"Apa maksudmu?" Tanyaku. Aku punya firasat jelek tentangnya, tiba-tiba seorang senior mendekati ku dan bilang kalau dia tertarik? hmm mencurigakan. Aku harus berhati-hati dengannya, pasti ada maksud jahat di balik maksud baiknya.
Sesampainya di rumah.....
Aku sudah di sambut oleh ayahku dengan berpakaian rapi dengan sangat baik.
"Gloryku sayang, kamu baru pulang dari sekolah ya. Bagaimana sekolah mu hari ini?" Tanya ayahku dengan baik menuntun ku duduk di sofa ruang tamu.
"Ada apa yah? Kok tumben ayah menyambut ku begini?" Tanyaku
"Sayang nanti malam kau ikut ayah ketemu partner bisnis ya, mending sekarang kau siap siap dulu dandan yang cantik. Ayah sudah menyiapkan salon Dandan terbaik di kota." Jawab ayah
"Ta-tapi yah tugasku belum selesai"
"Tugas bisa di kerjakan sama paman Gaiya, kau tinggal ikut dengan ayah" Tegas ayahku, aku tak mengerti kenapa ayah begitu memaksa apakah itu terlalu penting? aku kan baru berumur 16 tahun, tapi kok udah di ajak bisnis aja.
Tapi aku ngga bisa menolak ajakan ayah, nanti aku kena hukuman di larang keluar rumah dan ke sekolah full sama pengawal.
Jam 18.30 petang, aku sudah selesai di dandanin dan ayah juga sudah selesai bersiap. Dan yang paling ngga nyaman adalah pakaianku sangat mini dan seksi, aku ngga tau aku harus berpakaian kayak gini kalau ketemu partner bisnis
Perjalanan pun di mulai, aku duduk di mobil yang sama dengan ayah, dan mobil pun melaju kencang. Sesampainya di tempat tujuan aku sangat terkejut karena tempat yang di maksud itu adalah di club malam yang masi belum buka karena bukanya itu biasanya jam 11 malam sampai jam 6 pagi.
Ayah menggandeng tanganku, masuk ke dalam tanpa ada pemeriksaan KTP atau apa gitu. Aku ngikut aja di belakang ayah di dampingi para pengawal, masih begitu sepi di dalam karena belum waktunya.
Berjalan dan terus berjalan melewati lorong lorong gelap dan sampailah di sebuah ruangan yang berada paling ujung bangunan. Ayahku masuk bersamaku tapi tidak dengan para pengawal yang berdiri di luar berjejer membentuk pagar kaki.
Di dalam sudah ada 3 orang yang sedang menunggu, satu seorang pria tua yang berjanggut panjang umurnya lebih tua daripada ayahku. Satunya, pria muda berbadan besar dengan otot otot yang kekar tapi wajahnya keliatan sangat menakutkan. Satunya lagi pria muda tampan yang bergaya elegan, mungkin umurnya sekitaran 20 tahun saat pertama bertemu dia tersenyum untukku. Jantungku ngga aman, pria tampan tiba-tiba tersenyum kayak gitu aku jadi ngga karuan.
"Kau telat Kai... apakah dia anakmu yang kau pernah sebutkan itu?" Tanya si pak tua memulai pembicaraan
"Maafkan ketidaksopanan saya Sanketa Bougenvillia, benar ini adalah anak saya Glory Hirahara. Mohon bimbingannya untuk kedepannya Tuan Sanketa Bougenvillia" Ayahku menunduk hormat ke pak tua yang disebut sebut sebagai Sanketa Bougenvillia aku tidak tau apa posisinya di dunia bisnisnya ayah, sepertinya dia adalah orang yang sangat di hormati. Aku juga ikut menunduk hormat sambil tersenyum
"Hohoho anakmu itu anak yang sangat sopan ya, udah manis cantik pintar juga seperti ayahnya hahahaha" Lanjut pak Sanketa
"Terimakasih atas pujiannya, saya merasa sangat terpuji" jawab ayah lembut
"Hahaha duduk duduk! Silakan mari kita bicarakan tentang bisnis yang akan kita jalankan" Ayah dan aku duduk di sofa tepat di depan pak Sanketa itu duduk.
Ayahku mengeluarkan dokumen dokumen yang sepertinya berhubungan dengan bisnis, aku hanya duduk diam di samping ayah sambil mendengarkan mereka berbicara dengan serius.
Dan sesaat kemudian seseorang berbisik di telingaku sambil memelukku dari belakang, ternyata dia adalah pria tampan yang bikin aku deg-deg tadi.
"Eh eh adik kecil kau lagi nganggur kan? mending main sama kakak, kakak bosan loh daritadi berdiri." Begitu katanya, seketika aku jadi merinding dan berontak tapi tenaganya kuat banget.
Mukanya makin mendekat dan siapa nyangka dia akan mencium ku, aku sangat terkejut, aku berontak. Walaupun ini adalah ciuman pertamaku, tapi aku merasa kalau ciuman kali ini sangat nikmat. Aku mau berhenti tapi ngga bisa, ayahku hanya diam saat melihat ku di cium sama orang asing yang tidak aku kenal. Dia seakan tidak perduli dengan apa yang mereka lakukan terhadapku.
Makin lama pria yang menciumiku itu meraba sana sini, kemudian mengangkat dan menggendong ku.
"Lepaskan! Turunkan aku, kau bajingan setan tai koceng! kampret kau! Ayaaahhhh!" aku berontak dan terus berteriak mencaci maki dan memanggil ayah. Tapi pria itu sangat kuat dan terus berjalan menuju pintu dan hendak membawaku ke suatu tempat.
Tapi tepat di saat pria itu membuka pintu...
"Hentikan Tuan muda Rosen!" Kata ayahku, seketika pria yang menggendongku tiba-tiba terdiam dan ekspresi wajah nya terlihat kesal.
" Sanketa Bougenvillia, semoga hari anda menyenangkan. Saya sangat senang bisa bekerja sama dengan anda, saya perwakilan keluarga Dellamorta pamit undur diri, selamat malam." Ayah membungkuk dan berjalan menjauhi Sanketa dan mendekati aku yang masih berada di pangkuan pria yang berasal dari keluarga Rosen kurang ajar ini
"Tindakan anda sudah keterlaluan tuan muda Rosen, saya membiarkan Anda mencium putri saya bukan berarti saya mengijinkan anda membawa putri saya ke kamar dan melakukan nya. Mohon pengertian dan kerjasama anda tuan muda, saya tidak mau maksud baik saya ke sini berakhir dengan adanya pertumpahan darah atas dasar yang tidak jelas. Kembalikan Putri saya" Kata kata ayahku yang begitu lembut namun artinya sangat menusuk, akhirnya tuan muda itu menurunkanku dan membiarkan aku pergi bersama dengan ayahku.
Selama perjalanan pulang ayah sama sekali tidak berbicara denganku, aku juga tidak mengerti kenapa ayah tidak mengehentikan pria itu saat mencium ku. Tapi sampai sekarang aku selalu memikirkan ciuman tadi, entah kenapa selalu terbayang-bayang apa itu karena ciuman pertamaku mungkin ya.
Tak lama kemudian mobil berhenti di depan restoran makanan barat gitu, ternyata sebelum pulang ayah mengajakku makan malam terlebih dahulu karena ya emang daritadi aku belum makan.
Dan saat makanan sedang di siapkan, aku bertanya hal yang paling ingin aku tanyakan kepada ayah
"Ayah, apa selama 15 tahun ini ayah tidak punya pacar baru atau istri kedua yang bisa menggantikan ibu? Kan ayah sama sekali tak pernah datang untuk menjenguk ibu ke desa." Tanyaku serius.
Tapi ayah tiba-tiba terkejut dan memiringkan kepalanya, dia seakan tidak menyangka kalau aku akan menanyakan hal yang seperti itu. Ayah terdiam, tersenyum dan kemudian menjawabnya.
"Itu... tidak seperti yang kamu pikirkan Glory"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Bilqies
ada udang di balik batu 😁
2024-06-01
0
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
q mampir,semangat
2022-08-21
1
•§͜¢•ⁿᵘᵐᴮ 🦢🍒hiatus
kenapa ayah nya diam saja mereka lagi ciuman apakah takut SMA pria itu,,ciuman pertama tapi meresapi.🤦🏼🤦🏼🤦🏼
2022-07-28
3