NovelToon NovelToon

LOVE The MAFIA

Bab 01 Gadis Polos (R)

Disebuah university terkenal di negara A, seorang gadis polos cantik berjalan melewati gerbang kampus dengan sedikit berlari.

Gadis polos itu terlambat datang kekampus hingga dia harus sedikit berlari.

"Ho, hu, hisss...." Dengan napas tersengal sengal, ia membungkuk guna mengatur napasnya. Saat merasa sedikit lebih baik, ia kembali menegakkan barangnya, namun netranya bertemu dengan netra Dosennya. Gadis ini, mengigit bibirnya karena kembali terlambat.

Sang Dosen menatap tajam mahasiswanya yang hobi terlambat ini. "Kamu kesini," ucap Dosen.

Gadis itu tak bergeming masih berdiri diambang pintu lalu melirik ke arah temannya yang ada di kursi tengah.

Karena gadis itu tak bergeming, membuat Dosennya sedikit merasa kesal, karena tak di hiraukan oleh mahasiswinya. "Kenapa kamu hanya mematung di sana?" Apa kamu tidak mendengar ucapan saya?!"

Lebih nas-nya lagi Dosen hari ini adalah salah satu dosen yang tegas, disiplin dan sangat profesional dalam mengajar, karena itu mahasiswa dan mahasiswi kampus memberikan julukan Dosen killer. Tak sampai disitu bahkan para mahasiswa/i akan berangkat sangat pagi saat mata kuliah dosen ini, hanya agar dapat tepat waktu masuk kedalam kelas, sebelum dirinya.

Baru saja gadis mudah itu ingin mengangkat kakinya melangkah masuk. Namun sang Dosen sudah lebih dulu, kembali berucap. "Berhenti. Silahkan berbalik dan tutup pintunya," ucap dosen.

Gadis mudah itu merasa sedikit kesal, dan ingin mengatakan sesuatu untuk protes karena dia tidak ingin di keluar kan dari kelas. Walau sudah biasa di keluarkan karena sering terlambat masuk kelas. Tapi hari ini dia hanya telat beberapa detik saja, dan sudah tidak bisa masuk mengikuti kelas.

Namun gadis polos itu merenungkan niatnya, kemudian memundurkan kakinya keluar, sembari menarik gagang pintu, namun sebelum pintu tertutup, Sang Dosen kembali berucap. "Dan yah, seterusnya kamu tidak perlu lagi mengikuti kelas saya lagi."

Gadis itu hanya memberikan senyum paksaan, tangannya terkepal kuat menggenggam gagang pintu. Ingin protes, percuma, yah sudahlah, fikirnya tak ingin ambil pusing. Mana kepalanya sudah pusing lagi.

Mau ngulang satu tahun lagi, yah dia tidak perduli lagi, terlihat sekarang di otaknya hanya ada satu yang ia fikirkan bagaimana caranya menghilangkan sakit kepalanya.

Dengan perasaan kesal, lemas, Gadis itu melangkah kan kakinya kesebuah ruangan, Di mana ruangan itu dipenuh dengan buku-buku yang tebal. Ia menyeret kakinya masuk keperpustakaan kampus, mencari kursi paling pojok, lalu mendudukkan bok*ngnya disana dengan sedikit kasar, serta menghempas tasnya dengan kasar di atas meja.

Jika biasanya orang masuk ke perpustakaan tujuannya adalah membaca buka, maka gadis ini masuk ke perpustakaan hanya untuk tertidur dan menghilang pusing di kepalanya yang sedari tadi membuatnya kesal. Begitu tangan dan kepalanya menyentuh meja, tak butuh waktu lama untuk ia tertidur pulas.

Setiap mahasiswa/i yang ada didalam perpustakaan menatap kearah meja gadis itu. Mereka bertanyak-tanyak tanyak kenapa setiap gadis itu masuk kedalam perpustakaan dia selalu saja duduk dipojok dan tertidur. Apa dia tidak tidur semalaman?, atau kenapa?. Fikir orang-orang di sana.

Selang beberapa saat, terlihat dosen yang mengajar di kelas Gadis tadi, telah selesai mengajar dengan menutup mata pelajaran yang dia bawakan. Kemudian Dosen itu keluar dari dalam kelas begitu pun mahasiswa lainnya.

Mereka semua keluar kelas, dengan tujuan ke kantin, untuk mengisi amunisi kembali. Akan tetapi satu mahasiswi berjalan kearah keperpustakaan.

Sampai di sana langsung saja ia berjalan menuju pojokan. "Bangun lah sudah cukup kau tertidur," ucap Gadis itu.

Tak ada respon dari temannya, membuatnya memutar bola mata malas. Dengan sedikit keras ia menggoyang-goyang tubuh temannya.

Namum orang yang sedang berusaha ia bangunkan tak bergeming sama sekali. Sehingga membuatnya kesal.

"Ini anak tidur apa mati sih kenapa susah banget di bangunin," celetuknya kesal.

Dengan penuh kekesalan ia kembali menggoyang-goyang tubuh temannya lebih keras, sambil menutup hidung temannya, kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga temannya. "FRANC ALBERTA BAGUN." Sarkasnya dengan lantang, membuat si empunya nama kaget bukan kepalang.

Wajah gadis itu menjadi kesal, menatap kesal orang di depannya, namun yang di tatap wajahnya lebih kesal dan memerah.

ANGGI FRANC ALBERTA , si gadis polos cantik dengan gigi ginsul saat tersenyum. Franc juga adalah Salah satu mahasiswi yang sangat pintar, hanya saja sedikit sering terlambat datang ke kampus, hingga seringkali di keluarkan dari kelas bersama dengan sahabatnya. Tapi nahas kali ini dia hanya sendiri karena sahabatnya tak terlambat. Walau dia sering di keluarkan tapi tak membuat dirinya mengulang mata kuliahnya. Mungkin karena kerapkali menjadi perwakilan kampus mengikuti lomba dan menjadi juara.

Franc mengubah mimik wajahnya menjadi wajah ngantuk. "Oh star. Uuhmmmm," ucap Franc khas orang bangun tidur, lalu kembali tertidur.

Melihat Franc kembali ingin menjatuhkan kepalanya, Star dengan sigap menarik lengannya, menyeretnya keluar dari perpustakaan. Franc dengan mata yang belum terbuka lebar di tambah nyawa belum terkumpul, Franc berjalan gontai dengan mata masih tertutup.

STAR DAMIAN adalah satu satunya teman Franc di kampus. Mereka sudah lama berteman bahkan sebelum Franc datang kenegara A untuk melanjutkan pendidikannya. Star juga adalah gadis cantik, pintar, dan juga Star memiliki suara cempreng khas miliknya saat berteriak. Dia juga orang yang centil dan sangat menyukai pria yang tampan. Akan tetapi dia tidak pernah memiliki keinginan menjadikan salah satu pria yang di sukainya sebagai kekasih hatinya. Dirinya hanya benar benar menyukai sesuatu yang indah. Dan menurutnya laki laki dengan wajah tampan sesuatu yang indah apalagi saat dipandang, begitulah pikirnya.

"Aduh Star pelan-pelan jalannya, masih ngantuk nih... Ooouuuhhm," ucap Franc sesekali menguap.

Terlihat jelas dari raut wajahnya yang masih sangat mengantuk tapi sahabatnya ini tak membiarkan dia tertidur lagi. "Apa kamu tidak tidur semalam?" tanya Star masih menyeret Franc keluar dari perpustakaan.

"Hmmm," ucap Franc, Franc masih terus berusaha mengumpulkan nyawanya kembali.

"Memangnya apa yang kamu lakukan?, Jangan bilang kamu ..." ujar Star, dan berbalik cepat, kemudian menatap horor Franc.

Franc melihat tatapan horor temannya, hanya berdehem kecil sembari menganggukkan kepalanya.

Tatapan Star semakin horor saat mendengar jawaban sahabatnya, melihat hal itu Franc memperbaiki sedikit tatanan rambutnya. "Sudah gak usah kesal apalagi drama marah seperti ini, aku tidak mengambil semuanya. Aku juga menyisakannya untukmu," jawab Franc.

Mendengar penuturan sahabatnya, Star memanyungkan bibirnya kesal, namun seperdetik kemudian langsung berubah menjadi senyum sumringah. "Sunggukah?, Waoohh lalu di mana kamu menyimpannya?" tanya Star dengan mata berbinar senang.

"Dia ada di tempat biasa," jawab Franc, kembali melanjutkan makannya ke kantin, begitupun Star dengan cepat langsung menyusul langkah Franc.

Mereka ngobrol sambil berjalan beriringan menuju kearah kantin kampus. "Ohohh jadi ada di tempat biasa. Aku sudah gak sabar melihatnya Franc," ucap Star kegirangan, dan tidak sabar melihatnya.

"Seramu lah. Oiya, bukan kah kamu membangunkan aku tadi untuk mengajakku makan bukan?, jadi hari ini kau harus mentraktir," ucap Franc.

"Tidak masalah karena hari ini aku bahagia, jadi aku akan mentraktir kau sepuasmu" ucap Star dengan semangat yang sudah seperti orang yang baru saja mendapatkan undian lotere.

Mereka berjalan menuju kantin kampus, dengan senyum di bibir Star yang tak urung pudar bahkan wajahnya terlihat seperti membayangkan sesuatu yang sangat menyenangkan, jika melihat wajahnya.

Mereka menyusuri meja meja yang ada di kantin, lalu memilih meja paling ujung dekat tembok.

Sambil menunggu pesanan mereka, Franc mengeluarkan ponselnya dan bermain game.

"Franc kamu gak bohong kan?" tanya Star memastikan sahabatnya tidak sedang membohongi dirinya.

Mendengar apa yang di katakan sahabatnya Franc menjawab tanpa mengalihkan perhatiannya dari handphone miliknya.

"Ummmm. Pulang kuliah kau bisa melihatnya sendiri," ucap Franc sambil bermain game di handphone miliknya.

Setelah memastikan kembali ucapan sahabatnya. Dia sudah yakin sahabatnya tidak sedang membohongi dia. "Waoohhh. Aku benar benar tidak sabar Franc," ucap Star masih dengan tersenyum manis.

#continue 👉👉👉...................

...Like 👍👍👍 readers harapan author...

...comments 👇👇👇readers harapan author...

......................

...----------------...

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bab 02 Bully (R)

Franc dan Star dengan tenang menunggu makanan mereka, namun, suara riuh terdengar dari anak di sana. Star mengalihkan pandangnya kearah objek ke riuhan yang terjadi. Terlihat dari arah pintu masuk kantin tiga wanita muda cantik berjalan dengan sangat sambong, menghampir meja mereka, Star mengerutkan dahinya, melihat hal itu.

"Franc, Franc, Selina and the gen, berjalan kearah kita," ucap Star memukul-memukul tangan Franc yang tak lepas dari handphone nya. Sekilas Franc mengalihkan pandangannya lalu kembali fokus pada benda pipih di tangannya.

Siapa yang gak kenal dengan tiga wanita cantik itu adalah Selina Barack putri seorang pengusaha yang kaya raya papanya juga pemegang saham di kampus yang dia tempati kuliah. Karena itu dia kerap kali membully siswa yang berasal dari kalangan bawah. Selina juga mempunyai dua orang teman yang ayahnya juga seorang pengusaha. Teman temannya bernama Merlin Mettew dan Rose Darius, sifat teman temannya tak beda jauh dengan Selina, Sombong.

Mahasiswi popular di kampus, dan tak ada yang berani melawan mereka, karena mereka sering kali menggunakan kekuasaan ayah mereka di kampus.

Dan sekarang Selina And the Gen berdiri tepat di depan meja Franc dan Star. Semua orang menatap ibah pada Franc dan Star.

"Entah apa yang mereka lakukan hingga menyinggung Selina And The Gen," bisik bisik mahasiswa lainnya.

"Aku merasa kasian pada mereka, aku yakin setelah ini, mereka akan di keluarkan dari kampus," ucap yang lainnya lagi. dan masih banyak lagi bisik bisik tetangga tentang apa yang di lakukan Star dan Franc hingga menyinggung Selina And The Gen.

Selina yaang mendengar semua itu tersenyum puas, lalu menatap Star dan Franc yang sudah mendongakkan wajahnya menatap mereka bertiga. Selina mengangkat sebelah alisnya, melihat dua orang di depannya ini masih duduk dan hanya menatapnya.

Salina tersenyum meremehkan. "Lihatlah girls dua gadis ini satu KAMPUNGAN satulagi..." ucap Selina, sembari mengangkat kedua tangannya meminta kedua temannya melanjutkan kalimatnya. "CUPU," ucap dua teman Selina, kemudian mereka tertawa.

Seperdetik kemudian Salina meminta kedua temannya berhenti tertawa, lalu menatap kedua orang di hadapannya yang sama sekali tidak bergeming.

"Coba deh kalian fikir, Bagaimana di kampus kita ini yang super elit, bisa ada orang kampungan dan cupu seperti ini di kampus kita. Aku jadi curiga mereka masuk itu karena lewat jalur gak benar lagi," ucap Salina dengan nada bicara mengejek.

"Jalur apa tuh Sel?" tanya salah satu teman Selina, Merlin.

"Jalur suap kah?" celetuk teman Selina yang satu lagi, Rose.

Selina tersenyum miring meremehkan. "Ngak mungkin donk jalur suap, mereka apa????" tanyak meletakkan tangannya di telinganya.

Dengan serempak kedua teman Selina menjawab dengan keras. "Miskyunnn..."

"Hahahahahaha..." Mereka semua tertawa, dan sebagian dari mahasiswa yang lainnya pun ikut tertawa.

Namun Franc dan Star masih tak bergeming, mereka masih tetap duduk mendongak menatap Selina And The Gen, menghina mereka.

"Jadi Sel, mereka masuk jalur apa donk, kan gak bisa suap?" tanyak Rose, masih belum puas menghina Star dan Franc.

"Apa aku harus mengatakannya?" tanyak balik Serlin.

"Sangat harus, Sel..." jawab Rose dan Merlin bersamaan.

"Baiklah, baiklah, aku akan mengatakannya bagaimana mereka bisa lolos masuk ke kampus kita ini..." ucap Selina menjeda ucapannya.

"Jadi dia masuk ke kampus kita sudah pasti, menggunakan jalur apa Guys...?"

"Dengan menggunakan tubuhnya," jawab Mesin dan Rose lagi dengan keras

"Pas..."

"...tinya..." ujar Merlin Dan Rose lalu kembali tertawa, puas setelah mengatakan hal itu.

"Hahahahahaha...."

Semua orang hanya menyaksikan dan mendengar tak ada yang berani membela Star dan Franc, mereka semua terlalu takut untuk berurusan dengan Selina And The Gen.

Star mendengar hal itu, wajahnya mulai memerah tangannya terkepal erat di bawah meja, saat ingin berdiri, ia di tahan oleh Franc, membuat Star tak jadi dan kembali duduk tenang.

Selina menatap dua orang di depannya yang sudah ia hina, namun mereka masih saja tak bergeming dan terpancing emosi. Membuat Selina menjadi sangat kesal. Selina terlihat berfikir apa yang harus ia lakukan untuk memprovokasi mereka. Selina tersenyum simpul, kemudian berjalan kearah wanita paruh baya yang membawah sebuah nampang berisikan makanan dan minuman. Tau apa yang ingin Salina lakukan Merlin dan Rose saling tatap dan tersenyum penuh arti, kemudian ikut berjalan mendekati wanita paru bayah itu. Mereka mengambil makanan yang ada diatas nampang, lalu kembali berjalan ke arah meja Franc dan Star dengan makanan dan minuman di tanggal mereka.

Sampai didepan meja Frnac dan Star , Selina dan teman temannya dengan penuh semangat berniat menumpahkan makanan yang dia pegang diatas kepala Frnac dan Star. Semua orang menjadi gemetar, dan menutup mulut, namun sedetik kemudian semua orang mengeluarkan ponsel mereka dan mengambil gambar.

"Berani kalian memotret diriku!!, aku akan membuat perhitungan pada kalian semua... BERHENTI TERTAWA!! DAN HAPUS SEMUA FOTO YAANG KALIAN AMBIL," Sentak Selina menatap semua orang yang mengambil gambar dirinya dengan pakaian kotor penuh makanan.

Yep saat Selina dan temannya sudah meletakkan piring pas diatas kepala Franc dan Star dan bersiap menumpahkannya. Franc dan Star kompak berdiri dan mengangkat tangannya, membuat semua makanan dan minumannya tumpah ke arah mereka sendiri dan mengotori baju mereka.

Selina mengepalkan kedua tangannya kuat, lalu dengan cepat berbalik dan mengangkat tangannya ingin menampar Star dan Franc, namun sayang mereka sudah pergi dari sana, di saat ia sibuk mengurus orang orang yang mengambil foto dirinya.

Dengan perasaan marah, kesal, Selin dan kedua temannya pergi dari kantin, Dirinya merasa sangat malu dengan kejadian barusan.

Sementara di taman belakang kampus dua orang wanita duduk sambil makan. Dia adalah Franc dan Star. Sebelum keluar dari kantin Franc dan Star mengambil makan mereka terlebih dulu.

"Kenapa yah Selin dan teman temannya suka sekali membully kita, padahal kita tak pernah mencari masalah dengan mereka," ucap Star bingun kenapa mereka semua orang selalu saja membully mereka, padahal mereka tidak mencari masalah dengan orang-orang.

"Mungkin saja ada sesuatu yang tak bisa mereka miliki, sedang kita memilikinya. Gak usah di fikirkan semua itu, mending kamu mikir ini." ucap Franc memperlihatkan sesuatu dari ponsel nya.

"Aduh... kok aku bisa melupakannya sih... aish... mana sebentar malam lagi," ucap Star menggerogoti keteledorannya sendiri.

Seketika Franc menetap tajam sahabatnya itu. "Star." ujar Franc menatap Star, membuat yang di tatap cengengesan memperlihatkan deretan gigi putihnya

"Hehehe becanda. Semua sudah beres selagi ditangan Star." ucap Star.

"Sombong." ucap Franc.

Franc memutar bola matanya, ia lama lama menjadi jengah sendiri melihat tingkah sahabatnya yang kerap kali menyombongkan diri saat sudah melakukan sesuatu.

"Oho... jelas. Bukankah kamu yang mengajariku." ucap Star santai.

"Ngak, tuh." ucap Franc.

"Iya lah tuh. Suka kamu aja lah." jawab Star.

Mereka berdua kembali makan tanpa obrolan, karena sebentar lagi mata kuliah selanjutnya akan segera di mulai.

................

Di dalam Toilet Selina And The Gen terlihat kesal, karena bajunya basah semua. "Sel supir kamu mana sih, kok belum datang. Lama banget," kesal Merlin

"Iyah nih Sel. Kelas sebentar lagi di mulai loh... Kenapa supirmu sangat lambang sih, Sel..." ucap Rose

Gerutu kedua temannya karena supir Selina yang di minta untuk mencarikan baju ganti untuk mereka belum juga sampai. Mendengar ocehan kedua sahabatnya membuat Selina yang kesal tambah kesal dan akhirnya kedua temannya juga jadi sasaran kekesalannya.

"Kenapa kalian berisik sekali haaa!, Kalian jangan membuatku tambah kesal aku sudah sangat kesal," Bentak Selin

Kedua teman Selin kini tak lagi bersuara melihat wajah Selin yang terlihat sangat marah dan kesal. "Lihat saja cewek kampungan cupu kalian berdua akan aku balas." ucapnya dengan marah mencengkeram wastafel, menatap tajam cermin.

Suara ketukan dari luar pintu toilet, membuat mereka mengalihkan pandangan. Selina, kemudian berjalan membuka pintu toilet. Dan tampaklah sosok laki laki paruh bayah, berdiri didepan Selina. Pria paruh bayah itu mengangkat tangannya menyerahkan paper bag yang dia pegang ke Selina, dengan kepala tertunduk.

"Kamu itu kemana aja haa!, Kenapa lama sekali. Beli baju saja sangat lama. Dasar tidak berguna!!" Sarkas Selina.

Dengan keras Selina membanting pintu Toilet, membuat pria paruh baya itu mengelus dadanya, begitu pun dengan temannya terperanjat kaget, tapi tak ada yang berani menegur.

Selina dan kedua temannya menganti pakaian dengan pakaian yang di bawah kan oleh supir Selina. Setelah menganti pakaian mereka bertiga keluar dari toilet. Menuju ke kelas mereka.

Selina berjalan menelusuri lorong kampus dengan wajahnya yang masih terlihat sangat kesal. "Awas aja kalian. Aku akan membuat kalian berdua berlutut meminta maaf di kakiku." ucap Selina penuh amarah.

"Itu benar kita harus membalasnya. Beraninya mereka melakukan ini semua sama kita. Ini tidak boleh dibiarin," kesal Rose.

"Mereka fikir, siapa mereka. Berani melakukan ini pada kita, ngak tau apa siapa kita ini. Awas aja kalian," kesal Merlin.

Sesampainya di kelas, dengan penuh amarah mereka melangkah dan menatap dengan marah Franc dan Star yang duduk dengan manis di meja mereka masing-masing.

Braaaaaerrrckkkkk

Dengan keras Selina mengeprak meja milik Franc dan Star. Membuat Star yang tak menyadari kedatangan Selina dan teman temannya, terperanjat kaget saat tiba-tiba ada orang yang dengan keras mengeprak meja mereka. Star dan Frnac berdiri menatap Selina yang terlihat begitu marah.

Bisik-bisik kembali terdengar dari teman-teman sekelas Franc dan Star. Namun mereka tidak ada yang berani bersuara keras, ataupun ikut campur dan merelai mereka.

"Wah akaan ada pertunjukan ni."

"Seru ini."

"Kira kira apa yang bakal dilakukan Selina sama Frnac dan Star."

"Yang pasti mereka tidak akan dilepaskan."

Selina yang sudah sangat kesal, bahkan amarahnya sudah menumpuk di ujung ubung-ubungnya, langsung mengangkat tangan nya keatas dan....

Plaakk

Plaakk

Ahhh

Aaaahhh sittt

#continue 👋👉👉👉

...Like 👍👍👍 readers harapan author...

...comments 👇👇👇 readers harapan author...

...see you bay bay...

...----------------...

......................

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

03. Sudah cukup (R)

"Oh, shit... Apa aku baru saja bermimpi?, sungguhkah itu Selina, cewek populer kampus kita?"

"Wah apa yang baru saja di liat mata ku, sungguhkaitu?"

"Gila nyali mereka."

"Wah gila."

"Ini mah bukan gila lagi, tapi sangat gokil."

Seluruh siswa yang ada di dalam kelas sangat kaget dengan apa yang baru saja terjadi, tak pernah terfikir di padaku mereka bahwa Franc dan Star yang di kenal sebagai cewek pemalas, dan acuh berani menampar Selina dengan sangat keras.

"Aauuh, berani sekali kamu namparku!" Marah Selina menunjuk Star yang baru saja menamparnya. Tangannya memegang pipihnya yang terasa panas karena tamparan itu.

"Kenapa?, kenapa aku harus tidak berani. Sudan cukup yang kamu lakukan selama ini pada kami. Kami diam bukan berarti kami tidak mampu bahkan kami bisa melakuakan-," ucapan Star terhenti saat Franc memegang tangannya.

"Bisa apa haa!" ucap Merlin provokasi.

Tangan Star kembali terangkat namun segera di tahan oleh Franc. "Star sudah cukup. Tidak usah ladenin orang seperti mereka yang memiliki riwayat jiwa ntar ikutan gila lagi, ayo duduk." ucap Franc yang berdiri disampingnya.

Mendengar Franc apa yang dikatakan oleh Franc membuat Star tertawa, padahal Star tadi sudah mulai tersulut emosinya.

Bukan hanya Star saja, tapi semua mahasiswa yang ada didalam kelas ingin tertawa tetapi mereka terlalu takut dengan Selina.

Tapi berbeda dengan raut wajah Selina And Thegeng, wajah mereka sudah seperti orang yang sudah makan bom cabe level 1000 sangat merah karena marah dan merah karena malu.

Baru kali ini Franc dan Star melawan dirinya, dan itu semua berhasil membuat Selina And The geng terkejut dan tambah marah. Karena tak terima dirinya dikatakan gila, apalagi didepan banyak orang membuat Selina semakin marah. "Kamu ngomong apa barusan haa!, orang yang memiliki gangguan kejiwaan beraninya dirimu!" Marah Selin ingin menampar kembali Star.

Selina mengangkat tangannya tinggi keatas dan sudah siap melayangkan tamparan pada Star, tetapi sebelum tangannya sampai dipipi mulus Star, dengan mudahnya Star menangkap tangan Selina lalu menghempaskannya dengan kasar.

Wajah Star seketika berubah dingin, datar, sorot mata yang tajam. "Kuperingatkan padamu, setelah ini jangan pernah mengangkat tangan kotormu padaku. Karena jika tidak aku tidak akan menjamin tangan mu ini masih utuh ditempatnya," ucpa Star dingin.

Ucapan Star mampu membuat Selina merinding apa lagi saat ia menatap mata Star yang begitu tajam bak singa kelaparan. Namun karena tak ingin dikatakan dirinya takut dengan cepat Selina mengubah raut wajahnya dengan wajah sombongnya.

"Uhhhh cakut, hahahaaha," ucap Selina yang berpura pura seakan akan tidak takut.

(Aduh padahal dia beneran takut, Selina, Selina.)

"Apa kamu fikir, kalau kamu mengatakan itu aku jadi takut," ucap selin sombong.

"Hahaha kamu fikir kamu siapa yang bisa menakuti kami. Kami Tidak takut sama sekali," timpal Rose sombong.

"Gadis kampungan seperti kalian ingin mengancam kami ehh. Itu hanya akan terjadi di hayalanmu. Kami sama sekali tidak takut hanya dengan ucapan sampahmu itu," ucap Merlin sombong.

Star hanya mengangkat kedua bahunya dan tersenyum sambil melihat kesamping kearah Franc

Franc dan Star ingin kembali duduk tapi kursinya lebih dulu di tendang oleh Selina. "Kalian mau ngapain," ucap Selina.

"Tidak liat kami ini mau ngapain sepertinya bukan hanya gila, tapi juga buta yah," balas Star dengan senyuman khas miliknya yang terlihat menjengkelkan bagi Selina And Thegeng.

Star kembali menarik kursi miliknya, tetapi saat akan duduk Selina sekali lagi menendang kursi milik Star, membuat Star terjungkal kebelakang. "Aduhhh bokong cantikku," rintih Star sambil mengusap bokongnya

Melihat semua itu Franc yang sedari tadi diam memperhatikan semuanya menjadi sangat marah, bahkan kedua tangannya sudah terkepal dengan sangat erat.

"Ada apa ini?" ucap seseorang yang berdiri diambang pintu masuk yang tak lain adalah dosen yang akan mengajar di kelas mereka.

"Kembali ketempat kalian masing masing," ucap Dosen berjalan masuk.

"Baru saja tangan cantikku akan mendapatkan sasaran empuk, datang penggangu," batin Franc.

"Tapi aku tidak tau nasib kalian selanjutnya," lanjut batin Franc dengan menatap Selina And Thegeng bergantian dengan Star

Semua orang kembali kekursi mereka masing masing begitu juga Selin The geng mereka kembali kemeja milik mereka. Sebelum Selina melangkah kembali dia berbalik dan mengatakan sesuatu pada Star dan Franc,

"Kalian awas yah, urusan kita belum selesai," bisik Selin pada Star, dan kembali kemeja miliknya.

Franc dan Star hanya mengangkat kedua bahu mereka keatas dan kembali duduk.

Beberapa saat kelas sudah selesai dan dosen juga sudah keluar. Franc dan Star membereskan buku bukunya memasukkan kembali kedalam tasnya.

Franc dan Star berjalan kepintu keluar kelas. Selina melihat hal itu dengan cepat berdiri dari kursinya dan menghampiri Star dan Franc.

"Mau kemana. urusan kita belum selesai," cegah Selina.

Franc dan Star mendorong Selina kesamping, kemudian melangkah keluar tanpa menghiraukan ucapan selin. Selin yang tidak suka di hiraukan merasa marah dan mengejar Franc dan Star keluar kelas.

"Woii cupu berhenti," teriak Selina.

"Berhenti gak," teriak Merlin yang ikut berteriak

Tapi lagi dan lagi Franc dan Star sama sekali tidak menghiraukannya, sebanyak apapun dia di panggil mereka berdua tetap melangkah menuju parkiran.

Karena emosi Selina tak memperhatikan jalan, dan tanpa sengaja menabrak tong sampah, hingga membuatnya kepalanya nyungsep kedalam tong sampah itu. Mahasiswa/i yang melihat hal itu langsung tertawa. "Hahahahaha ...."

Bahkan bukan hanya mahasiswa yang lewat saja tertawa, tapi juga kedua teman Selina ikut menertawakannya, hal itu semakin membuat Selina kesal dan tambah marah. Dengan kesal Selina berkata, "Apa yang kalian tertawa, ha?, apa kalian sudah tidak mau kuliah lagi di sini ha!"

Seketika semua orang berhenti tertawa dan pergi dari tempat itu, karena tak ingin mencari masalah dengan Selina, begitupun dengan kedua temannya langsung berhenti tertawa.

"Auhh... aduh. Siapa sih yang menaruh tempat sampah sialan ini di tengah jalan begini," gerutu Selina, menendang tong sampahnya.

Selina mengedarkan pandangannya kala mendengar suara tawa. Matanya melotot marah saat melihat siapa orang yang berani menertawakan.

"Iis iis is is... cucucucuc... Apa cewek populer kampus kita ini sudah jadi seorang MISKYUNNN, hingga harus mengaruk makanan di tempat sampah?...oohhh kasihan sekali..." ucap Star dengan tersenyum manis, menggejek Selina yang penuh dengan sampah.

Franc yang berdiri disamping Star hanya mengelengkan kepalanya saja, melihat wajah puasnya setelah membalas perbuatan Selina.

Selina mengepalkan kedua tangannya mendengar ucapan Star. "Ini pasti ulah kalian kan, dasar Kampungan, Cupu, awas aja kalian akan aku balas."

Franc dan Star tak menghiraukan Selin, dan kembali melangkah pergi dari sana.

"Apa yang kalian lihat cepat bantu aku berdiri," ucap Selin pada temannya.

FLASH BACK

"Itu nenek lampir mau apa lagi sih, Gua kerjain juga baru tau rasa," ucap Star mencari ide untuk ngerjain Selin.

"Enaknya di apain yah?" lanjutnya berjalan sembari berfikir gimana caranya membalas Selina And The Geng

"Itu," ucap Franc sambil menunjuk tong sampah dengan kepalanya.

"Wahhh," mata Star berbinar tau cara ngerjain selin.

Star menarik tempat sampah, meletakkan di tengah lorong yang berbelok hingga saat Selin berbelok dan tidak memperhatikan jalan nyungsep deh.

"Kita liat apa yang akan terjadi. Ayo kesini pasti seru". ucap Star tersenyum lebar menarik Franc bersembunyi menanti kedatangan korban kejailannya.

Franc berniat ingin pergi saja karena menurutnya semua ini hanya membuang waktu, namun ditahan oleh Star untuk tidak pergi dulu karena dia ingin melihat Selina nyungsep. "Tunggu aku mau liat nenek sihir jelek itu jatuh nyungsep kedalam tong sampah," ucap Star tersenyum manis.

Semenit kemudian terdengar suara teriakan Selina yang seperti ibu ibu sedang ngomel sedang Star menghitung, "Satu dua tig- hahahaha."

"Kalian tidak akan aku lepas- aaaa," ucap Selina belum selesai Karena dirinya lebih dulu nyungsep kedalam tong sampah.

"Tiga," ucap Star menyelesaikan hitungannya

"Rasain emang enak. malu,kan," ucap Star keluar dari tempat persembunyiannya diiringi tawa.

"auhh aduh," rintih Selin.

FLASH ON

Franc dan Star pergi meninggalkan kampus dengan mengendarai sepeda motor mereka.

Mereka membelai jalan dengan canda tawa. Mereka ngobrol di sepanjang jalan, karena terlalu asik mereka tak melihat di depan sudah lampu merah.

Brackkk

"Aduh Franc. kepalaku, motorku," ucap Star mengusap kepalanya yang terbentur di helm Franc.

Seorang pria keluar dari dalam mobilnya karena merasa ada yang menabrak bagian belakang mobilnya.

Franc dan Star saling pandang, kaget melihat orang yang baru saja keluar dari mobil yang mereka tabrak. "Franc, Franc, bagaimana ini kenapa kamu nabrak dia, kenapa bukan yang lainnya saja," ucap Star panik.

"Mana aku tau kalau ini mobil dia," ucap Franc yang juga panik.

"Kalian turun," ucap pria pemilik mobil tersebut.

#continue 👋👉👉👉

...Like 👍👍👍 readers harapan author...

...comments 👇👇👇 readers harapan author...

...see you bay bay...

...----------------...

......................

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!