Bab 02 Prologue

Sang Surya kini mulai menyingsing. Di negara lain seorang laki laki mengerjap ngerjapkan matanya pertanda dirinya telah bangun dari alam mimpi indah nya.

"Ohmmm, oohmmmm, oohmm."

Laki laki itu terlihat sedang menguap berkali kali di atas sebuah tempat tidur yang berukuran king sees.

Setelah merasa kesadarannya telah kembali sepenuhnya dari mimpi indahnya, laki laki itu bangkit dari tempat tidurnya yang nyaman guna membersihkan diri.

Beberapa saat laki laki itu keluar dari kamar mandi, dan langsung menuju ke ruang ganti. Di ruang ganti terlihat laki laki itu sedang mengambil baju santainyaa. Karena kebetulang pagi hingga sore nanti dirinya tak memiliki kegiatan sama sekali.

Laki laki itu berjalan menuruni anak tangga satu persatu dengan sangat cool, mempesona dan sangat berkarisma tentunya. Kini dirinya terlihat menyeret kakinya menuju meja makan dimana disana semua kursi telah di isi oleh pemiliknya masing masing tinggal kursi milik dirinya lah yang masih kosong. Sampai di depan meja makan dia langsung mendudukkan bokongnya dikursi yang kosong sambil menyapa semua orang yang ada di meja makan itu.

"Pagi semua."

"Pagii V," jawab semuanya serempak.

Usai menyapa semua orang menikmati sarapan dengan damai. Hingga seseorang yang di panggil dengan panggilan V bersuara.

"Apakah acara nanti malam kita semua akan memberikan kejutan kesemua orang?" tanya V.

"Iya. Kita akan memberikan kejutan kepada mereka," imbuh seseorang yang duduk di sembarang meja.

"Menurut kalian bagaimana reaksi mereka," ucap yang lain.

"Mereka pasti akan sangat terkejut, lalu mereka akan bertanyak dengan banyak pertanyaan," ucap yang lainnya.

"Ahh yah itu benar. Mereka pasti akan kebingungan. Dan wajah kebingungan mereka akan sangat lucu, bukan?" jawab seorang yang duduk di kursi sisi kanan V.

Mereka menghayalkan wajah orang yang sedang mereka bicarakan, seketika tawa mereka pecah.

"Apakah mereka akan menerima semua ini dan tetap mendukung kita?" tanyak salah satu dari mereka.

"Ahhh iya itu benar," jawab orang yang duduk disamping orang itu.

"Kita akan menjelaskan semuanya, mengapa kita mengambil keputusan ini. Bukankah kita mengadakan pesta untuk menjelaskan semua ini. Aku juga berharap mereka akan menerima keputusan kita ini, karena ini sangat penting untuk kita semua, mereka pasti akan mengerti. Kita akan menjelaskannya dengan baik," ucap yang lainnya duduk di kursi paling depan.

"Yah saya juga berharap seperti itu," jawab mereka barengan menggagukkan kepala pertanda mereka juga memiliki pemikiran yang sama.

Kini terlihat satu persatu dari mereka semua telah selesai menghabiskan sarapan pagi mereka. Mereka mulai bangkit berjalan menuju sebuah ruang, dimana ruangan itu akan mereka jadikan sebagai tempat untuk mengadakan pesta yang telah mereka rencanakan.

" Bagaimana?, apa semua nya sudah siap?" tanya V.

"Semuanya sudah hampir siap. Tinggal beberapa hiasan dekor lagi, setelah itu semuanya sudah siap," jawab orang yang di tanyak oleh V.

"Sangat bagus. Bagaimana kalau kita membantu menyiapkan dekorasi yang belum selesai," ucap seseorang yang baru bergabung dan menyelesaikan aktivitas sarapannya.

"Aahhh ... itu ide yang sangat bagus, sekalian kita membuat moment bersama sebelum berpisah."

"Itu benar. Kita tidak akan tau kapan kita akan bisa bertemu dan melakukan semua bersama," ucap V yang berhasil membuat seseorang yang tak jauh darinya berteriak dengan keras mendengar ucapannya. Dan dialah orang yang paling tua di antara mereka semua.

"Heeeiii apa yang kamu kata kan haaa, bukankah kita bisa saling mengunjungi jika salah satu di antara kita rindu."

"Kak berhentilah berteriak, nanti suaramu habis. ingat lah juga umur kakak yang sudah tua," ucap V yang membuat orang yang berada di ruangan itu tertawa dengan menganggukan kepala membenarkan yang dikatakan oleh V

" Benar benar sekali, hahahahsh," jawab semua orang tertawa.

Membuat sang korban kembali berteriak dengan kesalnya. Membuat semua orng kembali menutup telinganya.

"Yaaaaaaaaaaaaaa, aku tidak tua. itu hanya salah tulis angka saja, dan walau aku tua aku masih ganteng," ucapnya dengan suara yang keras dan kesal.

"Apakah kalian mendengarnya?, Kakak tertua sudah menggaku sudah tua, hahahahah," ucap V kembali mengoda kakaknya membuat yang lain semakin tertawa. Mereka hanya sebagai teman tetapi pertemanan mereka sudah seperti saudara satu sama lain.

"Iyah kak tertua sudah tua."

"Iya itu benar."

"Bagaimana kalau kakak tertua duduk saja, tidak perlu ikut membantu kami. Bukan kah jika sudah tua akan mudah capek."

"Yah. Jika kakak tertua memaksa membantu, itu akan membuat dirimu tidak bisa menghadiri pesta nanti dan juga harus berbaring istirahat di tempat tidur saja."

Dan benar saja tawa semua orang kembali pecah. Terlihat sang pelaku V yang paling keras tertawa. Sementara korban terlihat sangat kesal karena kelakuan adik adik mereka. Dengan wajah yang kesal dia berjalan kedepan pergi meninggalkan teman-temannya yang sudah seperti adik, membantu mempersiapkan pestanya. Temannya mengekori langka yang mereka anggap sebagai kakak tertua, sambil mengoceh menggoda.

"Liatlah kakak sedang marah. Bukan kah dirinya terlihat imut bukan?" ucap V memuji.

"Iya. Dengan wajah imutnya dirinya seperti seorang yang lebih mudah."

"Bahkan aku iri, Kenapa aku tidak memiliki wajah yang imut juga."

"Iya, sangat imut. Bagaimana bisa ada wajah imut seperti itu."

Tiba tiba orang yang di bicarakan berhenti dan berbalik, membuat yang dibelakan bertabrakan dan meringis kesakitan sambil mengusap kening mereka masing masing.

"Aahuhuhahhhhh" mereka semua serempak meringis kesakitan.

"Kakak tertua kenapa berhenti dan berbalik tanpa memberitahu. Liat, bukan kah hidungku ini terlihat tidak bagus dengan merah, bukan kay kegante-" ucapV terpotong karena lebih dulu di serga ucapannya oleh Kakanya.

"Berhentilah berkata aku imut, Aku masih kesal dengan kalian. Jangan berada di belakangku pergilah membantu," ucapnya berbalik dan membantu menyiapkan pesta, tanpa menghiraukan mereka.

Akhirnya mereka semua membantu menyiapkan pesta dengan canda tawa. Tanpa terasa waktu sudah berlalu dari pagi berganti dengan sore hari, semua persiapan pesta telah usai kini mereka terlihat memandangi hasil karya mereka.

"Wahh ternyata aku sangat berbakat dan kreatif yah, liatlah hasilku dalam mendekorasi, sangat bagus bukan?" ucap V.

"Bukan kah, kau hanya meniup balon dan mengikatnya?, Yang mendekor ruangan ini bukankah mereka semua," ucapnya yang sambil menunjuk orang orang yang tadi mendekor ruangan itu, membuat V cengegesan memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Benar apa yang dikatakan kakak kedua, kita membantu tapi lebih banyak membuat kekacauan."

"Hingga mereka semua harus kembali memperbaikinya."

"Itu benar, hahaha."

"Kakak pertama. Kami minta maaf saat pagi tadi yang membuat mu kesal," ucap salah satu dari mereka dan yang lainnya pun ikut minta maaf.

"Sudahlah aku sudah memaafkan kalian. bukankah kita ini sudah seperti saudara." ucapnya tidak marah sama sekali

"Iyah kakak pertama benar benar punya hati yang baik bukan?" ucap V yang lain hanya mengganguk dan berkata iya.

"Ahhh sudah cukup memujiku, aku tau itu. Aku memang memiliki hati yang baik dan lembut, jangan lupa aku ini adalah kakak yang paling tampan, kalian beruntung punya aku sebagai kakak kalian," ucapnya dengan narsis habis. Adik adik mereka jengah dengan tingkah kaknya itu yang sikap narsisnya sudah berada pada puncak tertinggi dan tak tertolong.

Tak teras mereka telah sampai menyeret kakinya didepan pintu kamar mereka masing masing, mereka semua sudah pada masuk ke dalam kamar.

V terlihat membuka pakaiannya, lalu langsung masuk kekamar mandi membersihkan tubuhnya. berselang beberapa waktu, V keluar dari kamar mandi dan masuk keruang ganti. setelah berpakain santai, V melangkah ketempat tidur dan langsung merebahkan tubuhnya di tenpat tidur yang berukuran king size.

"Valco Alexander Smith," gumam V.

...#continue ......

...Haii, Readers jangan lupa dukungannya. ...

...Agar, Author juga semakin semangat update. ...

...See you bay-bay. ...

...Thanks for your....

Episodes
1 Bab. 01 Prologue
2 Bab 02 Prologue
3 Bab 03 Malam, Kejutan
4 Bab 04 Berangkat, Berbelanja
5 Bab 05 Waktunya
6 Bab 06 Welcome
7 07 ANTARA PELANGI DAN BADAI
8 08 Zero O'clock
9 Bab 9 Sah
10 Bab 10 Hilang.
11 Bab 11 Mimpi indah tapi menyakitkan.
12 Bab 12 Beruang kutub kesasar.
13 Bab 13 Menguji kesabaran.
14 Bab 14 Fall in Love.
15 Bab 15 Kaleng Bekas.
16 Bab 16 Jealous
17 Bab 17 Istriku.
18 Bab 18 Pucuk dicinta Ulam pun tiba.
19 Bab 19 Dinner
20 Bab 20 Dinner Part II
21 Bab 21 Readra Vs Adnan
22 Bab 22 Hari pertama kuliah.
23 Bab 23 Hari pertama kuliah Part II.
24 Bab 24 Cemburu
25 Bab 25 Dia lagi dia lagi
26 Bab 26 Gagal lagi
27 Bab 27 Tidak akan lagi.
28 Bab 28 Kejutan.
29 Bab 29 Kejutan Part II
30 Bab 30 Hasil Mimpi Buruk.
31 Bab 31 Mangga mudah.
32 Bab 32 Bos Pelit.
33 Bab 33. Bukan Tuan Alex dan Tuan Marco asli.
34 Bab 34. Rara dan Lisya pingsan.
35 Bab 35. Ku Kira kamu berbeda ternyata sama.
36 Bab 36 Cerita Rara.
37 Bab 37 Anak Deddy.
38 Bab 38 Nasi goreng cinta.
39 Bab 39 Alex Vs Readra.
40 Bab 40 Bayi Triple.
41 Bab 41 Bukan aku, tapi babynya.
42 Bab 42 Dia milikku.
43 Bab 43 Pria Mesum
44 Bab 44 Jahilnya Rara.
45 Bab 45 Iri Bilang Boss.
46 Bab 46 Kemarahan Readra.
47 Bab 47 Adnan Jealous.
48 Bab 48 Penyesalan Datang di Belakang.
49 Bab 49 Dasar Teman Lacnak.
50 Bab 50 Marco Corson.
51 Bab 51 Bad Mood.
52 Bab 52 Rencana Readra.
53 Bab 53 Bertemu kembali.
54 Bab 54 Tidak Akan Membiarkan Memilikinya.
55 Bab 55 Ada Suara tapi tak ada Wujud.
56 Bab 56 Menggoda Suami.
57 Bab 57 Hukuman Lisya.
58 Bab 57 Kekesalan Lisya.
59 Bab 57 Penolakan halus Lisya.
60 Bab 60 Lisya Tidak Boleh Terluka.
61 Bab 61 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan.
62 Bab 62 Rara menghadap Keruagan Pak Marco.
63 Bab 63 Alex dengan Ucapan Santainya.
64 Bab 64 Meninggalkan Alex.
65 Bab 65. Lisya Cemburu.
66 Bab 66 Hukuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab. 01 Prologue
2
Bab 02 Prologue
3
Bab 03 Malam, Kejutan
4
Bab 04 Berangkat, Berbelanja
5
Bab 05 Waktunya
6
Bab 06 Welcome
7
07 ANTARA PELANGI DAN BADAI
8
08 Zero O'clock
9
Bab 9 Sah
10
Bab 10 Hilang.
11
Bab 11 Mimpi indah tapi menyakitkan.
12
Bab 12 Beruang kutub kesasar.
13
Bab 13 Menguji kesabaran.
14
Bab 14 Fall in Love.
15
Bab 15 Kaleng Bekas.
16
Bab 16 Jealous
17
Bab 17 Istriku.
18
Bab 18 Pucuk dicinta Ulam pun tiba.
19
Bab 19 Dinner
20
Bab 20 Dinner Part II
21
Bab 21 Readra Vs Adnan
22
Bab 22 Hari pertama kuliah.
23
Bab 23 Hari pertama kuliah Part II.
24
Bab 24 Cemburu
25
Bab 25 Dia lagi dia lagi
26
Bab 26 Gagal lagi
27
Bab 27 Tidak akan lagi.
28
Bab 28 Kejutan.
29
Bab 29 Kejutan Part II
30
Bab 30 Hasil Mimpi Buruk.
31
Bab 31 Mangga mudah.
32
Bab 32 Bos Pelit.
33
Bab 33. Bukan Tuan Alex dan Tuan Marco asli.
34
Bab 34. Rara dan Lisya pingsan.
35
Bab 35. Ku Kira kamu berbeda ternyata sama.
36
Bab 36 Cerita Rara.
37
Bab 37 Anak Deddy.
38
Bab 38 Nasi goreng cinta.
39
Bab 39 Alex Vs Readra.
40
Bab 40 Bayi Triple.
41
Bab 41 Bukan aku, tapi babynya.
42
Bab 42 Dia milikku.
43
Bab 43 Pria Mesum
44
Bab 44 Jahilnya Rara.
45
Bab 45 Iri Bilang Boss.
46
Bab 46 Kemarahan Readra.
47
Bab 47 Adnan Jealous.
48
Bab 48 Penyesalan Datang di Belakang.
49
Bab 49 Dasar Teman Lacnak.
50
Bab 50 Marco Corson.
51
Bab 51 Bad Mood.
52
Bab 52 Rencana Readra.
53
Bab 53 Bertemu kembali.
54
Bab 54 Tidak Akan Membiarkan Memilikinya.
55
Bab 55 Ada Suara tapi tak ada Wujud.
56
Bab 56 Menggoda Suami.
57
Bab 57 Hukuman Lisya.
58
Bab 57 Kekesalan Lisya.
59
Bab 57 Penolakan halus Lisya.
60
Bab 60 Lisya Tidak Boleh Terluka.
61
Bab 61 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan.
62
Bab 62 Rara menghadap Keruagan Pak Marco.
63
Bab 63 Alex dengan Ucapan Santainya.
64
Bab 64 Meninggalkan Alex.
65
Bab 65. Lisya Cemburu.
66
Bab 66 Hukuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!