TIARA NANDINI

TIARA NANDINI

Pergi ke sekolah

Tiara Nandini adalah seorang siswi di salah satu SMAN Magelang. Dia adalah anak tunggal dari bapak Suryo dan ibu Sinta. Keluarga Tiara berasal dari keluarga sederhana, tapi Tiara termasuk anak yang berprestasi di sekolahnya. Jadi, dia selalu mendapatkan beasiswa dari pihak sekolah.

Tiara merasa kesepian, karena tidak memiliki saudara. Untuk mengurangi kesepiannya, terkadang ia mengunjungi rumah teman dekatnya, Chika. Jarak rumah Tiara dan Chika tidak terlalu jauh, jadi Tiara hanya perlu berjalan kaki jika ingin kerumahnya Chika. Dirumah Chika terasa ramai, karena ada adiknya Chika yang banyak bicara.

Kali ini adalah malam selasa, kebetulan pada selasa pagi Tiara dan rekan OSIS-nya akan mengadakan rapat di ruang OSIS. Tiara yang takut akan bangun kesiangan, meminta tolong kepada ibunya agar membangunkannya pada selasa dini hari.

"Tiara ... bangun Nak, sudah shubuh. Sholat dulu, lalu bersiaplah ke sekolah," ucap Bu Sinta yang sudah berada di samping tempat tidurnya.

"Iya Bu ... Terima kasih sudah membangunkan Tiara," jawab Tiara sambil tersenyum kepada Bu Sinta.

"Iya Nak ...." Bu Sinta membalas senyum, lalu mengecup kening Tiara.

Tiara beranjak dari tempat tidurnya, lalu mengambil air wudhu untuk sholat subuh. Tiara sholat subuh berjamaah dengan kedua orang tuanya. Setelah sholat, dia bergegas untuk mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Setengah jam kemudian, Tiara telah selesai melakukan persiapannya, lalu berpamitan pada ibunya.

"Bu, Tiara berangkat dulu." Tiara pamit sambil mengecup tangan Ibunya.

"Ya Nak, hati hati di jalan," jawab Bu Sinta.

"Bapak sudah berangkat ya, Bu?" tanya Tiara sambil melangkah keluar rumah.

"Sudah Nak, tadi ada tetangga yang nyuruh Bapak untuk nganter anak nya sekolah," jawab Bu Sinta.

"Ya sudah Bu, Tiara berangkat dulu. Wassalamu'alaikum. " Tiara mulai berjalan ke tempat pemberhentian angkutan umum, untuk berangkat ke sekolah.

"Wa'alaikum salam. " Bu Sinta pun masuk kembali kedalam rumah.

Bapak Tiara bekerja dengan mengantar penumpang, terkadang hanya mengantar barang dengan becak nya. Sedangkan ibu Tiara, berjualan camilan keliling kampung untuk membantu perekonomian keluarga. Terkadang Tiara juga membawa camilan untuk di jual ke teman sekolahnya.

Tiara kini telah sampai di tempat pemberhentian angkutan umum,yang berjarak 10 menit dari rumah jika berjalan kaki. Karena tidak mempunyai kendaraan pribadi untuk ke sekolah, Tiara menggunakan angkutan umum.

"Tiara ... Sudah dari tadi nunggu angkutan nya?" tanya Chika.

"Belum Chik, baru lima menit nih." Tiara tersenyum sambil menjawab pertanyaan Chika.

Chika juga satu sekolah dengan Tiara, hanya beda kelas saja. Chika di kelas X4, sedangkan Tiara di X5. Rumah Chika dekat dengan tempat pemberhentian angkutan umum, jadi dia tidak terburu-buru datang nya.

Setelah menunggu, akhirnya angkutan umum nya datang. Mereka pun segera masuk kedalam angkutan umum itu, didalam angkutan umum masih sepi penumpang, jadi Tiara dan Chika bisa bebas duduknya. Perjalanan untuk ke sekolah, sekitar lima belas menit menggunakan angkutan umum.

"Tiara, kamu sudah di beri tugas yang ini belum sama bu Dewi?" tanya Chika sambil menunjukkan buku Matematika nya.

"Coba aku lihat." Tiara mengambil buku Chika.

"Yang ini udah kemarin Chik." Tiara melihat-lihat buku Chika.

"Beneran?Ajarin aku dong," pinta Chika dengan penuh harap.

"Iya ... Iya ... nanti waktu istirahat kamu ke kelas ku ya." Tiara hanya geleng-geleng kepala, karena Chika langsung memeluknya.

Walaupun mereka beda kelas, tapi mereka cukup dekat. Chika sebenarnya berasal dari keluarga berada.Namun, karena dia ingin dekat dengan Tiara, Chika rela pulang-pergi menggunakan kendaraan umum untuk ke sekolah.

Sebenarnya, Chika ingin menggunakan mobil ayah nya untuk berangkat ke sekolah bersama Tiara. Tapi Tiara menolaknya, jadi Chika yang mengalah menggunakan angkutan umum. Tak terasa, lima belas menit telah terlewati. Mereka segera turun dari angkutan umum, dan membayar ongkosnya.

"Tiara ... kamu lama banget sih, aku udah nunggu kamu dari tadi ni." Reno cemberut menyambut kedatangan Tiara dan Chika.

"Apaan sih Ka? Pagi-pagi udah cemberut aja. Lagian siapa suruh nungguin kalau gak sabaran. Ha ... ha ... ha ...." Chika tertawa meledek wajah Reno yang cemberut.

"Jadi jelek tau wajahnya." Chika meledek ,tapi tak di tanggapi oleh Reno. Chika yang di abaikan malah ikut cemberut dan meninggalkan mereka.

"Tiara ... aku ke kantin dulu ya, males di sini lihat wajah kak Reno yang cemberut." Chika berlalu menuju ke kantin.

"Ok, Chik." Tiara yang tahu Chika sedang ngambek hanya mengiyakan perkataan Chika.

"Yuk Tiara, kita langsung ke ruangan OSIS, yang lain udah pada nunggu nih" Reno yang tidak sabar langsung mengajak Tiara ke ruangan OSIS untuk rapat kegiatan OSIS.

"Ya ... ya ... oke." Tiara mengikuti Reno dari belakang menuju ruangan OSIS.

Saat melewati depan ruang guru, Tiara dan Reno dipanggil oleh seorang guru. Mereka pun segera menghampiri seorang guru yang memanggil mereka. Ternyata, guru itu adalah bu Yuli.

"Reno ... Tiara ... bisa bantu Ibu? Sebentar kok," pinta Bu Yuli.

"Tapi, sebentar kan Bu? Saya dan Tiara ada rapat di ruang OSIS," ucap Reno.

"Iya sebentar kok, yaudah yuk langsung masuk aja sekarang." Bu Yuli masuk ke ruang guru.

Tiara dan Reno segera membantu permasalahan ibu Yuli, setelah beberapa saat mereka telah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi ibu Yuli. Tiara dan Reno memang Murid yang pandai di sekolah itu. Mereka berdua mempunyai pengetahuan yang luas.

"Bu, ini sudah selesai. Saya dan Tiara pamit dulu ya," ucap Reno.

"Baik, terima kasih Reno ... Tiara ...," respon Bu Yuli.

" Iya Bu, wassalamu'alaikum," ucap Tiara dan Reno bersamaan.

" Wa'alaikum salam." Bu Yuli menjawab salam dari Reno dan Tiara.

Tiara dan Reno keluar dari ruangan guru, mereka berjalan menuju ke ruang OSIS. Saat berjalan, tiba-tiba Tiara terjatuh. Entah apa yang membuat Tiara terjatuh.

" Aduh ...." Tiara terjatuh.

" Kenapa kamu Ra? Ada yang sakit nggak? " tanya Reno.

" Nggak tau ni, kenapa tiba-tiba jatuh ya? Lututku agak perih ini, Kak." Tiara memegang area lututnya.

" Yaudah kita ke UKS dulu ya, kamu bisa jalan sendiri?" tanya Reno.

" Bisa, Kak. Tapi ... pelan-pelan, " jawab Tiara.

" Yaudah hati-hati ya, nggak usah buru-buru," ucap Reno.

" Tapi rapatnya gimana, Kak?" tanya Tiara.

" Iya, nanti kita kesana setelah ke UKS," jawab Reno.

Tak lama, Tiara dan Reno sudah sampai di UKS. Reno menunggu Tiara di depan UKS, Tiara ingin mengobati sendiri luka dilututnya. Setelah diobati, Tiara sudah bisa berjalan seperti biasa karena lututnya hanya lecet sedikit. Tiara segera keluar dari ruang UKS, dia teringat akan rapat di ruang OSIS.

"Gimana Ra? Udah nggak sakit?" tanya Reno.

"Alhamdulillah, udah nggak sakit. Lecet dikit dikasih betadine sembuhlah, Kak. Paling cuma perih dikit sih," jawab Tiara.

"Tapi bisa kan jalannya?" tanya Reno lagi.

"Bisa, Kak," jawab Tiara.

Tiara dan Reno melanjutkan langkah kaki mereka ke ruang OSIS. Sepanjang jalan menuju ruang OSIS tak terlalu ramai, karena belum banyak murid yang datang ke sekolah.

"Ra, semua dokumen udah disiapin buat persiapan rapat?" tanya Reno.

"Udah, Kak, udah aku bawa. Tapi ada satu dokumen yang berada di ruang OSIS, kemarin aku lupa membawanya pulang. Semoga masih ada disana," jawab Tiara. Sebenarnya Tiara khawatir jika dokumen di ruang OSIS itu hilang.

"Ya, semoga aja," ucap Reno.

Tiara dan Reno memang cukup dekat, karena mereka berada di organisasi yang sama. Dan sebenarnya, Reno ingin selalu dekat dengan Tiara karena dia menyukai Tiara. Reno mulai tertarik kepada Tiara, saat dia pertama kali melihat Tiara masuk di SMA itu. Dan sejak saat itu, Reno mencari berbagai cara agar bisa dekat dengan Tiara.

Tiara sudah menyadari jika Reno tertarik dengannya, namun Tiara tak menganggap serius. Karena Tiara ingin fokus belajar, terlebih lagi tidak ada kata pacaran dikamus Tiara. Tiara sudah menganggap Reno seperti kakaknya sendiri.

Terpopuler

Comments

Syifaa

Syifaa

Tiara kamu berprestasi banget aku juga pengen🥹🥹, jangan lupa mampir ya thorr

2023-12-23

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2022-11-10

0

SuryaMafaza

SuryaMafaza

aku mampir thor
semangat

2022-09-15

3

lihat semua
Episodes
1 Pergi ke sekolah
2 Di dalam ruang OSIS
3 Keributan di kantin
4 Ulangan kenaikan kelas
5 Runtuhnya dunia Tiara
6 Dunia terasa hampa
7 Semangat baru
8 Surprise dari Reno
9 Orang tua kandung Tiara
10 Masuk UGM
11 Bertemu Reno
12 Farradila
13 Liontin Tiara
14 Pembunuhan
15 Pelatihan bela diri
16 Plagiat
17 KKN
18 Kecelakaan
19 Tes DNA
20 Menginap di rumah Budhe
21 Pamit
22 Pulang ke Jakarta
23 Belanja di Mall
24 Sembuh
25 Pergi ke Yogyakarta
26 Pernikahan Dika dan Luna
27 Nostalgia
28 Kuliah lagi
29 Chelsea
30 Pembalasan Tirta
31 Tiga Preman
32 Kepulangan Davin
33 Lamaran
34 Video call
35 Pernikahan Davin dan Erina
36 Glady bersih
37 Pertunjukan tari
38 Kembalinya Aditya
39 Akhir perjuangan Salsa
40 Pertandingan pencak silat
41 Kemenangan
42 Mencoba motor baru
43 Rumah baru
44 Canda tawa
45 Belajar mengendarai
46 Belajar lagi
47 KKN kedua
48 Wisuda
49 Liburan
50 Hilangnya Tiara
51 Hari kedua pencarian
52 Kebenaran tentang Tiara
53 Kisah Satria dan Tina
54 Berlatih bela diri
55 Jeritan
56 Bertemu kembali
57 Ahli waris
58 Kejutan
59 Resepsi pernikahan
60 Bulan madu
61 Tirta menyerah
62 Dua janin
63 Melahirkan
64 Pesan author dan pengumuman
65 - Daffa dan Daffi -
66 - Makan ice cream -
67 - Perang bantal -
68 - Menjahili Lita -
69 - Tergelincir -
70 - Pulang ke Jakarta -
71 - Magang -
72 - Wisuda -
73 - Bertemu Aditya -
74 - Kembalinya Salsa -
75 - Kehilangan -
76 - Kehilangan lagi -
77 - Ulah Chelsea -
78 - Duka -
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Pergi ke sekolah
2
Di dalam ruang OSIS
3
Keributan di kantin
4
Ulangan kenaikan kelas
5
Runtuhnya dunia Tiara
6
Dunia terasa hampa
7
Semangat baru
8
Surprise dari Reno
9
Orang tua kandung Tiara
10
Masuk UGM
11
Bertemu Reno
12
Farradila
13
Liontin Tiara
14
Pembunuhan
15
Pelatihan bela diri
16
Plagiat
17
KKN
18
Kecelakaan
19
Tes DNA
20
Menginap di rumah Budhe
21
Pamit
22
Pulang ke Jakarta
23
Belanja di Mall
24
Sembuh
25
Pergi ke Yogyakarta
26
Pernikahan Dika dan Luna
27
Nostalgia
28
Kuliah lagi
29
Chelsea
30
Pembalasan Tirta
31
Tiga Preman
32
Kepulangan Davin
33
Lamaran
34
Video call
35
Pernikahan Davin dan Erina
36
Glady bersih
37
Pertunjukan tari
38
Kembalinya Aditya
39
Akhir perjuangan Salsa
40
Pertandingan pencak silat
41
Kemenangan
42
Mencoba motor baru
43
Rumah baru
44
Canda tawa
45
Belajar mengendarai
46
Belajar lagi
47
KKN kedua
48
Wisuda
49
Liburan
50
Hilangnya Tiara
51
Hari kedua pencarian
52
Kebenaran tentang Tiara
53
Kisah Satria dan Tina
54
Berlatih bela diri
55
Jeritan
56
Bertemu kembali
57
Ahli waris
58
Kejutan
59
Resepsi pernikahan
60
Bulan madu
61
Tirta menyerah
62
Dua janin
63
Melahirkan
64
Pesan author dan pengumuman
65
- Daffa dan Daffi -
66
- Makan ice cream -
67
- Perang bantal -
68
- Menjahili Lita -
69
- Tergelincir -
70
- Pulang ke Jakarta -
71
- Magang -
72
- Wisuda -
73
- Bertemu Aditya -
74
- Kembalinya Salsa -
75
- Kehilangan -
76
- Kehilangan lagi -
77
- Ulah Chelsea -
78
- Duka -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!