Hari-hari dilalui, minggu-minggu terlewati, bulan-bulan terjalani, dan tahun-tahun pun berlalu seiring bertambahnya usia Rara, tak terasa kini Rara sudah berumur 5 tahun.
Hari ini adalah hari ulang tahun Rara, semua persiapan sudah disiapkan, bahkan dari minggu lalu sudah disiapkan dengan matang. Wajar saja, karena Rara anak tunggal dan juga dari golongan keluarga yang mampu.
Balon warna-warni tergantung indah di setiap sisi ruangan, semuanya tersambung pada tali ulang tahun yang bersatu tepat di tengah-tengah plafon.
Siapa sangka, pesta mewah dan megah bukan jaminan akan sebuah kebahagiaan. Karena ternyata di hari kebahagiaan Rara itu menjadi awal perpisahan kedua orang tuanya.
Pesta diadakan dirumah mereka, dengan mengundang teman bisnis Bara dan teman Rara di TK tempatnya belajar. Dari jam 15:30 tamu sudah berdatangan padahal pesta dimulai jam 17:00.
Semakin lama tamu banyak berdatangan, tentu saja dengan buah tangan untuk yang sedang berbahagia. Hingga suara microfon terdengar keras, keadaan hening seketika.
Urutan acara pun dibacakan dengan baik, satu-persatu sudah dilakukan. Hingga, tibalah mereka di acara inti.
"Hhmmm ... hallo untuk semua yang hadir seperti diketahui hari ini adalah hari bahagia Rara Kamila anak dari Pak Bara dan Bu Rida, oleh karena itu mari kita nyanyikan lagu happy birthday untuk Rara manis." Mc pun mulai menyanyi diikuti anak-anak dan orang tua yang hadir disana.
"Happy birthday to you..."
"Happy birthday to you..."
"Happy birthday, happy birthday, happy birthday Rara..."
"Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juuga, sekarang juga."
Nyanyian diakhiri dengan tepuk tangan dan kue yang ditiup oleh Rara, kedua orang tuanya yang pertama mendapat suapan dari Rara dan bergantian mereka yang menyuapi Rara.
"Baik inti acara sudah dilaksanakan, silakan dinikmati makanannya, saya pamit undur diri selamat bertemu diakhir acara." pamit Sang Mc sembari lagu happy birthday diputar untuk memeriahkan acara.
Acara berjalan dengan khidmat, tamu-tamu menikmati makanan yang disajikan, dan anak-anak bermain dengan teman-temannya yang datang. Hingga tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah dapur,
"Apa yang kamu lakukan Rida!?" Suara teriakan itu membuat Bara yang sedang mengobrol dengan rekan bisnisnya berlari ke arah dapur dan ia disajikan dengan hal tidak pernah terlintas walau hanya sedetikpun dalam benaknya.
"Astaga! apa yang terjadi," tanya Bara ketika melihat Rara lemas dalam pelukan Nadia dan Rida yang memandang kosong piring yang ada ditangannya, seperti sedang menyesapi sesuatu.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Tolong ceritakan Rida! Nadia!" desak Bara karena tidak ada yang menjawab pertanyaannya dan hanya isakan tangis Nadia yang terdengar.
"Rida, Mas. Dia meracuni Rara. Ketika sedang menyuapi Rara, aku tidak sengaja lewat dapur dan melihat Rara sudah kejang-kejang dalam pelukannya," ucapnya dengan isakan tangis mengiringi.
"Demi Tuhan, aku tidak pernah berpikir untuk meracuni Rara. Dia buah hati kesayanganku, untuk apa aku meracuninya," sanggah Rida ketika mendengar tuduhan yang di arahkan kepadanya.
"Pak Bara, segera bawa Rara kerumah sakit!" teriak salah satu teman bisnisnya.
Dapur pun sudah dikerumuni orang ketika mereka mendengar teriakan keras dan kepanikan Bara. Bara segera mengambil alih Rara dari pelukan Nadia dan berlari menuju mobilnya yang terparkir di bagasi dan mengendarai mobilnya menuju kerumah sakit.
Melihat kepergian Bara seolah menyadarkan Rida dari apa yang terjadi,
"Kenapa kamu menuduhku?" tanya Rida dengan suara paraunya.
"Aku tidak menuduhmu, tapi itu yang aku lihat," jawab Nadia sembari mengalihkan pandangannya, tidak ingin menatap Rida. Setelahnya salah satu istri teman bisnis Bara menuntun Rida menuju ruang tengah, untuk menenangkan diri.
Melihat kepergian orang-orang dari arah dapur, Nadia berbicara lewat telpon kepada seseorang,
"Sesuai rencana, setelah ini kau yang urus. Sudah dulu takut ada yang dengar."
Tut ....
Sambungan pun terputus.
...$$$...
Siapa kah yang di telpon Nadia? pantengin terus yaa ceritanya. Stay tune (^.^).
Olla, see you in the next chapter ;) .
I hope you like my story❤
Don't forget to stay at home 😉.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
🅰🅽🅰 Ig: meqou.te
hilih, kesal sama Nadia. tega banget ngefitnah orang...
2021-01-28
0
Feyza Adzkiya Putri
kalau emang ini nyata ceritanya.pasti sakit banget jadi Rida.kepercayaan dan kesetiaan Rida tak ada laagi bagi Bara.aq yang baca aja nyesek perih di dada.
2020-11-24
2
Nur Ain
Wah jahat ye nadia
2020-11-24
2