Tiara dan Chika sedang berada di kantin sekolah. Mereka sedang menikmati jus buah yang mereka pesan disana.
"Tumben rame ni kantin, ada acara apa ya?" Chika melihat sekelilingnya.
"Nggak tau, Chik." Tiara juga melihat sekelilingnya.
"Ada yang ngerayain ulang tahun kali ya," ucap Chika sambil memakan makanan nya.
"Iya kali," respon Tiara.
Di sisi lain.
"Eh Put, mana sih yang namanya Tiara Tiara itu?" tanya Clara dengan wajah mengkerut karena menahan marah.
"Itu lo yang duduk di meja ujung." Putri menunjuk ke arah Tiara. Clara langsung bergegas ke arah Tiara.
"Lo yang namanya Tiara ya?" tanya Clara dengan nada tinggi, hingga semua orang melihat mereka.
"Iya Kak." Tiara terkejut, kenapa kakak kelasnya datang dengan ekspresi seperti itu.
Clara langsung menumpahkan minuman di tangannya ke baju Tiara. Tiara tak bereaksi, namun masih syok dengan apa yang terjadi.
"Apa-apaan ini?" Chika langsung naik darah melihat kejadian ini.
"Bukan urusan, Lo!" Clara melirik Chika sekilas.
Tiara melihat semua orang melihat kejadian itu, Tiara masih belum mengerti akar permasalahannya. Tiara menunggu Kakak kelasnya mengatakannya.
"Lo jangan deket-deket sama Reno ya, awas lo!" Clara kembali berkata. Tiara seketika tahu apa masalahnya.
"Kak, aku sama Kak Reno cuma temen Kak. Gak ada hubungan apa apa. Maaf ya Kak, aku permisi dulu." Tiara bergegas pergi meninggalkan kantin bersama Chika.
"Berani lo ya main kabur aja, gue belum selesai ngomong." Clara melotot ke arah Tiara. Tapi, Tiara tak menghiraukan, lalu pergi berlalu meninggalkan kantin.
...***...
Tiara dan Chika berada di ruang OSIS,Tiara mengambil seragam cadangan yang di letakkan di loker, setiap anggota OSIS mendapat satu loker di ruangan itu. Karena Tiara mengikuti kegiatan OSIS dan Kegiatan PRAMUKA di sekolahnya, Tiara pun meninggalkan 1 set baju OSIS dan 1 set baju PRAMUKA di ruang OSIS.
Tiara selalu membawa kunci lokernya, Tiara berjaga-jaga jika seragam itu di butuhkan di saat genting. Setelah beberapa menit, Tiara telah selesai mengganti pakaian nya.
"Kurang ajar banget tu Kak Clara, main nyiram nyiram aja,di kira lo tanaman apa!" Chika masih emosi mengingat kejadian itu. Tapi Tiara, malah menahan tawa mendengar ucapan Chika.
"Mungkin karena cuaca tadi panas banget kan, jadi kak Clara mau ngademin badan aku." Tiara malah bercanda.
"Apaan sih kamu? Serius nih!" Chika tak puas dengan jawaban Tiara.
"Hehehe ... ok ... ok ... itu Kak Clara kayaknya suka sama Kak Reno, mereka 1 kelas. Mungkin udah lama sukanya," ucap Tiara.
"Hah, tambah lagi saingan aku." Chika mendengus kesal.
"Udah, fokus aja belajarnya, sebentar lagi kita kan ulangan kenaikan kelas." Tiara memperingatkan Chika.
"Kak Reno kan pinter, masa kamu gak malu kalau tinggal kelas,yang ada kak Reno gak mau dekat sama kamu." Tiara sengaja berkata seperti itu, supaya Chika semangat lagi belajar nya.
"Ya, aku harus pinter juga, masa pasangan aku pinter aku nya bego. Ayo balik ke kelas!" Chika kembali bersemangat, lalu berlalu pergi meninggalkan ruang OSIS.
Tiara tersenyum mendengar perkataan Chika. lalu, ia mengikuti Chika dari belakang. Karena saking semangatnya untuk belajar, Chika lupa untuk menunggu Tiara.
"Mana sih si Tiara?" Chika bermonolog. Tak lama, muncullah Tiara.
"Kamu kemana aja sih Tiara?" Chika keheranan.
"Kan kamu yang ninggalin aku tadi," Tiara menjawab dengan perasaan heran, temannya itu ternyata agak pikun.Tiara menahan tawanya, sedangkan Chika terdiam mencerna perkataan Tiara.
"Oh iya ya, kok aku jadi pikun gini." Chika menepuk jidatnya sendiri.
"Ya udah, kita ke kelas yuk," ajak Tiara.
"Oke." Chika menggandeng tangan Tiara. Setelah beberapa menit, sampailah mereka di depan kelas masing-masing, lalu mereka masuk.
"Nanti tunggu aku ya pulangnya." Chika sampai di depan pintu kelasnya.
"Oke." Tiara juga berada di depan pintu kelasnya.
Kini, keduanya benar-benar masuk ke kelas masing-masing. Mereka duduk manis di tempat duduk mereka, sambil menunggu kedatangan guru.
...***...
Bel lonceng berbunyi, menandakan kelas telah berakhir. Siswa-siswi berhamburan keluar dari kelasnya. Tapi, ada beberapa siswa yang masih berbincang didalam kelas.
"Tiara, yuk pulang! Eh, mampir bentar yuk ke alun-alun kota." Chika menghampiri Tiara ke kelas X5.
"Yaudah, ayo." Tiara dan Chika berlalu meninggalkan kelas X5.
Beberapa saat kemudian, mereka telah sampai di alun-alun kota. Tiara dan Chika, melihat keadaan sekitar alun-alun yang lumayan ramai.
"Kita keliling bentar yuk, mumpung gak panas nih." Ajak Chika.
"Oke." Jawab Tiara.
Setelah berkeliling, mereka ingin makan dulu. Tiara dan Chika, memilih untuk membeli makanan langganan mereka di alun-alun itu.
Tiara dan Chika memesan 2 mangkuk bakso di tempat Ibu Tri. Ibu Tri merupakan pedagang bakso dan beberapa camilan ringan di alun-alun itu. Karena Tiara dan Chika sering ke warung Ibu Tri, mereka menjadi akrab dengan Ibu Tri.
"Enak ni baksonya," ucap Chika.
"Iya, kan emang langganan kita kalau ke sini." Tiara memakan baksonya dengan lahap.
"Oh iya, kok aku pikun gini sih, kurang piknik ni kayaknya." Chika keheranan dengan diri nya sendiri yang akhir-akhir ini jadi pelupa.
"Alasan aja kamu," balas Tiara.
Setelah selesai makan, mereka pun membayar bakso mereka. Lagi-lagi Chika tak membolehkan Tiara untuk pulang. Chika mengajak Tiara untuk masuk ke mall terdekat dari alun-alun kota.
"Ra, yuk cari diskonan baju! Kali aja ada yang murah." Chika menuju tumpukan pakaian di mall itu.
"Oke." Tiara pun mengikuti Chika.
...***...
Setelah selesai belanja, mereka langsung pulang ke rumah masing-masing. Tiara sampai rumah pada pukul tiga sore, Tiara langsung membersihkan badannya. Karena tadi di sekolah sudah sholat dzuhur, setelah itu Tiara langsung istirahat sebentar di kamar nya.
"Ra, tidur kah kamu?" Bu Santi bertanya.
"Enggak Bu, cuma rebahan aja istirahat sebentar. Habis itu mau ngerjain tugas, Bu," jawab Tiara.
"Yaudah, kalau mau istirahat. Ibu mau ke warung dulu ya." Ibu Tiara berlalu meninggalkan Tiara.
"Ya, Bu." Tiara memandangi kepergian lbunya.
Setelah cukup istirahat, Tiara membuka laptopnya. Tiara ingin meng-update novel online-nya.
Semenjak kelas 3 SMP, Tiara sudah mulai menulis novel online-nya. Sampai sekarang Tiara masih aktif menulis novel online-nya, dan dari situ Tiara mendapatkan penghasilan sendiri tiap bulannya. Penghasilan itu cukup untuk kebutuhan pribadi nya. Kalau untuk biaya sekolah, Tiara tidak membayar apapun, dia mendapat beasiswa karena prestasinya. Setelah update novelnya, dia tak sadar telah tertidur di samping laptopnya.
...***...
Keesokan harinya.
"Ra, bantu Ibu masak yuk, kamu libur kan hari ini." Bu Santi masuk ke kamar Tiara.
"Baik, Bu." Tiara pun mengikuti Ibunya ke dapur untuk membantu memasak.
Dapur di rumah Tiara berdesain semi terbuka, sehingga udara di dapur tidak pengap. Tiara juga dapat melihat pemandangan indah diluar rumah dari dalam dapurnya.
...***...
Setelah selesai masak, Tiara menghidangkan masakan yang dia masak tadi ke meja makan. Walaupun hanya masakan sederhana, tapi mereka mensyukuri semua itu.
" Pak ... Buk ... mari sarapan bersama," ajak Tiara.
"Ya, Nak," jawab Bapak dan Ibu Tiara bersamaan.
...***...
Setelah sarapan, Tiara pamit pada kedua orang tuanya. Dia ingin berkunjung ke rumah Chika. Chika mengajak Tiara untuk belajar bersama, karena beberapa hari lagi ulangan kenaikan kelas akan tiba.
"Chik ... Chika ... aku udah sampai nih." Tiara telah sampai di depan rumah Chika.
"Oke ... oke, Ra. Bentar ya," ucap Chika dari dalam rumahnya. Chika bergegas keluar rumahnya. Mereka pun memulai belajar bersama di teras rumah Chika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Dani irwandi
tiara dan chika nama temen sekolahku
2022-09-24
3
Dewi
Mampu banget nih trik jitu Tiara semangatin Chika. Bisa di tiru
2022-09-02
2
Mega
Seganteng apa, sih, si Reno ini? Sampai direbutin banyak creek.
2022-08-30
1