Ulangan kenaikan kelas telah berakhir, dan seruluh murid telah dinyatakan naik ke jenjang kelas berikutnya. OSIS mengadakan kegiatan sebelum libur sekolah.
Para anggota OSIS, yang mengatur jalannya acara. Mereka menyusun berbagai perlombaan yang di llaksanakan selama 3 hari, dan beberapa hari setelah itu mereka akan mendapatkan waktu dua minggu untuk menikmati libur kenaikan kelas.
Para anggota OSIS sedang melaksanakan rapat, mengenai perlombaan yang akan di laksanakan disekolah besok. Setelah satu jam, mereka pun selesai melakukan rapat. Beberapa anggota OSIS masih berada di ruang OSIS.
"Kak Ren, ke kantin bareng yuk! Laper nih habis rapat tadi," ajak Dila pada Reno.
"Kamu sendiri aja Dil, lagi males nih mau ke kantin," respon Reno.
Seketika wajah Dila mengkerut mendengar jawaban Reno. Tiara yang masih di ruangan itu, hanya melirik sekilas ke arah Reno dan Dila. Setelah selesai membereskan berkas-berkas penting, Tiara pun segera keluar dari ruangan itu.
"Mau kemana, Ra?" tanya Reno.
"Mau ke kantin, Kak," jawab Tiara.
"Aku ikut!" ucap Reno. Ucapan Reno membuat mata Dila seketika melotot.
Reno segera lari keluar ruangan, baru sampai pintu terdengar suara Dila yang lantang. Reno tak menghiraukan Dila, Reno lari karena tak ingin mendengar omelan dari Dila. Reno berpikir, omelan dari Dila akan membuat sakit telinganya.
"Kak Reno ...! Tadi di ajak aku nggak mau, sekarang malah bareng Tiara lagi ke kantin." Emosi Dila meluap-luap.
Sesampainya di kantin.
"Kak, kamu sengaja ya tadi ... muka Dila serem lo saking marahnya." Tiara hanya geleng-geleng kepala mengingat kejadian tadi.
"Ah biarin, males aku kalau ke kantin bareng dia, yang ada selera makan ku ilang," Reno merespon ucapan Tiara sambil memakan makanan yang dia beli.
"Chika mana ya?" Reno menanyakan keberadaan Chika.
"Aku belum ketemu sih habis rapat tadi, gak tau sih kemana, cobalah aku chat dulu." Tiara mengeluarkan handphone nya.
Tiara :"Chik ... dimana kamu? Sini, aku sama kak Reno lagi di kantin,kita baru selesai nih rapatnya".
Chika:"Oke ... aku ke situ."
Lima menit kemudian, Chika telah sampai di kantin sekolah. Mereka bertiga pun makan, sambil sesekali terdengar candaan dari mereka. Pada saat itu suasana kantin sedang sepi, jadi tak ada yang terganggu dengan candaan mereka.
...***...
Tiara dan Chika sedang di dalam angkutan umum. Mereka langsung pulang ke rumah, setelah dari kantin tadi. Sepuluh menit kemudian, sampailah mereka di pemberhentian angkutan umum. Tiara dan Chika segera membayar ongkos angkutan umumnya.
"Ra, mampir dulu yuk ke rumah ku," ajak Chika.
"Mau ngapain?" Tiara menoleh ke arah Chika.
"Itu ... Manda kan ada tugas sekolah, dia kesulitan dan pengen minta bantuan kamu,mau ya ...," ucap Chika dengan ekspresi penuh harap.
"Gitu ... okelah." Tiara pun menyanggupi.
Manda adalah adik Chika yang juga duduk di bangku kelas 3 SMP. Sama seperti Cindy, adik Reno. Manda adalah anak yang ceria, Manda sangat senang jika bertemu dengan Tiara, karena dia bisa meminta bantuan pada pelajarannya yang sulit.
Tiara berbeda latar belakang keluarga dengan Chika, dan Reno. Tiara pernah menanyakan kepada Reno dan Chika, kenapa mereka mau berteman dengan nya. Reno dan Chika mengatakan, jika mereka tidak memandang orang dari latar belakang keluarga mereka.
...***...
Tiara telah masuk ke rumah Chika, lalu ia bertemu Manda. Tiara pun langsung melihat kesulitan Manda dalam tugasnya. Sedangkan Chika, hanya duduk melihat teman dan Adiknya. Chika memainkan handphone nya, sambil sesekali memasukkan camilan ke dalam mulutnya. Setelah selesai, Tiara pun bergegas untuk pamit.
"Makasih ya Ra, udah bantu Manda." Chika mengantar Tiara sampai ke depan rumahnya.
"Iya,Chik," ucap Tiara sambil tersenyum kepada Chika.
"Kak Tiara ... makasih ya udah bantu aku ngerjain tugas yang sulit, besok-besok lagi ya kak, heehee." Manda berlari dari dalam rumah menuju depan rumahnya.
"Ih ... maunya kamu." Chika mencubit adiknya pelan.
"Auuu ... sakit. Apaan sih kak, orang kakak Tiaranya mau kok." Manda menjulurkan lidahnya ke arah kakaknya.
"Iya, Nda. Boleh." Tiara pun segera pulang ke rumahnya.
...***...
Perlombaan yang di adakan di sekolah telah selesai di laksanakan, para murid pun bergegas keluar dari area sekolah. Tapi ada juga yang masih duduk di loby sekolah. Sedangkan Reno, Chika, dan Tiara sedang berada di parkiran sekolah.
"Eh, kita pergi main yuk ke Taman Kyai Langgeng," ajak Reno.
"Oke tuh, dah lama aku nggak main ke sana." Chika antusias dengan ajakan Reno.
"Aku juga dah lama nggak ke sana, aku ikut juga lah." Tiara pun ikut bicara.
Karena hari ini Reno menggunakan mobil ke sekolah, jadi mereka bersama-sama pergi ke Taman Kyai Langgeng menggunakan mobil Reno.
Setelah beberapa saat perjalanan, sampai lah mereka di tempat tujuan. Merekapun segera membayar tiket masuknya. Mereka berjalan-jalan di sekitar taman, sesekali mereka menaiki wahana permainan di sana. Setelah selesai bermain, merekapun pulang.
...***...
Kegiatan di sekolah telah berakhir, dan hari ini adalah hari pertama libur sekolah. Tiara bangun pagi, dan membantu Ibu nya membereskan rumah, juga memasak untuk sarapan pagi. Setelah selesai masak, Tiara menyajikan di meja makan. Tiara dan orang tuanya pun makan bersama.
"Ra ... Bapak mau antar Ibu ke pasar dulu, kamu mau titip apa?" Bapak bertanya disela sarapannya.
"Apa ya ... sepertinya tidak ada pak." Tiara menoleh ke arah Bapaknya.
"Yaudah, kalau gitu." Bapak pun kembali memakan makanannya.
Sementara Ibu, hanya menyimak obrolan Anak dan Suaminya. Bapak dan Ibu Tiara telah keluar dari rumah, bapak mengantar Ibu Tiara ke pasar menggunakan becaknya. Tiara pun kembali melanjutkan kegiatannya di rumah.
Dua puluh menit, berlalu. Tiara sedang berada di ruang tamu, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu dengan keras. Tiara terkejut, lalu membuka pintu rumahnya.
"Ra ... Bapak dan Ibu kamu kecelakaan ... ambulan sedang membawa jenazah mereka kemari," ucap seseorang yang mengetuk pintu tadi.
Deg.
Seketika, tubuh Tiara seakan di sambar petir. Dia kaget bukan main, kepala Tiara berkunang-kunang. Lalu brukkk ... Tiara jatuh pingsan tak sadarkan diri.
Cukup lama Tiara pingsan. Setelah satu jam, Tiara terbangun. Tiara berharap kejadian tadi hanya mimpi, tapi kenyataan berkata lain. Kejadian itu nyata, dan kini di rumahnya telah banyak orang yang sedang membacakan Al-Qur'an untuk kedua orang tuanya.
Seketika dunia Tiara runtuh, ia terdiam. Disamping nya ada Chika dan Manda yang menjaga Tiara. Sedangkan Reno, ada di luar ikut membaca Al - Qur'an bersama tetangga Tiara.
"Ra ... Kamu cuci muka dulu, nanti kita do'akan Bapak dan Ibu bersama - sama." Chika menuntun Tiara ke kamar mandi di dalam kamarnya.Tiara hanya menganggukkan kepalanya, tanpa bersuara.
Tiara keluar dari kamarnya, menuju ke ruangtamu. Semua orang melihat ke arah Tiara sekilas dan melanjutkan mengaji. Tiara membuka kain yang menutupi wajah Bapak dan Ibunya, tak terasa air matanya pun menetes. Memorinya kembali mengingat, hari-hari bersama kedua orang tuanya.
"Kita do'akan Bapak dan Ibu ya, Ra." Chika menyadarkan lamunan Tiara, Tiara hanya menganggukkan kepalanya.
Tiara, teman-temannya, dan juga warga sekitar mengantarkan orang tua Tiara ke peristirahatan terakhirnya. Setelah mendo'akan bapak dan ibunya, Tiara di gandeng Chika dan Manda disampingnya, mereka berjalan pulang menuju rumah Tiara.
Teman-teman Tiara masih menemani Tiara di rumahnya, sementara yang menemui tamu yang melayat adalah tetangganya. Paman dan bibi Tiara merantau jauh di Kalimantan. Jadi, tidak ada kerabat dekat disisi Tiara. Tiara juga hanya anak tunggal dari kedua orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Dani irwandi
yang sabar ya tiara
2022-10-11
0
Dhaken
yang kuat ya Ra
2022-09-15
1
Syhr Syhr
Turut berdukacita buat Tiara. Aku yakin pasti kamu kuat menjalani hidup ini.
2022-09-07
1