5. Ketahuan?

"Suara apa itu?" Ucap Bian seolah mendengar benda jatuh.

Ia menatap Adnan memastikan apa yang ia dengar, namun Adnan mengangkat bahunya tanda tak tahu asal suara tersebut.

Bian perlahan mendekat ke arah suara tersebut, ia mencari kira-kira apa yang berisik tadi.

"Siapa?" Adnan muncul ikut mencari.

"Gak tau, gak ada siapa-siapa. Apa aku salah denger ya?." Balas Bian.

"Gudang sekolah kan tempat yang jarang di datengi orang, paling kucing kali atau gak ya mungkin salah denger tadi." Ujar Adnan seolah tak terganggu dengan suara tersebut.

"Kita balik sajalah ke kelas." Ucapnya lagi menepuk pundak Bian.

"Em.. yasudahlah." Pasrah Bian.

Ekspresi Bian menunjukkan bahwa ia masih penasaran dengan suara tersebut, tapi karena tak menemukan jawaban, dengan segera ia mengikuti langkah Adnan yang menuju kelas.

Begitu mereka berdua pergi, menampakkan sesosok perempuan yang tengah bersender kaget mendengar apa yang baru di dengarnya itu. Ia menutup mulutnya dengan kedua tanganya saking kagetnya, lalu mencoba menyadarkan kembali dirinya pada kenyataan. Menepuk kedua pipinya untuk menyadarkan dirinya, senyuman kecil dari sudut bibirnya mengakhiri rasa terkejutnya.

......................

Rumah Adel, pukul 01.00.

Di kamarnya yang penuh dengan nuansa perempuan yang feminim dan cute itu sangat khas sekali dengan kepribadian Adel yang ceria. Penuh dengan barang-barang imut dan menggemaskan warisan masa kecilnya.

"Aku gak bisa tidur." Gumamnya menatap langit-langit kamarnya.

"Bian udah tidur belum ya?" Ucapnya sembari mengecek jam di ponselnya.

Ia tersenyum begitu melihat foto masa kecilnya bersama Bian dan Adnan yang tersimpan di galeri ponselnya.

"Kalian tau gak sih, kalau aku itu sebenarnya sudah tau dari dulu, kalau kalian suka sama aku." Seru Adel menatap foto temanya.

Ia tersenyum dengan ekspresi yang tampak senang mengingat hal itu. Perasaan yang harusnya merasa tak nyaman dengan situasi tersebut, namun entah mengapa itu membuatnya begitu senang.

"Uuh... akhirnya Bian sudah balik, aku senang bisa liat dia lagi." Serunya kemudian, lalu mencoba menutup matanya perlahan dan tak jadi menelfon Bian.

......................

Amerika, 6 tahun yang lalu.

"Kamu mau pindah ke kanada?" Tanya Adnan agak kaget.

"Iya, papa menyuruhku mengurus hotel sekalian belajar bisnis disana, soalnya disana ada paman yang akan mengajariku." Balas Bian.

"Lalu bagaimana dengan Adel?"

Bian terdiam sejenak, ia diam cukup lama untuk menjawabnya.

"Aku juga bingung, tapi aku gak bisa melawan papa apalagi kakek." Jawabnya yang juga merasa bingung.

"Aku titip dia padamu ya selama aku di kanada, cuma 1 atau 2 tahun paling lama" Ucapnya kemudian sembari menatap Adnan.

Adnan tampak bingung harus jawab apa, karena selama ini ia sudah rela mengalah pada perasaanya, karena itu ia lebih memilih mendukung hubungan antara Bian dan Adel asal keduanya bahagia. Meski belum resmi berpacaran, namun ia tetap mundur karena melihat kedekatan mereka.

"Setidaknya bilang padanya, dengan gitu aku tidak perlu jelasin lagi nanti."

"Iya, aku akan bilang nanti padanya."

"Lalu.. apa kalian sudah jadian?"

"Belum."

"Setidaknya ungkapin perasaanmu dulu pada Adel."

"Sudah, tapi belum dijawab." Ucap Bian lagi.

Keduanya tak lagi saling bicara dan hanya menatap lurus pemandangan di depanya dengan keheningan menyelimuti keduanya.

...

Keduanya tersadar, bahwa perasaan yang terpendam dari SMA akan sulit untuk dilakukan, apalagi mengingat hubungan pertemanan mereka yang erat.

"Kamu.. apa tidak mau mengungkapkan perasanmu pada Adel?" Kata Bian pada Adnan yang duduk disampingnya.

Adnan menoleh kaget, "Kamu yakin dengan ucapanmu? aku bisa melakukan sekarang juga kalau kamu tidak keberatan.." Jawab Adnan percaya diri.

Bian tersenyum mendengarnya, "Kenapa aku keberatan? itu kan perasaanmu, tapi.. bisa tidak kamu katakan saat aku pulang nanti? sebenarnya aku sedikit tidak percaya diri." Bian tertawa kecil.

"Ha.. sudahlah, setidaknya aku senang kamu sudah mengatakan perasaanmu sebelum pergi."

Episodes
1 1. Panti Asuhan
2 2. Gadis Kecil
3 3. Teman Dekat
4 4. Sahabat atau Cinta?
5 5. Ketahuan?
6 6. Kesibukan Baru
7 7. Kalimat Penyemangat
8 8. Kenangan Bersama
9 9. Kalung Yang Sama
10 10. Perasaan Yang Sama?
11 11. Hubungan Yang Ambigu
12 12. Masih Bertahan
13 13. Puzzle
14 14. Puzzle 2
15 15. Puzzle 3
16 16. Akhir Puzzle
17 17. Fakta Baru
18 18. Kedatangan Bian
19 19. Penasaran
20 20. Ingin Serakah?
21 21. Perasaan yang Kacau
22 22. Kebetulan kah?
23 23. Penuh Pertanyaan
24 24. Pengangkatan Kinan
25 25. Buku Harian Kinan
26 26. Asal Usul Kinanti Agustine
27 27. Titik Mula Kebakaran Panti Asuhan Cinta Kasih
28 28. Mengganggu Pikiran
29 29. Konflik Batin
30 30. Rumor Buruk
31 31. Teringat Selalu
32 32. Galau Melanda Bian
33 33. Memastikan Jawabanya
34 34. Pengakuan Tiba-tiba dari Bian
35 35. Cinta Terhalang Persahabatan
36 36. Goresan Kecil Di Hati
37 37. Kakak Panti Asuhan
38 BAB 38. Masa Lalu atau Masa Kini?
39 BAB 39. Hasrat Cinta
40 40. Bukan Sekedar Menepati Janji?
41 41. Terbayang Selalu
42 42. Kesal Tanpa Sadar
43 43. Kepo Bian
44 44. Bian dan Kinan
45 45. Bian dan Kinan 2
46 46. Ketika Hati Bergejolak
47 47. Bian dan Kalung
48 48. Bian dan Kalung 2
49 49. Keresahan Adel
50 50. Hadiah
51 51. Jam Tangan dari Adel
52 52. Hasrat dari Adel
53 53. Hanya Sekedar Suka?
54 54. Kehangatanya Seperti Rumah
55 55. Arti Keluarga Bagi Kinan
56 56. Berita Buruk
57 57. Terguncang
58 58. Maju 1 langkah
59 59. Ada Yang Aneh
60 60. Hal Tak Terduga
61 61. Janji Saat Kecil
62 62. Pagi yang Buruk
63 63. Penuh Kejutan
64 64. Kejutan Yang Berhasil
65 65. Waktu Bersama Teman
66 66. Persahabatan Yang Erat
67 67. Kedewasaan
68 68. Jalan-jalan
69 69. Perasaan yang Sesungguhnya
70 70. Jujur Pada Perasaan
71 71. Berdebar Tanpa Dikira
72 72. Menepati Janji
73 73. Luka Lama
74 74. Awal Baru
75 75. Kepastian
76 76. Satu Langkah Lebih Dekat
77 77. Akhirnya Mengakui
78 78. Perasaan Yang Tersampaikan
79 79. Masih Ambigu
80 80. Akhir Dari Keraguan
81 81. Awal Kisah Keduanya
82 82. Ciuman Penuh Arti
83 83. Kinan dan Bian
84 84. Kecemburuan
85 85. Kejelasan Hubungan
86 86. Ingin Di Perjelas Lagi
87 87. Hal Yang Baru dan Pertama Kali Dirasakan
88 88. Ketika Cinta Telah Menghampiri
89 89. Menunggu Jawaban Darinya
90 90. Hanya Ingin Melihatnya
91 91. Langkah Yang Harus Dilakukan
92 92. Harus Berpisah Sejenak?
93 93. Tak Ingin Terpisah
94 94. Berharap Tak Pergi
95 95. Pamit Sebelum Pergi
96 96. Permulaan Yang Baik
97 97. Yang Di Harapkan Oleh Kinan
98 98. Rencana Bian Pada Kinan
99 99. Firasat Yang Tak Salah
100 100. Kelanjutan Asmara Antara Bian dan Kinan
101 101. Ungkapan Bian pada Adnan
102 102. Curhat Bian bersama Adnan
103 103. Tekad Bian
104 104. Jatuh Cinta Tak Salah
105 105. Tak Apa, Ini Cinta
106 106. Jangan Menghindarinya
107 107. Perasaan Itu Semakin Jelas Adanya
108 108. Perasaan Bersalah
109 109. Perasaan Yang Terbalaskan
110 110. Hubungan Yang Mengikat
111 111. Hari Pertama Jadian
112 112. Sesuatu Yang Menanti
113 113. Tak Berhenti Memikirkannya
114 114. Merindukannya
115 115. Ada Yang Aneh
116 116. Sesuatu Yang Mengganjal
117 117. Sebuah Pesan
118 118. Meminta Izin
119 119. Obrolan Yang Hangat
120 120. Mengobati Kerinduan
121 121. Kabar Bahagia atau Kabar Buruk?
122 122. Paket Hadiah
123 123. Hadiah Yang Indah
124 124. Hadiah Sesungguhnya
125 125. Kejutan
126 126. Melepas Kerinduan
127 127. Menjemput Kinan
128 128. Akhirnya Setuju
129 129. Pertemuan Yang Canggung
130 130. Jalani dan Hadapi
131 131. Sesuatu Yang Terasa Familiar dan Mendebarkan
132 132. Akhirnya Bertemu
133 133. Hal Yang Membahagiakan
134 134. Berita Baik dan Buruk
135 135. Merelakan Kepergian
136 136. Keseriusan Bian
137 137. Bian dan Keinginanya
138 138. Tak Bisa Berpaling
139 139. Kalung Yang Berbeda
Episodes

Updated 139 Episodes

1
1. Panti Asuhan
2
2. Gadis Kecil
3
3. Teman Dekat
4
4. Sahabat atau Cinta?
5
5. Ketahuan?
6
6. Kesibukan Baru
7
7. Kalimat Penyemangat
8
8. Kenangan Bersama
9
9. Kalung Yang Sama
10
10. Perasaan Yang Sama?
11
11. Hubungan Yang Ambigu
12
12. Masih Bertahan
13
13. Puzzle
14
14. Puzzle 2
15
15. Puzzle 3
16
16. Akhir Puzzle
17
17. Fakta Baru
18
18. Kedatangan Bian
19
19. Penasaran
20
20. Ingin Serakah?
21
21. Perasaan yang Kacau
22
22. Kebetulan kah?
23
23. Penuh Pertanyaan
24
24. Pengangkatan Kinan
25
25. Buku Harian Kinan
26
26. Asal Usul Kinanti Agustine
27
27. Titik Mula Kebakaran Panti Asuhan Cinta Kasih
28
28. Mengganggu Pikiran
29
29. Konflik Batin
30
30. Rumor Buruk
31
31. Teringat Selalu
32
32. Galau Melanda Bian
33
33. Memastikan Jawabanya
34
34. Pengakuan Tiba-tiba dari Bian
35
35. Cinta Terhalang Persahabatan
36
36. Goresan Kecil Di Hati
37
37. Kakak Panti Asuhan
38
BAB 38. Masa Lalu atau Masa Kini?
39
BAB 39. Hasrat Cinta
40
40. Bukan Sekedar Menepati Janji?
41
41. Terbayang Selalu
42
42. Kesal Tanpa Sadar
43
43. Kepo Bian
44
44. Bian dan Kinan
45
45. Bian dan Kinan 2
46
46. Ketika Hati Bergejolak
47
47. Bian dan Kalung
48
48. Bian dan Kalung 2
49
49. Keresahan Adel
50
50. Hadiah
51
51. Jam Tangan dari Adel
52
52. Hasrat dari Adel
53
53. Hanya Sekedar Suka?
54
54. Kehangatanya Seperti Rumah
55
55. Arti Keluarga Bagi Kinan
56
56. Berita Buruk
57
57. Terguncang
58
58. Maju 1 langkah
59
59. Ada Yang Aneh
60
60. Hal Tak Terduga
61
61. Janji Saat Kecil
62
62. Pagi yang Buruk
63
63. Penuh Kejutan
64
64. Kejutan Yang Berhasil
65
65. Waktu Bersama Teman
66
66. Persahabatan Yang Erat
67
67. Kedewasaan
68
68. Jalan-jalan
69
69. Perasaan yang Sesungguhnya
70
70. Jujur Pada Perasaan
71
71. Berdebar Tanpa Dikira
72
72. Menepati Janji
73
73. Luka Lama
74
74. Awal Baru
75
75. Kepastian
76
76. Satu Langkah Lebih Dekat
77
77. Akhirnya Mengakui
78
78. Perasaan Yang Tersampaikan
79
79. Masih Ambigu
80
80. Akhir Dari Keraguan
81
81. Awal Kisah Keduanya
82
82. Ciuman Penuh Arti
83
83. Kinan dan Bian
84
84. Kecemburuan
85
85. Kejelasan Hubungan
86
86. Ingin Di Perjelas Lagi
87
87. Hal Yang Baru dan Pertama Kali Dirasakan
88
88. Ketika Cinta Telah Menghampiri
89
89. Menunggu Jawaban Darinya
90
90. Hanya Ingin Melihatnya
91
91. Langkah Yang Harus Dilakukan
92
92. Harus Berpisah Sejenak?
93
93. Tak Ingin Terpisah
94
94. Berharap Tak Pergi
95
95. Pamit Sebelum Pergi
96
96. Permulaan Yang Baik
97
97. Yang Di Harapkan Oleh Kinan
98
98. Rencana Bian Pada Kinan
99
99. Firasat Yang Tak Salah
100
100. Kelanjutan Asmara Antara Bian dan Kinan
101
101. Ungkapan Bian pada Adnan
102
102. Curhat Bian bersama Adnan
103
103. Tekad Bian
104
104. Jatuh Cinta Tak Salah
105
105. Tak Apa, Ini Cinta
106
106. Jangan Menghindarinya
107
107. Perasaan Itu Semakin Jelas Adanya
108
108. Perasaan Bersalah
109
109. Perasaan Yang Terbalaskan
110
110. Hubungan Yang Mengikat
111
111. Hari Pertama Jadian
112
112. Sesuatu Yang Menanti
113
113. Tak Berhenti Memikirkannya
114
114. Merindukannya
115
115. Ada Yang Aneh
116
116. Sesuatu Yang Mengganjal
117
117. Sebuah Pesan
118
118. Meminta Izin
119
119. Obrolan Yang Hangat
120
120. Mengobati Kerinduan
121
121. Kabar Bahagia atau Kabar Buruk?
122
122. Paket Hadiah
123
123. Hadiah Yang Indah
124
124. Hadiah Sesungguhnya
125
125. Kejutan
126
126. Melepas Kerinduan
127
127. Menjemput Kinan
128
128. Akhirnya Setuju
129
129. Pertemuan Yang Canggung
130
130. Jalani dan Hadapi
131
131. Sesuatu Yang Terasa Familiar dan Mendebarkan
132
132. Akhirnya Bertemu
133
133. Hal Yang Membahagiakan
134
134. Berita Baik dan Buruk
135
135. Merelakan Kepergian
136
136. Keseriusan Bian
137
137. Bian dan Keinginanya
138
138. Tak Bisa Berpaling
139
139. Kalung Yang Berbeda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!