Bab 4. Kekecewaan

"Ehm." Elina segera melepas pelukannya. "Aku lapar. Kita makan, yuk," ucapnya untuk mengakhiri usaha David.

Dia belum siap untuk menerima ciuman dari pria itu. Ada rasa aneh saat pria itu mencoba melakukannya. Mungkin rasa malu atau canggung yang dia rasakan. Apa lagi, di tempat terbuka seperti itu.

"Oke, aku pesan makan dulu," ucap David. Dia berlalu meninggalkan Elina dengan rasa kecewa. Pasalnya, dari beberapa kali percobaan, tak satu pun dirinya berhasil menikmati manisnya bibir sang kekasih.

Tak berapa lama setelah David kembali dari memesan, makanan pun datang. Tak lupa juga es kelapa muda. Bukan main ke pantai kalau minumnya tidak es kepala muda. Buah yang satu ini memang sudah menjadi icon kalau pergi ke pantai.

Setelah beberapa saat beristirahat dan makan, mereka berjalan-jalan di atas pasir putih. Tak beberapa jauh dari gazebo, ada sebuah pohon yang menjorok ke arah laut. Elina duduk di bawah pohon itu.

"Pohon inilah yang menjadi asal nama tempat ini," jelas David tiba-tiba. Dia menepuk-nepuk batang kasar pohon itu.

"Oh, seperti itu." Elina menengok ke arah belakang untuk melihat David.

"Lihatlah, di sini hanya ada pohon ini saja, 'kan?"

Elina menganggukkan kepala, menyadari bahwa memang hanya ada pohon itu saja.

"Ini pohon Duras namanya. Sudah ada sejak nenek moyang. Makanya menjadi pohon iconik di pantak ini."

"Wow, kamu tahu segalanya, Sayang."

David tersenyum senang karena sang kekasih memujinya. Pengetahuan yang seadanya telah membuat wanita itu senang.

"Diam dalam posisi itu sebentar. Aku mau foto kamu."

David segera memposisikan diri untuk memfoto Elina. Beberapa kali dia mengambil gambar agar dapat mendapatkan hasil maksimal.

Elina pun menyukai foto yang telah diambil David. Dia melihat dirinya begitu cantik ketika berpose seperti itu. Entah, mungkin jaga karena ada pohon tersebut sehingga membuat foto lebih bagus.

Tak ingin menghabiskan waktu hanya duduk-duduk saja, Elina segera mengajak David untuk masuk ke dalam Air. Bukan ke pantai kalau belum bermain dengan air laut. Begitulah yang dikatakan wanita itu.

Tanpa terasa, matahari sudah condong ke barat. Mereka menyudahi acara bermain dengan ombak itu. Mereka segera mandi lalu berbenah diri.

Dari gazebo mereka, tampak semburat jingga di ufuk barat. Elina mengagumi pemandangan itu. Tak menyia-nyiakan kesempatan, David segera mengambil gambar ketika sang kekasih sedang terpesona dengan keindahan senja.

Namun, mata Elina segera teralihkan dengan telah berdirinya beberapa tenda di hamparan pasir putih.

"Ada yang bikin tenda di sini juga?" tanya Elina seraya menatap David.

"Banyak. Di sini memang nyewain tenda buat nginep."

Elina membuat lingkaran sempurna pada bibirnya.

"Kalau malam, air laut surut, terus bisa tangkap ikan dan hewan laut lainnya, deh," lanjut David.

"Wow, enak banget."

"Memang enak. Tapi sayang, kita gak bisa nginep."

Elina sedih dengan apa yang dikatakan David. Memang benar, selama ini dirinya tidak bisa di ajak pergi kalau harus menginap. Ayah dan kakanya, tidak pernah mengijinkan wanita itu.

"Oke, aku akan rayu Mas Eko dan ayah biar diijinin. Aku mau banget nginep di sini. Nanti, kita bisa cari kepiting," kekeh Elina.

Namun, semua itu hanya sebuah angan. Elina dan David tak pernah pergi ke sana lagi hingga hubungan mereka putus. Apa lagi, kini dirinya harus menerima kenyataan bahwa sebentar lagi akan menikah.

Elina menghembuskan nafas panjang ketika mengenang saat itu. Mereka dapat berkasih tanpa adanya gangguan. Sungguh-sungguh saat yang dirindukannya walau baru beberapa hari saja berpisah.

Bersambung.

Episodes
1 Bab 1. Putus
2 Bab 2. Dilamar
3 Bab 3. Kenangan di Pantai
4 Bab 4. Kekecewaan
5 Bab 5. Kesilan di Pagi Hari
6 Bab 6. Seblak Pedas
7 Bab 7. Pengacau
8 Bab 8. Fitting Baju
9 Bab 9. Jawellery
10 Bab 10. Permintaan Evan
11 Bab 11. Rencana Evan
12 Bab 12. Persiapan Pernikahan
13 Bab 13. The Wedding
14 Bab 14. Bukan Malam Pertama
15 Bab 15. Kenangan
16 Bab 16. Perjanjian
17 Bab 17. Datang kembali
18 Bab 18. Sepiring Berdua
19 Bab 19. I Love You
20 Bab 20. Sarapan Dengan Tenang
21 Bab 21. Ngangkang
22 Bab 22. Restoran Jepang
23 Bab 23. Aneh
24 Bab 24. Emosi
25 Bab 25. Bertepuk Sebelah Tangan
26 Bab 26. Bertemu di cafe
27 Bab 27. Masih Ting-Ting
28 Bab 28. Hubungan Rahasia
29 Bab 29. Keberanian Elina
30 Bab 30. Kangen
31 Bab 31. "Aku hamil"
32 Bab 32. Ternoda
33 Bab 33. Gagal Bertemu
34 Bab 34. Ceramah
35 Bab 35. Baju Dinas
36 Bab 36. Belaian
37 Bab 37. Syok
38 Bab 38. Ponsel Rusak
39 Bab 39. Awal Mula
40 Bab 40. Dinner
41 Bab 41. Usaha yang Gagal
42 Bab 42. Ajak Jalan
43 Bab 43. Terbongkar
44 Bab 44. Nge-gym
45 Bab 45. Oh, Ibu
46 Bab 46. Dua Preman
47 Bab 47. Sadar dari Pingsan
48 Bab 48. Sang Penyelamat
49 Bab 49. Untung Tidak Amnesia
50 Bab 50. Tersulut Emosi
51 Bab 51. Ingin Cerai
52 Bab 52. Ayo, Pulang!
53 Bab 53. Bahagia untuk Diri Sendiri
54 Bab 54. Relaksasi
55 Bab 55. Tak peduli
56 Bab 56. Menerobos
57 Bab 57. Mengalah
58 Bab 58. Terbang Melayang
59 Bab 59. Sepi
60 Bab 60. Ketahuan
61 Bab 61. Heran
62 Bab 62. Sebuah Pesan
63 Bab 63. Operasi
64 Bab 64. Bunga Aneh
65 Bab 65. Rencana Bunga
66 Bab 66. Pacar Bunga Aneh
67 Bab 67. Bermain di Belakang
68 Bab 68. Kenyataan Pahit
69 Bab 69. Penyamaran Terbuka
70 Bab 70. Perasaan Aneh
71 Bab 71. Kepergok
72 Bab 72. Dimandiin
73 Bab 73. Cinta yang Sesungguhnya (Tamat)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1. Putus
2
Bab 2. Dilamar
3
Bab 3. Kenangan di Pantai
4
Bab 4. Kekecewaan
5
Bab 5. Kesilan di Pagi Hari
6
Bab 6. Seblak Pedas
7
Bab 7. Pengacau
8
Bab 8. Fitting Baju
9
Bab 9. Jawellery
10
Bab 10. Permintaan Evan
11
Bab 11. Rencana Evan
12
Bab 12. Persiapan Pernikahan
13
Bab 13. The Wedding
14
Bab 14. Bukan Malam Pertama
15
Bab 15. Kenangan
16
Bab 16. Perjanjian
17
Bab 17. Datang kembali
18
Bab 18. Sepiring Berdua
19
Bab 19. I Love You
20
Bab 20. Sarapan Dengan Tenang
21
Bab 21. Ngangkang
22
Bab 22. Restoran Jepang
23
Bab 23. Aneh
24
Bab 24. Emosi
25
Bab 25. Bertepuk Sebelah Tangan
26
Bab 26. Bertemu di cafe
27
Bab 27. Masih Ting-Ting
28
Bab 28. Hubungan Rahasia
29
Bab 29. Keberanian Elina
30
Bab 30. Kangen
31
Bab 31. "Aku hamil"
32
Bab 32. Ternoda
33
Bab 33. Gagal Bertemu
34
Bab 34. Ceramah
35
Bab 35. Baju Dinas
36
Bab 36. Belaian
37
Bab 37. Syok
38
Bab 38. Ponsel Rusak
39
Bab 39. Awal Mula
40
Bab 40. Dinner
41
Bab 41. Usaha yang Gagal
42
Bab 42. Ajak Jalan
43
Bab 43. Terbongkar
44
Bab 44. Nge-gym
45
Bab 45. Oh, Ibu
46
Bab 46. Dua Preman
47
Bab 47. Sadar dari Pingsan
48
Bab 48. Sang Penyelamat
49
Bab 49. Untung Tidak Amnesia
50
Bab 50. Tersulut Emosi
51
Bab 51. Ingin Cerai
52
Bab 52. Ayo, Pulang!
53
Bab 53. Bahagia untuk Diri Sendiri
54
Bab 54. Relaksasi
55
Bab 55. Tak peduli
56
Bab 56. Menerobos
57
Bab 57. Mengalah
58
Bab 58. Terbang Melayang
59
Bab 59. Sepi
60
Bab 60. Ketahuan
61
Bab 61. Heran
62
Bab 62. Sebuah Pesan
63
Bab 63. Operasi
64
Bab 64. Bunga Aneh
65
Bab 65. Rencana Bunga
66
Bab 66. Pacar Bunga Aneh
67
Bab 67. Bermain di Belakang
68
Bab 68. Kenyataan Pahit
69
Bab 69. Penyamaran Terbuka
70
Bab 70. Perasaan Aneh
71
Bab 71. Kepergok
72
Bab 72. Dimandiin
73
Bab 73. Cinta yang Sesungguhnya (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!