Seandainya Sahara ditanya siapa lelaki yang bisa membuatnya merasa terlindungi selain Daddy dan adiknya maka dengan penuh keyakinan Sahara akan menjawab bahwa Arjuna adalah orangnya. Selama mengenal Arjuna dia tidak pernah membayangkan bahwa pria itu akan begitu perhatian kepadanya dan tidak membiarkan dia terluka sedikitpun.
Bukan hanya sekedar nyaman yang Sahara rasakan, tapi dia juga merasa begitu bahagia, terlindungi, dan dicintai dengan begitu dalam oleh Arjuna. Segala perhatian yang belum pernah dia dapatkan selain dari keluarganya Arjuna berikan.
Bagaimana pria itu mengingatkan tentang pola makannya, selalu membantunya ketika dia sedang kesulitan, dan menjaganya agar tidak terluka.
Lalu membantunya menemukan pengganti model untuk acara fashion show besok.
Sekarang disinilah dia berada duduk berhadapan dengan seorang wanita yang begitu cantik dengan tubuh semampai membuat Sahara sedikit tidak percaya diri apalagi dia terlihat begitu ramah. Namanya Arabella teman Arjuna yang bisa membantu dia, tapi bukannya mengatakan tujuannya Sahara malah memikirkan hal yang lain.
Apa Arjuna dikelilingi wanita cantik seperti ini?
Akhirnya karena Sahara yang terus diam Arabella memilih untuk menyapa lebih dulu.
"Aku Arabella senang bisa ketemu sama Kamu." Katanya sambil tersenyum manis
Tersadar dari lamunannya Sahara membalas senyuman manis itu lalu mulai memperkenalkan dirinya.
"Sahara"
"Iya aku sudah sering dengar nama kamu, designer yang namanya lagi dikenal banyak orang dan brand pakaian kamu juga sangat terkenal." Kata Arabella membuat senyum Sahara semakin mengembang lebar
Dia sangat senang ketika seseorang memuji kerja kerasnya dan mengetahui fakta bahwa ada banyak orang yang mengenal serta menyukai produknya membuat Sahara merasa puas.
"Terima kasih banyak dan aku akan mengatakan tujuan aku ngajak kamu ketemu." Kata Sahara
"Aku sudah tau kamu ingin aku menjadi salah satu model yang akan berjalan di catwalk malam nanti kan?" Tebaknya
"Ya kalau kamu tidak keberatan, salah satu model yang harusnya ada disana tiba-tiba membatalkannya." Kata Sahara
"Hmm tidak masalah jadwalku kosong lagipula Juna sendiri yang minta jadi tidak masalah." Kata Arabella
"Terima kasih ya tadinya kepalaku sudah akan pecah karena memikirkannya." Kata Sahara membuat wanita cantik itu tertawa kecil
"Tidak masalah lagi pula aku tidak memiliki jadwal apapun nanti malam." Kata Arabella sambil tersenyum manis
"Sekarang aku sangat lega." Kata Sahara
"Masih ada yang ingin kamu bicarakan? Aku ada pemotretan sebentar lagi." Kata Arabella
"Ah sudah tidak ada sekali lagi terima kasih karena sudah mau membantuku." Kata Sahara sambil tersenyum manis
Mengangguk singkat Arabella memasukkan ponselnya kedalam tas lalu beranjak dari tempat duduknya dan berpamitan untuk pergi.
"Aku duluan ya?" Katanya yang dijawab dengan anggukan serta senyuman dari Sahara
"Bisa hubungi aku tentang detail nya dan aku pastikan tidak akan mengecewakan." Kata Arabella sebelum benar-benar pergi
Setelah wanita itu pergi Sahara menghela nafasnya lega akhirnya dia benar-benar terbebas dari masalah itu, tapi sekarang fikirannya malah dipenuhi hal yang lainnya.
'Lagi pula Juna sendiri yang minta jadi tidak masalah'
Sial! Sahara benar-benar kefikiran tentang hubungan antara model itu dengan Arjuna.
Menggelengkan kepalanya cepat Sahara mengambil tasnya lalu pergi ke kasir untuk membayar dan setelahnya kembali ke butik. Saat memasuki butiknya Diandra langsung mengikuti langkah kakinya dan masuk ke dalam ruang kerjanya, wajah wanita itu terlihat begitu cerah.
"Kak bagaimana? Dia mau kan? Aku sudah menghubungi banyak orang, tapi mereka semua sudah memiliki jadwal lain." Kata Diandra
"Hmm jangan khawatir dia sudah bersedia." Kata Sahara membuat helaan nafas Diandra terdengar
Mengambil pensil dari laci kerjanya Sahara kembali menggambar sketsa yang harus dia selesaikan dalam waktu tiga hari.
"Ra aku akan berada di sini sampai sore dan aku tidak mau diganggu jangan masuk kalau bukan untuk hal yang penting." Kata Sahara
"Iya Kak kalau gitu aku keluar dulu." Kata Diandra yang sudah sangat faham dengan sifat atasannya
Jika sudah bergelut dengan pensil dan selembar kertas Sahara sangat tidak ingin diganggu bahkan dia pernah dimarahi karena mengganggu konsentrasi atasannya.
Setelah Diandra keluar dari ruangannya Sahara benar-benar fokus pada kegiatannya, dia harus benar-benar menyelesaikan semuanya dalam waktu singkat. Terkadang Sahara merasa begitu lelah dan bahunya juga tangannya terasa begitu pegal, tapi mau bagaimana lagi dia sendiri yang memilih jalan ini untuk masa depannya.
"Huft ayo Ara semangat kamu pasti bisa"
Selama seharian Sahara benar-benar tidak keluar dari ruangannya bahkan dia melewatkan makan siangnya dan hal yang jarang terjadi Arjuna juga tidak datang ke butik, dia cukup sibuk. Namun, saat sore menjelang Arjuna melangkahkan kakinya kedalam butik Sahara dan menuju ruangannya.
Tapi, belum sempat membuka pintu Diandra sudah menahannya dan mengatakan bahwa Sahara sedang sibuk serta tidak ingin diganggu.
"Kak Ara sedang sangat sibuk dia bilang tidak ingin diganggu." Kata Diandra membuat Arjuna menghela nafasnya pelan
Jika sudah begini dia tau satu hal pasti Sahara kembali meninggalkan makan siangnya.
Sekarang Arjuna jadi menyesal karena tidak kesini saat siang hari.
"Dia pasti meninggalkan makan siangnya?" Tebak Arjuna yang dijawab dengan anggukan oleh Diandra
"Kami akan mengeluarkan produk baru dalam waktu dekat dan Kak Ara sedang membuat sketsanya, seharusnya sudah selesai hanya saja kemarin sketsa yang sudah dia gambar terkena air." Kata Diandra menjelaskan situasinya
"Jadi dia seharian menggambar sketsa di dalam sana?" Tanya Arjuna yang kembali dijawab dengan anggukan oleh Diandra
"Aku akan masuk jangan khawatir dia tidak akan marah." Kata Arjuna
Tidak bisa melawan Diandra hanya membiarkan Arjuna yang sekarang sudah membuka pintu dan masuk kedalam ruang kerja Sahara. Di dalam sana Sahara yang mendengar suara pintu terbuka bertanya tanpa mau mendongakkan kepalanya, dia fikir itu Diandra.
"Bukanya aku bilang bahwa aku tidak ingin diganggu Ra?" Tanya Sahara dengan nada penuh kekesalan
"Masih belum selesai?" Tanya Arjuna tanpa perduli perkataan Sahara
Sedangkan Sahara yang sangat hafal dengan suara itu mendongakkan kepalanya dan menatap Arjuna dengan malas. Saat ini dia sedang kesal karena Arjuna yang tidak jadi datang padahal katanya dia ingin mengajak makan siang bersama.
"Kakak lihat saja sendiri." Katanya ketus
"Kamu meninggalkan makan siangmu lagi?" Tanya Arjuna
"Hmm"
"Kalau begitu tinggalkan dulu kerjaan kamu kita akan makan." Kata Arjuna yang sama sekali tidak ditanggapi oleh Sahara
"Ra tinggalkan dulu kamu harus makan." Kata Arjuna lagi
"Makan apa? Kakak tidak lihat ya aku sedang sibuk." Kata Sahara tanpa mau mendongakkan kepalanya
Menghela nafasnya pelan Arjuna menghampiri Sahara yang masih sibuk menggambar lalu tanpa permisi Arjuna menarik pensil yang sedang wanita itu gunakan dan meletakkannya di meja.
"Kak apaan sih? Aku masih banyak kerjaan." Keluh Sahara
"Baiklah katakan kamu mau makan apa? Akan aku belikan biar kamu makan disini saja." Kata Arjuna
"Aku tidak lapar." Kata Sahara sambil mengambil kembali pensilnya
"Ra"
"Yaudah terserah Kakak aja." Kata Sahara yang sekarang sudah kembali melanjutkan aktifitasnya
"Apa masih sangat banyak? Tidak bisa kamu tinggal sebentar?" Tanya Arjuna
"Bisa"
"Yaudah kalau begitu ayo kamu ikut saja Ra." Kata Arjuna
"Kakak ini pemaksa ya?" Kata Sahara ketus
Tapi, tak urung dia juga meletakkan pensilnya membuat Arjuna tersenyum senang.
"Kamu mengenal aku dengan sangat baik Ra"
Ya, pada akhirnya Sahara akan selalu menurut kepada Arjuna.
¤¤¤¤
Hari ini Sahara hampir tidak pulang ke rumah bahkan dia tidak menjemput kedua adiknya dan sekarang dia hanya pulang untuk berganti pakaian lalu berangkat ke butik, lagi. Saat dia akan pergi lagi Fahisa terus membuntutinya dan menanyakan kenapa dia pergi lagi, wanita paruh baya itu sangat cerewet sekarang.
Bahkan sebelum berangkat Fahisa terus mengingatkan Sahara untuk hati-hati dan tidak lupa makan malam membuat Sahara jadi gemas sendiri.
"Kamu berangkat sendiri apa gimana?" Tanya Fahisa
"Sendiri saja Mom lagi pula tidak jauh kok." Kata Sahara sambil memoleskan lipstik berwarna natural di bibirnya
"Pulangnya jam berapa?" Tanya Fahisa lagi
"Sekitar jam sepuluh atau jam sebelas." Kata Sahara
Mengangguk faham Fahisa mendekati Sahara dan menangkup wajah anak gadisnya itu sambil tersenyum penuh arti.
"Hati-hati ya? Kalau sudah terlalu larut jangan bawa mobil sendiri telpon Mommy aja biar nanti Pak Hadi kesana." Kata Fahisa dengan lembut
Tersenyum lebar Sahara mencubit pipi Fahisa dengan gemas.
"Iya Mommy ku sayang"
Saat akan keluar kamarnya Sahara mendapati Daffa yang sedang menatapnya dengan senyuman penuh kebanggaan. Ikut tersenyum Sahara berlari kecil layaknya anak kecil dan memeluk tubuh Daddy nya itu cukup erat.
"Daddy"
"Mau pergi lagi?" Tanya Daffa yang dijawab dengan anggukan oleh Sahara
"Hati-hati dijalan jangan kebut-kebut." Kata Daffa mengingatkan
Mengangguk faham Sahara membuat Daffa merasa begitu bahagia ketika melihat anaknya yang sudah tumbuh dewasa sekarang. Meskipun dia akui bahwa terkadang dia juga merindukan Sahara kecil yang selalu merengek dan bisa dia ganggu.
"Anak Daddy sudah besar sekarang"
Tersenyum lebar Sahara mencium pipi kedua orang tuanya sebelum benar-benar berangkat ke butiknya lagi. Selama perjalanan Sahara merasa tubuhnya begitu pegal mungkin karena hampir seharian ini dia terus duduk dan menggambar.
Setelah sampai Sahara langsung turun dari mobilnya dan berlari kecil memasuki butik lalu mengahmpiri Diandra yang berada di depan ruang kerjanya. Saat ini masih pukul tujuh kurang satu jam lagi sebelum acara di mulai dan tempat acaranya juga tidak terlalu jauh hanya memakan waktu sekitar sepuluh menit dari butiknya.
"Ra model kita sudah ditempat acara semua kan?" Tanya Sahara sambil membuka laci kerjanya
"Sudah semua Kak." Kata Diandra membuat Sahara menghela nafasnya lega
Mengambil semua sketsa yang sudah dia gambar Sahara meletakkannya kedalam tas yang tadi dia bawa, malam ini dia akan menyelesaikan tugasnya.
"Yaudah kita berangkat sekarang, kamu ke mobil duluan aku harus membereskan ini sebentar." Kata Sahara sambil menyerahkan kunci mobilnya
Mengangguk faham Diandra mengambil kunci mobil atasannya dan bergegas keluar. Masih di dalam ruangannya Sahara yang merasa sudah selesai bergegas keluar sambil menenteng tas yang berisi barang-barangnya.
Setelah memasuki mobilnya Sahara langsung menuju tempat acara diselenggarakan.
"Kak kenapa semua sketsanya Kakak bawa pulang?" Tanya Diandra
"Aku akan selesaikan di rumah Ra." Kata Sahara
Mengangguk faham sepertinya Diandra harus melaporkannya kepada Arjuna nanti.
Saat sudah sampai keduanya langsung masuk kedalam, tapi ketika baru saja memasuki ruangan mata Sahara menemukan sosok yang tidak asing di ingatannya.
Arjuna dan Arabella yang sedang mengobrol sambil sesekali tertawa.
Tanpa sadar tangannya terkepal, dia sangat kesal melihatnya.
Kenapa pria itu bisa ada disini?
Untuk melihat Arabella huhh?
Memperhatikan arah pandang atasannya Diandra kemudian menatap Sahara dengan senyuman yang ditahan.
Atasannya itu pasti merasa cemburu.
Apa dia harus melapor pada Arjuna?
¤¤¤¤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Sarah
Aku mau komen2 ceritanya tpi udah lambat banget, jdi tinggal like2 ada dehh😅
2021-07-12
0
Prapti Handayani
Cemburu melanda hati😆😆
2020-05-07
0