Eps2

Di sebuah cafe, ada sekitar 10 orang yang sekarang sudah menjadi alumni pondok pesantren babussalam.

Mereka mengadakan acara pertemuan, untuk mengumpulkan dana pondok, ini sudah menjadi rutinitas 2-3 bulan sekali bagi sebagian alumni.

Karena saat ini, mereka lah yang telah selesai dan yang akan melanjutkan rutinitas ini tiap bulannya.

Mereka saat ini sedang menunggu kedatangan 2 temannya lagi, Zahra dan Yusuf yang belum sampai sejak tadi.

"Kenapa sudah jam 20:00pm belum datang juga, apa mereka tidak jadi ikut di pertemuan kali ini yah?" salah satu teman yang lain sudah bertanya, minuman juga yang mereka pesan sudah habis.

"Harusnya kita adakan pertemuan ini sesudah sholat maghrib, jadi waktu yang ditentukan juga pasti di lewatkan, sampai lah sehabis sholat isya'."

"Karena mungkin, ada sebagian orang yang mengadakan pertemuan seperti kita ini, menganggap temannya akan tetap menunggu sampai semuanya berkumpul."

"Apa, sebaiknya kita mulai saja?" Teman yang lain sudah mulai merasa bosan, menunggu terlalu lama.

"Tunggu saja dulu sebentar lagi! mungkin mereka akan datang, kalau misalnya mereka tidak jadi datang, pasti akan mengabari kita kan?" ucap Arumi.

Dirinya juga menunggu ingin melihat Yusuf, ia ingin mengetahui kabar nya saat ini.

"Arumi benar, palingan juga bentar lagi mereka sampai," sambung Widya.

Akhirnya mereka bercerita akan masuk kampus apa dan dimana, juga saat setelah keluar dari pondok pesantren.

Sebuah motor berhenti di depan cafe tersebut, Zahra dan Yusuf telah sampai.

Salah satu teman disana, melihat 2 orang itu berboncengan.

"Eh, lihat deh. Zahra sama Yusuf pacaran gak sih, menurut kalian? kenapa selalu bareng terus,kemana pun pasti berdua, boncengan pula."

Kali ini mereka menjadi pusat perhatian, melihat ke arah keduanya yang baru saja turun dari motor.

"Kok boncengan berdua terus yah? gak takut apa jadi fitnah, mereka kan cuma sahabat, bukan mahram."

Deg

"Astaghfirullah," batin Arumi

memegang dadanya, yang terasa sesak.

"Kamu kenapa mi? kamu gak pa-pa kan?" tanya Widya. Mengundang perhatian teman yang lain.

"Kenapa mi?" tanya mereka.

"Aku gak apa kok, kalian tenang aja! aku cuma haus," ucap Arumi.

Langsung meminum minuman nya, sambil melirik ke arah Zahra dan Yusuf, yang menuju dimana mereka duduk saat ini.

"Kemana dulu suf? baru nyampe jam segini, pacaran dulu ya?" tanya Ali teman Yusuf.

Mendengar itu, Widya langsung memukul lengan Ali.

"Apaan sih kamu li, gak boleh pacaran-pacaran dosa tau gak," Widya berkata sedikit marah ke Ali. Lalu menoleh ke arah Arumi yang sejak tadi menunduk.

"Ada-ada aja kamu li," jawab Yusuf sambil melirik Arumi seraya duduk di dekat teman-teman pria.

Berbeda dengan Zahra ia tidak sekalipun membantah, dirinya hanya tersenyum dituduh temannya pacaran dengan Yusuf.

Zahra dan Yusuf sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD), kemanapun Yusuf pergi pasti disitu ada Zahra, namun karena saat ini mereka sudah sama-sama dewasa anggapan orang berbeda.

Kedekatan keduanya di anggap lebih dari berteman, apalagi laki-laki dan perempuan, pasti diantara salah satu dari mereka, ada yang menyukai.

Sesak di dada Arumi semakin terasa sakitnya, wajah yang menegang menahan rasa tangis, entah apa yang ia rasakan ini.

Namun dirinya selalu berfikir positif pada Yusuf, mengingat saat Yusuf dulu menelepon dirinya dan mengatakan.

"Aku bersama kedua orang tuaku akan menemui keluarga mu untuk mengkhitbah, insya Allah setelah kita selesai kuliah"

Perasaan senang saat Yusuf mengatakan itu, karena perasaan sayang dan kagum akan dirinya yang cerdas dan baik terhadap Arumi.

Arumi merasa takut kehilangan sosok Yusuf yang baru ia kenal sejak masuk pesantren.

Memang akhir-akhir ini Yusuf dan Arumi jarang berbagi kabar, bisa di bilang tidak sama sekali setelah lulus sekolah dan keluar pondok untuk melanjutkan kuliah.

"Kalian sudah bahas apa saja tadi, apa bisa kita mulai? nanti keburu terlalu malam kita pulang," ucap Yusuf sambil melirik Arumi.

"Kita yang nunggu nya kelamaan disini suf, sampe karatan," ucap Ali.

"Yaelah, kamu mah udah karatan dari lama li," jawab teman-temannya.

Mereka semua tertawa, kecuali Arumi dan Yusuf.

"Lagian, kita janjian kan setelah sholat isya' berangkat, ini sudah mau sholat tahajud baru sampai."

"Maaf ya semuanya, aku tadi masih ada urusan, untung Yusuf nungguin aku," ucap Zahra tersenyum ke arah Yusuf, Yusuf pun membalas senyum.

"Pulangnya nanti aku bareng kamu lagi ya suf? kan berangkat nya bareng, jadi pulang nya juga harus bareng, gak apa kan mi?" ucap Zahra mengembangkan senyumnya.

Di tanya oleh Zahra, Arumi mendongakkan kepalanya dan menjawab.

"Kenapa tanya aku ra, kan yang bawa motor Yusuf bukan aku."

"Tapi aku takut kamu cemburu sama aku, gara-gara boncengan sama Yusuf," ucapnya seperti rasa tidak enak hati.

Arumi jadi merasa gugup dan sedikit rasa malu Zahra berkata seperti itu, karena dirinya memang tidak ada hubungan apapun dengan Yusuf.

"Apa sih maksud kamu ra?"

"Sudah mi ra, kita lanjut saja semua nya," Widya menjadi penengah.

Lalu mereka melanjutkan berdiskusi, mengenai donatur di pondok pesantren babussalam.

...**********...

"Assalamu'alaikum, pagi bunda ayah, zy langsung berangkat ya, takut telat." Berlari dari atas menuruni tangga ke meja makan.

Arumi biasa dipanggil zy oleh keluarganya.

"Wa'alaikum salam, sarapan dulu sebentar ya." Bunda Faza tidak ingin anaknya ini telat makan.

"Kenapa buru-buru nak? duduk dulu sebentar." Ayah Salman tidak suka, jika Arumi melakukan sesuatu dengan buru-buru.

"Iya ayah, bunda, zy takut telat aja ospek pertama di kampus," ucap Arumi sambil menyendok nasi goreng ke piring nya.

"Habis sarapan baru berangkat, jangan terlalu terburu-buru pelan saja makan dan juga ketika berkendara, jaga keselamatan nak." Ayah Salman mengingatkan, bahwa makan itu harus dinikmati bukan seperti cara makannya setan.

Setelah selesai sarapan Arumi berpamitan, untuk segera berangkat ke kampus.

Bersambung💃💃💃

Episodes
1 Eps1
2 Eps2
3 Eps3
4 Eps4
5 Eps5
6 Eps6
7 Eps7
8 Eps8
9 Gara-gara terserah
10 Najib dan Widya
11 Bingung mau kemana
12 Gugup melanda
13 Calon Abyan
14 Kentang
15 Makan malam keluarga
16 Menentukan hari
17 Di jemput
18 Pernikahan Y&Z
19 Pernikahan A&A
20 Gagal mp
21 Masak
22 Pengetahuan
23 LEPASKAN TANGAN ISTRI SAYA
24 Cemburu?
25 Junior?
26 Miawww
27 ceramah apa amarah?
28 Malu
29 insecure
30 Mahasiswa
31 Pelakor?
32 Teman Abyan
33 Abyan dan Najib
34 Tidak jelas
35 Widya dan Najib
36 Mengantar Widya
37 Transferan
38 Sakit hati
39 Menghindar
40 Belum percaya
41 Mogok bicara
42 Terobsesi
43 Paham salah
44 Abyan demam
45 Ya zaujatii
46 Semangkuk berdua
47 Wanita simpanan?
48 Malam yang tertunda
49 Lamaran untuk widya
50 Cemburu nya Abyan
51 Najib terkenal
52 Kesal Arumi
53 Om om teman bonyok
54 Tingkah ibu dan anak
55 Mengizinkan Akbar
56 Meminta maaf
57 Masakan bunda
58 Aneh dan malas
59 Abyan ke luar kota
60 Rencana untuk memberi kejutan
61 Kecelakaan pesawat
62 Tidak ingin bangun
63 Masih hidup
64 Calon suami Widya
65 Hilal terbuka
66 Terbongkar
67 Posesif
68 Pernikahan Najib dan Widya
69 Ketulusan seseorang
70 Ngidam masakan Najib
71 Pisah kamar
72 Pasangan somplak
73 Aroma khas pelakor
74 Menuruti bumil
75 Abyan yang tidak peka
76 Serba salah
77 Sama-sama beruntung
78 Introgasi
79 Prasangka seorang istri
80 Peluang tidak akan datang dua kali
81 Poligami tidak dilarang, namun banyak tidak menyetujui berpoligami
82 Bertemu Anisa
83 Anak kedua
84 Penyesalan Zahra
85 Cita-cita Anisa
86 Meminta izin
87 Mengisi acara
88 Harapan orang tua
89 istri penurut
90 Setia seorang sahabat
91 Zahra meminta maaf
92 Memaafkan
93 Perasaan takut
94 Lamaran di tolak
95 Mencari cara mencelakai Arumi
96 Keluarga harmonis ayah dan bunda
97 Bahagia asal bersama istri
98 Saling meledek
99 Tanda ikatan
100 Tertular virus Najib
101 Pernikahan F & A
102 Sepupu Farid
103 Ingin mengenal Akbar
104 Terlalu Masyaa Allah
105 Melamar khayra
106 Sering makan
107 Bingung cari baju
108 Tidak selera makan
109 Pelakor ada dimana-mana
110 meminta maaf
111 pernikahan A&Kh
112 Cita-cita tinggi
113 Suami arab
114 Do'a calon appa
115 Sebuah video
116 Arumi melahirkan
117 Calon mantan suami
118 Hukuman Abyan
119 Kondisi Abyan
120 Pulang tanpa izin
121 Kerumah mertua
122 Baby Feer
123 Kebenaran terungkap
124 Saudara tiri
125 Baik-baik sayang N&W
126 Zahra melahirkan
127 Pamit pulang
128 Ke pesantren
129 Najib yang manja
130 Laki-laki dan perempuan setara
131 Fila yang cerdas
132 Dokter koas
133 Operasi pasien
134 Dokter Kevin
135 Dokter Kevin dan suster Mira
136 Perasaan bingung Mira
137 Meminta solusi
138 Menghindari Kevin
139 Zahra siuman
140 Mira yang pesimis
141 Keluarga dokter Kevin
142 Menerima lamaran Kevin
143 Mira belum siap menikah
144 Ke rumah dokter Kevin
145 Abyan tidak menyukai yusuf
146 Farid dan Najib
147 Kerja sama keluarga
148 Sama-sama iseng
149 Malam sebelum pernikahan
150 Pernikahan Mira dan Kevin
151 Pasutri baru digoda
152 Malu-malu pasutri baru
153 Pulang ke pesantren
154 Tukang bedah rumah
155 Dokter Kevin, duda?
156 Mira mengetahui
157 Mira istri kedua
158 Cuakkksss
159 Mira hamil?
160 TAMAT
161 Promo novel baru
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Eps1
2
Eps2
3
Eps3
4
Eps4
5
Eps5
6
Eps6
7
Eps7
8
Eps8
9
Gara-gara terserah
10
Najib dan Widya
11
Bingung mau kemana
12
Gugup melanda
13
Calon Abyan
14
Kentang
15
Makan malam keluarga
16
Menentukan hari
17
Di jemput
18
Pernikahan Y&Z
19
Pernikahan A&A
20
Gagal mp
21
Masak
22
Pengetahuan
23
LEPASKAN TANGAN ISTRI SAYA
24
Cemburu?
25
Junior?
26
Miawww
27
ceramah apa amarah?
28
Malu
29
insecure
30
Mahasiswa
31
Pelakor?
32
Teman Abyan
33
Abyan dan Najib
34
Tidak jelas
35
Widya dan Najib
36
Mengantar Widya
37
Transferan
38
Sakit hati
39
Menghindar
40
Belum percaya
41
Mogok bicara
42
Terobsesi
43
Paham salah
44
Abyan demam
45
Ya zaujatii
46
Semangkuk berdua
47
Wanita simpanan?
48
Malam yang tertunda
49
Lamaran untuk widya
50
Cemburu nya Abyan
51
Najib terkenal
52
Kesal Arumi
53
Om om teman bonyok
54
Tingkah ibu dan anak
55
Mengizinkan Akbar
56
Meminta maaf
57
Masakan bunda
58
Aneh dan malas
59
Abyan ke luar kota
60
Rencana untuk memberi kejutan
61
Kecelakaan pesawat
62
Tidak ingin bangun
63
Masih hidup
64
Calon suami Widya
65
Hilal terbuka
66
Terbongkar
67
Posesif
68
Pernikahan Najib dan Widya
69
Ketulusan seseorang
70
Ngidam masakan Najib
71
Pisah kamar
72
Pasangan somplak
73
Aroma khas pelakor
74
Menuruti bumil
75
Abyan yang tidak peka
76
Serba salah
77
Sama-sama beruntung
78
Introgasi
79
Prasangka seorang istri
80
Peluang tidak akan datang dua kali
81
Poligami tidak dilarang, namun banyak tidak menyetujui berpoligami
82
Bertemu Anisa
83
Anak kedua
84
Penyesalan Zahra
85
Cita-cita Anisa
86
Meminta izin
87
Mengisi acara
88
Harapan orang tua
89
istri penurut
90
Setia seorang sahabat
91
Zahra meminta maaf
92
Memaafkan
93
Perasaan takut
94
Lamaran di tolak
95
Mencari cara mencelakai Arumi
96
Keluarga harmonis ayah dan bunda
97
Bahagia asal bersama istri
98
Saling meledek
99
Tanda ikatan
100
Tertular virus Najib
101
Pernikahan F & A
102
Sepupu Farid
103
Ingin mengenal Akbar
104
Terlalu Masyaa Allah
105
Melamar khayra
106
Sering makan
107
Bingung cari baju
108
Tidak selera makan
109
Pelakor ada dimana-mana
110
meminta maaf
111
pernikahan A&Kh
112
Cita-cita tinggi
113
Suami arab
114
Do'a calon appa
115
Sebuah video
116
Arumi melahirkan
117
Calon mantan suami
118
Hukuman Abyan
119
Kondisi Abyan
120
Pulang tanpa izin
121
Kerumah mertua
122
Baby Feer
123
Kebenaran terungkap
124
Saudara tiri
125
Baik-baik sayang N&W
126
Zahra melahirkan
127
Pamit pulang
128
Ke pesantren
129
Najib yang manja
130
Laki-laki dan perempuan setara
131
Fila yang cerdas
132
Dokter koas
133
Operasi pasien
134
Dokter Kevin
135
Dokter Kevin dan suster Mira
136
Perasaan bingung Mira
137
Meminta solusi
138
Menghindari Kevin
139
Zahra siuman
140
Mira yang pesimis
141
Keluarga dokter Kevin
142
Menerima lamaran Kevin
143
Mira belum siap menikah
144
Ke rumah dokter Kevin
145
Abyan tidak menyukai yusuf
146
Farid dan Najib
147
Kerja sama keluarga
148
Sama-sama iseng
149
Malam sebelum pernikahan
150
Pernikahan Mira dan Kevin
151
Pasutri baru digoda
152
Malu-malu pasutri baru
153
Pulang ke pesantren
154
Tukang bedah rumah
155
Dokter Kevin, duda?
156
Mira mengetahui
157
Mira istri kedua
158
Cuakkksss
159
Mira hamil?
160
TAMAT
161
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!