"Abah, saya ingin menikah?"
Abah nampak terkejut dan bingung untuk menjawabnya, karena keinginan yang mendadak, namun setelah nya beliau tersenyum.
"Baiklah, insya Allah minggu depan, abah yang akan mengkhitbah wanita pilihan mu," jawabnya.
"Alhamdulillah, terima kasih abah." Ia yakin abah sudah mengetahui, wanita yang akan dijadikan istri olehnya.
...******...
Yusuf is calling...📞📞
drrrtttt drrrtttt...
Arumi mengambil benda pipih itu di dalam tas nya.
Nama Yusuf tertera di layar telepon miliknya.
"Yusuf, ngapain nelpon aku siang-siang, biasanya sibuk." Menggeser layarnya untuk mengangkat panggilan telepon dari Yusuf.
"Assalamu'alaikum" ucap salam dari sebrang sana.
"Wa'alaikum salam," jawab Arumi.
"Arumi"
"Iya, ada apa suf?"
"Insya Allah minggu depan abah akan mengkhitbah mu, jadi sebentar lagi kamu akan menjadi seorang istri."
"Hah? jadi maksudnya-
"Iya Arumi insya Allah, udah hanya itu saja yang mau aku sampaikan, aku tutup telponnya assalamualaikum," ucapnya
Lalu mematikan sambungan telepon tanpa menunggu Arumi menjawab salam.
"Wa'alaikum salam."
"Apa maksud perkataan Yusuf, aku di khitbah minggu depan sama abah?"
Arumi tetap berpikir keras untuk mengerti perkataan Yusuf, namun ia tetap tidak mengerti.
"Woy." Widya mengagetkan Arumi yang sedang termenung.
"Astaghfirullah wid, ngagetin aja, untung gak ada penyakit jantung! kalau ada gimana coba? datang itu ucap salam."
"Iya iya maaf mi, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam."
"Lagian calon dokter ini kenapa bengong coba, kalau kesambet gimana? baru tau rasa kamu nanti."
"Jangan berkata yang tidak-tidak, ucapan adalah doa wid."
"Baiklah, ibu dokter Arumi zyakana ramadhani, ada apa? kenapa seperti orang bingung begitu?"
"Gak tau, aku bingung sama Yusuf."
"Kenapa dengan Yusuf? apa dia ada nyakitin kamu? memang mau aku hajar itu orang." ucapnya berdiri, lalu seperti melipat lengan gamisnya.
"Eh gak ada wid, duduk dulu aku belum selesai cerita."
"Oh belum ya? kirain aku udah pintar baca pikiran orang, ternyata belum rupanya," balasnya duduk kembali di samping Arumi.
"Tadi, sebenarnya Yusuf ada nelpon aku."
"Terus terus?"
"Terus dia bilang, abah akan mengkhitbah ku minggu depan, dan aku akan menjadi seorang istri."
"Terus apalagi yang kamu bingung kan Arumi yang cantik, bagus dong Yusuf menepati janji nya, untuk mengkhitbah kamu."
Widya tidak habis pikir dengan sahabat nya ini, kalau orang lain akan di khitbah orang yang kita sukai akan senang, ini berbeda dengan Arumi yang malah bingung.
"Gak tau wid, aku ngerasa aneh aja sama ucapan nya."
"Apanya yang aneh coba, Arumi sayang?"
"Sekarang gak usah banyak pikiran pokoknya, karena sebentar lagi sahabat ku ini akan jadi istri," sambungnya.
"Belum wid."
"Iya kan calon, arghhh so sweet banget sih, jadi pengen juga di lamar."
"Apanya yang so sweet, belum tentu juga jadi wid."
"Hustt jangan ngomong gitu mi, katanya ucapan adalah doa, berdoa semoga Yusuf jadi calon suami yang bertanggung jawab."
"Iya aamiin, tapi aku bingung wid, kenapa tiba-tiba ngomong nya, padahal sebelumnya bilang sesudah selesai kuliah."
"Mungkin Yusuf udah kebelet nikah, takut kamu di ambil orang." Arumi hanya manggut-manggut menanggapi ucapan Widya.
"Emang gitu yah?"
"Berarti dia benar-benar cinta sama kamu, apa lagi mi? masa calon dokter lemot gini sih, aku gak mau periksa sama kamu nanti, takutnya sakit biasa dibilang penyakit dalam, terus aku kepikiran lalu stress iiii." Gurau nya pada Arumi.
"Lagian, siapa juga yang mau meriksa kamu yah wid, lama-lama aku yang stress punya sahabat yang baik pengertian nya Masya Allah seperti kamu ini."
"Makasih mi, gak perlu di puji udah tau kok," Ucapnya tersenyum sambil berlagak sombong.
"Astaghfirullah," sambungnya.
"Kenapa wid?"
"Aku lupa ada kelas, dosennya killer pula mati aku, aku duluan mi bye mmuahhhh mmuahhhh," ucapnya.
Sambil berlari masih sempat nya Widya kiss bye.
"Assalamu'alaikum."
"WA'ALAIKUM SALAM," teriaknya.
"Lagian udah tau cuma ada waktu sebentar, masih aja sempat nyamperin ke sini." Karena mereka berbeda fakultas.
Arumi menggeleng kan kepalanya, menatap sahabatnya yang sudah jauh berlari.
Bersambung 💃💃💃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments