Kisah Cinta Arumi
Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu'alaikum wr.wb.
ABYAN FAKHRI ABRAR
27 tahun
YUSUF ARBANI
20 tahun
ARUMI ZYAKANA RAMADHANI
19 tahun
WIDYA SARAVANI
19 tahun
ZAHRA AISYAH
19 tahun
...**********...
Seseorang berjalan keluar dari ndalem pesantren, ingin menuju asrama putri, setelah dirinya selesai membantu di ndalem.
Dijalan sebelum sampai di area asrama ia bertemu dengan salah satu teman dekat nya.
"Assalamu'alaikum umi, kamu habis dari ndalem ya?" salam Widya pada Arumi. Umi adalah panggilan untuk Arumi.
"Waalaikum salam wid, iya baru saja dari ndalem," menjawab salam Widya, tidak lupa ia memberi senyuman manisnya.
"Kamu buru-buru tidak? apa bisa kita ngobrol dulu, akhir-akhir ini kita kan sibuk juga, karena sebentar lagi kita kuliah mi," ujar Widya dengan nada memohon.
Karena memang mereka jarang sekali, untuk ngobrol panjang saling curhat seperti dulu.
"Iya wid, kita ngobrol di sana yuk!" Arumi menunjuk kursi di bawah pohon besar di depan ndalem.
Mereka berjalan beriringan, menuju kursi itu untuk mengobrol.
"Kita di lingkungan yang sama mi, namun sulit sekali dapat mengobrol seperti ini mi, kangen banget sama kamu," Widya memulai obrolan setelah mereka berdua duduk.
"Iya wid, maaf yah. Aku masih menggantikan ning al di pondok untuk sementara, sebelum gus datang, dan juga mempersiapkan semuanya sebelum masuk ke universitas."
"Kenapa ning berangkat yah mi? kan gus belum datang, jadi kamu yang disuruh untuk menggantinya, walaupun hanya sementara, tapi kamu jadi gak ada waktu," ucap Widya.
"Ning kan berangkat, karena disana sudah waktunya masuk wid, gak lama lagi juga gus datang," jawab Arumi.
"Emang kamu tau mi, rupa gus abyan itu seperti apa?" tanya Widya penasaran.
"Aku gak tau wid, yang tau itu kan Zahra, karena dia asli sini. Kita masuk bareng dari MA gus abyan sudah 2 tahun di Kairo Mesir, jadi belum tau gus abyan itu seperti apa," jawab Arumi.
"Iya juga yah, ngomong-ngomong Zahra mana ya mi?"
"Hai Sahabat-sahabat aku yang cantik," sapa nya, baru saja di bicarakan.
Seseorang berlari dari belakang tempat duduk mereka, dan memeluk sahabatnya dari belakang.
"Assalamu'alaikum," ucap Arumi dan Widya mengingatkan Zahra agar mengucap salam.
Jawabannya iya yang datang adalah Zahra, mereka bersahabat dari semenjak masuk MA X. .
Mendengar sahabat nya, Zahra cengengesan. "Assalamualaikum, ukhti cantik," ucap Zahra.
"Waalaikum salam," jawab kedua sahabatnya.
"Lain kali ucap salam dulu, ketika bertemu atau mau menyapa ra," Arumi kembali mengingatkan sahabatnya.
"Iya, maaf deh aku lupa," Zahra langsung berjalan menuju kursi itu dan duduk di tengah sahabatnya.
"Kalian ngobrolin apa sih serius banget? kenapa aku gak di ajak coba," ujar Zahra dengan memanyunkan bibirnya pura-pura merajuk.
Kali ini Arumi yang merasa bersalah, karena tidak mengajak Zahra. "Kita baru ngobrol tadi ra, aku tadi dari ndalem mau ke asrama, terus di jalan gak sengaja ketemu Widya lalu kita mengobrol. Karena akhir-akhir ini kita semua sibuk kan? mempersiapkan diri juga untuk masuk ke universitas," ucap Arumi merasa tidak enak pada sahabat nya ini.
Zahra terkekeh melihat respon sahabat nya itu, "Arumi sayang, aku cuma bercanda kok aku juga tau kita semua sibuk, apalagi kamu sambil bantu di pondok kan gantiin ning?"
"Eh ra, kamu pasti tau kan wajah nya gus abyan yang sebentar lagi datang dari mesir?" tanya Widya penasaran.
"Emmm, (Zahra mengetuk-ngetuk telunjuknya ke dagu sambil mengingat wajah gus abyan) yang aku ingat sih dia cowok," ucap Zahra masih mencoba mengingat wajah gus.
"Astaghfirullah ra, kalau cewek bukan gus, tapi ning," ujar Arumi.
"Punya sahabat gini amat ya Allah," Widya menepuk jidatnya mendengar ucapan sahabat nya itu.
Zahra hanya cengengesan, dengan tangan satunya sambil garuk-garuk kepala nya yang tidak gatal.
"Tapi yang aku ingat sih dia tampan, pintar, kriteria semua orang deh."
"Berarti kriteria kamu juga dong ra?" tanya Widya.
"Sayangnya bukan wid, aku udah menyukai orang lain," jawab Zahra.
"Siapa orang beruntung itu ra?" tanya Arumi.
"Bu-bukan si-siapa-siapa kok mi," Zahra terlihat gelagapan.
"Kamu kenapa sih ra?" tanya Widya melihat Zahra yang bertingkah seperti itu.
"A-aku -
"Maaf ya ra, Wid, aku ke asrama duluan ya," ucap Arumi.
Karena sudah ada jadwal siap-siap ke masjid, seraya berdiri dari kursinya.
"Aku ikut kamu juga mi, mau mandi terus siap-siap juga, kamu gak ikut sekalian ke asrama ra?" tanya Widya pada Zahra ia juga ikut berdiri di samping Arumi.
"Kalian duluan aja, nanti aku nyusul," jawab Zahra tersenyum.
"Kalau gitu, aku sama Widya duluan ya ra, assalamualaikum," Arumi mengucapkan salam diikuti oleh Widya.
Zahra tersenyum dan menjawab, "Wa'alaikum salam."
Setelah kepergian kedua sahabatnya, Zahra langsung berdiri dan pergi dari tempat itu, tanpa menampilkan senyuman nya lagi.
Bersambung 💃💃💃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Sulis Tyono
semangat kak thor jan lupa istirahat semangat berkaryanya terus 💪💪💪
2022-07-08
3