#003

"Uma, uma..."Panggil Zea sambil berlarian menuruni tangga dengan tangan kanan yang masih menggenggam jilbab di bagian lehernya.

"Kenapa selalu teriak-teriak sambil lari-lari sih? kan bisa sambil jalan terus manggilnya pelan-pelan." Jelas Elsaliani yang sedang menghidangkan sarapan di meja makan.

"Sayang, sayang...!" Panggil Iqbal dengan suara lantang sambil berlari-lari kecil menuju ruang makan dengan menjinjing sepatu di kedua tangannya.

"Tuh ayah juga teriak, malah lebih kencang dari Zea." Protes Zea ketika Iqbal ikut bergabung bersama mereka.

"Ya emang selalu aja sama kan? ayah sama anak emang sama-sama hobi teriak, dikira uma tuli kali." Cetus Elsaliani yang kembali fokus pada pekerjaannya.

"Ayah sih!"

"Lah kok jadi ayah yang salah?"

"Terus siapa lagi? Zea kan niruin ayah!" Cetus Zea.

"Makanya yang jelek-jelek nggak usah ditiru. Udah, ada apa nyari uma?" Tanya Elsaliani.

"Peniti Zea hilang!"

"Tali sepatu mas ilang"

Adu Zea dan Iqbal serentak sambil memamerkan barang yang menjadi keluhan keduanya.

"Apa sih yang nggak hilang? setiap pagi ada aja yang ilang. Untuk Zea, uma udah taruh peniti satu boxs di laci meja riasmu, dan untuk ayah, semua tali sepatu udah uma susun semuanya rapi di rak lemari paling pojok paling bawah." Jelas Elsaliani.

"Baik uma!" Jawab Iqbal dan Zea hampir bersamaan lalu kembali melangkah ke kamar mereka masing-masing.

"Sial, udah telat lagi. Haissssh!" Gumam Zea sambil kembali berlarian menaiki tangga hingga tanpa sengaja ia malah menabrak Rakes yang baru saja keluar dari kamarnya, ulah Zea sukses membuat buku-buku yang ada di tangan Rakes berjatuhan dilantai.

"Udah telat musibah lagi!" Cetus Zea yang langsung memungut buku-buku Rakes.

Zea yang dengan spontan melepaskan tangan dari jilbabnya agar bisa mengutip semua buku milik Rakes yang berserakan karenanya justru membuat jilbab Zea terlepas lalu ikut terjatuh ke lantai.

Melihat Zea yang tidak menyadarinya apa yang sedang terjadi, membuat Rakes pelan-pelan meraih jilbab Zea lalu kembali menutup rambut Zea.

"Jangan karena membantu abang, kamu malah melupakan aurat mu." Jelas Rakes.

"Haisssshhh!" Gumam Zea pelan yang kembali menggenggam erat jilbabnya.

"Anggkat dagu mu!" Pinta Rakes.

"Kenapa?'

"Udah angkat aja!"

Perlahan Zea menurut, ia langsung mengangkat dagunya, membuat Rakes bisa dengan mudah memakaikan peniti di bagian sana.

"Udah! ayo sarapan!"

"Udah?" Tanya Zea yang langsung mengecek jilbabnya.

Rakes hanya menjawab dengan anggukan kecil dan senyuman manis.

"Dari mana abang mendapatkan peniti?"

"Beli."

"Emang abang pakai jilbab??"

"Zea, kegunaan peniti nggak cuma buat pakai jilbab, tapi juga bisa buat ini!" Jelas Rakes sambil menunjukkan bagian gantungan di tasnya yang ia pakaikan peniti pada bagian pitanya.

"Oh, oke! Terima kasih!"

"Zea..." Suara Rakes yang memanggil namanya pelan membuat Zea kembali menghentikan langkahnya.

"Kenapa?"

"Sebenarnya...."

"Abang ngomongnya ntar aja ya, Zea ambil tas dulu, udah telat nih! dan terima untuk peniti nya." Jelas Zea yang memamerkan gigi ginsulnya.

Zea segera berlari memasuki kamarnya.

---------------------

"Sayang...!" Panggil Iqbal sambil terus mendekatkan wajahnya pada Elsaliani.

"Hmmm, sebentar lagi siap nih!" Jelas Elsaliani yang masih sibuk memasangkan tali sepatu Iqbal.

"Sayang..." Ulang Iqbal kali ini langsung memeluk erat tubuh Elsaliani dari belakang.

"Rindu!" Lanjut Iqbal yang menumpu dagunya pada bahu Elsaliani.

"Ntar telat loh! nih sepatunya udah siap El pasangkan talinya, Ayo buruan kita sarapan!"

"Masih pengen di manja sama sayang!"

"Mas!"

'Cup' "Ayo kita keluar sebelum tuyul itu muncul!" Jelas Iqbal setelah mengecup bibir sang istri.

"Kalau yang itu tuyul berarti ini ayahnya tuyul dong!" Ujar Elsaliani lalu segera mengikuti langkah Iqbal.

"Pagi tante, om!" Sapa Rakes ketika Iqbal dan Elsaliani bergabung di meja makan.

"Pagi! hari ini kamu kuliah?" Tanya Iqbal.

"Iya om, ada beberapa hal yang harus aku urus lebih dulu sebelum minggu depan mulai aktif kuliah!" Jelas Rakes.

"Hmmm, begitu rupanya, mau sekalian om antar kan?" Tawar Iqbal.

"Nggak usah om, aku naik motor aja." Jelas Rakes.

"Naik motor? Zea boleh nebeng nggak?" Tanya Zea yang memang begitu terobsesi dengan sepeda motor.

"Tuh kan asal dengar motor aja langsung nyosor!" Cetus Elsaliani.

"Uma sih nggak pernah ngerasain betapa indahnya naik motor, apa lagi motor gede, serasa dunia milik pribadi." Jelas Zea penuh semangat.

"Boleh ya abang Rakes?" Lanjut Zea dengan memasang wajah imutnya.

"Boleh!" Jawab Rakes.

"Thanks!" Ucap Zea.

"Udah Rakes, kamu nggak usah dengarin Zea, ntar kamu bisa telat ke kampus loh, biar Zea diantar sama ayahnya aja!"

"Nggak apa-apa kok tante!" Jelas Rakes.

"Tuh uma dengar, orang abang Rakes fine-fine aja!" Cetus Zea.

"Iya tante nggak masalah!" Jelas Rakes.

"Ya udah kalau gitu, ayah berangkat duluan, bey semuanya!" Jelas Iqbal yang bangun dari kursinya.

"Om titip Zea pada mu, Rakes. Tolong antar dia." Lanjut Iqbal.

"Baik om."

Elsaliani juga ikut bangun untuk mengantarkan sang suami, disusul oleh Rakes dan juga Zea yang ikut meninggalkan meja makan.

Iqbal telah lebih dulu berangkat dengan mobilnya, setelah itu Rakes dan Zea yang langsung meluncur dengan motor sport kesayangannya Rakes.

"Yah sepi lagi deh!" Ujar Elsaliani lalu kembali melangkah ke dalam.

-------------------------

Motor milik Rakes berhenti tepat di depan gerbang sekolah Zea. Tanpa tunggu lama, Zea langsung turun dari motor yang sedari tadi membuat jiwa balapnya mengebu-gebu.

"Hmmmmmm, kalau Zea minta sesuatu sama abang boleh nggak?" Tanya Zea dengan ragu-ragu.

"Apa?"

"Zea..." Panggil Rayyan yang menghentikan motornya tepat di samping Zea

"Hai, yang lain mana? dha pada datang belom?" Tanya Zea.

"Lagi di jalan mungkin, kamu bareng dia?" Tanya Rayyan.

"Ah iya, kenalkan, dia abang Rakes anak teman baiknya ayah." Jelas Zea.

"Rakes." Ujar Rakes sambil mengulurkan tangannya.

"Rayyan, sahabat karibnya Zea." Tegas Rayyan sambil menjabat tangan Rakes.

"Abang Rakes...." Panggil Revalia dari kejauhan sana lalu berlari menghampiri Rakes.

"Hai! apa kabar?" Sapa Rakes ketika melihat Revalia.

"Baik, abang tau nggak kalau Reva kangen banget sama abang Rakes." Jelas Revalia.

"Abang juga kangen sama kamu!" Jelas Rakes dengan senyuman.

"Udah mau bel nih, ayo kita masuk!" Jelas Rayyan.

"Ayo Reva, dan sekali lagi terima kasih udah beri tumpangan untuk Zea." Jelas Zea.

"Aku masuk dulu ya abang Rakes, sampai jumpa lagi." Jelas Revalia.

"Oke, bey...!" Ucap Rakes yang langsung meninggalkan lokasi tersebut.

"Jadi benar nih kalau abang Rakes akan tinggal di rumah kak Zea selama dia kuliah?" Tanya Revalia.

"Iya, jika rindu datang aja." Jelas Zea.

"Tanpa di suruh pun, aku akan rajin main ke rumah kakak mulai sekarang orang ada pangeran di sana." Jelas Revalia dengan penuh kebahagiaan.

Revalia langsung melenggang masuk meninggalkan Zea dan Rayyan begitu saja.

"Kayaknya dia suka deh sama cowok yang tadi." Jelas Rayyan.

"Hmmm buat Reva, abang Rakes adalah pangeran, dia begitu mengaguminya." Jelas Zea.

"Bagi kamu?"

"Maksudnya?"

"Iya, arti dia buat kamu."

"Rayyan, Dia itu orang yang begitu aku sayangi, apapun akan aku lakukan untuknya."

"Kamu juga mencintai lelaki itu?"

"Lelaki? siapa?"

"Rakes!"

"Jangan ngaco! yang sedang aku bicarakan itu Reva bukan abang Rakes. Ayo masuk, ntar telat lagi! Jelas Zea yang langsung masuk.

(Syukurlah kalau kamu tidak punya perasaan apapun padanya, aku lega. Semoga hubungan kalian selamanya akan tetap seperti ini.) Bisik hati Rayyan lega.

Rayyan juga segera menyusul Zea yang telah lebih dulu masuk darinya.

Revalia yang memang sejak dari dulu begitu mengagumi sosok Rakes sama halnya seperti Rayyan yang sejak dulu mencintai Zea secara diam-diam.

Revalia adalah adik kelas mereka, dia merupakan salah satu adik kesayangannya Zea, karena dia adalah putri dari pasangan Luqman dan Khaira.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Jangan lupa LIKE KOMEN@ ya manteman semua😊😊😊

stay terus di MY Princess ya😉😘😘

KaMsaHamida ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

😊😊😊

2022-03-20

0

Al Ibnu

Al Ibnu

lanjut thor

2021-08-13

0

Dwi Setio

Dwi Setio

Quin no 2 buat Roger gak ada ya Thor

2020-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 #001
2 #002
3 #003
4 #004
5 #005
6 #006
7 #007
8 #008
9 #009
10 #010
11 #011
12 #012
13 Visual
14 #013
15 #014
16 #015
17 #016
18 #017
19 #018
20 #019
21 #020
22 #021
23 #022
24 #023
25 #024
26 #025
27 #026
28 #027
29 #028
30 #029
31 #030
32 #031
33 #032
34 #033
35 #034
36 #035
37 #036
38 #037
39 #038
40 #039
41 #040
42 #041
43 #042
44 #043
45 #044
46 #045
47 #046
48 #047
49 #048
50 #049
51 #050
52 #051
53 #052
54 #053
55 #054
56 #055
57 #056
58 #057
59 #058
60 #059
61 #060
62 #061
63 #062
64 #063
65 #064
66 #065
67 #066
68 #067
69 #068
70 #069
71 #070
72 #071
73 #072
74 #073
75 #074
76 #075
77 #076
78 #077
79 #078
80 #079
81 #080
82 #081
83 #082
84 #083
85 #084
86 #085
87 #086
88 #087
89 #088
90 #089
91 #090
92 #091
93 #092
94 #093
95 #094
96 #095
97 #096
98 #097
99 #098
100 #099
101 #
102 #101
103 #102
104 #103
105 #104
106 #105
107 #106
108 #107
109 #108
110 #109
111 #110
112 #111
113 #112
114 #113
115 #114
116 #115
117 #116
118 #117
119 #118
120 #119
121 #120
122 #121
123 #122
124 #123
125 #124
126 #125
127 #126
128 #127
129 #128
130 #129
131 #130
132 131
133 #132
134 #133
135 #134
136 #135
137 #136
138 #137
139 #138
140 #139
141 #140
142 #141
143 #142
144 #143
145 #144
146 #145
147 #146
148 #147
149 #148
150 #149
151 #150
152 #151
153 #152
154 #153
155 #154
156 #155
157 #156
158 #157
159 #158
160 #159
161 #160
162 #161
163 #162
164 #163
165 #164
166 #165
167 #167
168 #168
169 #169
170 #170
171 #171
172 #172
173 #173
174 #174
175 #175
176 #176
177 #177
178 #178
179 #179
180 #180
181 #181
182 #182
183 #183
184 #184
185 #185
186 #186
187 #187
188 #188
189 #189
190 #190
191 #191
192 #192
193 #193
194 #194
195 #195
196 #196
197 #197
198 #198
199 #199
200 #200
201 #201
202 #202
203 #203
204 #204
205 #205
206 #206
207 #207
208 #208
209 #209
210 #210
211 #211
212 #212
213 #212
214 #212
215 #213
216 #214
217 #215
218 #216
219 #217
220 #218
221 #219
222 #220
223 #221
224 #222
225 #223
226 Pengumuman
227 ES_1 *Rahasia Urshia dan Arina
228 ES_2 *Katanya...
229 ES_3 Penjelasan Urshia
230 ES_4 Kemarahan Rakes
231 ES_5 Selamat Ulang Tahun
232 ES_5 Uzun & Azan
233 ES_6*Dan inilah aku...
234 ES_8 Ingin selalu bersama.
235 ES_9: Impian Arina
236 ES_10: Kita
237 Makasih
Episodes

Updated 237 Episodes

1
#001
2
#002
3
#003
4
#004
5
#005
6
#006
7
#007
8
#008
9
#009
10
#010
11
#011
12
#012
13
Visual
14
#013
15
#014
16
#015
17
#016
18
#017
19
#018
20
#019
21
#020
22
#021
23
#022
24
#023
25
#024
26
#025
27
#026
28
#027
29
#028
30
#029
31
#030
32
#031
33
#032
34
#033
35
#034
36
#035
37
#036
38
#037
39
#038
40
#039
41
#040
42
#041
43
#042
44
#043
45
#044
46
#045
47
#046
48
#047
49
#048
50
#049
51
#050
52
#051
53
#052
54
#053
55
#054
56
#055
57
#056
58
#057
59
#058
60
#059
61
#060
62
#061
63
#062
64
#063
65
#064
66
#065
67
#066
68
#067
69
#068
70
#069
71
#070
72
#071
73
#072
74
#073
75
#074
76
#075
77
#076
78
#077
79
#078
80
#079
81
#080
82
#081
83
#082
84
#083
85
#084
86
#085
87
#086
88
#087
89
#088
90
#089
91
#090
92
#091
93
#092
94
#093
95
#094
96
#095
97
#096
98
#097
99
#098
100
#099
101
#
102
#101
103
#102
104
#103
105
#104
106
#105
107
#106
108
#107
109
#108
110
#109
111
#110
112
#111
113
#112
114
#113
115
#114
116
#115
117
#116
118
#117
119
#118
120
#119
121
#120
122
#121
123
#122
124
#123
125
#124
126
#125
127
#126
128
#127
129
#128
130
#129
131
#130
132
131
133
#132
134
#133
135
#134
136
#135
137
#136
138
#137
139
#138
140
#139
141
#140
142
#141
143
#142
144
#143
145
#144
146
#145
147
#146
148
#147
149
#148
150
#149
151
#150
152
#151
153
#152
154
#153
155
#154
156
#155
157
#156
158
#157
159
#158
160
#159
161
#160
162
#161
163
#162
164
#163
165
#164
166
#165
167
#167
168
#168
169
#169
170
#170
171
#171
172
#172
173
#173
174
#174
175
#175
176
#176
177
#177
178
#178
179
#179
180
#180
181
#181
182
#182
183
#183
184
#184
185
#185
186
#186
187
#187
188
#188
189
#189
190
#190
191
#191
192
#192
193
#193
194
#194
195
#195
196
#196
197
#197
198
#198
199
#199
200
#200
201
#201
202
#202
203
#203
204
#204
205
#205
206
#206
207
#207
208
#208
209
#209
210
#210
211
#211
212
#212
213
#212
214
#212
215
#213
216
#214
217
#215
218
#216
219
#217
220
#218
221
#219
222
#220
223
#221
224
#222
225
#223
226
Pengumuman
227
ES_1 *Rahasia Urshia dan Arina
228
ES_2 *Katanya...
229
ES_3 Penjelasan Urshia
230
ES_4 Kemarahan Rakes
231
ES_5 Selamat Ulang Tahun
232
ES_5 Uzun & Azan
233
ES_6*Dan inilah aku...
234
ES_8 Ingin selalu bersama.
235
ES_9: Impian Arina
236
ES_10: Kita
237
Makasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!