Hari ini adalah hari Minggu. Shofi yang baru saja selesai menjemur pakaian melihat ibunya sedikit kerepotan di warung kecilnya karena banyaknya orang yang hendak membeli. Ah, Shofi baru ingat kalau tadi Hamzah sempat ijin untuk pergi ke rumah temannya sebentar dengan mengajak Keinan bersamanya. Pantas saja ibunya sedikit kerepotan.
Shofi menghembuskan nafas gusar, perasaannya sedikit dilema saat ini. Tetapi karena melihat sang ibu yang kerepotan akhirnya Shofi pun melangkah menuju ke warung kecil tersebut, hendak membantu ibunya.
"Biar kakak bantu, Bu," kata Shofi.
"Eh, kakak. Nggak usah Kak, nggak pa-pa kok," balas Aminah, sedikit ragu-ragu juga.
"Nggak pa-pa, Bu, tenang aja," kata Shofi meyakinkan Aminah.
Akhirnya Shofi tetap membantu Aminah melayani pembeli yang lumayan banyak itu. Dan setelah beberapa saat, anehnya justru pembeli yang datang malah semakin bertambah banyak. Dan kebanyakan pembeli adalah bapak-bapak maupun para laki-laki muda.
Jujur saja, saat ini Aminah merasa sangat khawatir. Tidak jauh berbeda dengan Shofi yang sedang membantunya melayani pembeli yang semakin bertambah banyak itu.
Tidak lama kemudian,
"Ooohhh, ternyata si janda lagi bantu jualan . Pantas saja suami-suami kita pada ribut mau datang ke warung Bu Aminah buat beli gado-gado," teriak seorang ibu-ibu, lantang.
Shofi, Aminah, dan semua yang sedang mengantri di warung Aminah tersebut pun terkejut dan langsung mengalihkan perhatian mereka ke arah sumber suara. Nampak beberapa orang ibu-ibu dengan wajah penuh emosi berdiri di depan warung Aminah tersebut.
"Iya, Bu. Ternyata si janda lagi tebar pesona buat godain suami-suami kita disini," cibir ibu-ibu yang satu lagi.
"Dasar janda gatel. Mentang-mentang dia cantik terus dia manfaatin kecantikannya itu buat godain semua laki-laki," imbuh ibu-ibu yang lain.
"Iya nih Bu, meresahkan saja. Cari suami lagi sana, biar nggak perlu godain suami orang lagi."
Dan beberapa kalimat hinaan serta cacian masih saja terus terdengar saling bersahutan. Shofi dan Aminah menghembuskan nafas lelah. Inilah yang menjadi alasan kegusaran Shofi dan juga kekhawatiran Aminah tadi. Selalu saja seperti ini kalau Shofi yang membantu Aminah melayani pembeli di warungnya.
Aminah merangkul putri sulungnya itu. Keduanya mencoba menjelaskan sebisa mungkin kepada sekumpulan ibu-ibu yang sedang terbakar emosi tersebut.
"Maaf ibu-ibu, tapi putri saya sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Shofi membantu saya karena memang saya sedang kerepotan melayani pembeli dan kebetulan Hamzah juga sedang pergi," kata Aminah menjelaskan.
"Halah, itu sih cuma alasan aja, Bu," sanggah ibu-ibu pertama tadi tidak percaya.
"Iya itu, Bu. Cuma alasan saja itu," ibu-ibu yang lain pun juga tidak percaya.
"Tapi sungguh, Bu, saya tidak ada maksud seperti yang ibu-ibu tuduhkan tadi. Saya hanya ingin membantu kerepotan ibu saya saja," kata Shofi.
"Mana ada pencuri mau ngaku, kalau pencuri mau ngaku ya penjara penuh lah," cibir salah satu ibu-ibu.
"Udah lah ibu-ibu, nggak perlu kita buang-buang tenaga untuk ngeladenin janda gatel ini. Mending sekarang kita selametin suami-suami kita dan bawa mereka pulang sebelum akhirnya kena pelet sama janda gatel ini," ketus ibu-ibu yang paling depan.
"Iya Bu, iya. Ayo kita bawa suami-suami kita pulang sekarang," sahut ibu-ibu yang lain.
Kemudian para ibu-ibu itupun menarik suami mereka masing-masing dan mengajaknya untuk pulang sembari mengomeli mereka di sepanjang jalan. Sekarang hanya tersisa beberapa orang saja yang memang benar-benar ingin membeli gado-gado di warung Aminah tersebut.
Lagi-lagi Shofi dan Aminah menghembuskan nafas lelah. Sudah terlalu sering mereka menghadapi kemarahan ibu-ibu yang merasa suami-suami mereka digoda oleh Shofi.
"Yang sabar ya Mbak Shofi, Bu Aminah," kata seorang ibu-ibu berjilbab besar, yang biasa dipanggil Bu Hajah Maryam itu. "Jangan dimasukin ke hati omongan ibu-ibu tadi," lanjut Bu Hajah Maryam lagi.
"Iya, Bu Hajah. Sudah terbiasa kami mah," balas Aminah.
"Iya, Bu. Mereka itu memang sering kelewatan. Mbak Shofi sama Bu Aminah nggak usah peduliin omongan mereka, daripada malah makan hati nanti," kata ibu-ibu yang lainnya.
"Iya, Bu. Makasih ya," balas Aminah juga.
"Tapi sepertinya ada benarnya juga omongan ibu-ibu tadi loh, Bu Aminah. Mungkin jika Mbak Shofi punya suami lagi, Mbak Shofi pasti bisa terhindar dari fitnah-fitnah semacam tadi itu. Maaf lho Mbak Shofi, bukannya saya mau ikut campur urusan pribadi Mbak Shofi," kata Bu Hajah Maryam lagi agak sungkan.
"Nggak pa-pa kok, Bu Hajah. Saya paham maksud perkataan Bu Hajah tadi. Dan terima kasih karena Bu Hajah sudah perhatian kepada saya," balas Shofi seraya tersenyum kecil.
"Kami minta do'anya saja ya, Bu Hajah dan ibu-ibu semuanya. Semoga putri saya bisa segera dipertemukan dengan jodohnya seandainya memang Shofi ditakdirkan untuk membina rumah tangga kembali oleh Allah Subhanahu wata'ala," kata Aminah meminta do'a dari Bu Hajah Maryam dan yang lainnya.
"Aamiin Yaa robbal 'aalamiin," semua yang masih ada disana pun ikut meng-amin-kan.
"Aamiin Yaa robbal 'aalamiin. Saya pasti selalu mendo'akan yang terbaik untuk Mbak Shofi dan Bu Aminah sekeluarga. Termasuk untuk jodoh yang terbaik untuk Mbak Shofi juga," balas Bu Hajah Maryam.
"Terima kasih banyak, Bu Hajah," kata Aminah lagi.
Sementara Shofi hanya bisa terdiam. Entahlah, Shofi rasanya belum ada niatan sama sekali untuk membina rumah tangga kembali. Tetapi melihat orang-orang di sekitarnya yang mengharapkan Shofi untuk kembali menikah, terlebih lagi dengan putranya sendiri yang juga selalu mengharapkan akan hadirnya sosok seorang ayah baru, hati Shofi pun menjadi dilema sendiri.
Menghembuskan nafasnya pelan, Shofi hanya bisa memasrahkan semuanya ini kepada Allah Subhanahu wata'ala, Dzat Yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Jika memang Allah Subhanahu wata'ala menakdirkan Shofi untuk kembali menikah dan membina hubungan rumah tangga yang baru, maka Shofi pun akan ikhlas menjalani semuanya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
boleh juga ide bu hajah, dengan kita bersuami setidaknya mengurangi fitnah
2024-02-20
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
wkwkwk banyak penggemar nya shofi
2024-02-20
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
bukan Shofi yang kegatelan, tapi suamimu yang kegatelan
2024-02-20
0