5. Bertemu Om Awan

Sesuai rencana, Shofi akhirnya mendaftarkan Keinan untuk bersekolah di taman kanak-kanak yang terletak di dekat kampus Hamzah, tidak jauh juga dari kantor perusahaan SR Group tempat Shofi bekerja. Jadi Shofi dan Hamzah bisa lebih mudah dalam mengantar-jemput Keinan.

Keinan sudah mulai masuk sekolah di tahun pelajaran baru ini. Shofi yang selalu mengantar Keinan untuk berangkat ke sekolah setiap paginya. Dan pulang sekolah nanti Keinan akan dijemput oleh Hamzah.

Syukur alhamdulillah Keinan bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan sekolah barunya. Tidak ada masalah yang berarti. Hanya saja, terkadang ada satu dua orang teman Keinan yang mengejek Keinan karena mereka tau Keinan tidak memiliki seorang ayah.

Seperti hari ini. Saat sedang menyantap bekal makanannya bersama dengan teman-temannya yang lain, tiba-tiba saja ada dua orang anak yang menghampiri Keinan kemudian mendorong kotak bekal makanan milik Keinan sampai akhirnya kotak bekal tersebut pun terjatuh.

"Minggir sana. Aku mau duduk disini," kata Fahri, anak laki-laki yang tadi mendorong kotak bekal makanan Keinan sampai jatuh.

"Iya, minggir kamu. Anak yang nggak punya ayah kayak kamu nggak pantes duduk disini bareng kita semua," sambung Haikal, teman Fahri.

Keinan menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya perlahan, mencoba untuk menahan emosinya sendiri. Keinan ingat kalau bundanya selalu menasehati dirinya untuk selalu bersabar dan tidak boleh membalas perlakuan buruk seseorang kepada kita. Kalau kita membalas, lalu apa bedanya kita dengan mereka? Itu yang selalu diajarkan oleh bundanya kepada Keinan.

"Kalau kalian mau duduk disini, bilang aja baik-baik, aku pasti kasih kok. Nggak perlu kalian harus kasar kayak gini," kata Keinan.

Keinan kemudian bangun dari duduknya.

"Aku pindah bukan karena aku takut dengan kalian. Aku cuma nggak mau memperpanjang masalah," lanjut Keinan lagi.

Keinan berjongkok untuk mengambil kotak bekalnya dan memunguti makanannya yang sudah jatuh. Keinan kemudian membuang makanannya yang sudah kotor tersebut ke tempat sampah kemudian mencuci tangannya di wastafel yang sudah disediakan oleh pihak sekolah.

'Maaf Yaa Allah, bukannya Keinan mau buang-buang makanan, tapi emang makanannya udah kotor. Maaf ya Bunda, bekal buatan Bunda jadi terbuang sia-sia deh,' kata batin Keinan dengan wajah murung.

☘️☘️☘️

Siang ini Hamzah kebetulan ada kelas dan pulangnya bersamaan dengan jam pulang sekolah Keinan. Tadi pagi Hamzah dan Shofi juga sudah berpesan kepada Keinan untuk menunggu Hamzah di dalam area sekolah saja, jangan keluar.

Dan disinilah sekarang Keinan, menunggu jemputan dari Hamzah sembari duduk di ayunan di taman bermain sekolahnya.

Keinan melamun. Teringat dengan ejekan-ejekan yang sering dia dapat dari teman-temannya, baik ketika di rumah maupun ketika di sekolah. Ada rasa sedih tersendiri yang dirasakan oleh bocah kecil itu. Dalam hati kecilnya, dia juga sangat menginginkan untuk memiliki seorang ayah, seperti teman-temannya yang lain.

"Yaa Allah, Keinan juga pengen punya ayah kayak temen-temen Keinan yang lain. Keinan juga pengen ngerasain disayang sama ayah, dianterin ke sekolah sama ayah, dijemput, diajak main, diajak jalan-jalan, diajak jajan. Kapan Yaa Allah, Keinan bisa punya ayah baru? Tolong kasih Keinan ayah yang baru ya, Yaa Allah," ucap lugu bocah kecil itu seraya mengangkat wajahnya menghadap ke langit.

Tidak jauh dari taman bermain sekolah Keinan, seorang pemuda nampak memperhatikan tingkah laku Keinan dari beberapa saat yang lalu. Pemuda tersebut kemudian berjalan menghampiri Keinan dan mendudukkan dirinya di ayunan di sebelah Keinan.

"Hai. Lagi nunggu jemputan ya?" tanya pemuda itu ramah.

Keinan melihat ke arah pemuda tersebut. Tetapi kemudian mengalihkan pandangannya lagi.

"Iya, Om," jawab Keinan seperlunya.

Tiba-tiba saja pemuda tersebut mengulurkan tangan kanannya kepada Keinan.

"Kenalin, nama Om Awan. Kamu boleh panggil Om dengan panggilan Om Awan," kata Awan, pemuda tersebut.

"Maaf. Bunda bilang aku nggak boleh kenalan sama sembarangan orang," balas Keinan.

Bukannya kaget, Awan justru tersenyum mendengar perkataan dari bocah kecil di hadapannya itu.

"Bunda kamu emang bener sih. Tapi Om ini bukan orang jahat kok. Om kesini cuma mau nemenin kamu aja. Soalnya dari tadi Om perhatiin kamu sendirian, jadi Om pengen nemenin kamu," kata Awan menjelaskan.

Keinan masih diam.

"Kamu lihat nggak kafe di sebelah sana?" tanya Awan seraya menunjuk kafe di seberang jalan, tidak jauh dari sekolah Keinan.

"Om Awan kerja disana. Tadi kebetulan Om habis nganterin pesanan dari guru-guru kamu buat makan siang, makanya Om ada disini," lanjut Awan.

Keinan mengikuti arah jari telunjuk Awan dan melihat kafe di seberang jalan itu. Keinan kemudian kembali mengalihkan perhatiannya ke arah pemuda yang sedang duduk di sebelahnya. Dan memang benar, pemuda tersebut sama sekali tidak terlihat seperti orang jahat. Bahkan wajah Om ini juga sangat ganteng, begitu pikir Keinan.

"Jadi, Om boleh kenalan sama kamu nggak?" tanya Awan seraya kembali mengulurkan tangan kanannya lagi.

Sedikit ragu-ragu, tapi akhirnya Keinan menerima juga uluran tangan pemuda tersebut.

"Nama aku Keinan, Om," jawab Keinan.

"Oh, Keinan ya? Nama Om Awan. Keinan boleh panggil Om Awan aja, ya," balas Awan.

"Iya, Om," kata Keinan lagi.

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

sedih banget, ingin aja ngeracun bapak nya

2024-02-20

1

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

anak kecil sekarang sudah pintar membully, kebanyakan lihat sinetron

2024-02-20

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁

◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁

wah ngegantung rupanya. so lanjutt lagi!!!

2024-02-13

13

lihat semua
Episodes
1 1. Keluarga Kecil
2 2. Bullying
3 3. Flashback
4 4. Dilabrak Ibu-ibu
5 5. Bertemu Om Awan
6 6. Om Ganteng ( 1 )
7 7. Rahasia Takdir Pertemuan
8 8. Kawan Lama
9 9. Om Ganteng ( 2 )
10 10. Anak Bos Awan?
11 11. Main Ke Rumah Hamzah
12 12. Ternyata Kamu
13 13. Om Mau Jadi Ayah Keinan?
14 14. Meminta Restu
15 15. Menikahlah Denganku
16 16. Meminta Petunjuk
17 17. Rencana Awal Pendekatan
18 18. Nasehat Bu Hajah Maryam
19 19. Memantapkan Hati
20 20. Memberitahu Mama Wulan
21 21. Papa Surya
22 22. Mulai Membangun Kedekatan
23 23. Dukungan Tambahan
24 24. Berkunjung Ke Rumah Awan
25 25. Calon Mertua - Mantan Mertua
26 26. Bukan Halangan
27 27. Papa Awan
28 28. Aku Bisa Tanpamu
29 29. Sandaran Baru
30 30. Selangkah Lebih Dekat
31 31. Alhamdulillaah, Sah !
32 32. Teman Tidur
33 33. Pagi Pertama Di Rumah Mertua
34 34. Mengenal Awan Lebih Dekat
35 35. Keluarga Kecil Baru
36 36. Pacaran Halal
37 37. First Kiss
38 38. Memiliki Seutuhnya
39 39. Nafkah Lahir Dan Batin
40 40. Makin Mesra
41 41. Kejadian Tak Terduga
42 42. Kenyataan Menyakitkan
43 43. Kacau
44 44. Menenangkan Diri
45 45. Hukuman Papa Awan
46 46. Permainan Pikiran
47 47. Rencana Berhasil
48 48. Penyesalan Bayu
49 49. Bertolak Belakang
50 50. Kabar Bahagia
51 51. Kehangatan Keluarga
52 52. Kabar Mengejutkan
53 53. Awan Kecelakaan
54 54. Tanpa Awan
55 55. Meneruskan Kafe Awan
56 56. Aku Bisa Tanpamu ( 2 )
57 57. Promo Novel Baru Lagi Nih
58 58. Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
59 59. Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 59 Episodes

1
1. Keluarga Kecil
2
2. Bullying
3
3. Flashback
4
4. Dilabrak Ibu-ibu
5
5. Bertemu Om Awan
6
6. Om Ganteng ( 1 )
7
7. Rahasia Takdir Pertemuan
8
8. Kawan Lama
9
9. Om Ganteng ( 2 )
10
10. Anak Bos Awan?
11
11. Main Ke Rumah Hamzah
12
12. Ternyata Kamu
13
13. Om Mau Jadi Ayah Keinan?
14
14. Meminta Restu
15
15. Menikahlah Denganku
16
16. Meminta Petunjuk
17
17. Rencana Awal Pendekatan
18
18. Nasehat Bu Hajah Maryam
19
19. Memantapkan Hati
20
20. Memberitahu Mama Wulan
21
21. Papa Surya
22
22. Mulai Membangun Kedekatan
23
23. Dukungan Tambahan
24
24. Berkunjung Ke Rumah Awan
25
25. Calon Mertua - Mantan Mertua
26
26. Bukan Halangan
27
27. Papa Awan
28
28. Aku Bisa Tanpamu
29
29. Sandaran Baru
30
30. Selangkah Lebih Dekat
31
31. Alhamdulillaah, Sah !
32
32. Teman Tidur
33
33. Pagi Pertama Di Rumah Mertua
34
34. Mengenal Awan Lebih Dekat
35
35. Keluarga Kecil Baru
36
36. Pacaran Halal
37
37. First Kiss
38
38. Memiliki Seutuhnya
39
39. Nafkah Lahir Dan Batin
40
40. Makin Mesra
41
41. Kejadian Tak Terduga
42
42. Kenyataan Menyakitkan
43
43. Kacau
44
44. Menenangkan Diri
45
45. Hukuman Papa Awan
46
46. Permainan Pikiran
47
47. Rencana Berhasil
48
48. Penyesalan Bayu
49
49. Bertolak Belakang
50
50. Kabar Bahagia
51
51. Kehangatan Keluarga
52
52. Kabar Mengejutkan
53
53. Awan Kecelakaan
54
54. Tanpa Awan
55
55. Meneruskan Kafe Awan
56
56. Aku Bisa Tanpamu ( 2 )
57
57. Promo Novel Baru Lagi Nih
58
58. Sequel Jerat Cinta CEO Arrogant
59
59. Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!