*satu minggu kemudian* hari ini pertunangan sisil dan tuan ramon, sisil jadi sedih, ia merasa sebentar lagi hari-hari buruk nya akan terjadi, ia berniat mau kabur saja dari rumahnya.
sisil mondar-mandir di depan cermin di dalam kamar nya, ia sangat gelisah, ia mencari cara bagaimana bisa kabur dari hari pertunangannya.
sisil mengintip dari balik pintu kamar nya untuk melihat situasi di luar, ''waduh.....gimana mau kabur kalau di luar papa, mama nya dan juga adik tirinya Dirly, ada di ruangan depan,'' pikir sisil dalam hati nya.
tapi sisil tak kekurangan ide, ia akhir nya bisa kabur dari jendela kamar nya.
setelah cukup jauh sisil pergi dari rumah nya, ia sedikit bingung, ''kira-kira aku mau pergi kemana ya?''tanya sisil dalam hatinya.
sisil beristirahat sejenak di warung bakso tempat ia bekerja jika tidak sekolah, ''nak sisil hari ini kerja ya?'' tanya pemilik warung bakso itu, yang bernama buk lesna.
''tidak buk, sisil mungkin tidak kerja lagi karena sisil sudah selesai sekolah nya,'' jawab sisil.
''loh kenapa nak?'' justru tamat sekolah kan kamu lebih banyak waktu untuk kerja!''kata pemilik warung bakso itu, sambil memberi semangkok bakso kepada sisil.
''di makan dulu bakso nya nak, gak usah jawab pertanyaan ibu kalau memang sisil belum mau menjawab nya,'' kata pemilik warung bakso itu lagi.
sisil hanya tersenyum mendengar perkataan buk lesna, sambil memakan semangkuk bakso, ''mumpung gratis sikat saja, hehe....hehe....!'' kata sisil dalam hati nya.
memang sisil selalu di kasih gratisan memakan bakso di sana, karena sisil kerja di sana dan ibu lesna orang nya baik hati, ibu lesna tidak tega melihat sisil sering kelaparan di buat ibu tirinya, sisil sudah di anggap seperti anaknya sendiri terhadap ibu lesna.
selesai makan bakso di warung buk lesna, sisil pergi ke rumah temannya yang bernama luna.
*di rumah sisil*
keluarga sisil kalang kabut mencari sisil, karena tuan ramon sudah sampai di rumah sisil, dan acaranya sudah mau di mulai.
''di mana anak itu ia selalu saja mencari masalah,'' kata mama sisil mengomel sendiri karena ia sudah capek mencari sisil di semua ruangan rumah nya.
''bagaimana ma... sisil sudah ketemu belum?'' tanya papa riko kepada istrinya dari ruangan tamu.
''belum pa..!'' jawab mama melli
''tuan ramon sudah tiba, ia papa suruh duduk di teras dulu.''kata papa riko lagi kepada mama melli.
''bagaimana kalau kita ngomong aja terus terang pa kepada tuan ramon, mungkin ia bisa membantu mencari sisil, mama yakin sisil belum jauh pergi nya,'' kata mama melli.
''baiklah ayo kita ngomong sama tuan ramon,'' ajak papa riko kepada mama melli.
papa riko dan mama melli pergi ke teras rumahnya mereka menemui tuan ramon, mereka menceritakan bahwa sisil sekarang kabur dari rumah.
tuan ramon yang mendengar berita itu ia jadi marah besar.
''baiklah aku akan membantu mencari sisil, aku akan menyuruh semua anak buah ku menyebar mencari nya, jika nanti sisil sudah di temukan aku ingin langsung menikah saja dengannya, tidak usah pakai tunangan-tunangan lagi,'' kata tuan ramon.
tuan ramon sangat kesal sama sisil, ia merasa harga diri nya di rendahkan sama sisil karena sisil kabur dari rumah di saat hari pertunangan mereka, ''lihat saja kau nanti bocah jika kita jadi menikah akan ku balas semua yang kau lakukan kepada ku,'' rutuk tuan ramon dalam hati nya.
tuan ramon dan anak buah nya berpencar mencari sisil, setalah sekitar sepuluh jam akhir nya sisil di temukan.
sisil di temukan saat ia di ajak luna untuk keluar sebentar, mencari makanan, sisil tidak menceritakan kepada luna bahwa ia kabur dari rumah karena akan di tunangan, tetapi ia kabur karena sudah tidak tahan sikap mama tiri nya yang semena-mena pada nya.
saat mereka memasuki di sebuah restoran terdekat dengan rumah luna, sisil langsung di sergap sama anak buah ramon, yang kebetulan ingin makan di sana karena lapar.
sisil langsung di bawak mereka pulang ke rumah sisil untuk langsung bertemu dengan tuan ramon.
''ha....... ha.....ha......! hey bocah kau kira kau bisa lari dari ku, perlu kau ketahui apa yang aku inginkan pasti aku dapatkan, dengan kekuasaan ku dan harta ku semua bisa aku beli kecuali maut yang tak bisa aku beli,'' kata tuan ramon dihadapan sisil sambil mencolek dagu sisil.
sisil dan tuan ramon berbicara hanya berdua saja di kamar sisil, hal itu membuat sisil ngeri, dan jijik melihat tingkah tuan ramon yang sombong sekali.
''dengar baik-baik bocah besok aku akan menikahi mu langsung, karena kau sudah kabur di hari pernikahan kita berarti kau sudah menghinaku, maka dari itu pernikahan kita aku cepat kan!"kata tuan ramon lagi, setelah itu dia pulang kerumahnya.
semua sibuk mempersiapkan pernikahan tuan ramon dan sisil tak kecuali mama melli, ia benci sekali akan situasi seperti ini, tapi mau manalagi, ini sudah permintaan tuan ramon, maka dirinya tak bisa menolak, tapi ia masih bisa tersenyum dengan sisil menikah dengan tuan ramon maka ia akan di beri uang yang banyak nanti, ia bisa berbelanja sesuka hati nya bersama anak kesayangannya yaitu Dirly.
asisten luki pun kalang kabut akan hal ini, tapi ia tidak bisa menolak karena permintaan tuan nya itu tak bisa di tunda, tapi bukan asisten luki nama nya jika tidak bisa menyelesaikan masalah, asisten luki memang andalan tuan ramon setiap apapun masalahnya pasti akan beres, hal itu pula yang membuat tuan ramon membayar gaji asisten luki dengan tinggi.
malam itu sisil sangat gelisah dengan kaburnya dia di hari pertunangan mereka malah membuat tuan ramon mempercepat hari pernikahan mereka, sisil menyangka tuan ramon akan membatalkan pernikahan mereka malah sebaliknya.
jika ia ingin kabur lagi itu mustahil, karena depan pintu kamarnya, jendela, bahkan di halaman rumahnya sudah di jaga sama orang suruhan tuan ramon.
sisil hanya bisa menangis saja sekarang, merenungi nasib yang harus ia terima, ''pasti tuan ramon itu galak nanti, aku harus gimana ya nanti!'' pikir sisil dalam hati nya, sambil memejamkan mata nya hingga ia tertidur dalam keadaan menangis.
jika sisil bersedih, beda halnya dengan tuan ramon ia malah tersenyum-senyum sendiri, ia tak menyangka ia akan menikah, karena semenjak mantan tunangannya meninggal ia tak mau lagi untuk mengenal wanita, bukan sekali ia menjalin hubungan dengan wanita, saat ia juga serius ingin mengajak mantan pacarnya untuk menikah saat ia masih keadaan miskin yang tak punya apa-apa, ia di tolak mentah-mentah oleh orang tua mantan pacarnya yang bernama bunga itu, tapi ramon masih mencintai pacarnya itu sampai sekarang, walau ia tak tauh sekarang bunga ada dimana, hingga akhirnya ia tak percaya lagi akan cinta, karena itu akan menyakitkan baginya.
ia mau menikah sekarang karena ia sudah malu karena sudah sering di ejek-ejek sama temannya bahwa dia jomblo karatan, yang tak mau mengenal wanita, bahkan juga ada yang bilang bahwa dia cowok tidak normal alias homo, perkataan itu semua selalu menyakitkan bagi ramon, maka dari itu ia akan menikah dengan sisil walaupun tidak saling mencintai hanya untuk statusnya saja, agar dia terbebas dari olokan temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
calon ma'mummu
jangan lupa mampir di novelku juga yah hehhehe
2022-12-29
1
Faiza
mampir,,,,,,saling dukung ya. di tunggu kehadirannya juga di novrlku
2022-12-09
2