pagi yang cerah menyambut pagi nya ramon yang penuh semangat untuk menikahi sisil, hari ini ia akan membuktikan pada semua orang bahwa dia adalah lelaki normal yang suka dengan wanita dan akan merubah statusnya mempunyai pasangan hidup, bukan cowok jomblo karatan lagi.
ramon tersenyum-senyum melihat penampilannya di depan cermin, ia begitu tampan dan gagah, ia penuh percaya diri, dengan memakai jas setelan resmi untuk pernikahan.
ramon menelpon asisten luki, ia menanyakan bagaimana persiapan untuk pernikahan nya.
''hallo luki apa semua nya sudah beres? aku mau pernikahan ku sangat meriah, aku mau semua media menyoroti pernikahan ku.'' kata tuan ramon dalam telepon nya.
''semua nya sudah beres tuan, aku pastikan semua media meliputi pernikahan tuan yang mewah ini.'' jawab luki
''bagus dan pastikan bocah itu tak berulah lagi untuk kabur,'' kata tuan ramon lagi sambil memutuskan telepon nya.
*di kediaman sisil*
sisil masih cemberut saja saat ia sudah memakai gaun pengantin yang sangat mewah dan elegan, ia sangat cantik memakai gaun itu serta riasan di wajah nya.
setelah semuanya sudah beres semua keluarga sisil di bawak ke hotel bintang lima sama orang suruhan ramon, sisil tak ada kesempatan lagi untuk kabur karena sisil di kawal dengan ketat.
saat sudah tiba di hotel itu, sisil langsung di suruh duduk di samping tuan ramon yang sudah duluan sampai di tempat itu.
tuan ramon sedikit terkesima melihat sisil yang sangat cantik saat memakai gaun pengantin itu, ia menatap sisil dengan intens, ''teryata ia seperti bidadari jika di dandan seperti itu, cantik sekali,'' puji tuan ramon dalam hati nya.
''bagaimana semuanya sudah siap?'' tanya pak penghulu kepada tuan ramon.
''sudah.'' jawab singkat ramon.
''baiklah akad nikahnya segera kita mulai.'' kata pak penghulu lagi.
hingga akhirnya semua saksi mengatakan sah, berarti usai sudah acara pernikahannya, tapi sisil masih tidak percaya kalau dirinya sekarang sudah menjadi isteri tuan ramon.
setelah acara pernikahan itu selesai langsung di lanjutkan dengan acara resepsi nya, banyak sekali tamu undangan, memberi selamat kepada sepasang pengantin itu, yang terutama teman-teman tuan ramon dan juga rekan bisnisnya.
''hey sobat akhirnya kamu nikah juga, tidak ada lagi dong jomblo karatan, hehe....hehe.....! kata aldi teman ramon sambil menepuk bahu ramon dan bersalaman.
''ia dong...masa mau jomblo terus! jawab ramon kepada aldi.
''ha....ha....ha....!'' alex tertawa dari belakang mendengar sahabat nya bercanda, dan bersalaman dengan ramon.
''nongol juga kamu lex, aku pikir tidak datang tadi,'' sapa ramon.
mereka bertiga berpelukan dan ramon menyuruh tukang foto memfoto mereka, mereka bertiga memang bersahabat sejak lama, dari ramon masih sekolah, dan sebelum ramon sesukses ini.
''teryata pilihan mu ok juga,'' kata alex lagi kepada ramon.
''ya pasti dong, ramon jay tak akan salah memilih,'' jawab ramon kepada alex sambil melirik sisil, yang hanya cemberut saja.
'' ramon sangat bahagia di hari pernikahan nya, terlihat dari ukiran senyum di bibirnya yang tak pernah berhenti saat teman-temannya memberi selamat.
berbeda dengan sisil, ia sangat menggerutu nasibnya, apa lagi ia melihat tingkah mama tirinya dan juga adik tirinya, yang sok pamer akan gaya nya yang wow itu, dan ia mendengar mama tirinya memuji-muji tuan ramon kepada sahabat-sahabatnya, makin membuat sisil muak.
tak terasa acara pernikahan dan resepsinya selesai, semua tamu sudah pulang yang tertinggal cuma orang tua sisil.
''sisil papa sama mama pulang dulu, jaga dirimu baik-baik ya, kamu harus nurut sama suami mu, pesan papa sisil saat ingin berpamitan kepada anak nya sambil memeluk sisil.
sisil yang mendengar kata-kata papa nya menjadi sedih dan ia menjawab dengan anggukan, sambil melepas pelukan papa nya.
setelah menasehati sisil papa riko memberi pesan kepada menantunya, ''nak ramon jaga sisil baik-baik papa percaya sama kamu, tolong buat dia bahagia,'' kata papa riko kepada tuan ramon sambil berjabat tangan dengan tuan ramon.
''baik papa aku akan menjalani pesan papa,'' kata tuan ramon ia langsung memeluk papa riko yang ia anggap seperti orang tua nya sendiri, tuan ramon emang dekat dengan papa riko walaupun papa riko anak buah nya, maklum tuan ramon sekarang tidak ada kedua orang tua nya lagi, dan juga sanak familinya juga jauh.
setelah berpamitan papa riko dan mama melli pulang ke rumahnya.
begitu juga dengan ramon mengajak sisil pulang kerumahnya, ''ayo mau pulang apa tidak kamu? apa mau nginap di sini?'' canda ramon kepada sisil yang hanya cemberut saja dari tadi.
''gak mau, lebih baik nginap disini, jawab sisil kepada ramon!
''beneran kamu mau nginap disini, baik lah aku suruh luki untuk mempersiapkan kamar untuk kita,'' kata ramon lagi, kebetulan hotel itu milik nya, jadi gak susah bila ingin menginap di sana.
ramon sudah ingin memanggil asisten lukinya, tapi sisil langsung berkata, ''gak jadi kita pulang saja,'' kata sisil kepada ramon.
''kenapa?'' tanya ramon sambil menatap sisil, ia sedikit bingung, ''apa mau nya ni bocah,'' kata ramon dalam hati.
''lebih baik pulang saja, aku pikir tuan akan meninggalkan aku disini, kalau tuan juga mau nginap di sini, sama saja bo'ong, aku masi bersama tuan juga.'' kata sisil lagi.
''hey.....bocah kau pikir aku bisa kau bodohi, jika aku meninggalkan kamu sendiri disini pasti kamu akan kabur, ayo cepat kita pulang,'' kata ramon lagi menarik tangan sisil agar mengikuti langkah kakinya.
tapi sisil menghempaskan tangan ramon dan dia tidak mau mengikuti ramon sambil berkata, ''aku tidak mau tuan!''
''kau.....! benar-benar mau bikin aku marah ya,'' kata ramon melototi sisil sambil menunjuk muka sisil dengan jari telunjuknya, tapi sisil tak peduli, ia seakan masa bodoh malah ia membuang mukanya pada ramon.
melihat sisil yang hanya diam seperti itu, ramon langsung mengangkat sisil dan menggendongnya, sambil berkata ''kau harus dengar kata ku, kau itu istriku, kau mengerti,'' ramon sangat kesal dengan sisil.
''hey....tuan turun kan aku, aku tidak sudi di gendong dengan mu, dasar om- om tua,''sambil memukul-mukul dada ramon.
ramon tak peduli, ia justru mempercepat jalan nya menuju tempat parkir mobilnya,''aku bukan om-om mu, aku ini suami mu, kau pikir aku sudah tua seperti itu, aku ini lelaki dewasa yang sangat matang, dan banyak di idola kan wanita, kau mengerti,'' kata ramon sambil memasukkan sisil kedalam mobil dan ia juga masuk kedalam mobil duduk di samping sisil.
''kalau tuan banyak di idolakan wanita mengapa tuan memaksa aku untuk menikah dengan tuan,'' kata sisil lagi dengan sewot, sambil memonyong kan bibirnya.
''jalan pak,'' kata ramon kepada supir nya, ia tak mau melayani perkataan sisil lagi.
pak supir hanya geleng-geleng kepalanya saja, mendengar perdebatan sepasang pengantin yang baru menikah itu.
di dalam perjalanan pulang akhirnya sisil tidur, ramon menarik sisil kedalam pelukannya, hingga akhir nya mobil berhenti di depan rumahnya, tapi sisil belum juga bangun, ia tak tega membangunkan sisil akhirnya ramon menggendong sisil lagi masuk kedalam rumah nya.
ia langsung menuju kamar nya, sesampai di dalam kamar ramon meletakkan sisil di ranjangnya yang sudah di hiasi bermacam-macam pernak pernik kamar pengantin.
''teryata ia berat juga, badannya saja kecil, bikin aku capek saja,''kata ramon dalam hati sambil ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments