Di negara S seorang perempuan mengeliat berguling guling diatas tempat tidurnya. Dia adalah Alisya. Sudah menjadi kebiasaannya disaat bangun pagi. Alisya akan berguling guling dulu sebelum akhirnya bangun melakukan aktivitasnya.
Alisya berguling guling dan menguap beberapa kali. "Oouhhhmmm ouuuuhmmmm ouhhhhmm."
Pintu kamarnya diketuk dari luar oleh Mamanya. "Tok, tok, Sayang ayo bangun ini sudah jam berapa. Cepat bangun."
Alisya yang didalam kamar masih nyaman posisinya yang berguling guling.
Sang Mama yang melihat putrinya belum bangun kembali berkata, "Alisya bangun. Katanya mau kuliah di ibu kota."
"Tapi bangun aja susah. Lebih baik kamu kuliah di sini saja. Susah banget bangun," lanjut Mama.
Perkataan Sang Mama membuat Lisya langsung bangun, keluar dari kamar melangkah ke dapur.
Alisya langsung memeluk Mamanya. "Ehhh Mama, Alisya sudah bangun, kok. Jadi tetap kuliah d Ibuu Kota."
"Kamu tuh yah, katanya mau kuliah di Ibu Kota, tapi kok tidak belajar bangun cepat. Bagaimana kalau kamu sudah ada di sana, siapa yang bangunin kamu?, hmm ... jangan sampai kita semua yang ada di sini berfikir kamu lagi kuliah tapi ternyata kamu masih molor di tempat tidur," ucap Mama.
Alisya tak menjawab dan memeluk Sang Mama dari samping mendengar apa yang dikatakan oleh Mamanya.
"Kamu tuh harus belajar bangun sendiri. Tidak mungkin kan teman mu bangunin kamu setiap hari, tidak mungkin juga, kan teman mu menunggumu yang telat bangun. Kamu itu mau kuliah di Ibu Kota, yang memiliki jalan padat, macet setiap harinya. Kalau kamu terlambat bangun lalu di jalan sudah macet kamu akan terlambat masuk kampus, iya, kan?" ucap Sang Mama menasehati putrinya yang keras kepala tapi sangat manja.
"Iya Mamaku sayang."
"Jangan percaya Ma. Lebih baik Mama memasukkannya di Universitas yang ada di sini saja," ucap Sang Papa yang baru bangun dan tak sengaja mendengar semuanya.
Adik Bobotnya juga yang baru bangun ikut menimpali dengan berkata, "Betul tuh Ma, bukanka Kak Lisya selalu telat bangun kalau ngak dibangunin."
"Iya Ma. Pasti kalau udah disana kerjaannya molor mulu, tuh," ucap Kakak tertua Alisya ikut menjahili Adiknya.
"Kok tau. Eeee bukan begit- " (terpotong karena seseorang langsung menyergah ucapannya)
Adik bontot menyerga ucapan Kakaknya dengan berkata, "Tuh, kan Ma benar. Apa aku bilang Kak Lisya gak bisa bangun kalau gak di bangunin dengan suara petir mama itu."
Sang Mama yang mendengar ucapan Anak bontotnya menoleh. Sibontot menyadari tatapan tajam Mamanya langsung berdiri memeluk mamanya. Jika tidak Mamanya akan ceramah tujuh hari tujuh malam.
"Tidak, kok. Bukan begitu maksud aku, maksud aku tuh begin- " lagi dan lagi ucapan Vi kembali melayang layang di udara
Kali ini Sang Kakak yang menyerga ucpaannya dengan berkata, "Sudah Vi di sini Saja. Mama dengar sendiri, kan tadi adik aku ini mengatakan apa. Papa juga dengar kan?"
Sang Kakak melirik Sang Papa dengan sebuah senyuman dan Sang Papa mengangguk. Dan benar saja Papa juga ikut menjahili putrinya dengan berkata, "Benar, tuh. Papa juga tadi dengar."
Alisya yang terus dijahili kesal dan pusing. Dia berteriak kencang. "Aaaahhhhhhhhhh".
Sang Mama yang mendengar suara teriakan putrinya langsung menutup telingannya. Mama berjalan kearah putrinya dengan memegang satu paha ayam yang sudah digoreng. Dengan cepat Sang Mama menyumpal mulut Lisya dengan paha ayam
"Buahahahaha, buahaahah, buaaahaha," tawa Papa dan Anak pecah melihat hal itu.
"Kamu tau suaramu itu kenapa keras sekali seperti toak mesjid," ucap Sang Mama.
"Membuat telinga Mama hampir pecah. Sudah mulai sekarang kamu jangan berteriak lagi. Jangan sampai ada orang yang mendengarnya, jika tidak mereka semua akan tuli."
Sontak saja perkataan Sang Mama membuat tiga orang yang duduk di meja makan semakin tertawa.
"Hahahahahahahahaha, benar tu ma, suaranya seperti toak mesjid," jawab Sang Kakak disela tawanya.
Kebanyakan orang tua jika anaknya bertengkar akan menjadi penengah. Tapi berbeda dengan Papa Alisya yang ikut menjahili putrinya. "Bagaimana kalau kamu aja sayang yang menjadi toak di mesjid pasti pasti suaranya lebih keras."
"Kalau Kak Lisya mau aku bisa mengatakannya sama teman ku, kebetulang dia salah satu pengurus mesjid. Hahaahaha," timpal Adik Bontot.
Alisya hanya mampu terdiam karena dia tau tidak akan menang jika melawan Papa dan kedua Saudaranya. Suasana rumah Lisya di pagi hari selalu ramai dengan canda tawa. Karena Mama sama Papa nya sudah seperti teman mereka. Tapi mereka juga tau kapan menjadikan Mama sama Papanya teman dan menganggap Mama sama Papanya sebagai orang tua.
................
Dinegara K bulan dan bintang kembali menghiasi langit malam yang indah. Disebuah ruangan dengan dekorasi yanh sangat indah, berbagai hiasan balon balon warna warni dan masih banyak hiasa yang terkadang dengan indah.
Dibawah lampu lampu warna warni terdapat sebuah kursi dan meja yang penuhi berbagai jenis makanan dan minuman yang sangat mengguga selera. Namun kursinya masih kosong.
Beberapa saat seseorang membuka pintu terlihat beberapa seorang laki laki melangkah masuk menuju meja yang di penuhi makanan duduk dikursi yang sudah tersusun rapi.
Salah satu dari mereka meminta seseorang menyalakahn kamera. "Tolong nyalakan kameranya."
"Baik."
Mereka adalah Group Bands yang terkenal. Mereka sednag melakukan siaran langsung merayakan anniversary Group Bands nya. Mereka ngobrol mengenai moment yang sudah mereka lewati beberapa tahun lalu.
Sudah dua jam mereka melakukan siarang bersama Fansnya, Leader mereka mengatakan bahwa mereka telah mengambil sebuah keputusan. Dan berharap Para Fans menerima dan tetap mendukung mereka semua.
Malam semakin larut hingga mereka memutuskan untuk mengakhiri siarannya.
Setelah mematikan siaran mereka bangkit dari duduknya, tapi pinggang anggota paling tua terasa sakit. "Auhwwww, Aku akan kembali kemar ini sudah sangat malam."
"Apakah kamu bisa berjalan sendiri?"
"Kenapa ?"
"Ahhh tidak. Aku hanya khawatir kamu tidak bisa berjalan karena terlalu banyak minum."
"Ahh. Terimakasih tapi aku bisa berjalan, kalian kembali saja kekamar dan istirahat lah ini sudah sangat malam."
Terlihat semuanya berjalan keluar dari ruangan itu berjalan menuju kamar mereka masing masing.
"Persiapkan semuanya aku akan libur ke negara S. Nanti setelah aku pulang aku akan menemui mereka yang ingin bertemu dengan ku," ucap orang itu setelah telpon terhubung tanpa menyapa terlebih dahulu.
" Baiklah. Apa masih ada lagi yang ingin Anda sampai tuan?"
"Tidak," jawabnya singkat, padat dan jelas.
Setelah mengatakan semua yang ingin dia katakan, dia memutus telpon dengan sepihak tanpa mengatakan salam penutup.
"Terbanglah dan nikmati semuanya, karena sebentar lagi kita akan bertemu," ucapnya dengan senyuman dibibirnya yang penuh misteri.
...#continue ......
...see you bay bay....
...Yuk dukung lagi dong dengan....
...Lake👍👍👍 jempol kalian harapanmku....
...comments 👇👇👇 ketikan kalian inspirasiku....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments