Setelah beberapa jam kemudia mereka pun selesai shooting.
"Terima kasih atas kerja sama nya." Ucap semua orang saling bersalaman.
"Aku akan pulang dulu." Ucap aleena kepada kakak nya.
"Kamu pulang naik apa?"
"Aku pesan taxi."
"Oke hati-hati."
Aleena pun pergi menuju mall untuk berbelanja.
***
Keesokan hari nya
Arrayan menghampiri aleena yang masih berada dikamar nya.Ia pun memeluk erat aleena.
"Ka-kak..aku tidak bisa bernapas." Ucap aleena seraya menepuk punggung kakak nya.
"Hehe..maafkan kakak,selamat gara-gara kamu banyak yang memesan ranjang nya.Dan ini menjadi pesanan terbanyak di bratajaya grup."
"kakak tahu ini akan menjadi kerja sama yang sukses."
Mereka berdua pun turun ke bawah untuk memberitahu kedua orang tua nya.
"Ada apa kalian kelihatan senang sekali?" Tanya ayudia.
"Ini mah..aleena menyukseskan penjualan bratajaya grup,mereka harus berterima kasih kepada aleena." Arrayan menjelaskan nya.
"Kalau begitu,mama ucapkan selamat untuk mu."
***
Kediaman bratajaya
Sementara davi yang baru saja mendapatkan pesan dari sekretarisnya bahwa penjualan meningkat drastis.Davi pun menghubungi sekretaris nya rissa.
"Siapa yang memberi perintah untuk mengiklankan ranjang?" Teriak davi marah kepada rissa.
"Ma-maaf pak..kemarin ceo dari shaenette grup dan tim pemasaran setuju untuk mengganti bintang iklan."
"Saya belum mengintruksikan apapun,kenapa malah memasarkan produk yang akan saya buang." Bentak davi pada rissa.
"Ma-maaf pak,tapi bagaimana sekarang pemesanan sudah semakin banyak?"
"Beritahu bintang iklan tersebut untuk bertemu dengan saya."
Davi pun menutup sambungan telpon dan bersiap-siap untuk pergi.
"Mau kemana kamu?makan dulu.." Teriak ibu nya yang melihat davi berjalan keluar.
Davi tidak menghiraukan perkataan ibu nya,ia langsung pergi kekantor nya.
***
Kantor davi
Davi yang sudah tiba dikantor nya ia pun duduk termenung dikursi nya,ia memikirkan kejadian kemarin lusa masih ada ana yang menemani nya bekerja.
"Permisi..pak ini nona aleena sudah ." Sahut rissa seraya membuka pintu ruangan davi.
Aleena pun menyapa davi dengan senyuman nya.
“Apakah dia akan memuji ku?”Aleena bertanya-tanya dalam hati nya.
"Apakah kamu bintang iklan ranjang bunga?" Tanya serius davi seraya menahan dagu nya dengan kedua tangan nya.
"Iya pak.."
Duggg!!!
Davi memukul meja kerja nya dengan sangat keras dihadapan aleena yang membuat aleena kaget.
"Siapa yang memberi izin kamu untuk menjadi bintang iklan?" Bentak davi kepada aleena.
"Ma-maaf pak?" Aleena yang kebingungan apa yang salah dari dirinya sehingga dibentak oleh davi.
"Apa kamu tahu,ranjang itu adalah desain yang diinginkan oleh calon istri saya?" Tanya sinis davi mata nya melotot kepada aleena.
"Sa-saya tidak tahu pak..ta-tapi kenapa bapak marah?apa saya membuat kesalahan?" Tanya aleena yang ketakutan menundukkan kepalanya.
"Kamu masih saja bertanya!apa kamu tidak berpikir apa salah mu?"
Aleena hanya terdiam ia terus melihat kaki nya yang sedang gemetaran ia menahan tangisan nya dihadapan davi.
"Ahrgggg...sudahlah! Kamu keluar.."
Aleena pun keluar ia segera memesan taxi online dan pergi ke rumah nya.
Setiba nya dirumah,ia mengeluarkan air mata nya yang sedari tadi ia tahan.Aleena sangat sakit hati karna ia tidak pernah dibentak sekali pun oleh keluarga nya sendiri.
Ibu nya yang khawatir karna tidak biasanya aleena pulang tidak menyapa kedua orang tua nya.
"Ada apa sayang.." Tanya ayudia dari balik pintu kamar aleena.
Aleena tidak menjawab ia hanya menangis tanpa mengeluarkan suara nya.Pintu kamar nya pun dikunci.
Ayudia yang khawatir ia pun mengirim pesan kepada putra sulung nya untuk menanyakan apa yang terjadi.
Setelah arrayan mendapatkan pesan dari ibu nya ia langsung bergegas pulang ke rumah nya.
"Tolong,kamu kerjakan file yang sudah saya kirim,saya akan keluar dulu." Ucap arrayan kepada sekretarisnya.
Alisha Danielia sekretaris arrayan sejak 1 tahun lalu menggantikan sekretaris lama nya yang sudah pensiun.
"Baik...pak."
Setelah 20 menit arrayan tiba dirumah nya.
"Ada apa bu?" Tanya arrayan kepada orang tua nya yang sedang duduk disofa.
"Kenapa dia menangis?apa kamu yang membuat nya menangis."
"Tidak bu! Aku yang dibuat menangis oleh dia karna uang ku hampir habis." Ucap arrayan sembari berjalan menuju kamar aleena.
"Tok..tokk.." Arrayan mengetuk pintu kamar aleena.
"Dek..kamu kenapa?cepat buka pintu,kalau tidak kakak dobrak nih." Sahut arrayan dari luar.
Aleena masih saja terdiam.
"Buruan buka!atau mau kakak rusak lagi pintu nya,kali ini tidak akan diperbaiki!" Ucap arrayan yang membuat aleena membuka pintu nya.
"Gitu dong dari tadi lama banget.." Ujar arrayan saat aleena membuka pintu kamar nya.
"Mau apa kesini?" Tanya aleena ketus mata nya sembab karna menangis dari tadi.
"Ulululu!! Wajah adik kakak yang cantik sekarang sudah jelek.." Ucap arrayan seraya memegang wajah aleena dan menggoyangkan kekiri-kekanan.
"Apaan sih! Ihhhhh!"
"Cepat bilang kamu kenapa?apa kamu terlalu terharu setelah merampas uang kakak?" Becanda arrayan yang membuat aleena semakin kesal.
"Hm..keluar sana.." Aleena mendorong tubuh arrayan.
"Cepat katakan!siapa yang membuat kamu menangis seperti ini?" Tegas arrayan sembari membalikkan badan nya.
"Bu-bukan siapa-siapa.." Aleena menutupi nya karna ia tahu kakak nya tidak akan bisa mengontrol emosi nya meskipun kepada orang terpenting sekali pun.
"Ya sudah..kamu istirahat saja dulu.."
Arrayan pun keluar dan memeriksa riwayat panggilan yang masuk ke ponsel aleena.Ia menemukan bahwa perusahaan davi menghubungi nya.Setelah arrayan memeriksa cctv dan mengetahui apa yang terjadi ia bergegas kekantor davi.
***
Ruangan davi
"Ternyata kamu orang brengsek itu." Sahut arrayan sembari membuka pintu ruangan davi.
Davi yang sedang memeriksa pemesanan ia kaget dengan kedatangan arrayan.
"Mohon maaf pak! Apa bapak tidak mempunyai sopan santun untuk masuk ke ruangan orang lain?" Tanya davi serius.
"Apa katamu?!! Bukannya kamu yang tidak mempunyai sopan santun karna membentak adik saya!"
"Cih!!ternyata seorang pengadu.." Lirih davi
"Apa katamu?jangan sembarangan berbicara aku mendengar ucapan mu!"
"Oh iya..selagi bapak disini saya jadi tidak perlu datang jauh-jauh ke perusahaan bapak,saya juga ingin membicarakan masalah kita."
Davi memanggil sekretaris nya untuk membuatkan teh untuk arrayan.
"Silahkan duduk terlebih dahulu." Ucap davi.
"Tidak perlu!katakan saja sekarang!"
"Kenapa bapak mengizinkan untuk mengeluarkan produk terbaru kita dan mengganti bintang iklan sesuka bapak..apakah karna perusahaan bapak perusahaan besar sehingga bisa seenak nya mengatur perusahaan saya!"
"Jangan salahkan orang lain!apakah kamu mengkomfirmasi bahwa tidak jadi untuk memproduksi ranjang itu??"
Untuk sesaat davi tersadar bahwa memang ia tidak membicarakan nya bahwa ia ingin menghapus launching produk baru nya.
"Seharusnya kamu berterima kasih kepada adik saya! Karna dia penjualan ranjang itu diminati banyak pembeli karna bintang iklan nya bukan karna ranjang nya..aku bicara seperti ini karna membaca komentar ya jangan marah~.."
Setelah arrayan sedikit bercanda ia kembali menegaskan amarah nya.
"Lain kali simpan dulu emosi tidak berguna mu itu! Jangan sampai membuat orang lain menangis! Saya peringatkan sekali lagi aleena itu tidak tahu apa-apa dan jangan sampai kamu membuat nya menangis lagi!!"
Arrayan pun keluar dari ruangan davi ia sangat kesal dengan keegoisan davi yang menyalahkan orang lain.
Setelah arrayan keluar davi duduk termenung di kursi nya ia menyadari tidak seharusnya menyalahkan aleena.Emosi nya yang tak tertahan membuat kesalahan besar telah membentak aleena.
“Dia pikir dia siapa berani-berani nya seperti itu!”Gumam arrayan dalam hati nya.
Arrayan pun pergi kekantor nya untuk melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments