"Ayah? Akhirnya ayah pulang!" Hatiku sangat bahagia saat bertemu ayah yang sangat aku benci, dia tersenyum dan menyuruhku untuk mundur. Akupun menuruti kata katanya, dan berlari kebelakang ke samping anak buah ayahku.
Dan saat itu pun
BAK BUK BAK BUK! suara pukulan ayahku mengenai wajah pria yang membuat onar itu. aku tidak tau kenapa pria itu tidak melawan ayahku padahal tadi dia terlihat sangat kuat tapi sekarang sangat berbanding kebalik dia terlihat lemah dan tidak berdaya di hadapan ayahku.
Aku yang melihatnya menjadi sangat kasihan dan berteriak menyuruh ayahku agar menghentikannya. Pasti sangat sakit, aku tidak tahan melihat orang di gebukin seperti itu. Dan siapa tau kalau ayahku mau berhenti dan menyuruh anak buahnya untuk membawa pria itu keluar dari rumah, aku sangat lega sekaligus ngeri.
Sekarang aku tau pekerjaan ayahku itu sebenarnya apa, tanpa di tanyakan lagi aku sekarang sudah tau. Pekerjaan ayahku adalah sebagai seorang anggota mafia.
Mafia adalah sebuah organisasi yang di dalamnya banyak ada kekerasan dan bisnis gelap. Mafia lebih besar daripada cuma sekelompok gangster jalanan. Di negara Lligo tempatku tinggal sekarang adalah negara besar yang melegalkan bisnis Kasino dan Bar (Club Malam) yang di jalankan oleh Mafia.
Karena menurut isu yang tersebar pemimpin negara ini merupakan salah satu anggota mafia yang menekuni dunia politik, dia menang dan mangkat sebagai pemimpin negara itu karena dia menggunakan kekerasan kepada pesaingnya yang lain. Bahkan bisa membuat saingannya mundur secara pribadi karena takut berhadapan dengannya. Sungguh keji, itu sangat tidak adil negara ini sudah gila.
Aku sangat membenci mafia walaupun aku sendiri adalah keluarga Mafia. Aku tidak bisa menerimanya, yang mereka gunakan hanya kekerasan otak mereka kosong hanya otot mereka yang besar.
Di Hari aku kembali sekolah menjadi siswa SMA kelas 11, aku merasa sangat terbebani karena saat berangkat sekolah aku di temani 3 orang pengawal berpenampilan sangar dan di antar menggunakan mobil hitam mewah khusus untukku katanya.
Sesampainya di sekolah, semuanya menatapku sampai masuk ke kelas pun mereka tak mau melepaskan pandangannya ke arahku karena para pengawal terus berjalan di belakangku. Aku pun kesal
"Heh kalian! Sampai kapan kalian akan mengikuti ku? Pulanglah aku sudah sampai di sekolah!" kataku
"Kami akan menjaga keselamatan nona sampai anda pulang nanti" kata salah satu pengawal yang bekerja sebagai sopirku
"Nanti setelah pulang sekolah aku akan telpon kalian agar menjemput ku" kataku kesal
"Tidak bisa nona, ini adalah perintah Tuan untuk selalu menjaga dan mengawasi nona agar nona selalu dalam keadaan aman, bukannya nona tidak punya teman?" mendengar kata itu aku menjadi semakin kesal dan menendang mereka satu persatu walaupun tendangan ku tidak membuat mereka bergerak. Dan setelah bel pelajaran berbunyi mereka masih tetap berada di depan kelasku berjejer seperti patung manekin, guruku sampai takut masuk ke kelas karena melihat mereka yang berpenampilan sangar membuat guru guru pada gemetar.
Dan itu membuat ku sangat tidak nyaman, setelah pulang aku buru buru mencari ayah. Aku bertanya kepada paman Gaiya yang merupakan butler di rumah itu dia paman yang sangat baik kepadaku berbeda dari yang lainnya
"Paman Gaiya, apakah ayah ada di rumah?" Tanyaku yang masih berpakaian sekolah dan menggendong tas.
"Ada Nona, tapi tuan tidak mau ada yang menganggu nya. Nona silakan ganti pakaian dulu, kemudian makan siang..."
"Ayah manaaa?? Aku mau ketemu sama ayah! Aku mau protes!" teriakku yang bertingkah seperti anak kecil, akhirnya Paman Gaiya mengijinkan ku masuk ke ruang kerjanya ayah. Aku melihat ayah di sana dan 3 orang lainnya, yang satunya lagi seorang perempuan yang berpakaian sangat seksi, keliatan sekali kalau itu baju sangat kekurangan kain.
"Glory sayang, kenapa kamu masuk ke ruangan ayah tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Kan ayah sudah melarang siapapun yang masuk ke ruang kerja ayah karena ayah masih sibuk bekerja." Kata ayahku, aku tidak peduli dan aku langsung mengeluhkan apa yang terjadi tadi pagi saat masuk sekolah. Dan akhirnya ayah memerintahkan pengawalku agar mengantar dan menjemput saja setelah pulang sekolah.
Aku bahagia karena ayah memberiku kebebasan saat sekolah, tapi sepertinya aku salah. Ketika aku sekolah sendiri teman teman yang menatapku semakin menjadi jadi dan mereka seperti mengejekku dengan tatapan sinis mereka. Mereka terlihat sangat tidak suka dengan kehadiran ku di sekolah itu, lebih tepatnya saat di kelas semua mata tertuju ke arahku. Bahkan saat guru menerangkan mereka juga sesekali melirikku dengan sunggingan bibir mereka yang menaik.
Disaat jam istirahat pertama seseorang menghampiriku dan menggebug bangkuku dengan keras. Aku terkejut dan mereka pun tertawa, aku tidak mengerti kenapa mereka melakukan itu padahal aku tidak melakukan hal yang merugikan mereka.
"Heh Glory Hirahara! Kau ternyata anak orang kaya yah? Aku tidak tau kalau ayahmu ternyata orang kaya, padahal yang aku tau dulu ibumu yang penyakitan itu kan? Ihhh katanya rambutnya rontok berat sampai sampai jatuh di mana mana dan itu membuatku jijik! Iuhhh!" Mereka pun tertawa setelah mengolok-olok ibuku yang bahkan sudah meninggal 2 bulan yang lalu.
"Kau! Apa yang kau katakan hah? Dan siapa yang memberitahumu, kau mengejek ibuku pasti karena ada yang memberitahumu kan? kau mengatakan itu sebagai bahan olok-olokan kau kira itu keren?" Kataku kesal
"Hahahaha dia ngga terima Weh karena ibunya dibilang penyakitan! Dia tidak mau menerima kenyataan hahahaha" mereka malah tertawa semakin keras
"Eh sttt! kalian tidak boleh begitu! ibunya kan sudah meninggal kalau kalian mengejek ibunya nanti ibunya tidak tenang di alam sana dan menghantui kalian!" Seseorang berkata demikian yang tidak aku ingat namanya
Aku berfikir itu pembelaan untukku tapi ternyata tidak, itu adalah bahan candaan baru bagi mereka. aku tidak tau darimana mereka tau kalau ibuku meninggal karena sakit? padahal ini adalah sekolah baruku, tidak ada yang aku kenal di sekolah ini, sekolah lama maupun baru tetap saja sama. Sama sama iblis, ingin aku robek mulut mereka semua.
Di jam istirahat kedua, seorang lelaki yang sebenarnya adalah senior di sekolahku mendekati ku di atap. Aku waspada dengan kedatangannya yang penuh teka teki, dia sebenarnya teman atau musuh?
"Pasti berat bagimu, aku turut berdukacita atas kepergian ibumu. Aku tau kau pasti waspada dengan kedatangan ku mendekati ku, tapi aku tidak ada maksud apa apa. Aku hanya tertarik denganmu" Mendengar kata katanya yang bilang tertarik padaku, aku jadi menurunkan kewaspadaan ku. aku bertanya balik kepadanya
"Kenapa kamu tertarik padaku? Kau kenal aku kah?"
"Aku tertarik dengan murid pindahan di hari pertama sekolah. Ternyata ada siswa baru yang sangat cantik dan dia adalah juniorku. Dan yang membuatku terkejut adalah kau membawa pengawal di hari pertama sekolah dan mereka terlihat sangar hahaha aku sangat merasa takut aku kira kau anak keluarga gangster tapi ternyata kau anak yang sangat lemah lembut ya" katanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Bilqies
bagus kak ceritanya
2024-06-01
1
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
mampir kk
2022-08-02
1
✰͜͡ᴠ᭄⸙ᵍᵏ(^_^) Kᵝ⃟ᴸ🦎
mampir kesini lagi, semangat up.nya othor
2022-07-29
1