#005

"Kenapa berhenti?" Tanya Zea ketika Rakes menepikan motornya ke trotoar.

"Kenapa gemetar?" Rakes bukannya menjawab pertanyaan Zea, ia malah balik bertanya sambil menyentuh lembut tangan Zea yang masih menggenggam erat jaketnya di kedua sisi kanan dan kiri pinggangnya.

Dengan cepat Zea segera menarik kasar tangannya dari genggaman Rakes. Mata Zea kini gesit menatap ke sekeliling jalan.

"Abang putar arah? kenapa nggak ngikutin yang lain?" Tanya Zea.

"Kenapa diam? jawab!" Lanjut Zea yang memang sedari tadi sama sekali tidak pernah mendapat jawaban dari pertanyaan yang ia ajukan untuk Rakes.

"Jawab dulu pertanyaan abang!" Tegas Rakes.

"Yang mana?"

"Kenapa tangan kamu gemetar?"

"Jangan ngaco? gemetar dari mananya coba? orang tangan aku baik-baik aja!"

"Kamu bisa bohong sama teman-teman kamu, tapi tidak dengan abang! Apa om Iqbal atau gelap yang menjadi alasan tangan kamu gemetar? jawab!"

"Aku nggak paham!"

Zea segera mengambil ponsel dari saku jaket yang ia kenakan, ia berniat untuk meminta Rayyan agar menjemputnya, namun sebelum nomor Rayyan tertekan, dengan gesit tangan Rakes lebih dulu menarik ponsel dari genggamannya.

"Apa-apaan sih? kembalikan ponsel aku!"

"Ayo naik!"

"Nggak mau!"

"Abang akan mengantarkan kamu ke arena balap yang menjadi tujuan kalian!" Jelas Rakes yang kembali menaiki motornya.

"Dari mana abang tau?"

"Nggak penting dari mana abang tau, yang lebih penting jangan sampai om Iqbal tau, karena kalau itu sampai terjadi, bukan hanya kalian berlima, abang juga akan dihantam oleh ayah mu itu." Jelas Rakes.

"Oke, deal! ini rahasia yang hanya diantara kita berenam." Jelas Zea yang kembali naik ke motor Rakes.

"Tapi sebelum itu jawab dulu pertanyaan abang!"

"Aku nggak tau, yang pasti tangan aku selalu saja gemetar di setiap kali aku agak gelisah dan tertekan, atau juga terjadi saat aku ketakutan. Tapi untuk saat ini aku hanya sedikit gelisah aja, nggak lebih."

"Oke, kita berangkat sekarang!"

Rakes kembali menghidupkan mesin motornya lalu langsung menembus angin malam membelah jalanan hingga keduanya sampai di tempat tujuan.

Melihat kedatangan Zea dengan cepat keempat sahabatnya segera menghampiri Zea yang baru saja turun dari motor.

"Kenapa dia ikut ke sini?" Tanya Rafeal.

"Abang Rakes udah tau semuanya." Jelas Zea.

"Apa sebelum ke sini kalian ke suatu tempat lebih dulu? kenapa nggak menjawab telpon aku?" Tanya Rayyan.

"Sorry! dan soal telpon, ponsel aku sama abang Rakes jadi aku nggak dengar pas kamu telpon. Lagian, yang penting sekarang aku nggak telat kan!" Jelas Zea.

"Iyap, yang penting Zea nggak telat, ayo siap-siap!" Ajak Bian yang langsung menggandeng tangan Zea.

"Stop!" Pinta Rakes.

"Kenapa?" Tanya Taufan.

"Zea..." Ujar Rakes sambil mengulurkan tangannya kearah Zea.

"Kenapa?" Tanya Zea bingung.

"Abang pinjam tanganmu, satu detik aja!" Jelas Rakes.

"Kamu bercanda? jika mau shooting drama jangan disini, dan jangan sama Zea!" Tegas Rayyan yang menatap Rakes dengan tatapan tak senang.

"Zea..." Ulang Rakes tanpa peduli dengan ucapan Rayyan.

"Rayyan, it's oke!" Jelas Zea.

Sejenak menatap Rayyan, lalu Zea perlahan mengulurkan tangannya kedalam genggaman Rakes.

"Oke, fine! Aku yang akan gantikan Zea balapan!" Jelas Rakes.

"Kenapa?" Tanya Rafeal.

"Siapa kamu? kenapa berlagak sok tau segala hal tentang kami. Ini urusan club kami, jangan ikut campur!" Tegas Rayyan yang mulai emosi.

"Lagi pula bagaimana kalau kamu malah membuat kami kalah?" Tanya Taufan.

"Kalau aku kalah aku akan melakukan semua permintaan kalian!" Jelas Rakes.

"Nggak! aku yang akan bertanding." Jelas Zea.

"Zea, tangan kamu masih gemetar, itu artinya kamu sedang tidak baik-baik saja!" Tegas Rakes.

"Zea, apa yang terjadi? apa maksud ucapannya?" Tanya Rayyan.

"Aku? aku baik-baik saja. Jangan dengarkan abang Rakes." Tegas Zea.

"Zea, jangan bohongi kami, katakan yang sebenarnya!" Pinta Bian.

"Apa kalian nggak tau kalau Zea takut gelap? dia tidak bisa balapan dengan baik disaat malam hari." Jelas Rakes yang langsung bergegas bersiap ke garis start tanpa lagi menghiraukan yang lainnya.

"Kenapa nggak ngomong dari awal? aku hampir saja membuatmu celaka!" Cetus Bian yang begitu merasa bersalah.

"Kenapa diam? jelaskan semuanya! jadi ini alasan kamu yang selama ini selalu saja menolak untuk balapan di malam hari, bukan hanya karena izin om Iqbal, tapi juga karena phobia, kenapa nggak cerita? kamu anggap kami ini apa?" Pinta Rayyan yang menatap intens wajah Zea.

"Apa benar semua yang barusan dia katakan? kenapa tidak bicara yang sebenarnya? kenapa menempatkan diri dalam bahaya?" Tanya Rafeal dengan tubuh yang langsung ambruk di jalan.

"Aku oke! jangan membesar-besarkan hal sepele!" Tegas Zea mencoba tenang.

"Hal sepele? Zea, ini itu tentang nyawa, kamu masih mengatakannya sepele. Haissssh!" Gumam Rayyan.

"Oke, aku minta maaf!" Pinta Zea.

"Basi tau! aku udah terlanjur emosi sama sikap kamu itu!" Cetus Taufan.

"Please! aku gini juga karena nggak mau buat kalian kecewa!" Jelas Zea.

"Justru dengan begini kamu malah semakin membuat kami kecewa!" Tegas Rafeal.

"Jangan lagi menempatkan dirimu dalam bahaya hanya karena ingin membuat kami aman, ingat itu! ini peringatan terakhir dari aku!" Tegas Rayyan yang melangkah menuju kerumunan anak Adam di dekat garis start sana.

"Zea, aku tau maksud kamu itu baik, tapi tetap saja kali ini kamu salah lagi. Jika sampai malam ini kamu kenapa-napa maka aku tidak akan pernah bisa memaafkan diri aku di seumur hidupku." Jelas Taufan.

"Dan juga kami tidak akan bisa melepaskan diri dari tuntutan om Iqbal, dia pasti akan meneror kami di seumur hidupnya!" Ujar Bian yang di akhiri dengan tawa.

"Ayyo! abang Rakes butuh penyemangat." Jelas Rafeal.

"Terima kasih!" Ucap Zea dengan senyuman.

Keempatnya langsung menyusul Rayyan yang lebih dulu telah berada di dekat garis sana.

Kelimanya terus saja menatap Rakes dan Alif secara bergantian yang sedang berada di atas motor mereka masing-masing yang masih berada di garis start.

"Apa Dion tidak protes? kan kita ganti pembalapnya?" Tanya Bian.

"Ntah lah! begitu aku tiba di sini, Rakes sudah mengurus semuanya, Dion membiarkan Rakes yang menggantikan Zea." Jelas Rayyan.

"Semakin lama aku memperhatikannya, dia terlihat tidak normal!" Jelas Taufan.

"Maksud kamu?" Tanya Zea dan Rayyan hampir bersamaan.

"Pertama ketemu dia terlihat begitu pendiam, good boy, bawaannya nurut aja, tapi semakin ke sini dia terlihat berbeda." Jelas Taufan.

"Maksud kamu Abang Rakes?" Tanya Zea.

"Siapa lagi!" Cetus Bian.

"Jangan ngaco! udah kita doakan aja semoga dia nggak buat kita malu!" Jelas Zea.

(Omongan Bian terdengar ada benarnya. Dia begitu misterius, banyak hal yang nggak bisa ditebak, terlihat bak kutu buku ternyata punya nyali buat balap, jika dia menang, maka memang ada hal yang berusaha ia tutupi dari dirinya. Dan siapapun dia, aku tidak akan melepaskan Zea untuk dia, Zea hanya akan tetap bersama aku, selamanya) bisik hati Rayyan dengan terus menatap ke arah Rakes.

Suara peluit yang menggema di udara malam, membuat para penonton berteriak histeris, dalam waktu yang bersamaan Alif dan Rakes meninggalkan garis start. Semuanya terus meneriakkan nama Alif, yang mereka yakini merupakan aktor utama dalam cerita malam ini, Alif si jagoan pasti yang sudah begitu terkenal, pasti akan dengan mudah mengalahkan lawannya yang bahkan namanya saja terdengar sangat asing di dunia balap liar.

Hanya club Zea dan teman-temannga yang terus meneriakkan nama Rakes, meski Rayyan tidak melakukannya, namun suara Taufan, Bian, Rafeal dan Zea sudah cukup membuat nama Rakes menggema bahkan cukup membuat pihak Dion mengernyitkan kening mereka dengan semangat yang menggelegar dari club Zea.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Jangan lupa Like n Komen@ ya manteman semua😊😊😊

Stay terus sama My Princess 😘😘 😘

KaMsaHamida ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Harniah Harny

Harniah Harny

keren ceritanya.... jangan lupa mampir di karyaku juga ya..

2022-09-09

2

Lantasi Sudaryanto

Lantasi Sudaryanto

raskes penuh misteri

2021-11-04

1

Dwi Setio

Dwi Setio

sea jodohnya rakes kan dari daalam perut malah😅

2020-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 #001
2 #002
3 #003
4 #004
5 #005
6 #006
7 #007
8 #008
9 #009
10 #010
11 #011
12 #012
13 Visual
14 #013
15 #014
16 #015
17 #016
18 #017
19 #018
20 #019
21 #020
22 #021
23 #022
24 #023
25 #024
26 #025
27 #026
28 #027
29 #028
30 #029
31 #030
32 #031
33 #032
34 #033
35 #034
36 #035
37 #036
38 #037
39 #038
40 #039
41 #040
42 #041
43 #042
44 #043
45 #044
46 #045
47 #046
48 #047
49 #048
50 #049
51 #050
52 #051
53 #052
54 #053
55 #054
56 #055
57 #056
58 #057
59 #058
60 #059
61 #060
62 #061
63 #062
64 #063
65 #064
66 #065
67 #066
68 #067
69 #068
70 #069
71 #070
72 #071
73 #072
74 #073
75 #074
76 #075
77 #076
78 #077
79 #078
80 #079
81 #080
82 #081
83 #082
84 #083
85 #084
86 #085
87 #086
88 #087
89 #088
90 #089
91 #090
92 #091
93 #092
94 #093
95 #094
96 #095
97 #096
98 #097
99 #098
100 #099
101 #
102 #101
103 #102
104 #103
105 #104
106 #105
107 #106
108 #107
109 #108
110 #109
111 #110
112 #111
113 #112
114 #113
115 #114
116 #115
117 #116
118 #117
119 #118
120 #119
121 #120
122 #121
123 #122
124 #123
125 #124
126 #125
127 #126
128 #127
129 #128
130 #129
131 #130
132 131
133 #132
134 #133
135 #134
136 #135
137 #136
138 #137
139 #138
140 #139
141 #140
142 #141
143 #142
144 #143
145 #144
146 #145
147 #146
148 #147
149 #148
150 #149
151 #150
152 #151
153 #152
154 #153
155 #154
156 #155
157 #156
158 #157
159 #158
160 #159
161 #160
162 #161
163 #162
164 #163
165 #164
166 #165
167 #167
168 #168
169 #169
170 #170
171 #171
172 #172
173 #173
174 #174
175 #175
176 #176
177 #177
178 #178
179 #179
180 #180
181 #181
182 #182
183 #183
184 #184
185 #185
186 #186
187 #187
188 #188
189 #189
190 #190
191 #191
192 #192
193 #193
194 #194
195 #195
196 #196
197 #197
198 #198
199 #199
200 #200
201 #201
202 #202
203 #203
204 #204
205 #205
206 #206
207 #207
208 #208
209 #209
210 #210
211 #211
212 #212
213 #212
214 #212
215 #213
216 #214
217 #215
218 #216
219 #217
220 #218
221 #219
222 #220
223 #221
224 #222
225 #223
226 Pengumuman
227 ES_1 *Rahasia Urshia dan Arina
228 ES_2 *Katanya...
229 ES_3 Penjelasan Urshia
230 ES_4 Kemarahan Rakes
231 ES_5 Selamat Ulang Tahun
232 ES_5 Uzun & Azan
233 ES_6*Dan inilah aku...
234 ES_8 Ingin selalu bersama.
235 ES_9: Impian Arina
236 ES_10: Kita
237 Makasih
Episodes

Updated 237 Episodes

1
#001
2
#002
3
#003
4
#004
5
#005
6
#006
7
#007
8
#008
9
#009
10
#010
11
#011
12
#012
13
Visual
14
#013
15
#014
16
#015
17
#016
18
#017
19
#018
20
#019
21
#020
22
#021
23
#022
24
#023
25
#024
26
#025
27
#026
28
#027
29
#028
30
#029
31
#030
32
#031
33
#032
34
#033
35
#034
36
#035
37
#036
38
#037
39
#038
40
#039
41
#040
42
#041
43
#042
44
#043
45
#044
46
#045
47
#046
48
#047
49
#048
50
#049
51
#050
52
#051
53
#052
54
#053
55
#054
56
#055
57
#056
58
#057
59
#058
60
#059
61
#060
62
#061
63
#062
64
#063
65
#064
66
#065
67
#066
68
#067
69
#068
70
#069
71
#070
72
#071
73
#072
74
#073
75
#074
76
#075
77
#076
78
#077
79
#078
80
#079
81
#080
82
#081
83
#082
84
#083
85
#084
86
#085
87
#086
88
#087
89
#088
90
#089
91
#090
92
#091
93
#092
94
#093
95
#094
96
#095
97
#096
98
#097
99
#098
100
#099
101
#
102
#101
103
#102
104
#103
105
#104
106
#105
107
#106
108
#107
109
#108
110
#109
111
#110
112
#111
113
#112
114
#113
115
#114
116
#115
117
#116
118
#117
119
#118
120
#119
121
#120
122
#121
123
#122
124
#123
125
#124
126
#125
127
#126
128
#127
129
#128
130
#129
131
#130
132
131
133
#132
134
#133
135
#134
136
#135
137
#136
138
#137
139
#138
140
#139
141
#140
142
#141
143
#142
144
#143
145
#144
146
#145
147
#146
148
#147
149
#148
150
#149
151
#150
152
#151
153
#152
154
#153
155
#154
156
#155
157
#156
158
#157
159
#158
160
#159
161
#160
162
#161
163
#162
164
#163
165
#164
166
#165
167
#167
168
#168
169
#169
170
#170
171
#171
172
#172
173
#173
174
#174
175
#175
176
#176
177
#177
178
#178
179
#179
180
#180
181
#181
182
#182
183
#183
184
#184
185
#185
186
#186
187
#187
188
#188
189
#189
190
#190
191
#191
192
#192
193
#193
194
#194
195
#195
196
#196
197
#197
198
#198
199
#199
200
#200
201
#201
202
#202
203
#203
204
#204
205
#205
206
#206
207
#207
208
#208
209
#209
210
#210
211
#211
212
#212
213
#212
214
#212
215
#213
216
#214
217
#215
218
#216
219
#217
220
#218
221
#219
222
#220
223
#221
224
#222
225
#223
226
Pengumuman
227
ES_1 *Rahasia Urshia dan Arina
228
ES_2 *Katanya...
229
ES_3 Penjelasan Urshia
230
ES_4 Kemarahan Rakes
231
ES_5 Selamat Ulang Tahun
232
ES_5 Uzun & Azan
233
ES_6*Dan inilah aku...
234
ES_8 Ingin selalu bersama.
235
ES_9: Impian Arina
236
ES_10: Kita
237
Makasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!