***
Keesokan hari nya
Hari ini davi tidak sekolah karna ia merasa seluruh badan nya masih sakit.Hal ini membuat ana merasa bersalah.
Setelah tiga hari berlalu,davi pun kembali masuk sekolah dengan wajah nya yang masih bengkak.
"Hai..apa kamu sudah baik-baik saja?" Tanya ana sembari duduk didepan davi.
"Ya,aku baik-baik saja."
"Maaf ya,sebagai permintaan maaf aku buat kan ini untuk mu." Anatasya pun memberikan bekal nya untuk davi.
"Apa ini?"
"Coba makan saja,aku yang membuat nya."
Mendengar itu buatan ana tanpa berpikir lama davi langsung memakan nya.
"Apakah enak?" Tanya ana.
"Umm..iya,ternyata kamu pintar memasak juga."
Tidak terasa jam pulang sekolah sudah tiba.
Saat davi berjalan menuju gerbang ia sudah ditunggu oleh melvin didepan gerbang sekolah.
"Apa kamu sudah sembuh?" Tanya melvin sembari tiba-tiba merangkul pundak davi.
"Hm iya." Jawab davi yang canggung.
"Apa kamu tidak punya teman?" Tanya melvin.
"Hm...mungkin."
"Kalau begitu kita bisa menjadi teman."
"Hehe ...iya."
"Apa kamu menyukai wanita itu?"
"Hah? Ti-tidak- tidak." Bantah davi gugup.
"Sudahlah,aku tahu aku menyukai nya."
***
7 tahun kemudian
Davi dan melvin sudah menjadi teman baik.Davi yang sudah lulus ia mungkin akan melanjutkan perusahaan ayah nya,sementara melvin ia juga sudah menemukan keahlian nya yaitu komputer.
"Kapan kamu akan menyatakan perasaan mu?" Tanya melvin pada davi.
"Tidak tahu,aku tidak yakin dia menyukai ku juga."
"Ini sudah 7 tahun kamu menyukai nya secara diam-diam,nyatakan saja perasaan mu selama ini kepada nya."
"Aku tidak tahu bagaimana cara nya."
"Aku akan membantu mu."
Hari itu davi memutuskan untuk menyatakan perasaan nya kepada ana yang sedang bekerja di sebuah perusahaan.
Melvin sudah mengatur pertemuan davi dan anatasya serta tempat nya.
"Ada apa kamu ingin bertemu dengan ku?" Tanya anatasya.
"Hm..begini,sebenarnya aku tidak tahu harus mulai dari mana."
"Katakan saja,ada apa?"
"Sebenarnya aku sudah menyukai mu saat pertama kita bertemu..." Ucap davi gugup.
"Terus?"
"Aku ingin kamu menjadi istri ku.." Ucap nya malu-malu.
"Hm..aku rasa ini terlalu mendadak."
"Ka-kamu tidak perlu menjawab nya sekarang,aku memberimu waktu sampai kapan pun kamu siap menjawab nya."
"Hm..kalau begitu,aku permisi dulu." Ucap anatasya sembari pergi meninggalkan davi sendirian.
Setelah pulang kerja anatasya pun memberitahu kedua orang tua nya bahwa davi menyatakan perasaan nya.Ia juga memberitahukan latar belakang davi sebagai anak dari seorang CEO.
"Sudah..kamu terima saja dia,ayah jamin hidup kamu pasti bahagia." Ucap hadi.
"Ibu juga setuju,seperti nya ia memang benar-benar mencintaimu."
Keesokan hari nya ana meminta bertemu dengan davi disebuah cafe.
"Hm...aku ingin membicarakan soal kemarin." Ucap ana.
"Iya silahkan,aku akan berusaha menerima apapun keputusan mu."
"Hm..a-aku,aku mau jadi pacar kamu." Ucap ana.
"Apakah kamu serius?" Tanya davi kegirangan.
Anatasya hanya menganggukkan kepalanya.
"Eh tapi,apa kamu menyukai ku juga? Atau hanya kasihan."
"Tidak,aku juga menyukai mu sejak lama."
"Mulai hari ini kamu jangan bekerja,aku yang akan bekerja keras untuk mu." Ucap davi sembari memegang tangan anatasya.
Hubungan davi dan ana berjalan lancar,bahkan mereka sangat jarang bertengkar.Apalagi davi ia selalu mengalah dari ana.
**
Keesokan hari nya
Daviandra masih saja murung,bahkan ia tidak ingin makan ataupun minum.Dia hanya berdiam diri di kamar nya melihat album foto bersama anatasya.
"Tok...tokk.." Ratna mengetuk pintu kamar davi dan membawakan nya makanan.
"Sayang..tolong buka,kamu tidak bisa seperti ini terus."
"Bu...tolong aku ingin sendirian." Teriak davi dari dalam kamar nya.
"Ibu khawatir kepada mu...tolong jangan seperti ini,buka pintu nya."
"Ibu simpan makanan nya disini." Sahut ratna seraya menyimpan makanan nya di meja samping pintu davi.
"Dia masih tidak mau keluar?" Tanya dhanu
"Iya..seperti nya dia sangat terpuruk."
"Dia tidak bisa seperti itu terus menerus."
"Tapi bagaimana..kita tidak bisa melakukan apapun."
"Bagaimana kalau kita hadirkan wanita baru untuk menemani davi."
"Dia masih berkabung,bisa-bisa nya kamu berpikir seperti itu."
***
Kediaman shaenette
"Papa..bagaiman tentang pembangunan rumah sakit nya?" Tanya aleena
"Cie..orang pengangguran ingin mencari pekerjaan." Sahut kakak nya yang akan berangkat kerja.
"Dih!apaan sih."
"Mah...aku berangkat dulu." Sahut arrayan kepada ibu nya yang sedang menyiapkan makanan.
"Kenapa terburu-buru?"
"Hari ini aku ada meeting penting." Teriaknya sambil berjalan keluar.
Setelah makanan siap mereka pun makan bersama.
"Nanti kamu bawakan bekal untuk kakak ya." Ucap ibu nya seraya memberikan tas bekal disisi aleena.
Ternyata meeting penting nya adalah kerja sama dengan bratajaya grup karna mereka akan mengeluarkan furniture baru.
"Dimana artis yang akan menjadi bintang iklan nya?" Tanya arrayan kepada staff periklanan.
Salah satu staff pun membisikan sesuatu kepada arrayan.Ternyata bintang iklan nya adalah anatasya karna ranjang itu adalah desain yang diinginkan anatasya.
Setelah beberapa saat aleena datang membawakan bekal untuk kakak nya.
"Nih..lain kali jangan menyusahkan orang lain." Ucap aleena seraya memberikan tas bekal nya kepada arrayan.
"Nah..bagaimana kalau kita ganti orang saja." Sahut arrayan kepada staff dan aleena yang ada disana.
"Tapi untuk mendapatkan bintang iklan sangat susah jika mendadak seperti ini."
"Nih..adik saya saja,wajah nya lumayan lah jika terpampamg diiklan." Ucap arrayan seraya menepuk pundak aleena.
"Hah?apa?" Tanya aleena yang tidak tahu apa-apa karna baru datang.
"Sudah deal,kita pakai konsep seorang dokter saja yang lelah lalu tidur diranjang yang membuat nya nyaman."
"Ta-tapi..kita tidak bisa mengganti orang tanpa persetujuan pak davi."
"Tenang saja..biar saya yang bicara nanti,karna sekarang sudah tidak ada waktu lagi."
"Cepat kamu ganti baju,lalu pakai jas dokter mu." Sahut arrayan kepada adiknya.
"Aku tidak mau!" Ucap nya seraya membalikkan badan nya dan pergi.
"Tunggu!" Tahan arrayan yang memegang tangan aleena.
"Tolong kakak..satu kali ini saja." Ucap arrayan sembari menghalangi jalan aleena.
"Aku bilang tidak mau!"
"Begini deh,kakak traktir kamu sepuasnya mau beli apapun itu terserah." Ucap arrayan sembari memberikan blackcard nya kepada aleena.
Aleena yang melihat kartu atm arrayan mata nya langsung berbinar karna ia bisa sepuasnya memakai kartu kakaknya.
"Oke deal." Aleena pun mengambil kartu atm yang ada ditangan arrayan.
"Huh! Tapi jangan sampai tidak tahu diri."
"Ini menjadi milikku,jadi terserah aku." Ucap aleena seraya pergi.
"Mau kemana kamu?" Teriak arrayan.
"Bukannya kamu menyuruhku untuk berganti pakaian."
"Tidak perlu pulang,sudah ada disini soal jas nanti diambil."
Setelah aleena berganti pakaian mereka pun mulai shooting untuk iklan untuk mempromosikan produk baru nya.
Setelah beberapa kali mengambil gambar ternyata ekspresi aleena belum pas untuk tema yang dibawakan nya.
"Kamu santai saja,bayangkan kamu sedang dialam yang sejuk." Sahut arrayan pada aleena yang sedang duduk di ranjang.
"Bagaimana aku bisa membayangkan nya,ini tidak semudah yang aku kira."
"Kakak percaya kamu bisa."
"Ah aku malas,sudah lah ganti orang saja." Ucap aleena seraya pergi dari hadapan arrayan.
"Eittt! Tidak bisa,kamu sudah mengambil kartu kakak kamu harus bertanggung jawab." Tahan arrayan seraya memegang tangan aleena.
"Aku mohon kak,aku tidak pandai berakting."
"Ayo..segera selesaikan ini." Ucap arrayan sembari pergi meninggalkan aleena.
Mereka pun melanjutkan pengambilan gambar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments