LOVE The MAFIA

LOVE The MAFIA

Bab 01 Gadis Polos (R)

Disebuah university terkenal di negara A, seorang gadis polos cantik berjalan melewati gerbang kampus dengan sedikit berlari.

Gadis polos itu terlambat datang kekampus hingga dia harus sedikit berlari.

"Ho, hu, hisss...." Dengan napas tersengal sengal, ia membungkuk guna mengatur napasnya. Saat merasa sedikit lebih baik, ia kembali menegakkan barangnya, namun netranya bertemu dengan netra Dosennya. Gadis ini, mengigit bibirnya karena kembali terlambat.

Sang Dosen menatap tajam mahasiswanya yang hobi terlambat ini. "Kamu kesini," ucap Dosen.

Gadis itu tak bergeming masih berdiri diambang pintu lalu melirik ke arah temannya yang ada di kursi tengah.

Karena gadis itu tak bergeming, membuat Dosennya sedikit merasa kesal, karena tak di hiraukan oleh mahasiswinya. "Kenapa kamu hanya mematung di sana?" Apa kamu tidak mendengar ucapan saya?!"

Lebih nas-nya lagi Dosen hari ini adalah salah satu dosen yang tegas, disiplin dan sangat profesional dalam mengajar, karena itu mahasiswa dan mahasiswi kampus memberikan julukan Dosen killer. Tak sampai disitu bahkan para mahasiswa/i akan berangkat sangat pagi saat mata kuliah dosen ini, hanya agar dapat tepat waktu masuk kedalam kelas, sebelum dirinya.

Baru saja gadis mudah itu ingin mengangkat kakinya melangkah masuk. Namun sang Dosen sudah lebih dulu, kembali berucap. "Berhenti. Silahkan berbalik dan tutup pintunya," ucap dosen.

Gadis mudah itu merasa sedikit kesal, dan ingin mengatakan sesuatu untuk protes karena dia tidak ingin di keluar kan dari kelas. Walau sudah biasa di keluarkan karena sering terlambat masuk kelas. Tapi hari ini dia hanya telat beberapa detik saja, dan sudah tidak bisa masuk mengikuti kelas.

Namun gadis polos itu merenungkan niatnya, kemudian memundurkan kakinya keluar, sembari menarik gagang pintu, namun sebelum pintu tertutup, Sang Dosen kembali berucap. "Dan yah, seterusnya kamu tidak perlu lagi mengikuti kelas saya lagi."

Gadis itu hanya memberikan senyum paksaan, tangannya terkepal kuat menggenggam gagang pintu. Ingin protes, percuma, yah sudahlah, fikirnya tak ingin ambil pusing. Mana kepalanya sudah pusing lagi.

Mau ngulang satu tahun lagi, yah dia tidak perduli lagi, terlihat sekarang di otaknya hanya ada satu yang ia fikirkan bagaimana caranya menghilangkan sakit kepalanya.

Dengan perasaan kesal, lemas, Gadis itu melangkah kan kakinya kesebuah ruangan, Di mana ruangan itu dipenuh dengan buku-buku yang tebal. Ia menyeret kakinya masuk keperpustakaan kampus, mencari kursi paling pojok, lalu mendudukkan bok*ngnya disana dengan sedikit kasar, serta menghempas tasnya dengan kasar di atas meja.

Jika biasanya orang masuk ke perpustakaan tujuannya adalah membaca buka, maka gadis ini masuk ke perpustakaan hanya untuk tertidur dan menghilang pusing di kepalanya yang sedari tadi membuatnya kesal. Begitu tangan dan kepalanya menyentuh meja, tak butuh waktu lama untuk ia tertidur pulas.

Setiap mahasiswa/i yang ada didalam perpustakaan menatap kearah meja gadis itu. Mereka bertanyak-tanyak tanyak kenapa setiap gadis itu masuk kedalam perpustakaan dia selalu saja duduk dipojok dan tertidur. Apa dia tidak tidur semalaman?, atau kenapa?. Fikir orang-orang di sana.

Selang beberapa saat, terlihat dosen yang mengajar di kelas Gadis tadi, telah selesai mengajar dengan menutup mata pelajaran yang dia bawakan. Kemudian Dosen itu keluar dari dalam kelas begitu pun mahasiswa lainnya.

Mereka semua keluar kelas, dengan tujuan ke kantin, untuk mengisi amunisi kembali. Akan tetapi satu mahasiswi berjalan kearah keperpustakaan.

Sampai di sana langsung saja ia berjalan menuju pojokan. "Bangun lah sudah cukup kau tertidur," ucap Gadis itu.

Tak ada respon dari temannya, membuatnya memutar bola mata malas. Dengan sedikit keras ia menggoyang-goyang tubuh temannya.

Namum orang yang sedang berusaha ia bangunkan tak bergeming sama sekali. Sehingga membuatnya kesal.

"Ini anak tidur apa mati sih kenapa susah banget di bangunin," celetuknya kesal.

Dengan penuh kekesalan ia kembali menggoyang-goyang tubuh temannya lebih keras, sambil menutup hidung temannya, kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga temannya. "FRANC ALBERTA BAGUN." Sarkasnya dengan lantang, membuat si empunya nama kaget bukan kepalang.

Wajah gadis itu menjadi kesal, menatap kesal orang di depannya, namun yang di tatap wajahnya lebih kesal dan memerah.

ANGGI FRANC ALBERTA , si gadis polos cantik dengan gigi ginsul saat tersenyum. Franc juga adalah Salah satu mahasiswi yang sangat pintar, hanya saja sedikit sering terlambat datang ke kampus, hingga seringkali di keluarkan dari kelas bersama dengan sahabatnya. Tapi nahas kali ini dia hanya sendiri karena sahabatnya tak terlambat. Walau dia sering di keluarkan tapi tak membuat dirinya mengulang mata kuliahnya. Mungkin karena kerapkali menjadi perwakilan kampus mengikuti lomba dan menjadi juara.

Franc mengubah mimik wajahnya menjadi wajah ngantuk. "Oh star. Uuhmmmm," ucap Franc khas orang bangun tidur, lalu kembali tertidur.

Melihat Franc kembali ingin menjatuhkan kepalanya, Star dengan sigap menarik lengannya, menyeretnya keluar dari perpustakaan. Franc dengan mata yang belum terbuka lebar di tambah nyawa belum terkumpul, Franc berjalan gontai dengan mata masih tertutup.

STAR DAMIAN adalah satu satunya teman Franc di kampus. Mereka sudah lama berteman bahkan sebelum Franc datang kenegara A untuk melanjutkan pendidikannya. Star juga adalah gadis cantik, pintar, dan juga Star memiliki suara cempreng khas miliknya saat berteriak. Dia juga orang yang centil dan sangat menyukai pria yang tampan. Akan tetapi dia tidak pernah memiliki keinginan menjadikan salah satu pria yang di sukainya sebagai kekasih hatinya. Dirinya hanya benar benar menyukai sesuatu yang indah. Dan menurutnya laki laki dengan wajah tampan sesuatu yang indah apalagi saat dipandang, begitulah pikirnya.

"Aduh Star pelan-pelan jalannya, masih ngantuk nih... Ooouuuhhm," ucap Franc sesekali menguap.

Terlihat jelas dari raut wajahnya yang masih sangat mengantuk tapi sahabatnya ini tak membiarkan dia tertidur lagi. "Apa kamu tidak tidur semalam?" tanya Star masih menyeret Franc keluar dari perpustakaan.

"Hmmm," ucap Franc, Franc masih terus berusaha mengumpulkan nyawanya kembali.

"Memangnya apa yang kamu lakukan?, Jangan bilang kamu ..." ujar Star, dan berbalik cepat, kemudian menatap horor Franc.

Franc melihat tatapan horor temannya, hanya berdehem kecil sembari menganggukkan kepalanya.

Tatapan Star semakin horor saat mendengar jawaban sahabatnya, melihat hal itu Franc memperbaiki sedikit tatanan rambutnya. "Sudah gak usah kesal apalagi drama marah seperti ini, aku tidak mengambil semuanya. Aku juga menyisakannya untukmu," jawab Franc.

Mendengar penuturan sahabatnya, Star memanyungkan bibirnya kesal, namun seperdetik kemudian langsung berubah menjadi senyum sumringah. "Sunggukah?, Waoohh lalu di mana kamu menyimpannya?" tanya Star dengan mata berbinar senang.

"Dia ada di tempat biasa," jawab Franc, kembali melanjutkan makannya ke kantin, begitupun Star dengan cepat langsung menyusul langkah Franc.

Mereka ngobrol sambil berjalan beriringan menuju kearah kantin kampus. "Ohohh jadi ada di tempat biasa. Aku sudah gak sabar melihatnya Franc," ucap Star kegirangan, dan tidak sabar melihatnya.

"Seramu lah. Oiya, bukan kah kamu membangunkan aku tadi untuk mengajakku makan bukan?, jadi hari ini kau harus mentraktir," ucap Franc.

"Tidak masalah karena hari ini aku bahagia, jadi aku akan mentraktir kau sepuasmu" ucap Star dengan semangat yang sudah seperti orang yang baru saja mendapatkan undian lotere.

Mereka berjalan menuju kantin kampus, dengan senyum di bibir Star yang tak urung pudar bahkan wajahnya terlihat seperti membayangkan sesuatu yang sangat menyenangkan, jika melihat wajahnya.

Mereka menyusuri meja meja yang ada di kantin, lalu memilih meja paling ujung dekat tembok.

Sambil menunggu pesanan mereka, Franc mengeluarkan ponselnya dan bermain game.

"Franc kamu gak bohong kan?" tanya Star memastikan sahabatnya tidak sedang membohongi dirinya.

Mendengar apa yang di katakan sahabatnya Franc menjawab tanpa mengalihkan perhatiannya dari handphone miliknya.

"Ummmm. Pulang kuliah kau bisa melihatnya sendiri," ucap Franc sambil bermain game di handphone miliknya.

Setelah memastikan kembali ucapan sahabatnya. Dia sudah yakin sahabatnya tidak sedang membohongi dia. "Waoohhh. Aku benar benar tidak sabar Franc," ucap Star masih dengan tersenyum manis.

#continue 👉👉👉...................

...Like 👍👍👍 readers harapan author...

...comments 👇👇👇readers harapan author...

......................

...----------------...

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Bab 01 Gadis Polos (R)
2 Bab 02 Bully (R)
3 03. Sudah cukup (R)
4 04 MASALAH (R)
5 Jam Update
6 Bab 06 (R)
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 49
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72.
73 Bab 73
74 Bab 74 Hari H.
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 1002
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105 S2
106 Bab 106
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 01 Gadis Polos (R)
2
Bab 02 Bully (R)
3
03. Sudah cukup (R)
4
04 MASALAH (R)
5
Jam Update
6
Bab 06 (R)
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 49
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72.
73
Bab 73
74
Bab 74 Hari H.
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 1002
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105 S2
106
Bab 106

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!