...💗Cutton Candy💗...
...[************]...
Apa yang paling menyebalkan jika menyangkut sekolah?
Tentu saja ulangan mendadak.
Dan itu lah yang telah di alami oleh Kina. Kelasnya baru saja selesai melakukan ulangan Fisika dadakan.
Jangan tanya perasaannya Kina setelah ulangan dadakan itu selesai.
Lega bangettt....
Masalah nilai adalah nomor dua baginya. Yang terpenting sekarang, ulangan barusan lancar jaya tanpa hambatan sama sekali.
"Kantin kuyy,” ajak Mita ke Lala dan juga Kina.
Kedua gadis itu mengangguk kompak.
"Kuyy, gue juga uda laper banget. Tuh ulangan dadakan menguras otak dan juga perut,” jelas Kina.
Lala dan Mita mengangguk setuju dengan ucapan Kina barusan.
"Kina.” Panggil seseorang dan membuat gadis yang barusan dipanggil namanya berbalik.
"Elo,” ucap Kina setengah tak percaya dengan orang yang kini berdiri dihadapannya. "Lo sekolah disini juga?”
Kina merasa takjub dengan sosok yang berdiri di hadapannya saat ini.
Rey tertawa mendengar celotehan gadis itu. Dia yakin Kina tengah bercanda padanya. Lagian siapa yang tak mengenal namanya disekolahnya?
"Iya dan gue juga gak nyangka lo sekolah disini juga,” jelas Rey.
"Pantesan wajahnya gak asing,” tambahnya.
Kina tersenyum tipis. Lalu tatapannya tidak sengaja tertuju dengan lelaki yang tengah berdiri disebelahnya Rey.
Darrenjun.
Seperti mengerti dengan kebingungan Kina. Rey menarik lengan Darrenjun. "Kenalin. Temen gue Da—“
"Uda kenal,” potong Darrenjun tanpa merubah ekspresi wajahnya yang terlihat dingin.
Rey hanya manggut-manggut mengerti.
Lala dan Mita yang berdiri disebelah Kina. Menyikut lengan gadis itu dan membuat Kina menoleh.
"Kenapa?” tanya Kina bingung.
Mita mendekat kearah telinganya Kina, lalu berbisik tepat ditelinga gadis itu. "Lo gak niat apa ngenalin kita dengan mereka?” Setelah mengatakan maksud dan tujuannya, Mita menjauhkan tubuhnya dari Kina.
Gadis itu hanya ber-O saja.
"Oh ya. Kenalin teman-teman gue,” ucap Kina ramah.
"Gue Lala.”
"Gue Mita."
Lala dan Mita tersenyum ramah. Berbeda dengan lelaki yang berdiri disebelahnya Rey. Lelaki itu memilih diam tak menggubris ucapan kedua gadis itu.
"Gue Rey—“
"Uda tau,” potong Lala dan dibalas senyuman hangat oleh Rey.
Sedikit merasa heran dengan ucapan Lala barusan. Kina memandang kedua temannya. "Lo dua kok bisa kenal dia sih?” tanya Kina sedikit berbisik.
Kedua gadis itu hanya merotasikan bola matanya malas. Mereka sangat mengerti dengan ke kudetan seorang Kina dengan ke sekelilingnya. Kadang kedua gadis itu merasa heran dengan sikap Kina yang terlalu cuek itu..
"Lo pada mau kemana ini?” tanya Rey basa basi.
"Oh itu—“
"Kita mau ke kantin.”
Bukan Kina yang menjawab barusan. Tapi Lala.
Rey hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.
"Ohh ya Rey, Lo ada apa manggil gue tadi?" tanya Kina.
"Gue mau ngasih tau ke elo. Kalo gue uda tau siapa itu Mario Maurer.”
Kina sedikit tercekat. Tak menyangka kalau lelaki itu benar mencari tau tentang aktor yang pernah Kina beritahu kemarin.
"Lo uda tau?” tanyanya kembali.
Rey mengangguk semangat. "Dia cakep.” Jelas Rey dan tentu saja gadis itu mengerti maksud ucapan Rey barusan.
Gadis itu tersipu malu. Lelaki itu sungguh bisa membuatnya berdebar dengan hebat.
Darrenjun melihat interaksi keduanya dalam diam. Meski tanpa diberitahu pun lelaki itu bisa tau. Kalau gadis itu memiliki perasaan lebih terhadap Rey.
Dengan cepat Darrenjun menepis pikirannya itu. Ini bukan urusannya, jadi untuk apa dia peduli.
Darrenjun menepuk bahu Rey pelan. "Lo lama lagi?" Tanyanya. "Kalo lama, gue deluan. Kasihan yang lain nungguin.”
Rey menggeleng. "Gak kok.” Lalu laki-laki itu kembali memandang Kina. "Kalau gitu gue deluan ya,” Pamitnya pada ketiga gadis itu.
Kina mengangguk singkat dan diikuti oleh Lala dan Mita.
Setelahnya kedua lelaki itu melangkah pergi menjauh. Meski Rey telah menjauh, pandangan gadis itu tak lepas dari punggung lelaki yang Kini mulai menghilang dari pandangannya.
"Uda gak usah diliatin begituan. Orangnya uda gak kelihatan lagi tuh,” Ucap Lala yang mulai menggoda Kina.
Kina melirik Lala dengan kening berkerut. "Apaan sih maksud lo?”
"Yaelah Kin. Gak usah muna deh. Kita tau kok. Kalo lo demen dengan Rey,” Jelas Mita lagi.
"Sotoi lo pada,” ucap Kina sebal. Lalu berjalan lebih dulu dibandingkan kedua temannya itu.
"Uda Kin. Lo tenang aja. Kita gak bakalan bocor kok. Lagian gak cuma lo doang yang naksir dia.” Mita merangkul Kina. Bermaksud untuk membuat gadis itu tidak marah.
Kina berhenti lalu menoleh ke arah kedua temannya yang masih setia menggodanya. "Maksud lo dua gimana? Lagian lo kok bisa kenal dia sih?” Tanyanya penasaran.
"Ya kenal lah. Siapa sih yang gak kenal Rey kecuali elo doang,” Jelas Lala dan membuat Kina hanya menyengir.
"Makanya lo lain kali lebih peka ke keadaan sekeliling lo.”
"Ya mana gue tau kalo ada modelan dia di sekolah kita. Kalo gak—“
"Kalo gak kenapa?”
Kina menggeleng cepat. "Gak jadi,” Ucapnya.
"Paan sih nih bocah.”
"Biarin,” Ejek gadis itu.
"Jadi lo kenal Rey itu dimana?” Mita yang barusan berucap dan membuat Kina menoleh padanya.
"Ke kantin aja dulu. Entar disana gue ceritain semuanya,” jelasnya.
...💗CC💗...
Setelah jam sekolah telah usai. Kina langsung pulang kerumahnya dengan mengendarai motornya seperti biasanya. Memang gadis itu selalu membawa kendaraan untuk pergi sekolah. Dia tidak.ingin merepotkan kedua orang tuanya hanya untuk mengantar maupun menjemputnya.
Saat berada di perjalanan menuju rumahnya, gadis itu tidak sengaja melihat lelaki yang tak asing baginya berhenti tepat disebelah motornya. Sepertinya lelaki itu sedang membenarkan motornya.
Awalnya gadis itu tidak terlalu peduli terhadap lelaki yang bernama Darrenjun itu. Tapi saat rintik hujan mulai turun, gadis itu malah memutar balik arah dan menghampiri lelaki itu.
Dirinya tidak mengerti dengan sikapnya ini. Kenapa ia malah harus khawatir terhadap lelaki yang memiliki mulut merica dan sedingin es itu. Bahkan gadis itu sempat berharap kalau lelaki itu telah selesai membetulkan motornya dan pergi dari tempat itu.
Tapi sayang. Darrenjun masih sibuk dengan motornya tanpa memperdulikan cuaca yang mulai menggelap.
Gadis itu berhenti ditempat yang teduh sebelum ia akhirnya menghampiri lelaki itu.
"Motor lo kenapa?” Tanyanya basa basi.
Darrenjun mengangkat kepalanya memandang gadis yang tengah berdiri disebelahnya. Sebelum akhirnya ia kembali melanjutkan aktifitasnya tertunda.
"Bukan urusan lo,” ucapnya singkat.
"Emang bukan urusan gue, tapi lo liat bentaran lagi hujan.” Tunjuk Kina keatas langit yang mulai menggelap. "Mending lo cari tempat buat neduh dulu.”
"Gak usah sok perhatian, mending lo pergi sana gak usah ikut campur urusan gue,” Ucapnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari motornya.
Gadis itu mengepalin tangannya kuat. Berusaha bersabar dengan sikap lelaki itu.
Tanpa diduga air hujan tiba-tiba turun.
Dengan cepat gadis itu lari kearah motornya dan mengambil mantel hujan dan juga payung yang berada di jok motornya sebelum menghampiri lelaki itu. Kina memakai mantelnya terlebih dahulu, lalu setelahnya ia menghampiri lelaki itu lagi.
Helaan nafas keluar dari bibir gadis itu begitu saja. Ia merasa tak habis pikir dengan lelaki itu, bisa-bisanya lelaki itu masih terlihat fokus untuk memperbaiki motornya tanpa memperdulikan air hujan yang mulai membasahi tubuhnya.
Kina membuka payung yang ada ditangannya, lalu menghampiri Darrenjun dan memayunginya.
Seperti adegan drama Korea bukan?
Gadis itu juga tidak mengerti dengan yang dilakukannya saat ini. Apa ini bentuk simpatinya atau rasa manusiawinya yang membuatnya melakukan hal seperti ini. Padahal gadis itu bukan termasuk orang yang peduli terhadap orang lain menurutnya. Dan ini, dia malah dengan suka rela membantu seorang Darrenjun yang memiliki sifat yang sangat ia benci.
Darrenjun merasa terkejut dengan sebuah payung yang telah melindunginya dari guyuran air hujan. Lelaki itu langsung mengangkat kepalanya, melihat siapa yang telah melakukan hal ini untuknya.
"Lo gak usah sok baik ke gue. Gue kan uda bilang—“
"Ya … ya terserah lo mau ngoceh apaan. Yang penting gue gak bakalan pergi dari sini. Sampai motor lo bener,” Potong Kina sebelum Darrenjun kembali mengoceh dan membuat gadis itu menjadi emosi.
Darrenjun hanya diam menanggapi gadis itu dan kembali ia mencoba membetulkan motornya.
Jika kalian penasaran dengan orang terbodoh dimuka bumi ini. Kalian bisa mengatakan kalau itu Kina lah orangnya.
Karena dengan bodohnya gadis itu masih setia memayungi seorang lelaki yang tak menghiraukan kehadirannya sama sekali hampir 1 jam lamanya.
Hebat bukan?
Kina sudah merasa capek sebenarnya dan lagi, gadis itu mulai merasa kedinginan itu bisa terlihat jelas dari tangannya yang mulai gemetaran. Meski begitu, tetap saja gadis itu tak tega meninggalkan Darrenjun kebasahan sendirian disitu.
Darrenjun menghelakan nafasnya pelan. Tak menyangka gadis yang berdiri disebelahnya ini, masih setia memayunginya meski sudah hampir 1 jam lamanya. Awalnya lelaki itu mengira, kalau gadis itu akan pergi secepatnya dan meninggalkan ia sendirian. Tapi, sayangnya perkiraannya salah. Kina masih saja setia menunggunya. Meski Kina sendiri sudah menggigil karena kedinginan.
Setelah berkutat cukup lama dengan mesin motornya. Akhirnya motornya Darrenjun berhasil menyala. Dan tentu saja hal itu membuat Kina merasa bahagia.
Darrenjun bangkit dari posisinya, lalu memandang kearah Kina yang menggigil kedinginan. Jelas saja gadis itu kedinginan, tubuhnya hanya terlindungi oleh mantel hujan bahkan didalam mantel hujan itu ia masih menggunakan seragam sekolahnya. Bahkan sepatu gadis itu juga sudah basah karena cepritan air hujan.
"Elo bego atau tolol sih?” Ucap Darrenjun setengah teriak. Dan membuat gadis itu merasa terkejut.
Ucapan Darrenjun sungguh di luar perkiraan nya Kina. Bukan ucapan terima kasih yang ia dapatkan, melainkan makian.
"Maksud lo apaan ngatain gue kayak gitu?” Ucap Kina tak kalah menaikan intonasi suaranya.
Sudut bibir Darrenjun sedikit terangkat. "Lo tau ini lagi hujan deras dan lo ngapain pake acara nungguin gue kayak gini? Mau cari perhatian ke gue lo ya?” Sarkasnya.
"Lo tuh yang bego. Uda tau hujan kenapa gak neduh dulu buat benerin motor lo.” Tambah Kina yang semakin emosi.
"Ini motor gue, terserah gue mau benerin dimana. Urusan sama lo itu apa?”
Gadis itu menjadi geram karena ucapan pedasnya Darrenjun padanya. Meski lelaki itu tak dapat mengucapkan rasa terima kasih padanya, tapi setidaknya lelaki itu tak sepantasnya mengata-ngatain dirinya sepeti itu.
"Iya emang bukan urusan gue. Tapi gue punya hati karena gue gak tega liat lo kehujanan.”
"Mau kehujanan atau enggak. Apa peduli elo?Lo itu bukan siapa-siapa gue, jadi gak usah sok perhatian ke gue. Lo mau jadi malaikat?”
Darrenjun menepis payung yang dipegang oleh Kina dengan kasar. Sehingga membuat payungnya terjatuh dari tangannya.
Dengan cepat Kina memungut kembali payungnya yang jatuh karena ulahnya Darrenjun.
"Mending lo pulang sana, motor gue juga uda nyala,” Lanjut Darrenjun lagi.
Kina menutup kasar patung yang ada ditangannya lalu menatap Darrenjun tajam.
"Emang niatnya gue mau pulang. Lagian siapa juga yang mau nungguin lo terus-terusan kayak gini? Asal lo tau aja, gue juga nyesel ngelakuin semuanya.”
Oke. Sepertinya Kina tak dapat menahan emosinya. Sehingga perkataan itu terlontar begitu saja dari bibirnya.
Lalu gadis itu melangkah dengan cepat meninggalkan Darrenjun sendirian disitu. Masa bodoh dengan Darrenjun yang akan kehujan lagi atau enggak jika hujan datang kembali. Gadis itu sungguh tidak akan pernah peduli lagi.
Baru kali ini dalam hidupnya Kina. Ia bertemu dengan manusia yang sama sekali tidak tau caranya berterima kasih. Cukup ini pertama dan terakhir kali baginya. Melakukan hal konyol seperti ini. Tak akan ada lagi kali kedua atau seterusnya.
Dalam diam lelaki itu terus memandang ke arah punggung Kina yang mulai menjauh.
Lelaki itu tau, kalau perbuatannya barusan salah dan juga tidak seharusnya ia berbicara kasar terhadap orang yang telah menolongnya itu.
Tetapi, ia terpaksa melakukan semua hal itu. Hatinya begitu takut, jika sesuatu yang baik akan membuat ia hancur nantinya. Jadi tak ada alasan lagi baginya untuk bergantung pada orang lain.
Dengan cepat Darrenjun menepis bayangan Kina yang menghantui pikirannya. Sungguh tak ada alasan khusus untuknya memikirkan gadis itu.
Setelah kepergian Kina, Darrenjun menyalakan motornya dan pergi dari tempat itu dan melupakan hal yang telah terjadi.
...💗CC💗...
Jangan lupa vote dan komennya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments