membuka mulut. “Candra hanya ayah kandung dari Kalila, Bu, sedangkan Kama bukan anaknya.”

Ekspresi Dina sama seperti Kaina tadi, ia mengerutkan dahi karena tak paham dengan maksud perkataan sang putri. “Nak, kamu itu kalau ngomong yang jelas. Ibu gak mengerti dengan ucapan kamu.”

“Bu, Kama dan Kalila memang kembar, tapi mereka memiliki ayah yang berbeda.”

“Omong kosong apa yang kamu katakan. Mana mungkin anak kembar bisa memiliki dua ayah, ada-ada saja,” sanggah Dina.

Kaina pun bingung bagaimana caranya ia menjelaskan pada sang Ibu. “Kalau, Ibu gak percaya, ayo, kita temui Dokter."

...🐛🐛🐛🐛...

Setelah mendengarkan penjelasan dari Dokter, Dina pun tak tau harus bersikap seperti apa. Ia hanya duduk diam termenung di taman bersama Kaina yang juga ikut diam di sampingnya.

“Kai.” Tiba-tiba Candra pun datang menghampiri.

“Ada apa?” tanya Kaina.

“Boleh aku bertemu dengan anakku?”

Dina dan Kaina saling melempar pandang. Bagaimanapun Candra berhak bertemu dengan darah dagingnya sendiri. Dia memang tak pernah bertanggung jawab, tapi itu bukan karena keinginannya melainkan karena keputusan mereka sekeluarga yang tak ingin menuntut hak pada laki-laki itu.

“Sebelum kamu ketemu Kalila, kita harus bicara dulu,” jawab Kaina.

Candra setuju.

“Kalau begitu, Ibu kembali ke ruangan si kembar,” izin Dina.

Candra pun duduk menggantikan posisi Ibu Kaina tadi.

“Meskipun kamu hanya ayah kandung dari Kalila, tapi aku gak mau kamu mengabaikan Kama. Masalah ini cukup kita yang tau, anak-anak gak perlu tau. Biarkan mereka menganggap kalau Kamu dan Hugo adalah ayah mereka.”

Candra mengangguk setuju. “Siapa Hugo?”

“Ayahnya Kama. Besok aku akan menemuinya dan memintanya untuk melakukan tes DNA.”

“Untuk apa lagi?”

“Hanya untuk memastikan saja biar dia yakin kalau Kama benar anak biologisnya.”

 

“Baiklah. Apa sekarang aku bisa bertemu dengan anakku?”

Akhirnya Kaina pun mengangguk. Ia segera berdiri di susul Candra dan mereka melangkah menuju ruang inap si kembar.

Terpopuler

Comments

ashely nurwati

ashely nurwati

oww... kasihan sikembar atas fakta ini...

2023-04-28

0

tata 💕

tata 💕

baru tau aku ada kembar tp beda bapak'a

2022-07-19

1

Ainisha_Shanti

Ainisha_Shanti

baru tahu fakta ni.

2022-07-16

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Pengumuman
66 Pengumuman
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 Episode 101
104 Episode 102
105 Episode 103
106 Episode 104
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Pengumuman
66
Pengumuman
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
Episode 101
104
Episode 102
105
Episode 103
106
Episode 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!